Juara bertahan Serie A, Inter Milan, secara mengejutkan melepas pelatih mereka, Antonio Conte, yang telah berhasil mempersembahkan trofi pertama setelah sepuluh tahun lamanya. Seperti diketahui, Inter berhasil meraih trofi scudetto ke sembilan belas, sekaligus menyudahi dominasi Juventus di kompetisi Serie A.
Setelah ditelusuri, ada ketidakcocokan antara rencana Antonio Conte dan Inter Milan yang tengah mengalami kesulitan finansial. Ya, kesulitan finansial diduga menjadi penyebab mengapa Antonio Conte memilih berpisah dengan Inter Milan.
Selain Antonio Conte, Inter juga kehilangan salah satu pemain andalan mereka musim lalu, Achraf Hakimi, yang kini telah berstatus sebagai pemain Paris Saint Germain. Alasan Inter melepas Hakimi adalah karena mereka membutuhkan dana cepat dalam jumlah yang tidak sedikit, demi menyeimbangkan neraca keuangan klub.
Setelah kabar kepergian Conte dari Inter mulai menyusut, klub tersebut langsung mengumumkan penggantinya. Adalah Simone Inzaghi, pelatih asal Italia yang kita kenal begitu lekat dengan nama Elang Ibukota.
Inzaghi: This is why Inter signed the star of rivals Milan https://t.co/PJ5vevtqs4 pic.twitter.com/qArmkpa3aZ
— Footgoals (@23_FPL) July 29, 2021
Bersama Inter musim depan, Inzaghi punya tugas yang cukup berat yang akan diembannya selama 2 tahun kedepan, yaitu mempertahankan gelar scudetto yang sebelumnya telah diraih Antonio Conte.
Lalu Bagaimana Sepak Terjang Simone Inzaghi di Dunia Sepakbola?
Meski pada musim depan Inter harus berlari bersama pemimpin yang berbeda, mereka tidak perlu terlalu khawatir. Pasalnya, Inzaghi bukan sosok remeh di persepakbolaan Italia.
Selama menangani Lazio dari tahun 2010 sampai 2021, dia berhasil persembahkan gelar Coppa Italia 2018/19, dan Supercoppa Italia pada 2017 dan 2019 di tengah keterbatasannya.
Sebelum menjabat sebagai seorang pelatih, Simone merupakan pemain yang cukup dikenal di era 1990 an hingga 2000 an meskipun karirnya kurang mentereng dibandingkan dengan sang kakak Filippo Inzaghi.
Memulai karir bersama akademi Piacenza, Inzaghi terus berpindah klub sebelum akhirnya bertemu dengan Lazio pada tahun 1999.
Simone Inzaghi has scored more #UCL goals (15) than any other player in Lazio’s club history.
Today, he manages the club in their first knockout game in the #UCL since 2000… when he was playing. 🦅 pic.twitter.com/r4KSBZ8PFp
— Squawka Football (@Squawka) February 23, 2021
Ketika memperkuat Lazio, dia berhasil mencetak 58 gol dalam 201 pertandingan.
Tepat setelah putuskan pensiun pada tahun 2010 silam, dirinya langsung diberi kepercayaan manajemen Lazio untuk menukangi tim junior. Secara bertahap, dia sukses tangani tim muda Lazio di berbagai jenjang.
Menangani Lazio U17 pada tahun 2011, Inzaghi lalu naik pangkat ke level U19 tiga tahun berselang. Selama menukangi tim muda Lazio, Inzaghi berhasil sumbangkan tiga gelar. Diantaranya dua Coppa Italia dan satu Piala Supercoppa.
Lalu tepat pada penghujung musim 2015/16, Inzaghi dipercaya menjadi caretaker Lazio, untuk menggantikan pelatih sebelumnya, Stefano Pioli.
Ketika menjalani karir sebagai pelatih sementara, Inzaghi tercatat telah menamani Lazio bermain dalam tujuh laga. Hasilnya, empat kemenangan berhasil diraih, meski tiga pertandingan lainnya berakhir pada kekalahan.
Hal itu lantas membuat manajemen Lazio terkesan dan membuatnya menerima kontrak jangka panjang, tepat pada 8 Juli 2016.
Kini setelah melakoni perjalanan yang sangat berkesan bersama Lazio, sekali lagi, dia diminta untuk membawa Inter Milan terus berjaya di kompetisi Serie A.
Pergerakan Transfer Inter Milan Musim Panas 2021
Simone Inzaghi tampak mengambil tugas ini dengan penuh tanggung jawab. Buktinya setelah ditunjuk sebagai pelatih anyar La Beneamata, Inzaghi langsung melakukan pergerakan transfer yang menjanjikan.
Meski dirinya akan mewarisi sebagian besar skuad yang dibangun Conte, Inter yang tengah dilanda krisis keuangan tidak lantas menyurutkan semangat untuk membentuk kekuatan yang lebih mumpuni.
Setidaknya sampai pertengahan Juli 2021, Inter sudah menyelesaikan sejumlah kesepakatan krusial. Pertama mereka berhasil memulangkan kembali sosok Zinho Vanheusden. Pemain berusia 21 tahun tersebut sebelumnya dipinjamkan ke Liege sebelum akhirnya dipermanenkan dengan nilai sebesar 11 juta euro atau setara 188 miliar rupiah. Pada musim panas kali ini, sang pemain dipulangkan ke Inter dengan status pinjaman.
Berikutnya ada nama Matteo Darmian yang dibeli secara permanen dari Parma senilai 2,5 juta euro atau setara 42 miliar rupiah setelah musim lalu hanya dipinjam. Eks penggawa Manchester United itu dinilai bakal masuk ke dalam skema Inzaghi musim depan.
OFFICIAL: Inter Milan have signed right-back Matteo Darmian from Parma on a season-long loan which will become permanent for €2.5m at the end of the season. pic.twitter.com/hm2giebG2Y
— Transfer News Central (@TransferNewsCen) October 5, 2020
Berikutnya ada transfer yang sempat menghebohkan jaga sepakbola. Adalah pembelian Hakan Calhanoglu dari AC Milan secara gratis. Ya, bintang asal Turki itu didatangkan dari sang rival guna menutup lubang yang kemungkinan ditinggal Eriksen. Seperti diketahui, Eriksen masih harus menjalani perawatan intensif setelah pada gelaran Piala Eropa 2020 lalu, dirinya mengalami gangguan kesehatan serius.
Pembelian yang dilakukan Inter di bawah Inzaghi berikutnya adalah Alex Cordaz. Transfer ini mungkin tergolong aneh. Akan tetapi, di usia yang telah menginjak 38 tahun, ada rencana khusus yang disiapkan Inter, termasuk menggunakan sang kiper sebagai pelapis dengan jam terbang tinggi.
Setelah mendatangkan sejumlah pemain yang dianggap penting, Inter juga telah melepas beberapa pemain guna menutup kebutuhan tertentu. Pertama adalah Achraf Hakimi, yang kita tahu dilepas ke PSG guna menyeimbangkan keuangan klub.
Achraf Hakimi in PSG’s new home kit 🤩
Man’s not hot 🔥 pic.twitter.com/2JoaH9dtgh
— Lovefootball.ng (@lovefootballng) July 28, 2021
Berikutnya ada nama Matteo Politano, yang sebetulnya tampil bagus pada musim lalu namun telah resmi dipulangkan Napoli dengan mahar sebesar 19 juta euro atau setara 325 miliar rupiah.
Selain nama-nama tersebut, masih ada lagi pemain yang telah dilepas Inter. Diantaranya, Antonio Candreva yang telah ditebus Sampdoria senilai 2,5 juta euro (42 miliar rupiah), Rigoberto Rivas yang diboyong klub Serie B Reggina, Daniele Padelli yang pindah ke Udinese usai kontraknya tidak diperpanjang, Joao Mario yang dilepas ke Benfica, serta Ashley Young yang resmi kembali ke Inggris bersama Aston Villa.
Official: Ashley Young kembali ke Aston Villa. Free. pic.twitter.com/MYX0wOUruz
— Siaran Bola Live (@SiaranBolaLive) June 18, 2021
Terakhir ada nama Radja Nainggolan yang tidak masuk ke dalam rencana Simone Inzaghi, dimana Inter telah memasukkan namanya ke dalam proposal yang bakal diajukan ke Cagliari.
Selain resmi membeli serta menjual sejumlah pemainnya, Inter juga masih terus melakukan pergerakan yang dinilai krusial.
Pemain bernama Nahitan Nandez milik Cagliari menjadi target Inter Milan saat ini. Dalam negosiasi ini, Inter bakal memanfaatkan nama Radja Nainggolan sebagai pemulus. Pemain asal Uruguay itu sendiri mengaku sudah menjalin kontak dengan Inter dan tinggal menunggu persetujuan dari pihak Cagliari.
Kemudian, masih ada empat pemain lainnya dengan reputasi yang cukup baik, yang menjadi target Inter pada musim panas kali ini. Mereka adalah Andre Onana, Hector Bellerin, Keita Balde dan Emerson Palmieri.
Untuk Onana, kiper tersebut bakal disiapkan sebagai penerus Samir Handanovic. Sementara nama Hector Bellerin, pemain yang diklaim tidak masuk ke dalam rencana Arsenal musim depan itu bakal disiapkan untuk mengisi pos yang ditinggal Achraf Hakimi. Akan tetapi, tidak muda bagi Inter untuk menebus Bellerin yang memiliki nilai sebesar 30 juta euro atau setara 513 miliar rupiah.
Hector Bellerin in London with his agent as talks continue with Inter over a possible move. #AFC pic.twitter.com/WU23LV0gqu
— Chris Wheatley (@ChrisWheatley_) July 30, 2021
Lalu ada nama Keita Balde. Pelatih Simone Inzaghi tampak senang dengan performa sang pemain pada musim lalu, yang berhasil mencetak tujuh gol di Serie A dengan status pinjaman di Sampdoria.
Terakhir adalah Emerson Palmieri. Dalam hal ini, the Blues memasang harga senilai 20 juta euro atau setara 32 miliar rupiah, yang mana masih bisa dinego oleh Inter. Chelsea sendiri tampak tidak keberatan untuk melepas Emerson, mengingat sang pemain hanya menjadi pilihan kesekian manajer Chelsea Thomas Tuchel.
Prediksi Line Up Inter Milan Musim Depan 2021/22
Dengan pergerakan transfer yang cukup ciamik serta dibekali dengan nama yang memang luar biasa sejak era Conte, Simone Inzaghi berpotensi melanjutkan skema 3-5-2 nya dengan sangat baik.
Ya, mirip seperti Conte, Simone Inzaghi juga merupakan sosok yang begitu fanatik dengan skema 3-5-2. Dengan menggunakan skema tersebut, Inzaghi sudah menemani Elang Ibukota bertanding sebanyak 242 kali, dengan rincian 129 kali meraih kemenangan, 43 imbang, dan alami 70 kekalahan.
Di posisi kiper dan pemain bertahan, Inter masih tampak bakal mempercayakan pos tersebut dengan nama seperti Samir Handanovic, yang bakal dijaga oleh tiga bek. Diantaranya Milan Skriniar, Stefan De Vrij, dan juga bek muda berbakat Alessandro Bastoni. Kombinasi itu dinilai bakal solid dalam menjaga pertahanan Inter.
Skriniar & Handanovic meeting each other for the the first time since that epic Empoli game.
Is a thing of beauty, Godin coming too. pic.twitter.com/ociTivuvNv
— S Nerazzurro (@SaifNerazzurro) July 7, 2019
Kemudian, sayap kanan akan tampak brilian bila Inter sukses dapatkan nama Hector Bellerin. Kecepatan pemain asal Spanyol itu akan membuat sisi kanan Inter berbahaya seperti saat diisi oleh nama Hakimi. Namun bila penandatanganan Bellerin gagal, masih ada nama Darmian yang bisa ditempatkan di posisi tersebut.
Sementara dari sisi seberang, Inter yang berpotensi dapatkan jasa Emerson Palmieri juga akan sangat diuntungkan. Pemain tersebut sudah pernah berkompetisi di Serie A bersama AS Roma. Selain itu, kemampuannya juga tak bisa dipandang remeh meski dirinya tak menjadi andalan utama di Chelsea. Dalam hal ini, nama Kolarov yang kontraknya telah diperpanjang bisa dijadikan sebagai solusi bila Emerson gagal didatangkan.
Di posisi gelandang, nama Nicolo Barella dan Marcelo Brozovic berpotensi jadi andalan untuk musim depan. Dua nama tersebut akan sangat berguna untuk menyokong peran gelandang serang yang diisi oleh Hakan Calhanoglu.
✍️ @hakanc10 is officially Nerazzurri! ⚫🔵
📸 @Inter pic.twitter.com/aVK91boPUJ
— 433 (@433) June 22, 2021
Sementara di posisi penyerang, siapa lagi yang bakal diandalkan Inter, jika bukan duet maut Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku. Selama tampil bersama dalam 78 pertandingan, keduanya telah melakukan kombinasi yang apik, dimana 10 gol yang diciptakan Romelu Lukaku lahir dari assist Lautaro. Sementara 9 gol yang dicetak pemain asal Argentina itu hadir dari assist Romelu Lukaku.
Dalam total 78 laga yang dimainkan bersama di semua kompetisi itu pula, Romelu Lukaku telah berhasil bukukan 49 gol. Untuk Lautaro Martinez, dirinya telah berhasil ciptakan 32 gol.
Bakal ditangani Simone Inzaghi untuk arungi musim depan, mampukah Inter pertahankan gelar di kompetisi Serie A?
Sumber referensi: Reuters, 90 min, Bolanet, Sempre Inter
