Buah Kerja Keras Tanpa Kendor, Septian Bagaskara Dipanggil Timnas Indonesia

spot_img

PSSI baru saja mengumumkan deretan pemain yang masuk dalam provisional squad alias skuad sementara Timnas Indonesia untuk menatap laga menghadapi Australia dan Bahrain. 

Nama-nama langganan di era Shin-Tae Yong seperti Maarten Paes, Calvin Verdonk, hingga Marselino Ferdinan sesuai prediksi tetap dipanggil oleh Patrick Kluivert untuk membentuk dream team versinya. 

Namun, dari 27 pemain yang dirilis, ada satu anak baru yang nyempil di daftar. Septian Bagaskara namanya. Pemilihan Septian ke dalam skuad menimbulkan rasa penasaran publik penggemar sepak bola. Pasalnya, talenta lokal No.9 yang satu ini sedang naik daun di Liga 1 Indonesia dan kerap dilabeli player to watch tiap Dewa United bertemu pesaingnya. 

Lantas, apa rahasia yang membuat Septian Bagaskara bisa tembus Garuda Calling Kluivert? Benarkah ini bukan pemanggilan timnas senior pertama bagi Septian? Mari kita bahas.

Tapi sebelum itu jangan lupa subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya agar tidak ketinggalan video terbaru dari Starting Eleven Story.

Memulai bersama Persedikab, Dipoles oleh Persik

Lahir di Kediri, 26 September 1997, Septian Bagaskara sejak awal telah memilih jalan hidup sebagai seorang pemain bola. Ia diketahui sudah bergabung bersama SSB Triple S pada 2004 di usianya yang masih menginjak 7 tahun. Meski masih sangat muda, Septian selalu tekun mengasah kemampuannya menimang bola hingga memasuki usia remaja.

Tahun 2015, Septian Bagaskara bagai kejatuhan durian runtuh setelah dirinya memperoleh kesempatan berharga untuk menimba ilmu sepak bola di Manchester United Soccer School. Septian bahkan termasuk bocah yang diajak terbang langsung ke Manchester guna merasakan pengalaman digembleng oleh para pelatih akademi Setan Merah yang mendunia itu. 

Selain mendapatkan segudang insight baru untuk pengembangan skillnya sebagai calon striker masa depan, Septian berhasil mencetak gol saat berhadapan dengan kesebelasan Manchester United U-17. Sebuah momen spesial yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidup. 

Sepulang belajar dari tanah Britania, Septian Bagaskara mantap memutuskan untuk memulai karier profesional dengan seragam Persedikab Kabupaten Kediri di Liga 3 Jawa Timur musim 2016. Bekal ilmu yang didapat dari Manchester rupanya membuat performa Septian bersama klub berjuluk Bledug Kelud moncer. Septian jadi darah muda asli Kediri yang mulai mencuri atensi. 

Bersama dua pemain muda lain dari Persedikab, Septian mencoba peruntungan ikut seleksi di Persik Kediri pada 2017. Ternyata dibanding rekannya itu, Septian membuat mendiang Bejo Sugiantoro yang saat itu menjadi pelatih Persik jatuh hati. Ia kemudian diangkut ke tim senior Persik untuk mengarungi Liga 3 Jawa Timur musim 2017. Sejak saat itu, bakat Septian sebagai penyerang andal semakin dipoles. 

Karier Septian di Stadion Brawijaya begitu melejit. Musim kedua membela logo Persik, Septian keluar sebagai top skor Liga 3 2018 dengan jumlah 28 gol untuk Macan Putih. Kontribusi itu terasa tambah manis setelah Persik juara atas PSCS Cilacap dan promosi ke Liga 2. 

Septian Bagaskara kembali membuktikan diri sebagai bomber lokal top bagi Persik ketika berlaga di Liga 2. Capaian 5 gol dari 8 pertandingan membantu Persik menyegel juara Liga 2 2019 dan sekaligus naik ke Liga 1.

Tampil di kasta tertinggi Liga Indonesia adalah impian semua pemain bola tanah air, khususnya Septian. Namun, awal musimnya saat mencicipi Liga 1 bersama Persik harus diganggu dengan datangnya virus Corona. Selepas pandemi, Septian hanya mampu menjaringkan 2 gol dari 17 laga dan memutuskan untuk hengkang di akhir musim 2021/2022. 

Tujuannya adalah Rans Nusantara FC, klub milik artis ternama Raffi Ahmad. Meski hanya mengabdi semusim saja, Septian terbilang cukup konsisten di liga dengan membukukan 4 gol dari 31 laga. Sayangnya, penampilan tersebut harus tertutupi dengan performa Rans yang amburadul. 

Temukan Kembali Momentum di Dewa United

Tawaran yang disodorkan manajemen Dewa United di lantai bursa transfer 2023 tak disia-siakan oleh Septian. Cah Kediri sepakat mengikat kontrak sebagai Anak Dewa. Datang dengan harapan akan mengembangkan karier lebih baik, Septian justru dihadapkan dengan persaingan yang ketat dalam memperebutkan posisi striker di Dewa United asuhan Jan Olde Riekerink. 

Musim pertama dilalui dengan lebih sering berperan sebagai pemain pelapis. Septian tertutup bayang-bayang ujung tombak dari Brazil, Alex Martins Ferreira yang begitu on fire. Sampai akhir musim 2023/2024, Septian hanya sanggup mengemas 2 gol dari 20 pertandingan. 

Dengan kerja keras tanpa henti dan kesabaran tingkat tinggi, akhirnya Septian mulai menemukan momentum untuk bangkit. Musim ini pria 27 tahun kembali ketajaman seiring kepercayaaan yang masih diberikan Riekerink padanya. Sekalipun bukan jadi pilihan utama, Septian layak dibilang sebagai supersub Dewa United

Memiliki postur badan ideal 183 cm, Septian menjelma jadi tumpuan Dewa United yang tidak hanya jago duel udara, tapi juga gacor menembak bola. Sejauh ini, ia sudah mencatatkan namanya di papan skor sebanyak 7 kali. Sekarang, Septian mampu mensejajarkan dirinya dengan Alex Martins dan Egy Maulana Vikri sebagai juru gedor The Banten Warriors

Hasil Pantauan Kluivert di Laga Dewa United

Pemanggilan Septian Bagaskara dikaitkan dengan momen saat Patrick Kluivert dan asisten pelatih timnas nonton langsung laga antara Dewa United versus Persija di Stadion Pakansari 8 Februari 2025 lalu. Kluivert yang datang didampingi Ketum PSSI, Erick Thohir awalnya dikabarkan akan melakukan pemantauan terhadap pemain yang sebelumnya pernah digaet STY.

Pada laga itu, di kubu Dewa United ada Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya yang pernah berseragam timnas, sementara di pihak Macan Kemayoran ada bek versatile Rizky Ridho dan Witan Sulaeman. Egy, Ricky, dan Ridho sesuai tebakan dipilih untuk masuk ke list. Sedangkan Septian adalah nama yang tanpa pernah diduga-duga ikut serta dalam skuad sementara Kluivert. 

Bukan Pemanggilan Yang Pertama Baginya

Jauh sebelum masuk sebagai 1 dari 27 nama pemain untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Septian Bagaskara sebetulnya sudah pernah dua kali dipanggil membela lambang Garuda. Pertama, saat diajak Indra Sjafri di ajang Merlion Cup 2019 yang diadakan di Singapura. 

Turnamen tersebut diikuti Timnas U23 sebagai persiapan menyongsong SEA Games Filipina 2019. Septian turun di starting line up saat Indonesia kalah tipis 2-1 atas Thailand di Jalan Besar Stadium. 

Pada 2021, gantian STY yang memanggil Septian ke timnas senior untuk persiapan Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. Selain Septian, ada 7 pemain dengan berbagai gaya, karakter, dan kualitas yang mengisi deretan penyerang Timnas Indonesia.

Mereka antara lain Irfan Jauhari, Osvaldo Haay, Kushedya Yudo, Altalariq Ballah, Dendi Sulistyawan, Saddam Gaffar, Braif Fatari, dan M. Rafli. Namun, karena faktor cedera yang mendera, performa Septian meredup sehingga gagal berseragam timnas senior hingga STY dipecat. 

Kini, dengan status sebagai striker lokal yang lagi menonjol, Septian digadang akan menjadi opsi pemain nomor 9 yang bisa bikin Rafael Struick dan Ramadhan Sananta ketar-ketir. Terbaru, media online dari Vietnam, Soha, mewanti-wanti Australia dan Bahrain agar mewaspadai Septian Bagaskara yang dianggap senjata misterius yang dipunya Timnas Indonesia. 

jawapos.com, bola.net, bola.com, bolasport.com, transfermarkt.co.idkumparan.com

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru