Kalian sepakat tidak, meski sedang terpuruk, namun Manchester City adalah salah satu klub penghasil pemain berbakat. Hal itu bisa dilihat dari beberapa mantan pemain yang mereka lepas. Sialnya, pemain tersebut justru kian moncer di klub baru.
Apa jadinya jika pemain tersebut tak dilego City ke klub lain?, Hmmm..,bisa jadi City nggak bakal terpuruk seperti sekarang ini. Memangnya, siapa saja sih mantan pemain The Citizens yang justru moncer di klub lain?
Namun sebelumnya, football lovers baiknya subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya dulu ya,,agar tak ketinggalan konten dan sajian menarik dari Starting Eleven.
Daftar Isi
Julian Alvarez
Siapa yang tak ingat pengaruh Julian Alvarez di City musim lalu?. Pemain asal Argentina ini berkali-kali jadi pembeda. Alvarez juga kerap memecah kebuntuan ketika tim sedang menghadapi kebuntuan dalam mencetak gol.
Sebagai contoh, ketika Alvarez dimainkan di posisi yang ditinggalkan De Bruyne yang cedera. Tercatat di Transfermarkt, Alvarez berperan sebagai gelandang serang sebanyak 10 kali, dengan catatan 2 gol dan 3 assist.
Tak hanya itu, Alvarez juga bisa mendampingi Haaland sebagai second striker. Tercatat di Transfermarkt, Alvarez juga moncer di posisi tersebut dengan koleksi 6 gol dan 5 assist dari 17 laga.
Namun, Alvarez kini sudah pergi dari Etihad. Musim ini Alvarez meminta hengkang karena alasan ingin cari tantangan baru. Ia juga mengaku tak mau berlama-lama jadi bayang-bayang popularitas Haaland.
Untungnya, Alvarez memilih pelabuhan baru yang tepat di Atletico Madrid. Dibawah asuhan Diego Simeone, pemain berjuluk La Arana ini terbukti masih menunjukan tajinya dengan torehan 12 gol sementara, hingga akhir tahun 2024.
Pep pasti kangen banget dengan peran dan etos kerja Alvarez. Apalagi di situasi terpuruk seperti sekarang. Pep seperti bingung, tak punya alternatif pemain yang seperti Alvarez. Kalaupun masih ada Alvarez, musim ini Haaland tak bekerja keras sendirian sebagai mesin gol The Citizens.
Liam Delap
Tak hanya kehilangan Alvarez saja, City musim ini kehilangan penyerang muda mereka Liam Delap. Dirinya dijual ke Ipswich Town. Pemain 21 tahun kelahiran Winchester ini, tiap musimnya hanya keluar masuk tim U-21 City, dan dipinjamkan ke klub lain.
Anak kandung legenda Stoke City, Rory Delap ini, juga tak dilihat oleh Pep sebagai pemain yang bisa menjadi bintang di masa depan. Hal itu dibuktikan dengan sikapnya yang justru menjualnya. Pep lebih memilih bertumpu pada Haaland seorang, daripada punya alternatif striker lain di skuad.
Di Ipswich, Delap langsung mendapat tempat utama di bawah besutan Kieran McKenna. Saat mendapatkan tanda tangan Delap, McKenna mengatakan bahwa Delap akan jadi pemain penting klub ini. Sebab, Delap punya atribut fisik dan teknis di atas rata-rata pemain seusianya.
Benar saja, musim ini Delap jadi primadona baru publik Portman Road. 6 gol dan 1 assist, sudah ia torehkan hingga pekan ke-17 Liga Inggris. Ironisnya, torehan gol itu lebih banyak dari pemain-pemain andalan Manchester City, seperti Savinho, Kevin De Bruyne, dan Phil Foden.
Morgan Rogers
Pemain berikutnya yang masih terngiang-ngiang di benak pendukung City, adalah Morgan Rogers. Pemain Aston Villa ini telah menjadi aktor saat mempermalukan City 2-1 di Villa Park. Siapa sangka, pemuda berambut putih itu dulunya adalah mantan pemain The Citizens.
Pada tahun 2019, Rogers adalah pemain muda potensial yang diboyong sendiri oleh Pep dari West Bromwich Albion. Sama seperti Delap, Rogers hanya menghuni tim U-21 City. Paling mentok ya jadi pemain yang dipinjamkan sana sini.
Pep akhirnya memilih menjual Rogers ke Middlesbrough pada tahun 2023. Dalam wawancara terbarunya, Pep mengatakan bahwa dirinya sengaja menjual Rogers ke The Boro karena dianggap tak bisa bersaing masuk tim senior.
Pep harusnya nyesel sih… Apalagi jika melihat penampilan Rogers sekarang. Andai saja Pep masih mempunyai Rogers di timnya sekarang, ia tak usah pusing-pusing cari alternatif pengganti De Bruyne atau Foden ketika cedera atau tidak perform.
Jeremie Frimpong
Di tahun 2019, City pernah melepas bek kanan potensial asal Belanda bernama Jeremie Frimpong. Pemain kelahiran Amsterdam itu adalah produk asli akademi The Citizens sejak tahun 2016.
Merasa tak mendapat perhatian lebih untuk masuk tim utama, membuat Frimpong berniat mencari klub lain di tahun 2019. Celtic adalah klub yang menjadi pelabuhan baru Frimpong, sebelum akhirnya ditemukan oleh Xabi Alonso di Leverkusen.
Dengan posisi barunya sebagai wingback, Frimpong jadi salah satu kunci kesuksesan Die Werkself meraih gelar Bundesliga musim lalu. Pep mungkin menyesal dulu tidak melirik Frimpong. Terbukti Pep kini ngebet memulangkan Frimpong ke Etihad sebagai penerus Kyle Walker. Andai saja Frimpong masih di City sekarang, Pep tak perlu menyiapkan dana besar untuk memulangkannya.
Sergio Gomez
Masih soal bek sayap. Musim ini City kehilangan bek kiri murni yakni Sergio Gomez yang hijrah ke Real Sociedad. Gomez meninggalkan Etihad musim ini karena dianggap Pep tak dibutuhkan lagi. Sebab, musim lalu catatan performa Gomez lebih akrab dengan yang namanya cedera.
Setelah hengkang ke La Real pada bulan Juli 2024, di bulan agustusnya Sergi Gomez langsung memimpin tim U-21 Spanyol menjuarai Olimpiade Paris 2024. Penampilan apik Gomez di Olimpiade pun, berlanjut di La Real.
Dibawah besutan Imanol Alguacil, penampilan Gomez musim ini tampak menjanjikan. Sebagai bek kiri murni, kesolidan performa Gomez membuat Real Sociedad (13 gol) tercatat sebagai klub dengan kebobolan paling sedikit setelah Atletico Madrid (12 gol) di La Liga hingga akhir tahun 2024.
Tak hanya soal kecakapan dalam bertahan, secara produktivitas Gomez cukup apik. Pemain kelahiran Badalona ini sementara sudah catatkan 2 gol dan 5 assist. Bayangkan, Pep masih punya Gomez musim ini, ia pasti akan punya banyak alternatif di sektor bek kiri. Tidak hanya bergantung pada Josko Gvardiol seorang
Jamie Gittens
Siapa yang menyangka pemain bernama Jamie Gittens bakal bersinar di Dortmund musim ini. Fyi saja, sama seperti pendahulunya di Dortmund yakni Jadon Sancho, Gittens ini dulunya adalah produk akademi Manchester City sejak 2018.
Namun di tahun 2020, Gittens memilih meniru langkah Sancho untuk hijrah ke Dortmund. Saat dilepas City, nama Gittens sama sekali belum luput dari pantauan Pep.
Direktur olahraga Die Borussen waktu itu Michael Zorc, mengatakan bahwa timnya telah menemukan calon bintang masa depan. Tak usah menunggu lama Gittens jadi bintang di Signal Iduna Park. Karena di tahun 2024, Gittens sudah mulai dipercaya unjuk gigi di skuad utama.
Andai pemain 20 tahun itu sudah dipercaya jadi andalan di sayap serang Dortmund dan telah mencetak 9 gol hingga akhir tahun 2024. Dengan tumpulnya produktivitas sayap-sayap serang City musim ini, kerinduan akan hadirnya sosok pemain sayap produktif seperti Gittens pasti ada. City pasti menyesal telah menyia-nyiakan bakat seperti Gittens.
Cole Palmer
Fenomena Cole Palmer hijrah ke Chelsea, adalah peristiwa yang cukup heboh musim lalu di Inggris. Pemain yang tampil mengesankan di beberapa laga The Cityzens itu, dibiarkan pergi begitu saja oleh Pep.
Dilansir dari Daily Mail, Pep saat itu disebut lebih mementingkan memberi menit bermain lebih pada Oscar Bobb, dibanding Palmer. Selain itu, permintaan menit bermain reguler yang diminta Palmer, membuat Pep gusar, dan menyarankan Palmer mencari klub lain.
Kepergian Palmer ke Stamford Bridge, membuat sinar bintangnya semakin berkilau. Pemain kelahiran Manchester itu hingga saat ini menjadi bintang The Blues yang tak tergantikan. Apakah Pep nyesel merelakannya pergi? Apalagi disaat City kini kelimpungan mencari pemain kreatif ketika terpuruk. Hmmm…andai saja Palmer masih ada di City, mungkin City tak separah ini keterpurukannya.
Sumber Referensi : goal, planetfootball, goal, dailymail, bbc, givemesport, goal, bbc, goal