Bagaimana Cara Menjadi Ketua Umum PSSI?

spot_img

Dinamika sepak bola Indonesia terus bergulir. Belum sebulan setelah Ketua Umum Edy Rahmayadi mengundurkan diri di Kongres Tahunan PSSI pada 20 Februari, sang penerus, Plt. Ketua Umum Joko Driyono, ditetapkan sebagai tersangka perusakan barang bukti pengaturan pertandingan oleh Satgas Anti-Mafia Bola.

Jokdri pun tak bisa lagi sepenuhnya mengontrol PSSI. Bersama anggota eksekutif, ia kemudian memutuskan akan menggelar Kongres Luar Biasa. KLB adalah forum tertinggi yang diselenggarakan untuk memilih ketua umum baru.

Merespon hal ini, pecinta sepak bola Indonesia mulai menaruh harapan. Beragam nama lalu dimunculkan untuk dijagokan jadi ketua umum baru. Namun, bagaimana sebenarnya cara menjadi ketua umum PSSI?

Menurut Statuta PSSI pasal 31, KLB yang telah diusulkan Komite Eksekutif harus dieksekusi paling lambat tiga bulan setelah permintaan KLB. Ini berarti, paling lambat pada pertengahan Mei, kita sudah bisa menyaksikan PSSI ber-KLB.

KLB tersebut diagendakan untuk memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Melalui Komite Pemilihan-lah para bakal calon mulai mendaftarkan diri.

Komite Pemilihan lalu menyeleksi para bakal calon berdasarkan beberapa persyaratan. Ada pun persyaratan calon ketua umum PSSI adalah: pertama, harus berusia lebih dari 30 tahun. Kedua, harus telah aktif dalam sepak bola sekurang-kurangnya selama lima tahun. Ketiga, tidak pernah dinyatakan bersalah atas suatu tindakan pidana. Keempat, harus berstatus warga negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia. Kelima, minimal mendapatkan satu dukungan dari anggota PSSI.

Komite Pemilihan lalu mengumumkan calon ketua umum PSSI paling lambat empat pekan sebelum Kongres Pemilihan berlangsung. Pemilihan ketua lantas dilakukan dalam sebuah Kongres Pemilihan.

Menurut Statuta PSSI pasal 34, diperlukan kuarum sebesar 2/3 dari total anggota forum dalam pemungutan suara pertama. Adapun anggota forum adalah anggota PSSI yang diakui. Saat ini, anggota forum atau voter berjumlah 85, yakni 34 berasal dari asosiasi provinsi, 18 berasal dari klub Liga 1, 16 berasal dari klub Liga 2, 16 klub berasal dari Liga 3, dan 1 berasal dari asosiasi futsal.

Calon ketua umum dinyatakan terpilih apabila berhasil meraup 50%+1 dalam pemungutan suara.

Lantas, bagaimana cara agar ketua umum terpilih ialah sosok yang berintegritas yang benar-benar ingin memajukan sepak bola Indonesia?

Jawabannya adalah: gerakan massa, atau people power. Menurut Mohammad Ilham, jurnalis Jawa Pos, kelompok suporter bisa mempengaruhi pemilihan ketua umum PSSI. Caranya adalah dengan menekan klub yang merupakan voters di kongres pemilihan.

Jadi, jika di kotamu terdapat klub Liga 1, Liga 2, atau Liga 3 yang menjadi voters, maka kelompok suporter bisa menggeruduk sosok yang mewakili klub tersebut untuk memilih sosok yang benar-benar berintegritas. Jika sang voter tak mau tunduk dan memilih menerima amplop, ancam dengan boikot atau aksi protes.

Jika suporter berhasil bergerak, niscaya reformasi PSSI bisa terlaksana. Nama-nama yang beredar saat ini, seperti Erick Thohir, Krisna Murti, atau Syauqi Suratno bisa diusahakan oleh suporter. Tentukan siapa sosok yang paling berintegritas, lalu suporter bisa memaksakan voters untuk memilih sosok tersebut di kongres.

Semoga sepak bola Indonesia mengalami perbaikan setelah KLB mendatang…

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru