Tidak ada yang mudah bagi karir Ronaldo setelah dirinya pindah ke klub Arab, Al Nassr. Mega bintang asal Portugal itu juga mengalami kesulitan ketika pertama kali main di timur tengah. Banyak fans yang menunggu untuk Ronaldo langsung memberikan dampak untuk klub.
Tapi yang ada hanyalah kekecewaan. CR7 bahkan gagal membawa Al Nassr melangkah lebih jauh di Piala Super Saudi. Al Nassr kalah melawan Al Ittihad di semifinal dengan skor telak, 3-1. Padahal Piala Super adalah potensi terbesar Ronaldo untuk angkat trofi di timur tengah.
Tapi seiring berjalannya waktu, CR7 mampu kembali menunjukan kemampuannya. Terakhir ia mencetak empat gol untuk Al Nassr di laga melawan Al Wehda. Sekaligus membuat dirinya jadi pemain kelima yang bisa mencetak 500 gol di Liga. Mensejajarkan dirinya dengan para legenda seperti Pele, Ferenc Puskas, Josef Bican, dan Romario. Disini mari kita rangkum kehidupan Ronaldo di Arab, sampai bisa membuat rekor tersebut.
Daftar Isi
Konflik Ketika Baru Datang
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kehidupan Ronaldo di Al Nassr pada awalnya tidak mulus. Dimulai dari berita tidak sedap yang menyelimutinya ketika hengkang dari MU. Lalu banjir kritikan ketika gagal membawa kesuksesan untuk Portugal di Piala Dunia. Dan dihina ketika pindah ke Liga Arab, menganggap dengan pindah ke liga non-Eropa menandakan karir Ronaldo sudah habis.
Waktu pertama datang ke Al Nassr pun Ronaldo langsung dihadapkan dengan konflik. Dikarenakan kuota pemain asing sudah penuh, Al Nassr diharuskan memecat salah satu pemainnya demi membuka ruang untuk CR7.
Yang menjadi tumbal adalah bomber asal Kamerun, Vincent Aboubakar. Padahal ia dulunya striker andalan Al Nassr. Tapi karena kedatangan Ronaldo, klub rela untuk memutus kontrak Aboubakar. Situasi ini sempat membuat heboh, Aboubakar dipandang sebagai korban kedatangan Ronaldo.
Tapi setelah isu mulai mereda, Aboubakar ikut buka suara. Dilansir dari CNN, ia mengatakan kalau Ronaldo sempat memintanya untuk tidak pergi dari klub. Tapi Aboubakar mengaku kalau dirinya memang sudah ada niatan untuk hengkang bahkan sebelum ronaldo datang.
Konflik dengan Pelatih
Masalah satu selesai, masalah lain pun datang. Pelatih Al Nassr, Rudi Garcia secara terang-terangan menyalahkan Ronaldo atas hasil buru yang didapatkan klub di awal musim. Menyusul kekalahan di semifinal Piala Super melawan Al Ittihad, Garcia menyalahkan CR7. Dikutip dari Mirror, mantan pelatih Olympique Lyon itu menganggap kegagalan Ronaldo menuntaskan peluang membuat permainan jadi berantakan.
“Salah satu yang mengubah permainan adalah hilangnya peluang Ronaldo di babak pertama.”
Ia menambahkan: “Sangat penting bagi pemain untuk bermain secara normal dan tidak selalu berusaha memberikan bola ke Cristiano. Saya mengatakan kepada mereka, bahwa mereka harus melakukan keputusan yang tepat di lapangan.”
Lebih lanjut, beberapa pemain juga mengeluhkan adanya Ronaldo di tim. Mereka mengatakan kalau kehadiran Ronaldo di klub membuat situasi menjadi semakin sulit. Dilansir dari daily mail, pemain asal Brasil Luiz Gustavo mengatakan itu karena semua tim di Liga jadi selalu menjaga Ronaldo di lapangan
“Tentu saja, kehadiran Ronaldo menyulitkan kami. Karena semua tim berpartisipasi untuk melawannya dengan cara yang terbaik. Dan dia memberikan motivasi ke semua orang.”
Hal tersebut ia ungkapkan setelah laga yang berakhir imbang 2-2 melawan Al Fateh. Namun, meskipun mengklaim keberadaan Ronaldo membuat tim kesulitan menghadapi lawan di liga, Gustavo juga mengatakan kalau Ronaldo memberikan keuntungan besar untuk klub.
“Kehadirannya di Al Nassr memberikan keuntungan besar bagi tim. Itu karena kami bisa belajar darinya setiap hari. Dia punya kemampuan yang sangat luar biasa. Baik secara teknis maupun secara fisik”
Pembuktian Ronaldo, Cetak Quattrick
Setelah beragam masalah dan kritikan yang ia terima sebelumnya, Ronaldo akhirnya bisa memberikan pembuktian kepada para pendukungnya. Di laga melawan Al Wehda, Al Nassr menang dengan skor telak 4-0. Keempat gol itu dicetak oleh Cristiano Ronaldo.
Gol pertama pemain berusia 38 tahun itu datang ketika laga baru berjalan 21 menit. Dengan sisa-sisa kecepatan masa jayanya, ia berhasil mempecundangi bek lawan sebelum melepaskan tembakan kaki kiri masuk ke gawang. Gol ini menjadi gol ke 500nya di kompetisi liga.
Sebelum babak pertama berakhir, tepatnya di menit ke-40, Ronaldo kembali mencetak gol. Sekaligus menggandakan keunggulan untuk Al Nassr. Skor menjadi 2-0 sampai babak pertama berakhir.
Masuk ke babak kedua, Ronaldo tidak mengendorkan serangannya. Gol ketiganya datang dari titik putih di menit ke-53. Ini resmi menjadi hattrick pertamanya untuk Al Nassr. Tapi tidak sampai disitu saja. Ronaldo kembali mencetak gol di menit ke-61, menjadikan quattrick pertamanya di Arab Saudi. Di usia yang sudah 38 tahun, ini adalah catatan yang luar biasa.
Rekor si Ronaldo
Di pertandingan ini, Ronaldo jadi pemain kelima yang mencetak 500 gol di liga. Total Ronaldo sudah mencetak 503 gol di semua liga yang pernah ia mainkan. Sedangkan, untuk total, CR7 sudah mencetak 823 gol sepanjang karirnya.
Selain itu, ini juga jadi kali ke-11 dimana Ronaldo bisa mencetak empat gol atau lebih di satu pertandingan. Pertama kali itu ia lakukan adalah ketika melawan Racing Santander di tahun 2010. Dan sebelum di pertandingan ini, terakhir kali Ronaldo cetak empat gol adalah ketika lawan Lithuania di tahun 2019. Hampir tiap tahun dirinya mencetak empat gol atau lebih.
Ini juga jadi hattrick ke-61 Ronaldo sepanjang karirnya. Yang lebih hebat dari fakta itu adalah, fakta dimana Ronaldo mencetak 30 hattrick sebelum usianya menginjak 30. Dan 31 lainnya ia cetak setelah usianya 30 tahun. Ini definisi makin tua makin jadi yang sesungguhnya. Bahkan Messi belum cetak hattrick untuk PSG.


