Di musim 2010/11, Schalke yang dimanajeri oleh Ralf Rangnick berhasil mencapai semifinal Liga Champions. Mereka mampu mengalahkan raksasa Eropa, salah satunya Inter Milan. Dulu Schalke memang jadi rumah bagi bakat-bakat muda Eropa.
Rangnick sempat menjadi pelatih sementara untuk Manchester United kemudian melatih timnas Austria. Tapi untuk anak-anak asuhnya, apa kabar skuad Schalke yang sampai semifinal itu?
Daftar Isi
Manuel Neuer
Yang pertama ada kiper nomor satu Jerman, Manuel Neuer. Ia jadi penjaga gawang pilihan Ralf Rangnick. Neuer adalah didikan asli Schalke. Ia menandatangani kontrak profesionalnya bersama die knappen di tahun 2005. Dan dipercaya jadi kapten tim di musim itu.
A young Manuel Neuer at Schalke. pic.twitter.com/qF3zPYx2ol
— The Antique Football (@AntiqueFootball) January 14, 2014
Penampilan memukaunya sepanjang musim 2010/11 membuat banyak klub yang berminat pada tanda tangannya. Termasuk Manchester United, klub yang menaklukkan Schalke di semifinal. Tapi kiper yang terkenal dengan gaya sweeper nya itu lebih memilih untuk menyebrang ke Bayern Munchen di musim 2011/12.
Langkahnya itu tentu dipandang sebagai pengkhianatan bagi para pendukung Schalke. Tapi disisi lain, karir Neuer justru meroket setelah gabung Munchen. Dari piala domestik sampai Liga Champions sukses ia amankan bersama die roten. Ia juga jadi kiper utama Jerman saat menjuarai Piala Dunia 2014. Tidak diragukan, ia adalah kiper tersukses di Jerman
Benedikt Howedes
Benedikt Howedes adalah pemain yang unik. Ia merupakan seorang bek tengah, tapi ia sempat dimainkan menjadi gelandang saat leg kedua semifinal. Sepanjang Liga Champion semusim itu, ia bahkan menciptakan dua gol. Yaitu ketika melawan Benfica dan Inter Milan.
Di musim setelahnya, ia diangkat menjadi kapten menyusul kepergian Neuer. Ia tetap mengabdi pada die knappen sampai tahun 2017. Howedes saat itu dipinjamkan ke Juventus. Hanya semusim di Italia, ia kembali dipinjamkan ke Lokomotiv Moscow sampai akhirnya pensiun di tahun 2020.
Atsuto Uchida
Atsuto Uchida adalah pemain yang sangat terkenal di tanah kelahirannya, Jepang. Di negeri sakura, ia punya julukan “Japanese Beckham”. Entah julukan itu berlebihan atau tidak, yang jelas ia adalah pemain asal Jepang pertama yang pernah bermain di partai semifinal Liga Champions.
Setelah mengabdi untuk the royal blue selama tujuh tahun, Uchida akhirnya pindah ke Union Berlin di tahun 2017. Tapi di klub ibu kota, kisahnya tidak terlalu panjang. Setahun setelahnya Uchida kembali ke Kashima Antlers, klub masa kecilnya. Ia pun pensiun di tahun 2020.
Joel Matip
Sama seperti Neuer, Joel Matip sudah menjadi bagian dari Schalke sejak di akademi. Ia menjalani debut profesionalnya bersama the royal blue di tahun 2009. Banyak momen pertama bagi Matip di Schalke. Di musim 2010/11 itu, ia menjalani laga Champions League pertamanya. Matip bahkan mencetak gol liga Champions pertamanya di partai perempat final kontra Inter.
🔙 in #UCL 2011 @s04:
— UEFA.com DE (@UEFAcom_de) August 8, 2022
😎 Joel #Matip vs. Inter! ⚽💪#HBD | @s04_en | @s04_es | @s04_jp pic.twitter.com/DJYKAt5P3x
Matip bertahan di Schalke sampai tahun 2016 sebelum ia dicomot oleh Jurgen Klopp ke Anfield . Di Liverpool ia sempat mewujudkan impiannya untuk menjuarai Champions League bersama the reds di musim 2018/19
Kyriakos Papadopoulos
Papadopoulos dibeli dari Olympiakos di musim panas sebelumnya ketika umurnya baru 18 tahun. Bek asal Yunani itu diperkirakan akan jadi bek terbaik dunia di masa depan. Tapi sayang ia menderita cedera yang menghancurkan mimpinya.
Setelah petualangannya di Schalke habis di tahun 2014, ia terdampar di klub-klub Bundesliga. Seperti Bayern Leverkusen, RB Leipzig, dan Hamburg SV. Di usianya yang masih 31 tahun, ia pulang ke Yunani untuk bermain dengan PAS Lamia di tahun 2023
Christoph Metzelder
Metzelder datang di tahun 2010 dari Real Madrid. Ya, ia salah satu dari dua pemain yang datang dari Real Madrid, meskipun tidak setenar rekannya. Ia dinyatakan bersalah atas kasus pornografi anak di tahun 2021.
Hans Sarpei
Schalke adalah klub terakhir Hans Sarpei. Bek sayap asal Ghana itu pensiun di tahun 2012 setelah mengabdi kepada die knappen selama dua tahun. Setelah pensiun, ia terjun ke dunia hiburan. Sarpei menjadi pembawa acara reality show Netflix berjudul Beastmaster.
Julian Draxler
Di musim 2010/11 ia memang belum jadi pemain andalan Schalke. Ia bahkan baru menjalani debut profesionalnya di bulan Januari 2010. Draxler juga hanya menjalani 6 laga Champions League.
Tapi ia jadi pemain vital yang mengamankan posisi ketiga Bundesliga di musim setelahnya. Ia juga jadi bagian penting di Piala Dunia 2014. Penampilan gemilangnya itu membuat ia banyak diincar klub top Eropa. Tapi di tahun 2015 ia pindah ke tim bundesliga lainnya, Wolfsburg.
Dua musim di sana, ia pun dibeli oleh PSG di musim dingin tahun 2017. Ia nyaris menjuarai Champions League musim 2020 tapi kalah di final melawan Bayern Munchen. Dua tahun kemudian, Draxler dipinjamkan ke raksasa Portugal Benfica.
Ivan Rakitic
Rakitic memang tidak menjalani musim 2010/11 sepenuhnya bersama Schalke. Tapi sayang sekali untuk tidak membahas pemain yang satu ini. Di musim 2010/11, ia membantu timnya memuncaki Grup B dengan empat kali kemenangan dan sekali imbang dan hanya sekali kalah.
Di tengah musim, tepatnya bulan Januari 2011 ia pindah ke Sevilla seharga 2,5 juta euro saja. Di klub inilah penampilannya mulai mencuri perhatian publik. Sehingga di tahun 2014 Sevilla menjual Rakitic ke Barcelona dengan harga 18 juta euro. Di klub Catalan, ia meraih puncak kesuksesannya. Berbagai trofi ia datangkan ke Camp Nou. Sampai pada tahun 2020 ia pulang ke Sevilla.
Klaas-Jan Huntelaar
Schalke di musim 2010/11 memang diisi oleh bakat-bakat muda masa depan. Klaas-Jan Huntelaar adalah salah satu dari dua superstar eropa yang dimiliki die knappen saat itu. Sebelum di Schalke, ia telah berkelana di klub-klub besar eropa lainnya seperti Ajax, Real Madrid, dan AC Milan.
Musim 2010/11 adalah musim pertamanya di Schalke. Ia mencetak tiga gol di Liga Champions musim itu. Sayangnya, setelah membawa Schalke lolos fase grup, ia mengalami cedera lutut berkepanjangan. Ia sempat bermain untuk waktu yang sebentar di leg kedua semifinal lawan MU.
Ia bertahan di Veltins-Arena sampai musim 2016/17 dimana ia hanya mampu tampil 16 pertandingan liga. Ia kembali ke klub lamanya, Ajax dengan status bebas transfer di akhir musim itu. Di bulan Januari 2021 ia kembali ke Schalke dan menemani klub itu turun kasta sejak tahun 1988. Huntelaar akhirnya mengumumkan pensiun di akhir musim itu.
Raul Gonzalez
Satu lagi superstar di Schalke, Raul Gonzalez. Pangeran Bernabeu itu memilih untuk berlabuh di Schalke setelah dibuang Madrid pada akhir musim 2009/10. Tapi menjadi pemain buangan Madrid tidak menghapus fakta bahwa dirinya adalah pemain legenda. Juga, kemampuannya belum habis.
Raúl González inspiring Schalke past Inter ⚽️🅰️@s04_en | #UCL pic.twitter.com/fHsvNeGwPu
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) July 28, 2022
Di musim 2010/11 ia mencetak 19 gol di semua kompetisi. Termasuk 5 gol di Liga Champions, membuktikan julukan “Mr. Champions League” pantas ia sandang. Di musim setelahnya, ia masih belum menunjukan penurunan performa. Tapi ia tidak memperpanjang kontrak di Schalke. Ia pun mengumumkan untuk pensiun di tahun 2015. Dan saat ini ia mengambil posisi sebagai pelatih Real Madrid Castilla.