6 Kesepakatan Sponsor Stadion Paling Menguntungkan di Sepak Bola

spot_img

“Uang lebih manis daripada madu”

Kalimat yang terlontar dari mulut Tuan Krab di kartun Spongebob Squarepants itu terasa benar menggambarkan keadaan Barcelona hari ini. Barcelona yang dilanda krisis keuangan menjalin kesepakatan sponsor stadion dengan perusahaan platform musik, Spotify.

Kesepakatan senilai 280 juta euro atau Rp4,4 triliun selama empat tahun itu sanggup mengubah nama stadion Barcelona dari Camp Nou menjadi Spotify Camp Nou. Meski seolah menodai nama Camp Nou, tapi hal itu lumrah terjadi.

Sebelum Blaugrana, beberapa klub raksasa sudah lebih dulu menjalin kesepakatan untuk sponsor stadion. Dan mereka sudah lebih dulu merelakan nama stadion kebanggaan berubah sesuai nama perusahaan yang mensponsorinya. Demi apa? Ya demi uang dong, apalagi coba?

Nah, berikut ini Starting Eleven akan sajikan kesepakatan sponsor stadion yang paling menguntungkan di sepak bola. Hmmm… kira-kira klub mana saja ya, yang melego sejarahnya demi cuan?

Allianz Arena (Bayern Munchen)

FC Hollywood sebagai rakasa di Jerman yang mendominasi Bundesliga, sudah menjalin kesepakatan dengan Adidas Sportswear sejak 1965. Dengan kesepakatan yang paling besar antara Bayern Munchen dan Adidas adalah di tahun 2015, di mana saat itu kesepakatannya mencapai 1,07 miliar dolar atau setara Rp24,3 triliun.

Selain kesepakatan dengan perusahan apparel asal Jerman, Munchen juga menjalin kesepakatan sponsor stadion dengan sebuah perusahaan jasa keuangan di Jerman, Allianz. Kesepakatan itu terjalin tahun 2005.

Dilansir 90min, dari kesepakatan 30 juta euro per tahun atau sekitar Rp476,8 miliar, Allianz mengambil hak penamaan stadion yang menelan biaya 340 juta euro (Rp5,4 triliun) saat pembangunannya itu.

Dari kerjasama itu, Bayern Munchen mendapat keuntungan 7,7 juta euro atau Rp122,3 miliar. Meski telah menandatangi kesepakatan, logo Allianz Arena bakal ditutup ketika Die Roten melakoni laga di kancah Eropa. Sebab Allianz kabarnya bukan sponsor resmi UEFA.

Ulker Stadium (Fenerbahce)

Tak semua yang mensponsori stadion klub raksasa, adalah perusahaan yang bergerak di sektor yang kelihatan bonafid dan canggih. Markasnya Fenerbahce adalah contohnya. Raksasa Turki itu menjalin kesepakatan dengan perusahaan makanan dan minuman yang fokusnya adalah kukis dan biskuit, Ülker.

Markas Fenerbahce yang awalnya bernama Şükrü Saraçoğlu Stadium, yang diambil dari nama mantan presiden klub yang membeli stadion di tahun 1933 itu pun berubah. Ülker seperti dikutip Soccer Laduma membayar sekitar 8,3 juta euro atau sekitar Rp131,9 miliar untuk hak penamaan stadion.

Kandang klub yang dibela Ozil itu pun beralih nama menjadi Ülker Fenerbahçe Şükrü Saracoğlu Stadium atau Ülker Stadium. Namun, secara global, stadion Fenerbahce itu masih dikenal dengan Şükrü Saracoğlu Stadium. Hal itulah yang boleh jadi membuat perusahaan makanan itu sedikit tidak senang.

Vodafone Park (Besiktas)

Tahun 2013 lalu, klub asal Turki lainnya, Besiktas membuka stadion baru mereka dengan nama yang baru, Vodafone Park Arena. Penamaan itu setelah Besiktas menjalin kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi, Vodafone.

Stadion yang di masa Presiden Mustafa Kemal Ataturk itu bernama Dolmabahce Palace berganti nama usai Besiktas menyepakati nilai sponsor dengan Vodafone sebesar 105 juta pounds atau sekitar Rp1,9 triliun kurs sekarang. Kesepakatan itu selain meliputi penamaan stadion juga hak depan kaos, infrastruktur teknologi stadion, dan iklan.

Besiktas menjalin kesepakatan dengan Vodafone sampai 2028 jika opsi perpanjangan diambil. Namun, jika kita melihat sekarang tampaknya merek alat elektronik dan kontruksi, Beko yang jadi sponsor di jersey.

Sementara untuk stadionnya masih bernama Vodafone Park Arena. Nah, dari kesepakatan itu, keuntungan yang diperoleh Besiktas senilai 6 juta pounds (Rp112,9 miliar) setahun. Jumlah keuntungan yang tidak terlalu buruk.

Wanda Metropolitano (Atletico Madrid)

Stadion Vicente Calderon yang tutup pada tahun 2017, membuat klub yang menghuninya, Atletico Madrid harus pindah kurang lebih 15 kilometer jauhnya. Los Rojiblancos pada akhirnya menggunakan Stadion Metropolitano yang sama-sama berada di Kota Madrid.

Dana untuk stadion baru itu, Los Rojiblancos dapatkan setelah bekerjasama dengan perusahaan IT asal Tiongkok, Dalian Wanda Group pada tahun 2015. Dalian Wanda Group membeli 20 persen saham klub, dan dalam kesepakatannya juga mengambil alih hak penamaan tempat latihan, sebelum akhirnya juga mengambil alih penamaan stadion.

Dalian Wanda Group rela membayar 9,9 juta euro atau sekitar Rp157,2 miliar kurs sekarang untuk hak penamaan stadion tersebut. Namun, salah satu kesepakatannya adalah nama “Metropolitano” tetap dipakai untuk menghormati stadion rumah pertama yang dibangun Atletico Madrid.

Emirates Stadium (Arsenal)

Ketika tim London Utara, Arsenal pergi meninggalkan stadion lamanya, Highbury, banyak fans The Gunners penasaran kira-kira apa nama stadion baru Arsenal? Pasukan Meriam London pindah ke stadion dengan fasilitas yang lebih canggih sekitar 16 tahun lalu.

Banyak yang menerka kalau markas baru Arsenal akan dinamai sebagai The New Highbury atau diambil dari sosok penting Arsenal seperti mantan manajer George Graham. Namun ternyata tidak. Kesepakatan sudah terjalin antara Arsenal dengan maskapai penerbangan dari Dubai, Emirates.

Stadion miliki Arsenal itu pun dinamai “The Emirates Stadium” yang kelak beken dengan nama “Emirates Stadium” saja. Awalnya, Gooners, para penggemar Arsenal tidak menyukai hal itu. Namun Arsenal sudah sejak 2004 dikaitkan dengan maskapai penerbangan tersebut.

Kesepakatan antara Arsenal dan Emirates yang berlangsung mengesankan, pada akhirnya membuat fans Arsenal sepakat atas penamaan itu. Mau tahu berapa nilai kesepakatannya? Dilaporkan BBC, nilai kesepakatan antara Emirates dan Arsenal mencapai 150 juta poundsterling atau Rp2,8 triliun sampai 2021.

Klausul itu termasuk hak menjadi sponsor di kaos dan penamaan stadion. Nah, for your information aja nih, kesepakatan itu sudah diperpanjang 2018 lalu. Jadi, hak sponsor jersey Emirates di Arsenal bakal habis 2024 mendatang.

Sementara, hak stadionnya akan selesai pada tahun 2028. Dari hak sponsor stadion itu, Arsenal mendapatkan 39,5 juta euro per tahun atau sekitar Rp627 miliar lebih.

Etihad Stadium (Manchester City)

Dari klub sebelumnya, kecuali Barca, Manchester City yang paling menguntungkan. Perusahaan maskapai penerbangan asal Abu Dhabi, Etihad Airways berani mengeluarkan 400 juta poundsterling atau sekitar Rp7,5 triliun kurs sekarang untuk Manchester City demi satu paket lengkap kemitraan.

Paket kemitraan itu termasuk sponsor di jersey dan hak penamaan stadion yang sebelumnya bernama City of Manchester Stadium. Kemitraan itu terjalin pada Mei 2009, dan ketika itu sempat menimbulkan kontroversi.

Pemilik Manchester City, Sheikh Mansour yang baru saja mengakusisi klub disinyalir memiliki hubungan khusus dengan petinggi Etihad Airways. Hubungan inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk menjalin kesepakatan yang lebih besar sekaligus terhindar dari aturan financial fair play. Licik sedikit tak masalah, yang penting 47,7 juta euro (Rp758 miliar) masuk ke kantong klub setiap tahunnya.

https://youtu.be/dM7Kq85-_4g

Sumber referensi: football-stadium.co.uk, reuters.com, skysports.com, emirates.com, mancity.com

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru