Bek Timnas Inggris Krisis, Apa Solusinya Nanti di Piala Dunia?

spot_img

Badai cedera tampaknya tidak berhenti menghantui Timnas Inggris. Silih berganti pemainnya masuk ruang medis. Celakanya, kini hajatan Piala Dunia sudah semakin dekat. Southgate pun dibuat pusing akan hal ini.

Atas hal itulah, kini Southgate benar-benar harus segera memutar otak. Apa yang seharusnya dilakukan pertahanan The Three Lions di Piala Dunia Qatar nanti?

James, Walker, Stones, Maguire siapa lagi menyusul?

Krisis bek Inggris diawali dengan cederanya para pilar pentingnya macam Maguire, Stones, James, maupun Walker. Yang paling parah sebenarnya adalah James dan Walker. Kedua bek serba bisa itu sudah banyak diprediksi akan melewatkan Piala Dunia karena mengidap cedera parah ketika membela klubnya masing-masing.

Sementara Stones dan Lord Maguire terkena hamstring ringan ketika laga terakhir di Nations League melawan Jerman yang berakhir 3-3. Akan tetapi, kabar baiknya Stones dan Maguire dikatakan bisa sembuh tepat waktu sebelum Piala Dunia digelar.

Dan benar saja, Stones bahkan sudah mulai berlatih bersama City jelang laga melawan Brighton di Liga Inggris. Sementara itu di MU, terlihat sang kapten andalan, Harry Maguire juga sudah melakukan latihan bersama tim jelang laga melawan Chelsea di Liga Inggris.

Meskipun kedua pilar inti Southgate itu sudah sembuh, apakah mereka akan kembali ke pick performance-nya yang dulu? Masalahnya kedua pemain itu tak mendapat banyak menit bermain ketika berada di klubnya.

Bagaimana mungkin hal itu bisa menjamin pick performance-nya akan kembali lagi setelah cedera? Stones kini hanya mengantre di skuad City setelah penampilan apik dari Manuel Akanji maupun Ake. Sedangkan Maguire, ya.. Tahu sendiri lah kondisinya seperti apa. Bagi Southgate kehilangan James dan Walker justru lebih menyebalkan.

Kehilangan keduanya benar-benar merusak segalanya bagi Southgate. Kenapa bisa begitu? Karena baik James maupun Walker adalah kunci fleksibilitas formasi yang akan dipakai Southgate. Pasalnya, James dan Walker adalah tipe pemain yang bisa bermain di dua posisi sekaligus yakni Right Center Back dan Right Wing Back.

Bermain Dengan 3 Bek Atau 4 Bek?

Nah, inilah yang dikhawatirkan Southgate apabila ia akan menggunakan format tiga bek seperti di Piala Dunia 2018 maupun di Piala Eropa 2020. Di dua laga terakhirnya di Nations League pun, melawan Italia dan Jerman, Southgate juga memakai format tiga bek. Ia menggunakan format itu atas dasar ingin menyeimbangkan lini pertahanan yang dirasa akhir-akhir ini performanya sangat rapuh.

Dengan tidak adanya James dan Walker yang bisa dijadikan Right Center Back dalam format tiga bek, apakah akan memaksa Southgate memakai pola empat bek? Bisa jadi. Seiring Stones dan Maguire sembuh, masih ada Trippier atau Arnold yang bisa ditempatkan di Full Back Kanan dan Luke Shaw atau Ben Chilwell di Full Back Kiri.

Namun apabila performa dua center back mereka, Stones dan Maguire tak kunjung membaik ataupun kambuh lagi cederanya, siapa yang akan siap menjadi pelapisnya? Betul bahwa stok bek tengah Inggris seabrek.

Masih ada Coady dari Everton, Ben White dari Arsenal, Eric Dier dari Spurs, Tyron Mings dari Aston villa, atau Guehi dari Crystal Palace. Terus yang bermain di Italia juga masih ada Tomori dari Milan dan Smalling dari Roma. Namun apakah Southgate akan mempercayai para stok bek tersebut?

Sepertinya tidak, karena Southgate ini adalah tipe pelatih yang hanya percaya pada orang kepercayaannya saja. Karena ia sudah lama bersama Maguire, Stones, maupun Trippier  sejak Piala Dunia 2018 lalu, bagaimanapun ia terus akan memakainya.

Namun di sisi lain, jika Southgate sadar dan bimbang untuk menggunakan empat bek, tidak ada salahnya juga sih ia kembali menggunakan tiga bek. Asalkan semua stabil dan mampu menghasilkan hasil positif. Namun pertanyaanya, siapa yang akan mengisi satu posisi yang ditinggalkan James dan Walker sebagai Right Center Back?

Nama Ben White sebenarnya bisa menjadi solusi. Ia memang dipasang sebagai Full Back Kanan di Arsenal. Namun naluri bertahannya cukup untuk menjadikan ia sebagai Right Center Back manemani Stones dan Maguire. Toh, ia dulu di Brighton juga berposisi sebagai Right Center Back di pola tiga bek.

Atau bisa juga menggunakan Luke Shaw sebagai Left Center Back menemani Maguire dan Stones. Shaw juga pernah bisa menempati posisi itu ketika jaman Ole.

Bagaimana Yang Cocok Untuk Menghadapi Lawannya Di Grup B?

Namun jika melihat medan sesungguhnya di Qatar nanti, harusnya Southgate mulai menyiapkan pola empat bek supaya aliran serangan lebih dinamis dan bervariasi. Pola empat bek ini sebenarnya cocok digunakan di fase grup B nanti. Mengingat seluruh lawannya baik Wales, Amerika Serikat, maupun Iran notabene kualitas materinya jauh dibanding Inggris.

Artinya, alangkah baiknya Southgate hanya memikirkan sebanyak mungkin gol yang bisa diciptakan ke gawang lawan-lawanya itu. Dari pada hanya memikirkan pertahanan dengan menggunakan pola tiga bek. Pasalnya dengan empat bek, Inggris juga kerap terbukti berhasil kok.

Misalnya pada perhelatan Piala Eropa lalu. Inggris bermain dengan skema empat bek. Mereka bahkan bisa tak terkalahkan melawan Kroasia, Skotlandia dan Ceko. Inggris juga tak kebobolan dan terbukti bisa melenggang ke partai final. Meski akhirnya dikandaskan Itali lewat adu penalti.

Namun perlu diingat juga sebagai pembelajaran. Ketika di laga-laga terakhirnya di Nations League, Inggris justru terjungkal menghadapi lawan yang dianggap lemah seperti Hungaria. Ketika itu Inggris kewalahan menggunakan pola empat bek. Hasilnya di luar dugaan, Inggris dibantai di rumah sendiri 0-4 tanpa balas. Inilah sebenarnya PR besar Southgate dalam menggunakan empat bek jelang Piala Dunia yang makin dekat.

Sekarang semua tergantung Southgate untuk menentukan fleksibilitas formasinya. Tentu Southgate yang paling tahu, kapan waktu yang tepat menggunakan tiga bek atau empat bek di Qatar nanti.

Bagaimanapun, ini adalah pertaruhan terakhir Southgate di The Three Lions di tengah grafik Inggris yang dianggap meningkat secara prestasi dari tahun ke tahun. Di Piala Dunia 2018 sampai ke semifinal, di Piala Eropa 2020 menjadi runner-up, sehingga tuntutan menjadi juara di Piala Dunia 2022 ini pun menjadi semakin gencar.

Di tengah krisis, baik itu performa dan badai cedera yang menimpa pertahanan Inggris, nampaknya semboyan “Football It’s Coming Home” tetap akan terus berkumandang dan akan terus menjadi bayang-bayang beban Southgate di Qatar nanti.

https://youtu.be/mx82LP616rw

Sumber Referensi : theathletic, thesun, skysports

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru