Bangga! Minggu Ini Pekan Manis Bagi Pemain Abroad Indonesia

spot_img

Selain jadi hari-hari yang sibuk bagi PSSI karena mengurus pergantian pelatih, minggu ini juga jadi hari-hari yang berakhir manis bagi sejumlah pemain Timnas Indonesia yang berkarir di luar negeri. Para pemain diaspora mendapatkan momen-momen berharga di klubnya masing-masing.

Namun, siapa dan bagaimana para pemain menjalani momen-momen manis tersebut? Selengkapnya akan kita bahas. 

Jay Idzes

Jay Idzes lagi-lagi bikin masyarakat Indonesia bangga. Kapten Timnas Indonesia tersebut menerima banyak pujian dari media Indonesia dan Italia. Mereka kompak menyebutnya sebagai bek yang elegan dan memiliki kepemimpinan sangat baik di lini belakang Venezia sepanjang musim ini.

Pujian tersebut muncul kembali usai Bang Jay tampil optimal di laga melawan Inter Milan kemarin. Bertindak sebagai tim tuan rumah, Venezia kembali mengandalkan Idzes sebagai palang pintu pertahanan. Berkolaborasi dengan Marin Sverko dan Richie Sagrado, Idzes tampil sangat baik.

Sama halnya dengan laga-laga sebelumnya, Idzes diminta untuk berduel satu lawan satu dengan striker lawan. Jika sebelumnya Bang Jay sukses meredam keganasan Romelu Lukaku, Alvaro Morata, hingga Dusan Vlahovic, kemarin Idzes dicap mampu membuat Lautaro Martinez tak berkutik. Berdasarkan data Fotmob, Idzes tampil solid dengan melakukan empat clearance.

Selain itu, dirinya juga mencatatkan tiga blok krusial. Aksi Idzes inilah yang mendapatkan sorotan. Sebab, di momen itu, Idzes terlihat tenang dan mampu membaca arah bola dengan baik. Pada menit ke-51 misalnya. Lautaro yang mendapatkan bola di depan gawang Venezia, nyaris menggandakan keunggulan timnya. Namun Jay Idzes dengan sigap memblok tendangannya.

Meski pada akhirnya Venezia kalah 1-0, Lautaro yang berstatus sebagai top skor Serie A musim lalu tak mampu menembus pertahanan yang dikawal oleh Idzes. Ngerinya lagi, Idzes mencatatkan 0 dribble past. Artinya, tak ada satu pun pemain Inter Milan yang mampu menggoceknya. 

Thom Haye

Selanjutnya, ada Thom Haye yang kembali menjadi andalan di lini tengah Almere City saat bertandang ke markas FC Groningen. Pemain berusia 29 tahun itu berperan sebagai gelandang sentral. Dia bertugas mendistribusikan bola ke lini serang. Tak lupa, El Prof juga diminta untuk menjaga keseimbangan tim di tengah tekanan lawan.

Berdasarkan statistik Fotmob, Groningen tetap mampu mendominasi laga dengan penguasaan bola sebesar 62%, sementara timnya Haye hanya mampu mencatatkan 38% penguasaan bola. Meski begitu, dengan adanya Haye, De Zwarte Schapen mampu tampil disiplin dalam bertahan dan mencoba melakukan sejumlah serangan balik cepat.

Sayangnya, penampilan Haye di laga ini hanya berlangsung hingga menit ke-69, sebelum digantikan oleh Alex Carbonell. Meski begitu, Haye tetap berperan penting dalam membantu Almere terhindar dari kekalahan. Masih dipimpin oleh pelatih caretaker, Anoush Dastgir, Almere berhasil mencuri satu poin dengan menahan imbang Groningen. Ini jadi satu poin yang penting bagi El Prof.

Mengapa begitu penting? Karena Thom Haye sedang berusaha untuk menyelamatkan Almere dari jurang degradasi. Bagi Almere City, hasil imbang di laga tandang ini menjadi modal berharga untuk terus berusaha memperbaiki performa mereka di sisa musim kompetisi.

Calvin verdonk vs Eliano Reijnders

Masih dari Eredivisie, pekan lalu juga tersaji duel Indonesia antara timnya Calvin Verdonk, yakni NEC Nijmegen dan timnya Eliano Reijnders, PEC Zwolle. Laga ini berkesudahan dengan skor 1-0 untuk Nijmegen. Koji Ogawa, pemain asal Jepang jadi pencetak satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan ini. Meski begitu, duel antara Eliano dan Verdonk tak lepas dari sorotan.

Keduanya terlihat sering berduel karena posisi yang mereka emban di dalam pertandingan. Adik dari Tijjani Reijnders pada laga tersebut berperan sebagai bek sayap kanan Zwolle. Sementara El Ninja berperan sebagai bek sayap kiri Nijmegen. Sama-sama memiliki naluri menyerang yang baik, Eliano dan Verdonk silih berganti menjaga satu sama lain.

Di laga tersebut, Verdonk yang bermain 90 menit penuh mencatatkan 66% umpan akurat, 5 tekel sukses, dan 3 sapuan. Berkat kerja kerasnya itu, NEC Nijmegen menang dan mencatatkan clean sheet. Di akhir laga, Verdonk pun mendapat rating 7,7. Sedangkan Eliano hanya mendapat rating 6,8 dari Fotmob

Meski demikian, rating segitu jadi yang terbaik jika dibandingkan dengan pemain belakang Zwolle yang lain. Selain itu, akurasi umpan Eliano juga lebih baik dari Verdonk, yakni 84%. Verdonk dapet rating bagus cuma gara-gara timnya menang doang ini mah. Tapi tak apa, melihat keduanya bermain secara optimal saja mimin udah seneng.

Marselino Ferdinan

Masih dari Eropa, tapi kali ini bergeser ke daratan Inggris, di mana kita akan membahas Marselino Ferdinan. Meski bergabung melalui jalur orang dalam, Oxford tidak sedikitpun mengistimewakan mantan pemain Persebaya Surabaya itu. Marselino harus tetap menempuh proses yang ruwet untuk sekadar menarik perhatian pelatih tim utama The Ox, Gary Rowett.

Setelah sekian banyak sesi latihan dan uji coba di tim muda, akhirnya Marselino mencatatkan debut di skuad utama Oxford United. Momen bersejarah bagi pemain kelahiran Jakarta ini terjadi saat Oxford United menghadapi Exeter City di St James Park, dalam lanjutan babak ketiga Piala FA 2024/25.

Marselino turun dari bangku cadangan pada menit ke-89. Saat itu, Oxford sudah tertinggal 3-1. Oxford yang bermain sebagai tim tamu sebetulnya mampu unggul terlebih dahulu lewat aksi Matt Phillips di menit 14. Namun, kena comeback sama tim tuan rumah. Alhasil, tim harus kalah 3-1. 

Dengan begitu, Marselino jadi pemain kelahiran Indonesia pertama yang mampu tampil di FA Cup, turnamen tertua di Inggris. Meski cuma main tujuh menit dan nggak berkontribusi banyak, ini jadi awal yang bagus bagi Lino. Jika terus konsisten dan meningkatkan mutu permainannya, maka kesempatan-kesempatan lain akan terus berdatangan.

Pratama Arhan 

Tak cuma pemain diaspora di Eropa, pemain yang merantau di negara-negara tetangga pun menciptakan momen manis bersama klubnya. Pratama Arhan misalnya. Baru beberapa hari gabung Bangkok United, mantan pemain Tokyo Verdy itu langsung mencatatkan debut di Liga 1 Thailand. Tak tanggung-tanggung, Arhan langsung diturunkan oleh Totchtawan Sripan di laga melawan tim kuat, Buriram United.

Seperti yang kita ketahui, Buriram merupakan pemuncak klasemen sementara Liga Thailand musim ini. Tim yang berjuluk Kastil Guntur itu bahkan diperkuat sejumlah pemain-pemain top Thailand, seperti Supachai Chaided, Suphanat Muenta, serta Theerathon Bunmathan. 

Laga tersebut berakhir dengan skor 3-2. Arhan tampil di laga tersebut pada menit ke-80, menggantikan Peerapat Notchaiya. Arhan bermain di posisi bek kiri dalam formasi 4-4-2. Eks pemain Suwon FC ini pun berhasil berkontribusi dalam skema terciptanya gol ketiga, alias gol kemenangan dramatis Bangkok United atas Buriram. 

Kerja sama apik Arhan dan Thitipan Puangchan berhasil menciptakan peluang yang diselesaikan menjadi gol oleh Nitipong Selanon di menit ke-90+2.

Duel Indonesia di Malaysia

Kembali membahas tentang duel pemain Indonesia. Selain di Eredivisie, pertandingan yang menyajikan duel antar pemain Indonesia juga tercipta di Liga Malaysia. Jordi Amat dan Saddil Ramdani saling bentrok saat Johor Darul Takzim menang telak 4-0 atas Sabah FC dalam lanjutan Malaysia Super League 2024/25.

Amat dan Saddil tampil sebagai starter di pertandingan ini. Sayangnya, kedua pemain tak mampu berbuat banyak untuk tim. Amat ditarik keluar pada menit ke-61, yang mana kedudukan saat itu masih 1-0. Sedangkan Saddil digantikan sepuluh menit sebelum pertandingan berakhir. Dirinya tidak bisa mencetak gol untuk memperkecil kedudukan. 

Selain nama-nama yang sudah disebutkan, masih ada nama-nama diaspora lain yang memainkan pertandingan di akhir pekan kemarin. Seperti Asnawi Mangkualam, Nathan Tjoe-A-ON, dan Rafael Struick. Namun, mereka tidak menuai hasil positif. Asnawi kalah dari Chiangrai United. Sedangkan Struick dan Nathan tidak dimainkan oleh timnya.

 

Sumber: Jawa Pos, Kompas, CNN Indonesia, Goal

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru