Bisakah MU Terobos Kemustahilan Lolos 16 Besar Liga Champions?

spot_img

Pernah mendengar tentang mitologi yang cukup terkenal di tanah Jawa yang bernama Oyot Mimang? Ya, Oyot Mimang sendiri merupakan akar pohon yang tak berujung. Konon bagi siapa pun yang tersandung itu akan linglung lalu tersesat sampai dibuat berputar-putar di tempat yang sama. Bahkan ketika lokasi itu sebetulnya sudah familiar bagi korban.

Nah, Jika kita melihat penampilan Manchester United di Liga Champions tak jauh berbeda dengan orang yang kesandung Oyot Mimang. Linglung seperti orang yang nggak tahu arah meski sedang berada di lingkungan yang sudah akrab dengan mereka. United bahkan sudah berada di titik nelangsa.

Selain berada di dasar klasemen Grup A, Setan Merah jadi bulan-bulanan tim lain. Itu dibuktikan dengan jadi klub yang memiliki jumlah kebobolan paling banyak di antara kontestan lain. Meski begitu, United masih PD bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Emang gimana caranya? Berikut penentuan nasib MU di Liga Champions musim 2023/24.

Tuai Hasil Buruk

Sebelum membaca peluang lolos ke babak 16 besar Liga Champions, emangnya seburuk apa sih performa Manchester United di kompetisi tahunan tersebut? Bisa dibilang sangat buruk bagi klub yang baru menampilkan performa apik musim lalu. Seperti yang sudah dikatakan tadi, United kini bertengger di urutan keempat klasemen Grup A. Kalah dengan wakil Liga Denmark, Copenhagen.

Setan merah hanya mengoleksi tiga poin dari empat pertandingan yang sudah dimainkan. Dari empat laga, United hanya menang sekali kala menjamu Copenhagen di Old Trafford. Sisanya? MU harus puas menelan pil pahit. Kalah 4-3 dari Bayern Munchen, lalu kalah 3-2 dari Galatasaray dan terakhir kalah mengejutkan dengan skor 4-3 saat pertemuan kedua dengan Copenhagen.

Jadi, harapan United untuk lolos ke babak selanjutnya berada di hasil dari dua laga tersisa melawan Galatasaray dan Bayern Munchen. Kala melawan Galatasaray, United harus bertandang ke RAMS Park. Sedangkan saat bertemu raksasa Jerman, United akan memainkan laganya di Theater Of Dreams. Ini akan sulit, tapi tampaknya MU masih percaya diri.

Ten Hag Masih PD

Kepercayaan diri itu diungkapkan oleh sang pelatih, Erik Ten Hag. Kendati telah menelan tiga kekalahan, Ten Hag yakin anak asuhnya masih bisa menembus babak 16 besar Liga Champions musim ini. Menurutnya, skuad yang telah ia bangun tak akan semudah itu menyerah. Mereka pasti akan memberikan 100% kemampuannya di dua laga sisa.

Ten Hag juga menyayangkan beberapa keputusan wasit yang merugikan Manchester United. “Sepanjang musim begitu banyak keputusan yang merugikan kami, begitu banyak kemunduran atau cedera yang membuat tim ini tampil kurang maksimal,” kata Ten Hag di situs resmi klub.

Sikap pemain dalam menyikapi masalah juga sudah bagus. Menurut Ten Hag, itu dulu yang paling penting. Jadi, pelatih asal Belanda itu hanya membutuhkan satu momen krusial untuk membuat tim bangkit dari keterpurukan.

Sapu Bersih Laga Sisa

Meski memiliki ambisi yang besar, tak mudah bagi Ten Hag untuk mewujudkan itu. Jalan terjal dan berkelok harus lebih dulu ia lewati sebelum membawa Manchester United ke babak 16 besar Liga Champions. Skema paling aman tentu saja menyapu bersih sisa laga melawan Galatasaray dan Bayern Munchen.

Ini jadi situasi terbaik karena dengan begitu United bisa meningkatkan kemungkinan lolos ke babak 16 besar. Jadi, jika Manchester United menang di dua laga itu akan mendapat tambahan enam poin. Sehingga di klasemen akhir nanti United akan mengoleksi sembilan poin dan naik ke peringkat kedua klasemen Grup A namun dengan catatan. 

Meski menyapu bersih, Setan Merah nggak auto lolos ke babak selanjutnya. Nasib klub yang bermarkas di Old Trafford itu juga bergantung dengan hasil yang didapat dari Copenhagen. United juga mesti berharap agar mantan klubnya Rasmus Hojlund itu gagal menyapu bersih dua laga sisa. Karena Copenhagen saat ini memiliki poin lebih baik dari MU.

Copenhagen sendiri juga akan menghadapi Galatasaray dan Bayern Munchen. Di atas kertas, level kedua klub itu berada jauh di atas Copenhagen. Jadi, untuk Copenhagen meraih poin maksimal di dua laga tersebut tampaknya akan sulit terjadi.

Agar tak menyalip perolehan sembilan poin milik MU, di dua pertandingan itu Copenhagen tak boleh mendulang poin lebih dari empat. Salah satunya dengan memenangkan laga melawan Galatasaray dan maksimal imbang melawan Bayern Munchen. Copenhagen maksimal akan mengoleksi delapan poin dan Galatasaray tetap empat poin karena kalah di dua laga sisa.

Bagaimana Jika Gagal Sapu Bersih?

Jika mengalahkan Bayern Munchen dan Galatasaray terlihat mustahil bagi Manchester United, tenang. Masih ada cara lain untuk lolos ke 16 besar Liga Champions. Jika MU gagal menang lawan Cimbom Aslan? Misal cuma bisa imbang nih lawan Galatasaray, penentuan siapa yang lolos ke babak 16 besar Liga Champions akan ditentukan di matchday terakhir.

Jika itu yang terjadi, Setan Merah akan memiliki empat poin dan Galatasaray bakal memiliki lima poin. Jika Copenhagen imbang atau kalah dari Bayern Munchen, maka jarak antara United dengan kedua rivalnya itu tidak lebih dari satu poin. Sehingga peluang untuk lolos ke babak 16 besar masih terbuka.

Lantas, bagaimana jika Manchester United kalah dari Galatasaray? Ya, dengan berat hati, Manchester United harus melupakan mimpi untuk bisa tampil di 16 besar. Dengan torehan tiga poin dan hanya menyisakan satu laga, United dipastikan tak bisa lolos ke babak 16 besar.

Kendala

Selain menghadapi lawan yang memiliki seribu cara untuk menaklukan Manchester United, perjalanan klub asal Kota Manchester itu akan dihadapkan dengan beberapa kendala lain. Salah satunya adalah badai cedera yang sedang melanda kubu Manchester Merah. 

Menurut situs Transfermarkt, MU setidaknya memiliki delapan pemain yang mengalami cedera. Dan hampir semuanya merupakan pilar penting di skuad asuhan Erik Ten Hag. Yang terbaru ada Rasmus Hojlund yang mengalami cedera hamstring saat menghadapi Luton Town beberapa pekan lalu.

Itu jadi kerugian tersendiri bagi Manchester United. Padahal Hojlund adalah tulang punggung United dalam urusan membobol gawang lawan. Dari empat pertandingan di Liga Champions, pemain berusia 20 tahun itu sudah mencetak lima gol. United hanya bisa berharap sang pemain bisa pulih tepat waktu.

Selain cedera, Manchester United juga tak bisa memainkan Marcus Rashford yang mendapat kartu merah langsung di laga kontra Copenhagen kemarin. Meski Rashford masih dalam performa yang kurang baik, ia tetap jadi bagian penting di skuad MU saat ini. Tanpanya sektor sayap kiri mungkin akan jadi milik Alejandro Garnacho.

Europa League Lagi?

Pekan kelima melawan Galatasaray jadi kunci Manchester United untuk lolos ke babak 16 besar. Dalam laga tersebut haram hukumnya United kalah dari wakil Turki. Jika hal itu tak bisa terpenuhi, maka sudah seharusnya United menurunkan standar mereka. Tak ada salahnya untuk melupakan UCL dan mengalihkan fokus ke Europa League.

Jika tak kunjung berbenah, kompetisi kasta kedua di Eropa itu tampaknya lebih masuk akal bagi United. Meski tampak lebih cocok, Europa League tak pernah terasa mudah bagi mereka. Apalagi musim ini banyak tim kuat yang berlaga di kompetisi tersebut. Contohnya ada Bayer Leverkusen, AS Roma, bahkan Liverpool. Duh, maju kena mundur kena deh.

Sumber: Sporting News, The Athletic, Squawka

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru