Bagi Olympique Lyon Musim Ini Tidak Ada Gunanya!

spot_img

Perasaan muak para penggemar Olympique Lyon sepertinya sudah mencapai pada puncaknya terhadap pemilik klub John Textor. Fans kecewa klub kesayangan itu harus terancam turun kasta dari liga utama Prancis ke liga dua. Mereka tak kuasa menahan diri untuk menulis kalimat-kalimat yang menyinggung Textor secara frontal seperti yang dilansir The Athletic.

“Multi-Club Ownership” ”Stock Market Gambling”, “We Don’t Trust You”(tak perlu VO).

Turunnya kasta itu adalah sebuah fakta yang menyakitkan bagi fans Olympique Lyon. Bagaimana tidak? Klub saat ini mendiami klasemen 5 Liga Prancis dan memungkinkan ikut kompetisi Eropa harus buyar di depan mata. Lantas apa sih yang membuat Olympique Lyon sampai harus terancam terdepak secara tragis ke Liga dua?

Kabar Buruk dari DCNG

Jumat sejatinya adalah hari yang berkah, setidaknya menurut dawuh para khatib ketika shalat Jumat. Namun bagi fans Olympique Lyon sepertinya hari Jumat, tepatnya 15 November itu adalah sumber kekecewaan yang paling mendalam. Pasalnya, Direction Nationale du Contrôle de Gestion (DNCG) Prancis, memutuskan bahwa klub Olympique Lyon menderita finansial dalam jumlah besar.

DNCG yang berperan sebagai polisi keuangan itu sudah mengendus sejak musim lalu, bahwa Les Gones berpotensi kesulitan uang. Polisi keuangan mengawasi secara ketat gerak-gerik Olympique Lyon dalam bursa transfer 2023. Untungnya, tak ada masalah keuangan yang berarti sehingga DNCG tak mempermasalahkannya.

Namun di musim 2024/25 secara mengejutkan pemilik Olympique Lyon memberi tahu kepada DNCG, bahwa klubnya punya hutang yang besar. Jumlahnya mencapai 505,1 juta euro atau setara 8,5 triliun rupiah. Kabar buruk itu pun menyebar cepat sampai ke kuping fans Olympic Lyon. Hal ini karena dipublikasikan oleh DNCG sebagai pengawas keuangan klub..

Jelas pengumuman itu bikin syok para penggemar. Bagaimana nasib Olympic Lyon? Akankah berakhir tragis seperti Girondins Bordeaux, klub tradisional Prancis, yang distempel bangkrut itu? Klub Girondins Bordeaux akhirnya terdegradasi gara-gara tak mampu bayar hutang. Klub ini akhirnya hanya bermain di Liga 4 Prancis.

Melanggar Aturan FFP

Hari-hari kelabu menyelimuti para penggemar Lyon yang sedang menunggu kabar demi kabar terbaru soal nasib klubnya kelak. Tentu saja ini menyangkut masalah hutang klub. Apakah sudah diselesaikan atau belum oleh John Textor? Sebab ancamannya tak main-main. Klub bisa saja dilarang bermain di Ligue 1. Sanksi tegas untuk klub yang punya hutang lebih besar daripada pendapatannya.

Seperti yang sudah dijelaskan di dalam aturan Football Fair Play Eropa, klub yang punya hutang melebihi 100 juta Euro, akan dikenai sanksi. Tentu saja jika melihat hutang Olympique Lyon, jelas melebihi batas maklum klub. Alhasil Olympique Lyon berpotensi kena sanksi.

Dalam kasus Olympique Lyon, klub ini menanggung tagihan yang cukup besar. Mulai dari tagihan gaji pemain, pelatih, hingga perawatan stadion yang mengeluarkan banyak uang. Hal itu sangat masuk akal sebab dalam lima tahun terakhir, Olympique Lyon sudah mengalami kerugian sebesar 3o0 juta Euro. Puncaknya adalah akhir tahun ini, hutangnya makin menumpuk.

Klaim John Textor

Di tengah bencana finansial yang dialami Lyon, John Textor, sang pemilik klub malah menanggapi masalah itu dengan rileks. Kendati ia kaget bukan kepalang karena laporan keuangan klub dibocorkan ke publik oleh DNCG, sehingga siapapun tahu termasuk para penggemar klub. Inilah yang memicu ketidakpuasan fans terhadap John Textor.

Maka di tengah tekanan publik, John Textor secara gentlemen mengklaim kalau Olympique Lyon akan baik-baik saja. Jika ditotal, aset yang dimiliki klub mencapai 700 juta Euro. Maka seandainya semua aset dijual, tentu bisa membuat hutang impas dan bahkan masih tersisa. Inilah yang diyakini oleh John Textor.

Textor sudah punya strategi dan rencana untuk menghadapi masalah keuangan yang serius ini. Pengusaha Amerika yang membeli Lyon pada tahun 2023, dari Jean Michel Aulas itu mencoba meyakinkan pihak DNCG, dengan upaya yang tengah dilakukan Textor dan manajemen klub.

John Textor menegaskan kalau manajemen klub akan menghasilkan uang yang banyak. Sebab Olympique Lyon punya saudara yakni klub lain di luar Prancis yang juga milik Textor. Textor bisa mengandalkan dana dari klub Molenbeek dan Botafogo yang juga dia kelola.

Jadi, istilahnya subsidi silang. Textor yakin dengan adanya dua saham di dua klub itu, bisa menyelamatkan Olympique Lyon dan para penggemar pun terpenuhi ekspektasinya.

Tapi dari pihak DNCG tak mempercayai begitu saja optimisme John Textor. Polisi keuangan sepak bola Prancis itu menilai argumentasi Textor tak cukup meyakinkan. Sebab organisasi itu bukan berasal dari dalam negeri. Anggapan inilah yang membuat John Textor sedikit kesal karena DNCG tak melihat Olympique Lyon secara global. Di mana 77 persen saham Les Gones dimiliki Eagle Footbal Group.

“Komisaris lokal hanya melihat klub sepak bola Prancis dan tidak mempertimbangkan ratusan juta dolar yang akan datang dari berbagai bagian organisasi kami,”keluh John Textor.

Olympique Lyonnais Terancam Degradasi

Klaim John Textor soal organisasi internasional yang mampu memperbaiki keuangan Olympique Lyon, memang ada benarnya. Sebab Lyon merupakan bagian dari Eagle Football Group. Kucuran dana dari Eagle bisa mengurangi beban hutang klub atau bahkan melunasinya.

Namun itu semua belum pasti. Hal ini karena pihak DNCG menilai manajemen klub belum melakukan sertifikasi akun. Ini bisa berdampak buruk bagi masa depan klub pernah berjaya sebelum oligarki minyak asal Qatar mengakuisisi Paris Saint-Germain.

Olympique Lyon bisa saja kena hukuman degradasi jika pengusaha Amerika itu tak mampu membuktikan kata-katanya. Dan fans pun harus gigit jari. Klub yang sudah pernah juara liga 7 kali itu mungkin nasibnya sama seperti Girondins Bordeaux, yang harus jadi klub amatir di Liga Prancis.

Selain itu, harapan Olympique Lyon untuk tampil di kompetisi Eropa pupus di depan mata. Karena meskipun pada akhirnya finish di lima besar, tapi mereka harus terdepak begitu saja. Maka salah satu solusi agar terhindar dari degradasi, Lyon harus mencicil hutangnya di awal Januari sebesar 100 juta Euro.

Tentu saja, Olympique Lyon dilarang untuk membeli pemain baru di saat kondisi keuangan klub sedang tak baik-baik saja. Ini sebagai salah satu solusi untuk memperbaiki masalah finansial yang kritis di tubuh Les Gones.

Menjual Aset Berharga

Terhitung dari sekarang, Les Gones hanya diberi waktu beberapa bulan saja untuk menyelesaikan semua masalah yang menghinggapinya. Bulan Mei 2025 mereka harus terbebas dari klaim hutang. Kalau tidak, ya terpaksa sanksi degradasi diberlakukan.

Maka untuk mencegah hal buruk itu terjadi, pengusaha asal Missouri itu harus menjual pemain. Dari penjualan itu dia bisa mendapat uang sekitar 20 juta euro dan mengurangi beban pembayaran gaji pemain.

Tak cukup itu saja, John Textor harus siap menjual aset yang ada. Aset itu di antaranya Stadion Groupama dan sahamnya di Crystal Palace yang bisa memberi dana 200 juta euro.

Kini, nasib Olympique Lyon sedang di ujung tanduk. Antara selamat atau sekarat. Bisakah John Textor menyelamatkan Olympique Lyon dari ancaman degradasi?

https://youtu.be/kBuqxIQ8uAY

Lequipe, Bluewin, nytimes, actu, Sportdetik, Eagle Football Group, One Football,

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru