Bencana Arsenal! Dari Rugi Hingga Cedera, Apa Pengaruhnya?

spot_img

Di tengah gegap gempita pesta bola dunia di Qatar, kabar kurang mengenakan tersiar di London Utara. Arsenal kini tengah dilaporkan mengalami kerugian selama tiga musim beruntun.

Nilai kerugian itu diyakini akan mengganggu sebagian besar rencana transfer di bulan Januari sang pemuncak klasemen sementara Liga Inggris tersebut. Di tengah kabar kerugian tersebut, mereka juga ditempa kabar tak mengenakan berkat cederanya striker andalan, Gabriel Jesus. Mengingat jadwal Liga Inggris seusai Piala Dunia yang semakin padat, apakah beberapa faktor tersebut akan berpengaruh bagi Arsenal?

Kerugian Sejak Tiga Musim Terakhir

Kalau masalah kerugian bagi Arsenal sudah tak heran. Tak hanya laporan terbaru saja, neraca keuangan mereka sudah merugi sejak musim 2019/20 yang lalu. Namun yang terbaru menurut The Athletic, di neraca keuangan mereka pada musim 2021/22, kerugiannya mencapai 45,5 juta pounds (Rp 860 miliar.)

Sebenarnya kerugian itu tidak seberapa dibandingkan kerugian musim 2020/21. Sebab, di musim itu kerugiannya hampir dua kali lipat yakni sekitar 107,3 juta pounds (Rp 2 triliun). Sebuah rekor kerugian bagi The Gunners sepanjang sejarah.

Ada beberapa alasan mengapa Arsenal bisa merugi sebanyak itu. Salah satunya tentu diawali dengan pandemi Covid. Di musim 2020/21, Arsenal yang mempunyai tiket termahal untuk penonton di stadion, tiba-tiba harus tanpa penonton. Tidak adanya tur pra musim juga berimbas nyata bagi The Gunners.

Ada banyak aktivitas komersial juga dengan pihak sponsor yang harus dibatalkan. Sementara, solusi yang ditawarkan Arsenal seperti kesepakatan para pemain memotong 12,5 persen gajinya, ternyata juga tidak banyak membantu kondisi finansial klub.

Berbeda dengan kondisi laporan terkini kerugian Arsenal di musim 2021/22. Penyebabnya terutama dengan absenya klub kebanggaan London Utara tersebut di kompetisi Eropa sejak 25 tahun lamanya. Berkat itu, Arsenal tak meraup pundi-pundi apa pun dari hak siar maupun sponsor yang dinilai cukup signifikan dari keikutsertaan sebuah klub yang berlaga di liga Eropa.

Beberapa antisipasi pun telah dilakukan untuk menutupi kerugian neraca keuangan mereka musim lalu. Diantaranya adalah merampingkan struktur gaji pemain dan staf. Arsenal menghemat untuk itu hingga 32 juta pounds (Rp 605 miliar). Namun apa daya, restrukturisasi gaji itu nilainya tidak signifikan juga untuk menutupi kerugian.

Pengeluaran Transfer

Bukan cuma dari segi memangkas gaji, pengeluaran transfer Arsenal pun menjadi salah satu biang kerok kerugian. Kita tahu memang, banyak pemain yang bergaji tinggi seperti Ozil, Mustafi, Aubameyang, David Luiz maupun Willian satu per satu sudah cabut dari Emirates. Hal yang tentu mengurangi beban gaji Arsenal dari neraca keuangan mereka.

Namun di sisi lain, belanja yang dilakukan Arsenal juga terlalu tinggi. Kita lihat dari musim 2020/21. Ketika masih dilanda kerugian, mereka masih belanja hampir sekitar 80 juta pounds (Rp 1,5 Triliun) untuk Pablo Mari, Thomas Partey, maupun Gabriel Magelhaens. Itu belum mencakup gaji yang tinggi.

Ditambah di musim 2021/22, mereka juga belanja lebih besar lagi yakni sekitar hampir 150 juta pounds (Rp 2,5 triliun) untuk Ramsdale, Ben White, Lokonga, Tomiyasu, Odegaard maupun Tavares. Belum sampai di situ, musim ini juga paling tidak Arsenal telah keluar kocek sekitar kurang lebih 115 juta pounds (Rp 2,1 triliun) untuk Zinchenko, Vieira, Gabriel Jesus, Marquinhos, dan Matt Turner.

Pemulihan Pendapatan Mereka Musim Ini Harus Mulai Dilakukan

Dari beberapa masalah kerugian tersebut, sebenarnya Arsenal juga harus perlahan mulai untuk menutupinya. Misal dengan pendapatan yang kembali mereka dapatkan ketika situasi kini kembali normal. Hak siar dan sponsor juga telah kembali, seiring para penggemar kembali ke stadion.

Apalagi musim ini Arsenal bersama Arteta telah kembali ke kompetisi Eropa meskipun itu hanya Liga Malam Jumat. Namun yang pasti, pendapatan tambahan akan mereka dapatkan. Restrukturisasi gaji pemain dan staf juga sudah perlahan dilakukan. Semua hal itu dilakukan agar supaya neraca keuangan mereka di musim 2022/23 bisa kembali normal.

Rencana Transfer Di Bulan Januari Terganggu?

Kini sisa kas Arsenal di akhir tahun 2022, menurut laporan The Athletic hanya tersisa 30 juta pounds (Rp 568 miliar) berkat kerugian yang melanda. Nilai itu tampaknya lebih besar dari akhir tahun 2021 yang hanya sekitar 18 juta pounds (Rp 340 miliar).

Itulah sebabnya kenapa Arsenal di bulan Januari 2022 yang lalu, tak membeli pemain satu pun. Mereka ketika itu malah melepas beberapa pemain seperti Aubameyang, Kolasinac, maupun Chambers. Kini dengan uang yang tersisa hanya 30 juta pounds (Rp 568 miliar), apakah Arsenal bisa merealisasikan keinginannya untuk merekrut pemain di bursa transfer Januari 2023 nanti?

Kita tahu Arsenal tengah dalam dilema. Arteta ingin memperkuat skuadnya demi mengamankan posisi puncak mereka dari kejaran City. Kedalaman skuad mereka cukup buruk. Para pemain muda tak sanggup dikasih beban untuk tampil selalu konsisten.

Maka dari itu, Arteta sudah meminta jajaran manajemen untuk merogoh kocek demi menambah penyerang sayap maupun gelandang tengah. Nama Douglas Luiz gelandang Aston Villa pernah diincarnya di last minutes bursa transfer musim panas lalu, namun gagal.

Dengan nilai 25 juta pounds (Rp 473 miliar), artinya dengan menggunakan uang sisa 30 juta pounds (Rp 568 miliar) masih bisa membawa pulang Douglas Luiz. Namun untuk pemain lain bidikan Arteta macam penyerang sayap Mykhailo Mudryk dari Shakhtar Donetsk, Arsenal perlu berpikir dua kali. Bisa jadi solusinya bagi Arsenal adalah penjualan pemain terlebih dahulu.

Masalah Baru Cederanya Jesus

Sudah kesusahan untuk memilih pemain dengan harga yang tepat di bursa transfer, mereka kini malah terkena musibah baru. Cederanya Gabriel Jesus, membuat Arteta pusing tujuh keliling. Pasalnya, Jesus diperkirakan akan absen selama beberapa bulan karena cedera yang dialaminya ketika membela timnas Brasil di Piala Dunia.

Posisi striker Arsenal tak dipungkiri kini meroket berkat hadirnya Jesus. Meskipun tak banyak mencetak gol, pergerakannya mampu berimbas positif bagi tim. Pertanyaannya, kalau ia cedera, siapa gantinya? Yakin akan memakai Eddie Nketiah? Atau harus butuh pemain baru lagi?

Masalah baru ini tentu mengganggu jadwal padat yang sudah menanti The Gunners. Sebagai pemuncak klasemen, posisinya rawan tergoyah. Apalagi jadwal yang dinanti mereka setelah Piala Dunia akan super padat.

Selepas Piala Dunia usai, Arsenal sudah akan ditunggu West Ham di Boxing Day 27 Desember. Kemudian di tahun baru, langsung akan bertandang ke Brighton. Selang empat hari setelahnya, mereka juga sudah harus berjibaku lagi melawan Newcastle.

Dengan jadwal padat tersebut, kedalaman skuad akan sangat menjadi kunci bagi Arsenal untuk konsisten. Namun dengan kerugian yang dialami, transfer Januari yang terganggu, serta para pemain yang bertumbangan, apakah akan menjadi bencana besar dan membuat Arsenal goyah dari pucuk klasemen Liga Inggris?

https://youtu.be/tgtYyp6uCHI

Sumber Referensi : theathletic, theathletic, talksports, thefootballfaithfull, express

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru