Publik sepak bola Inggris disuguhi tiga tontonan sekaligus di awal tahun baru 2019. Di akhir pekan, kita menyaksikan Manchester United yang lolos serta Liverpool yang tersingkir dari Piala FA. Di tengah pekan, kita menonton Chelsea dan Tottenham berjibaku di semifinal Piala Carabao. Di luar itu, Premier League juga terus berlangsung.
Publik mungkin lebih mengenal Premier League dan Liga Champions sebagai kompetisi terpopuler di sepak bola Eropa. Jarang sekali yang menyebutkan Piala FA atau Piala Carabao sebagai kompetisi terbaik, apalagi memahami perbedaan keduanya.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara Piala FA dan Piala Carabao?
Piala FA adalah turnamen tertua di dunia, saat pertama kali dimulai pada 1871. Piala FA, sesuai namanya, diselenggarakan oleh Federasi sepak bola Inggris (Football Association/FA). Karena dimiliki oleh FA, maka Piala FA diikuti seluruh anggota FA, yang jumlahnya bisa sampai ratusan hingga divisi paling bawah di kasta sepak bola Inggris.
Musim ini, total 746 klub (termasuk enam klub Wales) menjadi partisipan. Ratusan klub tersebut saling sikut dalam 14 babak, yakni enam babak kualifikasi, babak pertama sampai keempat, delapan besar, semifinal, dan final.
Klub dari League One dan League Two (Divisi tiga dan empat, kasta profesional paling bawah), mulai masuk pada babak pertama. Adapun klub Premier League dan Divisi Championship mulai masuk pada babak ketiga.
Di Piala FA, laga di setiap babak dimainkan dalam satu laga. Bila laga tersebut imbang, maka pemenang ditentukan melalui laga replay. Jika di laga replay masih berlangsung sama kuat, maka babak ekstra dan adu penalti jadi penentu kelolosan tim. Mekanisme ini tak terjadi di babak semifinal dan final, yang dimainkan dalam satu leg di Stadion Wembley.
Pemenang Piala FA akan diganjar uang hadiah sejumlah 1,2 juta pounds. Klub pemenang juga berhak mewakili Inggris secara langsung di Liga Europa pada musim berikutnya, serta berhak mengawali musim berikutnya di laga Community Shield melawan juara Premier League.
Adapun Piala Carabao adalah turnamen yang sedikit berbeda. Turnamen ini dahulu dinamai Piala Carling dan Piala Capital One atas alasan sponsor. Tatkala berlangsung tanpa sponsor, turnamen ini mendapat tajuk Piala EFL (English Football League). Piala Carabao atau Piala Liga baru diselenggarakan pada 1960.
Penyelenggara Piala Carabao adalah Football League, operator liga profesional Inggris yang beranggotakan 92 klub dari empat divisi teratas. Hanya klub dari Premier League, Divisi Championship, League One, dan League Two yang berhak berkompetisi.
Piala Carabao berlangsung cuma dalam tujuh babak. Semua babak di Piala Carabao digelar dalam satu leg tanpa replay. Jika berlangsung imbang, maka babak ekstra dan adu penalti langsung digelar. Pengecualian terjadi di babak semifinal, yang dihelat kandang-tandang. Partai final digelar di Wembley pada minggu terakhir Februari atau minggu pertama Maret.
Pemenang Piala Carabao diganjar hadiah uang senilai 100 ribu pounds, serta berhak mewakili Inggris di musim berikutnya.
Oleh karena prestise Piala FA dan Piala Carabao lebih rendah daripada Liga Champions dan Premier League, dua turnamen tersebut biasa disebut sebagai turnamen ketiga dan keempat. Akibatnya, klub-klub besar biasa menurunkan pemain muda atau pemain cadangan di babak awal.
Mengenai penamaan dalam bahasa Indonesia, terdapat rumus tak baku yang dianut media-media Indonesia.
Jika di Inggris bisa memakai nama Piala FA, di Spanyol memakai Copa del Rey, atau di Italia memakai Coppa Italia, maka turnamen serupa di negara lain dapat dinamakan dengan rumus “Piala” + “Nama negara”.
Adapun turnamen serupa Piala Carabao atau Piala Liga di negara lain dapat dinamakan dengan rumus “Piala Liga” + “Nama negara”.
Misal, di negara Skotlandia yang lebih sepi publikasi, turnamen sejenis Piala FA dapat disebut Piala Skotlandia. Sedangkan turnamen sejenis Piala Carabao dapat disebut Piala Liga Skotlandia. Rumus ini berlaku untuk semua negara di dunia.