Cara paling ampuh bagi pesepak bola untuk dicintai para fansnya adalah dengan melakukan debut impian. Karena debut yang mengesankan memberikan harapan bagi para penggemar akan idola barunya itu.
Beberapa pemain punya debut yang sangat manis. Begitu manis sampai membekas di ingatan para penggemar. Seperti contohnya 9 pemain ini. Mereka punya debut impan terhebat sepanjang sejarah.
Daftar Isi
Zlatan Ibrahimovic (LA Galaxy, 2018)
Pertama adalah Zlatan Ibrahimovic. Zlatan sendiri memang ada di daftar 9 debut memalukan kami sebelumnya. Tapi Zlatan juga punya debut yang sangat manis. Yaitu debutnya di La Galaxy.
Memang banyak bintang Eropa yang bersinar di MLS menjelang masa pensiun mereka. Dari David Beckham sampai Lionel Messi contohnya. Tapi tidak ada yang bisa melakukan debut di MLS sehebat Zlatan Ibrahimovic di La Galaxy.
Saat itu adalah pertandingan Derby Los Angeles antar LA Galaxy melawan LA FC. Rencana awalnya Ibra tidak bermain karena ia baru datang ke Amerika beberapa hari sebelumnya. Tapi bermain di kandang, Galaxy tertinggal 3-1. Ibra pun mau tidak mau harus masuk di menit ke-71.
Dari situ aura pertandingan langsung berubah. Dua menit setelahnya LA Galaxy bisa memperkecil ketertinggalan 3-2. Lalu di menit 77, Ibra mencetak gol luar biasa untuk menyeimbangkan kedudukan.
Tapi itu belum cukup untuk Ibra. Ia kemudian mencetak gol kemenangan yang dramatis di menit ke-91. Setelah pertandingan, Ibra berkata “Anda menginginkan Zlatan, maka saya berikan anda Zlatan”
Sergio Aguero (Manchester City, 2011)
Debut Sergio Aguero di Manchester City pada tahun 2011 tidak kalah hebatnya dengan Ibra. Tapi tidak banyak yang mengingat debut itu. Mungkin memang karena debut ini bukan satu-satunya hal spektakuler yang dilakukan Aguero untuk Manchester City.
Debutnya di Manchester City adalah saat melawan Swansea di pertandingan pembuka Premier League musim 2011/12. Aguero yang baru dibeli harus mengawali pertandingan dari bangku cadangan.
Di menit 59, Aguero masuk menggantikan De Jong. Hanya butuh waktu 10 menit baginya untuk mencetak gol pertama. Ia kemudian memberikan assist untuk David Silva di menit ke-71. Belum puas, Aguero kemudian kembali mencetak gol di menit 91. Untuk melengkapi debut manisnya, di akhir musim 2011/12 ia membawa Manchester City juara Premier League lewat gol sensasionalnya lawan QPR.
Erling Haaland (Borussia Dortmund, 2020)
Beralih ke penerus Aguero di Manchester City, selanjutnya ada Erling Haaland. Meski debutnya untuk the cityzen cukup luar biasa, tapi masih kalah hebat dengan debutnya di Borussia Dortmund pada tahun 2020.
Saat itu Dortmund masih tertinggal 3-1 dari Augsburg. Di menit 56, Haaland masuk menggantikan Lukasz Piszczek. Di menit 59, ia langsung mencetak gol untuk membuat kedudukan jadi 3-2. Setelah Sancho menyamakan kedudukan, Haaland kembali cetak gol di menit 70.
Unggul 4-3 tidak membuat Haaland puas. Ia kembali mencetak gol untuk melengkapi hattricknya di menit ke-79. Dengan kata lain, 20 menit pertama Haaland bermain di Jerman ia bisa mencetak hattrick. Dan itu hanya membutuhkan tiga tembakan pertamanya dan 10 sentuhan pertamanya di Bundesliga.
Wayne Rooney (Manchester United, 2004)
Sudah berbicara soal Manchester City, tidak lengkap kalau tak membahas tetangga mereka Manchester United. Musim panas 2004 pasti terasa sangat panjang untuk Wayne Rooney. Usianya saat itu masih 18 tahun tapi ia sudah merasakan kekecewaan tereliminasi dari Euro 2004 setelah kalah lawan Portugal.
Dua bulan setelahnya, tepatnya di Agustus 2004 Rooney diperkenalkan ke publik Old Trafford sebagai pembelian sebesar 27 juta pounds dari Everton. Tentu saja ia harus membuktikan harga yang mahal itu.
Debutnya datang di laga melawan Fenerbahce pada ajang Liga Champions. Ia langsung mencetak dua gol di babak pertama. Di babak kedua, ia dengan percaya diri meminta tendangan bebas yang seharusnya milik Giggs. Tapi itu jadi gol ketiganya di malam itu. Melengkapi hattrick di debut sempurnanya bersama Manchester United
Fabrizio Ravanelli (Middlesbrough, 1996)
Kita mundur kembali jauh ke tahun 1996. Middlesbrough masih jadi tim yang menarik saat itu. Pelatih sekaligus pemain Bryan Robson mendatangkan para pemain menjanjikan ke timnya. Diantaranya Juninho, Emerson, dan Fabrizio Ravanelli.
Khusus untuk pemain asal Italia ini lah, ia punya debut yang sangat manis. Yaitu dengan mencetak hattrick ke gawang Liverpool. Ia juga membawa Boro ke final Piala FA dan Piala Liga musim itu. Tapi meski mencetak total 31 gol, ia tidak bisa menghindarkan Boro dari degradasi di akhir musim.
Gianluigi Buffon (Parma, 1995)
Debut gemilang bukan segalanya tentang mencetak gol. Seorang kiper juga bisa punya debut menakjubkan dengan menghalangi gol tercipta. Contohnya debut Buffon bersama Parma di tahun 1995.
Untuk debut profesionalnya, Buffon yang saat itu baru berusia 17 tahun harus menghadapi kekuatan AC Milan asuhan Carlo Ancelotti yang menaklukan segalanya. Tapi pertandingan bisa berakhir dengan skor kacamata. Itu berkat Buffon yang berulang kali menyelamatkan tendangan dari Roberto Baggio, Marco Simeone, dan George Weah.
Zinedine Zidane (Prancis, 1994)
Debut hebat juga tidak harus terjadi di klub. Bisa juga di tim nasional seperti yang dialami Zinedine Zidane bersama timnas Prancis. Di pertandingan persahabatan Prancis melawan Ceko di tahun 1994, les bleus tertinggal 2-0 di babak pertama.
Di menit 63, Zidane yang masih berusia 22 tahun masuk. Zidane dengan gaya khasnya mencetak gol jarak jauh di menit ke-85. Dan hanya dua menit kemudian, sundulannya membuat skor imbang jadi 2-2. Prancis pun terhindar dari rasa malu.
Ronaldo (Real Madrid, 2002)
Rekan Zizou di Real Madrid juga punya debut yang sangat manis. Saat itu Ronaldo adalah sensasi baru publik Galacticos dan baru dibeli dari Inter Milan dengan harga sebesar 45 juta euro.
Enam puluh detik adalah waktu yang dibutuhkan Ronaldo untuk memukau fans Real Madrid. Ia masuk dari bangku cadangan di menit ke-63 kemudian mencetak gol di menit ke-64. Ronaldo kemudian kembali mencetak gol keduanya dari assist Steve McManaman. Dan ini semua ia lakukan saat masih belum pulih sepenuhnya dari cedera yang ia derita sejak di Inter Milan.
Alvaro Recoba (Inter Milan, 1997)
Barangkali definisi terbaik untuk menjelaskan debut impian adalah debut milik Alvaro Recoba di Inter Milan. Sebab hype yang menyelimuti pertandingan Inter Milan melawan Brescia di tahun 1997 itu adalah debut Ronaldo. Bintang Brasil tersebut didatangkan dengan memecahkan rekor dunia.
Disisi lain, tidak ada yang tahu siapa Alvaro Recoba. Ia hanya pemain asal Uruguay yang didatangkan dari Nacional.
Recoba masuk di babak kedua. Saat itu Inter Milan tertinggal 1-0. Tapi tak butuh waktu lama bagi Recoba melepaskan tembakan roket jarak jauh. Kemudian tendangan tersebut ia lesakkan ke pojok atas gawang.
Ini jadi contoh debut termanis bagi pesepak bola. Sebab ia berhasil merebut panggung milik Ronaldo. Dia mengubah lapangan menjadi panggung yang sempurna untuk memperkenalkan tendangan kaki kirinya yang legendaris.
Sumber referensi: 442, Brief, Sky, Man City, Bundesliga, Planet, BDF