Abdukodir Khusanov: Dulu Tekel Witan Kini Berseragam Manchester City

spot_img

Belum genap setahun kejadian Abdukodir Khusanov menekel Witan, di gelaran Piala Asia U-23, 29 April 2024 lalu, pemain asal Uzbekistan itu sudah bikin kejutan saja. Ia kini bakal jadi pemain tim bergengsi di Liga Inggris, Manchester City.

Tetapi belum banyak yang tahu kalau Kodir, begitu nama panggilannya, pernah mengalami struggle luar biasa dalam karir sepakbolanya. Kodir pernah mengalami pil pahit dalam sejarah hidupnya. Hingga pada akhirnya Kodir tetap tegak berdiri menantang semua hambatan yang ada. Sehingga ia pun layak untuk direkrut tim besar, sekelas Manchester City.

Inspirasi dari Seorang Ayah

Batu sandungan yang dihadapi oleh Abdukodir Khusanov, justru datang di awal saat ia bermimpi untuk bisa jadi yang terbaik di Bunyodkor Tashkent. Kodir ingin mewujudkan impiannya membuat Bunyodkor Tashkent juara seperti yang dilakukan ayahnya, Khikmat Khosimov.

Sang Ayah diketahui pernah membawa Bunyodkor Tashkent juara dua kali. Bunyodkor Tashkent juara Uzbek Champion pada musim 2009/10 dan Uzbek Cup Winner 2010. Inilah yang menjadi inspirasi Kodir yang masih berusia 18 tahun kala itu.

Di usia yang belia itu, Kodir langsung bergabung dengan klub yang pernah disinggahi ayahnya. Namun satu hal yang menghambat perkembangan Kodir adalah soal fisik. Kodir memiliki postur tubuh yang tidak ideal sebagai pemain sepakbola. Sang pelatih Bunyodkor kala itu tak percaya pada kemampuan Kodir.

Kodir yang bergabung sejak 2020/21 di Bunyodkor harus memupus mimpi di awal petualangannya. Karena Kodir masuk dalam daftar pemain yang perlu dibuang oleh Bunyodkor Tashkent, yang waktu itu dikomando Viktor Karpenko. Maka tepat pada 17 Maret 2022 Kodir harus angkat kaki dari Bunyodkor Tashkent. Kodir keluar dengan status bebas transfer.

Hijrah ke Energetik BGU

Mau tak mau Abdukodir harus merantau untuk tetap bisa mengembangkan bakatnya di sepakbola. Pemain yang lahir di Tashkent itu berlanjut ke Energetik BGU. Di sini ia mulai menunjukkan tajinya sebagai seorang pemain sepakbola muda yang punya potensi. Masalah fisik yang jadi kendala di Bunyodkor Tashkent, kini tak lagi jadi masalah terbesar perkembangan Kodir.

Sebaliknya, Abdukodir Khusanov malah bisa mengeluarkan seluruh potensi terbaiknya di Energetik BGU. Pelan tapi pasti, Kodir makin dipertimbangkan oleh sang pelatih. Ia jadi andalan Pavel Rodnenok di lini belakang Energetik BGU. Sang pelatih memberi kepercayaan pada Kodir untuk membuktikan potensi yang ada dalam dirinya.

Dan hasilnya? Kemampuan Kodir makin berkembang. Di sini Abdukodir merasa skil yang ia punya cukup membantu di klub. Abdukodir bahkan akhirnya berhasil membawa Energetik BGU menempati posisi runner-up di Liga Belarusia untuk musim 2022/23.

Dari kesuksesan itu, dirinya masuk dalam daftar 200 pemain muda yang menjanjikan pada tahun 2023, menurut CIES Football Observatory Weekly Post. Kodir masuk nominasi bek tengah muda bersama pemain Eropa lain, seperti Benjamin Sesko, Jude Bellingham, hingga Pablo Gavi.

Dari nampangnya nama Kodir di situ, akhirnya ia dipanggil untuk memperkuat Timnas Uzbekistan, setelah setahun berproses di Energetik. Menit bermain Kodir cukup untuk memberi alasan mengapa ia layak memperkuat timnas. Momen ini jadi titik balik Kodir setelah sebelumnya dicampakkan.

Bek Tangguh di Lens

Segera setelah namanya meroket ke seantero jagat, Abdukodir Khusanov diminati salah satu klub asal League One, Prancis. Klub itu adalah RC Lens. Klub asal Prancis ini amat terkesan dengan peran Abdukodir Khusanov sebagai bek tengah di lapangan.

Akhirnya RC Lens memboyong Kodir dari Energetik-BGU pada 24 Juli 2023. Lens tanpa ragu mengikat Kodir dengan kontrak hingga 2027. Direktur Lens saat itu, Arnaud Pouille terkesan dengan cara bermain pemain bertinggi 1,85 meter tersebut. Kodir menunjukkan kedewasaan dan pembacaan bola yang baik meski ia masih muda.

Namun meski Kodir mendapat review bagus dari pihak RC Lens, tetap saja dia harus berjuang dari awal. Bahkan Kodir harus bersaing dengan Kevin Danso, bintang RC Lens. Kuatnya peran Kevin Danso di Lens, membuat Kodir dicadangkan.

Lalu tak lama kemudian bintang Uzbekistan itu mendapat kesempatan bermain lewat kejadian yang cukup aneh bagi sebagian orang. Kodir sementara menggantikan peran Kevin Danso yang gagal pindah ke AS Roma. Kevin Danso sempat mengalami masalah pada jantungnya sehingga harus beristirahat.

Nah, dari situlah bakat dan kemampuan Kodir makin dikenal. Dengan tubuh yang atletis dan berisi, memungkinkan dirinya untuk memenangkan setiap duel. Selain itu Kodir sebagai bek tengah, juga tak jarang berperan sebagai gelandang tengah.

Diminati Manchester City

Perjalanan karir sepakbola Abdukodir Khusanov akhirnya berlanjut di fase yang lebih tinggi juga. Kodir dilirik klub besar yang berasal dari Liga Inggris, yaitu Manchester City. Keputusan Manchester City merekrut Abdukodir Khusanov tak lepas dari masalah pemain belakang yang mereka hadapi.

Seperti yang telah diketahui, pemain kunci Manchester City, Rodri terkapar selama semusim. Hal ini menyebabkan lini belakang tim jadi kacau. Peran komandan di lini belakang jadi ambyar. Kondisi makin buruk karena Ruben Dias juga cedera. Sang pemain juga kemungkinan akan dilepas ke klub lain, mengingat The Citizens masih coba menghindari FFP.

Manchester City tentu tak ingin timnya makin terperosok jauh. Maka Manchester City melihat pemain muda dari Uzbekistan itu jadi alternatif yang bisa mengisi lubang pertahanan The Citizens. Jadilah Manchester City berani mengeluarkan uang 40 juta euro atau setara 667 miliar rupiah, demi mendapatkan bek seperti Abdukodir Khusanov.

Pemain asal Uzbekistan itu dinilai bisa jadi solusi untuk pemain belakang Manchester City. Selama berseragam Lens, utamanya musim ini, Kodir tak tergantikan. Itu tak aneh, melihat sang pemain emang jago dalam urusan bertahan. Abdukodir Khusanov piawai dalam melakukan tekel, intersep, dan juga cepat dalam melakukan recovery.

Selain itu Kodir bagus dalam reading the game. Di laga melawan PSG di Ligue 1 tempo hari, sang pemain bahkan memperlihatkan agresivitas yang bagus. Kemampuan bertahan itu masih ditambah dengan keahlian mengirim umpan. Selama di Lens, menurut FotMob, akurasi umpannya bahkan hampir menyentuh 90%.

Atribut-atribut itu membuat Abdukodir Khusanov cocok dengan taktik Pep Guardiola. Selama menukangi Manchester City, juru taktik asal Spanyol itu benar-benar memanfaatkan pemain yang lihai mengolah bola. Maka masuknya Kodir diharapkan bisa memainkan penguasaan bola dan menjalankan sistem pertahanan dengan baik.

Menurut laporan Fabrizio Romano, RC Lens telah menyepakati biaya transfer senilai 40 juta euro plus add-ons yang tidak disebutkan jumlahnya. Kodir akan dikontrak Manchester City hingga 2029, dan kabarnya telah menjalani tes medis.

Namun, hingga narasi ini ditulis, pihak Manchester City sendiri belum mengumumkannya secara resmi. Pep Guardiola juga belum angkat bicara mengenai transfer ini. Tapi, sekali lagi, Abdukodir Khusanov barangkali memang bisa menjadi jawaban di tengah buruknya performa Manchester City.

Sports, Transferfeed, SI, Goal, One Football, Sporting News, 

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru