Beberapa pekan lalu, Starting Eleven sudah membuat “5 Pemain Nganggur Yang Masih Layak Dibeli”. Nah kali ini giliran membahas pelatih. Ada sejumlah pelatih berkualitas yang saat ini masih menganggur. Mereka bisa menjadi solusi apabila ada klub yang memutuskan untuk berganti pelatih.
Pelatih sepakbola merupakan salah satu pekerjaan yang punya tuntutan sangat tinggi. Mereka dituntut secepatnya memberikan progres positif bahkan prestasi untuk klub yang ditanganinya. Jadi banyak pelatih yang dipecat seenaknya dan kini berstatus tidak terikat dengan klub mana pun. Padahal mereka punya reputasi yang bagus dalam dunia kepelatihan. Siapa sajakah pelatih top yang masih menganggur itu?
Daftar Isi
Marcelo Bielsa
Nama pertama ada pelatih veteran asal Argentina, Marcelo Bielsa. Sejak dipecat Leeds United pada Februari 2022 kemarin, Bielsa belum menemukan klub baru untuk ditangani. Sebetulnya, ia ditawari pekerjaan di Everton untuk menggantikan Frank Lampard. Namun Bielsa menolak.
Bielsa sendiri merupakan tipikal pelatih yang membangun skuadnya secara bertahap, bukan tipe pelatih yang siap pakai untuk menyelamatkan Everton dari degradasi. Itulah yang membuat Bielsa enggan menangani Everton dan akhirnya The Toffees pun menunjuk Sean Dyche sebagai pelatih baru mereka.
Meski selama karirnya tak pernah menangani klub-klub top macam Real Madrid atau Arsenal, Bielsa dinilai masih sangat layak untuk melatih tim-tim Eropa. Terutama tim yang mau menghargai sebuah proses seperti Leeds United. Bielsa diberikan keleluasaan untuk membangun tim dan hasilnya bisa membantu Leeds promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris. Kabarnya, Bielsa masih berminat apabila Leeds kembali memanggilnya.
Joachim Low
Sedangkan yang satu ini merupakan pelatih yang sudah membangun reputasinya sebagai pelatih Tim Nasional. Setelah mundur dari jabatannya di Timnas Jerman, Joachim Loew tercatat belum menangani tim mana pun. Entah itu klub atau tim nasional lagi. Meski terkenal lantaran membawa Der Panzer juara Piala Dunia 2014, Joachim Low memiliki reputasi yang cukup oke di level klub.
Low pernah menghadirkan DFB-Pokal pada tahun 1997 untuk tim sekelas Stuttgart. Ia juga pernah mengantarkan Tirol Innsbruck menjuarai Liga Austria tahun 2002. Jika untuk melatih sebuah tim nasional, Low masih sangat layak. Kita semua tahu riwayatnya bersama Jerman yang luar biasa. Apalagi selepas Piala Dunia 2022, banyak tim nasional yang mulai merombak kursi kepelatihannya.
Contohnya saja Portugal yang kini dilatih oleh mantan pelatih Belgia, Roberto Martinez dan Belgia yang kini dilatih oleh Domenico Tedesco. Nah, Joachim Low juga bisa menjadi opsi yang sangat layak untuk negara-negara lain mempersiapkan skuadnya menuju Euro 2024 atau Piala Dunia 2026.
Zinedine Zidane
Satu nama yang barangkali paling dibicarakan adalah Zinedine Zidane. Sejak melepas jabatannya sebagai pelatih Real Madrid pada tahun 2021, ia belum mau melatih klub atau tim nasional hingga sekarang. Alasannya cuma satu, Zidane pengennya ngelatih Timnas Prancis, tapi federasi sepakbola Prancis justru memperpanjang masa jabatan Didier Deschamp hingga 2026 mendatang.
Bahkan saking ngebetnya buat ngelatih Timnas Prancis, Zidane benar-benar menolak beberapa tawaran dari tim nasional lain. Dilansir Sportskeeda, Zidane tercatat telah menolak lima tawaran dari Brazil, Portugal, Amerika Serikat, Qatar, dan Arab Saudi demi melatih Timnas Prancis.
Tak heran Zidane laris manis wong prestasinya di Real Madrid begitu luar biasa. Dalam kurun waktu empat tahun saja, Zidane berhasil mengemas 11 trofi termasuk tiga trofi Liga Champions untuk El Real. Dalam prosesnya, Zidane juga dinobatkan menjadi Pelatih terbaik dunia sebanyak dua kali.
Dengan kandasnya harapan untuk melatih Timnas Prancis, Zidane tampaknya mulai mau mempertimbangkan tawaran yang datang. Kabarnya, ia berminat untuk kembali ke Madrid atau jadi suksesor Allegri di Juventus.
Thomas Tuchel
Selanjutnya ada nama Thomas Tuchel. Pekerjaan terakhir Tuchel di Chelsea berakhir tragis. Liga Inggris baru berjalan beberapa pekan saja Tuchel sudah dijadikan kambing hitam dari penurunan performa Chelsea di era baru bersama Todd Boehly. Setelah dipecat September lalu, Tuchel belum melatih lagi karena ingin muhasabah dan fokus dengan keluarga.
Meski demikian, rapornya di Chelsea masih yang terbaik. Tuchel meninggalkan London dengan catatan luar biasa. Ia meraih trofi setiap 33,3 pertandingan dan itu merupakan statistik yang memukau. Tuchel jadi satu-satunya manajer dalam sejarah Chelsea yang mampu memenangkan Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Klub FIFA.
Dengan CV mentereng, Tuchel masih sangat layak untuk melatih tim-tim di top Eropa. Berbeda dengan Bielsa yang harus membangun timnya secara perlahan, Tuchel merupakan pelatih siap pakai yang bisa meningkatkan performa tim dalam hitungan minggu. Contohnya saja di Chelsea, ia mendapat skuad limpahan dari era Frank Lampard dan langsung menjuarai Liga Champions di akhir musim.
Mauricio Pochettino
Mauricio Pochettino memang minim trofi di Tottenham, tapi ia mampu menjadikan Spurs sebagai penghuni tetap empat besar Liga Inggris. Toh memenangkan trofi di Spurs memang perkara yang sulit. Manajer sekaliber Jose Mourinho saja tak mampu menghadirkan satu trofi pun untuk The Lilywhites.
Pochettino tentu masih sangat layak untuk melatih tim yang berlaga di lima liga top Eropa. Kiprahnya di PSG pun tak begitu buruk. Pochettino berhasil mempertahankan keperkasaan klub di kompetisi domestik. Namun, itu saja tak cukup karena manajemen Les Parisiens menginginkan tim meraih trofi di Liga Champions.
Sejak dipecat oleh PSG pada Juli 2022 lalu, Pochettino masih berstatus tanpa klub. Ia sempat dikaitkan dengan beberapa klub Inggris, seperti Chelsea dan Aston Villa. Tapi negosiasi tak pernah mencapai kata sepakat. Pochettino mungkin memiliki urusan yang belum selesai di Inggris. Akan menarik apabila melihatnya kembali ke Premier League suatu saat nanti.
Luis Enrique
Luis Enrique baru saja melepas jabatannya sebagai pelatih Timnas Spanyol karena ingin rehat sejenak dari sepakbola. Selain itu, gagalnya La Roja di Piala Dunia 2022 juga jadi salah satu alasan kuat mengapa ia resign.
Mungkin track record-nya di timnas cukup buruk, tapi apabila yang dibicarakan adalah pengalaman di klub, Enrique masih sangat layak untuk diperhitungkan. Sebelum melatih Spanyol, Enrique sempat menjabat sebagai pelatih Barcelona. Selama 3 tahun di Camp Nou, ia sukses mempersembahkan total 9 gelar juara.
Meski dikenal keras kepala, Enrique tetap diakui sebagai pelatih hebat yang berani menggebrak sepakbola dengan inovasi-inovasi baru yang ia terapkan di setiap metode kepelatihannya. Melihat prestasinya yang sangat impresif di level klub, Enrique seharusnya tak akan lama menganggur.
Rafael Benitez
Nama terakhir yang masih layak untuk dipertimbangkan oleh klub-klub yang ingin berganti kursi kepelatihan adalah Rafael Benitez. Mantan pelatih Everton tersebut merupakan salah satu pelatih yang sangat berpengalaman di kompetisi Eropa. Pria berkebangsaan Spanyol itu pernah menangani sejumlah tim-tim papan atas, seperti Real Madrid, Liverpool, Chelsea, Napoli, hingga Inter Milan.
Meski masa singkatnya di Everton dianggap gagal, Benitez terbukti memiliki track record yang sangat baik ketika diberikan kepercayaan lebih oleh klub. Bersama Liverpool, Benitez mempersembahkan trofi Liga Champions tahun 2005. Sedangkan bersama Napoli, ia menghadirkan satu trofi Coppa Italia dan Supercoppa Italia.
Sementara dengan Newcastle, Benitez membantu klub promosi ke Liga Inggris dengan menjuarai divisi Championship musim 2016/17. Dengan segudang pengalaman tersebut, mempekerjakan Benitez merupakan ide yang bagus.
Sumber: Squawka, Daily Mail, The Athletic, Sky Sport, Team Talk, Sportskeeda
