Barca Menyesal? Ferran Jutgla yang Dibuang Bersinar di Club Brugge

spot_img

Tidak ada pemain yang jelek, yang ada klub yang tidak bisa memanfaatkan pemain. Bisa juga karena klub tidak sanggup mengeluarkan potensi pemain. Atau memang klub tersebut tidak tepat untuk seorang pemain tertentu.

Ferran Jutgla cocok dengan kredo tersebut. Ia bukanlah pemain yang buruk. Tapi Barcelona tampaknya bukan tim yang cocok untuknya. El Barca tidak punya waktu untuk terus mempercayai Ferran Jutgla. Robert Lewandowski lebih menggiurkan, sedangkan Jutgla lebih baik dibuang saja.

Penyerang Polandia itu merapat ke klub tuas ekonomi, sedangkan Jutgla terbuang. Club Brugge menampungnya dan di sanalah Ferran Jutgla bersinar. Kala Barcelona mesti bergantung dengan klub lain untuk lolos ke fase gugur, pria 23 tahun itu sudah membawa Club Brugge lebih dulu melenggang ke 16 besar Liga Champions.

Berkiprah di Barcelona B

Jika kita menarik ingatan ke belakang, Ferran Jutgla sejatinya merupakan pemain muda potensial Blaugrana. Pemain kelahiran Sant Julia de Vilatorta, Spanyol itu diangkut Barcelona B dari klub Spanyol lainnya, RCD Espanyol B. Jutgla datang ke Barcelona B dengan status bebas transfer.

Pada musim 2021/22, Ferran Jutgla bermain di Barcelona B yang bertarung di kasta ketiga Liga Spanyol. Penampilannya sangat apik di sana. Ferran Jutgla mencetak 19 gol dan 6 asis dari 32 pertandingan di kasta ketiga Liga Spanyol bersama Blaugrana B.

Musim yang sama ketika itu, ia juga sempat dipanggil Tim Senior Barcelona. Pelatih Barcelona yang baru saja ditunjuk ketika itu, Xavi Hernandez melacak kemampuan Jutgla. Kegemilangan sang pemain membuat Xavi kepincut dan memberikan kesempatan pada Jutgla untuk bermain di Barcelona.

Namun, Jutgla memberi kesan debut yang lambat ketika menghadapi Osasuna. Gol perdananya di Barcelona justru tercipta di laga persahabatan untuk menghormati Diego Maradona di Arab Saudi melawan Boca Junior. Walau begitu, Ferran Jutgla masih dipercaya Xavi.

Minimal ia diberi kesempatan bermain di La Liga, terutama ketika Blaugrana dihimpit cedera. Ketika menghadapi Elche di La Liga musim 2021/22, Memphis Depay, Martin Braithwaite, dan Ansu Fati tidak tersedia. Xavi pun memilih memainkan Jutgla, alih-alih Luuk De Jong.

Jutgla mencetak gol di laga itu dalam kemenangan 3-2 atas Elche. Sayangnya kepercayaan Xavi tidak bertahan lama. Gol itu adalah satu-satunya gol yang ia cetak di La Liga dari 6 laga. Selain itu, Jutgla bermain di dua laga Barcelona di Copa del Rey dan mengemas satu gol. Sisanya, ia jarang bermain meski Jutgla juga turun di Piala Super Spanyol.

Meninggalkan Barcelona

Seiring datangnya pemain-pemain baru di tubuh Barcelona, Ferran Jutgla mengalami kesulitan dalam bersaing. Ia tak terpakai di Camp Nou. Hal itu memaksanya harus segera pindah ke klub lain yang sudi memainkannya secara reguler.

Oleh Barcelona, Jutgla akhirnya dijual ke Club Brugge. Harganya sangat-sangat murah, yaitu 5 juta euro atau sekitar Rp75,2 miliar. Itu pun dengan klausul tertentu. Dilansir Football Espana, Barcelona berhak mendapatkan 10% jika Club Brugge menjual Ferran Jutgla ke klub lain.

Sungguh siasat yang sangat materialistik. Barcelona tidak mau memakai Jutgla. Tapi bersamaan dengan itu, Blaugrana tidak mau sepenuhnya kehilangan uang atas Jutgla. Kalau begini kan, ketika Jutgla tampil mentereng dan dijual oleh Club Brugge, Barcelona tetap mendapat transferan duit.

Penampilan Apik di Club Brugge

Langkah antisipatif itu, sejauh ini sepertinya akan berbuah. Karena Ferran Jutgla tampil mengesankan ketika berseragam Club Brugge. Ia sangat produktif dalam mencetak gol. Entah itu di liga domestik maupun di Liga Champions Eropa.

Kita mulai dari bagaimana ia begitu mudah mencetak gol di Liga Champions. Sejauh ini, Ferran Jutgla sudah mengemas 2 gol dan 2 asis dalam 4 laga di Liga Champions Eropa. Dua gol itu satu tercipta saat menghabisi Atletico Madrid 2-0, dan sisanya ia kemas ketika mengeksekusi penalti saat Club Brugge mempermalukan Porto 4-0.

Sementara itu, di Jupiler Pro League atau Liga Utama Belgia, Ferran Jutgla sudah bermain di 10 laga Club Brugge. Dari situ 6 gol dan 3 asis sudah ia kemas. Angka ini tentu akan bertambah karena Ferran Jutgla tidak bisa berhenti mencetak gol untuk Club Brugge.

Gaya Bermain Jutgla

Penampilan apiknya bersama Club Brugge menunjukkan bahwa Jutgla tidak salah memilih klub. Ia benar mengatakan bahwa Club Brugge adalah klub yang sempurna untuk terus berkembang. Di Liga Belgia sendiri, Blauw-Zuwart salah satu raksasa.

Persaingan di Jupiler Pro League juga tidak terlalu ketat. Tuntutannya juga tidak akan seberat jika bermain di Barcelona. Maka tidak mengherankan bila Jutgla bisa terus tampil impresif bersama klub Biru Hitam. Apalagi ia adalah pemain versatile di lini depan.

Ia bisa bermain menjadi sayap kiri maupun kanan. Jutgla juga bisa diplot sebagai striker tengah atau bisa juga menempati posisi penyerang lubang atau second striker. Fleksibilitas posisinya di lini depan juga ditopang dengan insting mencetak gol yang tinggi.

Ferran Jutgla bisa sangat berbahaya di dalam kotak penalti. Dari 19 golnya di musim lalu untuk Barcelona B, kebanyakan berasal dari dalam kotak penalti. Jutgla juga sudah melepaskan setidaknya 75 tembakan ketika bermain di Barcelona B. Dari situ kita tahu, Club Brugge benar-benar mendapatkan pencetak gol yang klinis.

Itu tidak berlebihan karena Jutgla sudah membuktikannya. Di Liga Belgia, Jutgla sekurang-kurangnya melepaskan 33 tembakan dan 17 di antaranya menemui sasaran. Rata-rata Jutgla bisa menciptakan 2,39 tembakan tepat sasaran per 90 menit.

Meski nilai expected goals Jutgla masih belum tinggi. Fbref mencatat hanya 0,33 per 90 menit nilai pengharapan golnya di luar penalti. Dengan kata lain dari tembakan yang ia lepaskan kemungkinan terciptanya gol adalah 33%.

Memanjakan Rekannya

Nilai pengharapan gol Jutgla memang sedikit. Tapi Jutgla bukanlah tipikal striker seperti Erling Haaland dan Robert Lewandowski. Ia tidak hanya bergerak menusuk dan menjemput umpan. Tak jarang Jutgla juga bergerak melebar.

Pergerakan ini ketika di Barcelona B sangat berdampak. Apalagi dalam skema 4-3-3, Jutgla bisa bermain di posisi sayap. Nah di Belgia, sepertinya juga kurang lebih sama. Carl Hoefkens beberapa kali memakai skema 4-3-3. Jutgla ditaruh di posisi sayap, seperti ketika menghajar KV Mechelen 3-0 di Liga Belgia.

Sementara ketika bermain di Liga Champions, Ferran Jutgla lebih sering berada di posisi penyerang tengah. Namun yang ia lakukan bukan hanya mencetak gol, melainkan berperan dalam distribusi bola. Tak ayal Jutgla sudah melakukan 58 umpan sukses dan 79 percobaan di Liga Champions. Akurasi umpannya juga lumayan tinggi, yaitu 72,5%.

Ferran Jutgla juga rajin mengcover ruang ketika bermain di Liga Champions. Hingga saat ini, ia mengcover 33,43 kilometer jarak ketika Club Brugge bermain di Liga Champions. Jika dirata-rata ia sudah mengcover 8,36 kilometer area per laga. Singkatnya, Ferran Jutgla punya daya jelajah yang tinggi.

Ketajaman, fleksibilitas, dan akurasi umpan yang luar biasa, Jutgla menjadi sosok kunci di Club Brugge. Wajar apabila Arsenal yang sedang keranjingan pemain muda tertarik memboyong Ferran Jutgla. Sementara itu, Barcelona sepertinya sedang menanti jatah 10 persennya.

Sumber: LookChamps, BarcaBlaugranes, TFA, BarcaBuzz, AS, Fbref, UEFA, Indosport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru