Sebagaimana cinta, kebencian dalam sepakbola adalah hal yang umum adanya. Jika di sana orang-orang bisa menaruh cintanya pada klub dan pemain, ia juga akan menaruh kebenciannya di sana.
Banyak di antara pesepakbola top, khususnya yang berkiprah di Eropa malah menjadi sosok pemain paling dibenci hingga saat ini. Di antara mereka baru saja menjadi objek kebencian para fans di musim ini, lantaran tingkahnya yang mengundang makian. Siapa saja pemain-pemain tersebut? Inilah 10 pemain yang paling dibenci hingga saat ini.
Daftar Isi
Luis Suarez
Kalau sudah ngomongin pemain yang paling dibenci, tentu nama Luiz Suarez tidak bisa kita lupakan begitu saja. Pemain Uruguay itu bahkan masuk menjadi salah satu pemain yang paling dibenci berdasarkan riset sebuah media kenamaan, Squawka.
Betapapun, Suarez adalah sosok yang penuh kontroversi. Ingat bagaimana Suarez menghalang-halangi gol Timnas Ghana di Piala Dunia 2010 menggunakan tangannya?
Ya, kejadian itu membuat nyaris semua orang membenci Suarez. Apalagi bagi para punggawa Timnas Ghana itu sendiri. Mereka menyimpan rasa kemarahan pada sosok striker Uruguay tersebut.
Suarez juga menjadi sosok pesepakbola yang temperamental. Ia kerap kesulitan mengendalikan dirinya sendiri di atas lapangan. Seorang Suarez bahkan pernah melecehkan Patrice Evra secara rasial. Belum lagi, mantan pemain Liverpool itu pernah melakukan aksi yang tidak patut.
“udah sering gigit kok” RT @EurosportCom_EN: ‘THESE THINGS HAPPEN’: Luis Suarez talks to Uru media about his ‘bite’ pic.twitter.com/bkjDBXmn5q
— DC Prasetyo (@dwinucleo) June 24, 2014
Yang paling ikonik tentu saja Suarez yang hobi menggigit lawan. Entah saat bertugas di klub maupun internasional. Suarez juga kerap bersandiwara. Diving-diving yang kerap ia lakukan merugikan lawan.
Sergio Ramos
Kebencian orang terhadap pemain PSG, Sergio Ramos bukan lagi rahasia umum. Pemain yang sejatinya merupakan bek tengah terbaik Real Madrid itu, kerap menciptakan tindakan-tindakan kontroversial.
Seperti yang ditulis dalam website Squawka, pada tahun 2018, Sergio Ramos memancing kemarahan fans Liverpool kala ia masih berseragam Los Blancos. Kala itu, ia menyebabkan cederanya Mohamed Salah di final Liga Champions yang pada akhirnya dimenangkan oleh Real Madrid tersebut.
Throwback Thursday ⏳
When Sergio Ramos brutally broke the left arm of Mohamed Salah 🇾🇪 in the 2018 #UCL final between Real Madrid and Liverpool 😭💔#LiverpoolFC#Liverpool#ChampionsLeague #TBT #RealMadrid #LFC #Salah #Egypt #memories #YNWA #soccer #Africa #HalaMadrid pic.twitter.com/WXNOBZFi4U
— Panafricafootball.com (@PanAfricaFooty) April 21, 2022
Bukan hanya membuat Salah cedera. Ramos juga sukses membuat Jurgen Klopp saat itu marah-marah. Ia terlibat bertengkar dengan Ramos, karena sang pemain mengejek Klopp beberapa kali kurang lebih dengan sebutan “miskin trofi”.
Saat memperkuat PSG, Ramos masih juga dibenci. Oleh pendukung PSG, usai ia mulai merumput sehabis cedera, Ramos justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Ia diejek habis-habisan oleh pendukung Les Parisiens.
Pepe
Jika ada Ramos di daftar ini, nama pemain yang pernah satu tim dengannya, Pepe juga tak boleh terlewatkan. Kebencian orang terhadap mantan pemain belakang Real Madrid memang bukan lagi aib yang harus ditutup-tutupi.
Pepe sekalipun menjadi salah satu bek paling tangguh kelahiran Portugal, tapi sifat nakalnya membuat hampir semua orang membencinya. Salah satu kejadian yang cukup diingat adalah ketika Real Madrid menghadapi Getafe pada tahun 2009.
Kala itu, Pepe yang masih memperkuat Los Galacticos melakukan pelanggaran dan dikartu merah. Pada saat itu pula, ketika Real Madrid kebobolan di menit-menit akhir melalui penalti, Pepe malah melanjutkan kemarahannya dengan menendang Javi Casquero dua kali.
R. Madrid’te iki takım arkadaşı olan Soldado ile Pepe arasındaki gerginlik 2009’a dayanıyor. O sezon Soldado Getafe’ye transfer olmuş ve Real ile oynanan ilk maçta eski takımına golünü de atmıştı. O maçın son dakikalarında Pepe’nin insanlık dışı hareketi bu arkadaşlığı bitirdi. pic.twitter.com/AN5kduDvx6
— Feneronline (@Fener10line) April 18, 2018
Pepe juga gampang tersulut emosi. Oleh teman sendiri saja ia ajak berantem, seperti ketika ia memperkuat Porto. Pepe tiba-tiba mendekati rekannya di Porto, Loum Diaye ketika wasit meniup peluit panjang.
Sang bek lantas mengajak Diaye berkelahi. Belakangan diketahui bahwa perkataan Diaye menyinggung Pepe, dan membuatnya marah.
Harry Maguire
Sulit untuk tidak memasukkan nama Harry Maguire ke dalam daftar ini. Sebab bagaimanapun, Maguire adalah pemain yang selalu jadi kambing hitam ketika Manchester United mengalami kekalahan. Meski dalam pertandingan itu Maguire tidak diturunkan.
Di Manchester United, Harry Maguire mendapati dirinya menjadi musuh publik nomor satu. Penampilannya yang lebih dari konyol di jantung pertahanan Setan Merah menjadi penyebabnya. Maguire kerap melakukan kesalahan-kesalahan yang mendasar, yang semestinya tidak dilakukan pemain berharga selangit.
Kesalahan-kesalahan itu bukanlah masalah besar, andai Maguire melakukannya sekali dua kali, atau jika saja ia bukan kapten Manchester United. Tapi yang Maguire lakukan adalah ia kerap keluar dari posisinya.
Penggemar pun rasanya sulit untuk tidak membenci Maguire. Nah, puncak kebencian terhadap Maguire terjadi ketika dirinya mendapat ancaman teror bom. Sungguh malang seorang Maguire. Etapi, salah sendiri mainnya bapuk. Coba saja kalau mainnya bagus.
BREAKING : Harry Maguire menerima ancaman teror melalui email dalam 24 jam terakhir ia juga diancam akan dikirimi bom ke rumahnya.
Saat ini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian. 🤯
📝 @SkySportsNews pic.twitter.com/N4CBz5OnFn
— Extra Time Indonesia (@idextratime) April 21, 2022
Romelu Lukaku
Musim 2021-2022 bisa jadi musim yang rumit bagi penyerang Belgia, Romelu Lukaku. Rujuknya bersama Chelsea, yang menelan biaya 122 juta dolar (Rp1,7 triliun) ternyata tak sesuai harapan. Ia hanya bisa mencetak 5 gol dalam 23 pertandingannya bersama The Blues.
Maka dari itu, kebencian terhadap Lukaku bukan sesuatu yang aneh dan terkesan jahat. Penggemar tidak salah, karena dengan uang segitu Chelsea masih bisa membeli striker lain yang lebih tajam. Erling Haaland misalnya. Namun, Lukaku tetap berusaha. Kendati usahanya di Chelsea masih belum memenuhi harapan.
Puncaknya, Lukaku mengaku tidak betah berada di Chelsea. Ia sendiri bahkan menyampaikan hasratnya untuk bisa bermain di Inter lagi.
Before interview: Hated by Inter fans, loved and adored by Chelsea fans.
After interview: Hated by Inter fans, hated by Chelsea fans.
A good job Lukaku. pic.twitter.com/Miid8iDwPB
— CFCZakk⭐⭐ (@_cover_story_) December 31, 2021
Antonio Rudiger
Sosok lain di skuad The Blues yang juga menjadi pusat kebencian fans di musim ini adalah Antonio Rudiger. Bek yang kabarnya bakal hengkang saat kontraknya habis itu, sebetulnya sudah cukup lama dibenci.
Rudiger kerap terkait atas kepergian Frank Lampard ketika masih melatih Chelsea. Desas-desus yang berkembang, Rudiger menyebabkan perkelahian di ruang ganti Chelsea yang mengakibatkan Lampard pergi. Dan ia jugalah seorang pemain yang kasar.
Untuk itu, para fans menyerangnya. Mereka menginginkan bahwa Rudiger harus segera keluar. Apalagi sikap Rudiger yang seolah tidak mau memperpanjang kontraknya, dan membuatnya lepas dengan status bebas transfer, sama sekali bukan bentuk loyalitas yang harus dihargai para fans.
Toni Rudiger.
He adds charisma, morale,cohesion and that friendly environment to the whole team with his stunts.
Rude, aggressive, old and a blend of modern and old school defensive capabilities makes him hated by his opponents but loved by his teammates.
Hazard
Lukaku#LIVMUNC pic.twitter.com/kqGEoEkjxV— Willy Fanas Mchelsea (@fanas_willy) April 19, 2022
Neymar
Neymar adalah sosok pesepakbola hebat. Namun, ia menjadi pesepakbola paling dibenci. Apalagi ketika ia bergabung ke PSG. Serangkaian masalah cedera, pencitraan yang kerap ia tampilkan hanya untuk kebutuhan televisi, membuat Neymar bukanlah seorang profesional yang ideal.
Terlebih ketika di luar lapangan. Neymar juga kerap dicemooh pendukung PSG. Lantaran di luar kemampuannya, Neymar masih gagal mendatangkan trofi Eropa untuk Les Parisiens.
Neymar juga beberapa kali menunjukkan ketidakdewasaannya di lapangan. Dua legenda sepakbola Inggris, Alan Shearer dan Gary Lineker pernah kesal terhadap Neymar. Pasalnya, ia bereaksi berlebihan seolah-olah kakinya baru saja ditembak di Piala Dunia 2018 ketika menghadapi Meksiko.
WORLD CUP 2018 RUSSIA- #NeymarChallenge
A Diver, Faker and an Embarrassment
Neymar was ridiculed for his extravagant diving against Mexico on Monday
The Brazilian superstar has been criticised for his play-acting this summer pic.twitter.com/1M1vre7PRM— Wish Fm (@Wishfmradio) July 3, 2018
Mario Balotelli
Julukan “Si Bengal” memang pantas tersemat pada sosok Mario Balotelli. Pemain yang kini memperkuat Adana Demirspor, di Superlig Turki terkenal sebagai pesepakbola yang sulit diatur. Sikap bengalnya membuat sesiapa membenci Balotelli, terutama pelatih yang pernah menanganinya.
Balotelli adalah pesepakbola yang provokatif. Ia tahu bagaimana caranya membuat penonton marah. Entah melalui tindakannya di permainan maupun ketika selebrasi. Beberapa selebrasinya bikin orang lain marah.
Was reminded that it was a fine James Milner assist for Balotelli’s ‘Why always me?’ goal.
Iconic. pic.twitter.com/15PBmuXhUx
— The Tactical Times (@Tactical_Times) December 7, 2019
Media-media yang berideologi sayap kanan beberapa kali melancarkan kebencian terhadap eks pemain Timnas Italia tersebut. Karena kebencian terhadap Balotelli itu pula, sebuah situs web Stormfront dari Amerika Serikat, yang ada di Italia terpaksa ditutup.
Pada EURO 2012, para pendukung Kroasia dan Spanyol juga melancarkan kebencian terhadap Balotelli. Iya, sikapnya yang buruk sering membuat orang benci terhadapnya. Namun di balik itu, ia adalah sosok pesepakbola yang tangguh, dan beberapa kali justru ia sendiri yang mendapat pelecehan.
Gareth Bale
Sehebat apa pun Gareth Bale, tidak akan menutup fakta bahwa ia adalah salah satu pemain yang dibenci, terutama oleh pendukung Real Madrid dengan tempo yang cukup lama. Tidak peduli soal kualitasnya atau gol-gol yang ia ciptakan.
Kerap cedera tapi tetap mendapat gaji yang tinggi, membuat pendukung Los Merengues tak bisa untuk tidak membenci Gareth Bale. Kebencian itu makin menjadi ketika Bale tak pernah tersedia untuk Real Madrid, tapi selalu bermain ketika mendapat panggilan dari Timnas Wales.
Namun, jelas seorang Bale tidak mempedulikan hal itu. Ia tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa, termasuk bermain golf. Ya, Bale kerap dijumpai di lapangan golf dekat dengan tempatnya tinggal.
Bale lagi ada jadwal main golf mungkin 😅
Karena urutan prioritas nya Bale: Wales. Golf. Madrid pic.twitter.com/y1mFZy2fZx
— Fakta Bola ⚽ (@FaktaSepakbola) April 30, 2022
Cristiano Ronaldo
Mengakui Cristiano Ronaldo sebagai pesepakbola paling dibenci memang sulit. Tapi kenyataannya begitu. Karena sifatnya yang egois dan kerap digambarkan tidak menyukai fans, Ronaldo dibenci para penggemar.
When you look at how he has been taunted by FIFA Presidents, UEFA Presidents, Balon D’or officials for no reason whatsoever.
It’s honestly a miracle Cristiano Ronaldo even won 5 Ballon D’ors after being the most hated footballer ever. pic.twitter.com/DDr7GWn1zj
— The CR7 Timeline. (@TimelineCR7) November 29, 2021
Ia juga menjadi pemain yang memiliki banyak haters. Bahkan bukan hanya para fans, para pemain Real Madrid kabarnya sangat bahagia ketika Ronaldo hengkang ke Juventus.
Gareth Bale dalam sebuah wawancara pernah mengatakan, bahwa Real Madrid akan lebih ramah ketika Ronaldo pergi. Persaingan sengitnya dengan Lionel Messi juga membuat para penggemar Messi menjelma haters Ronaldo.
https://youtu.be/q5CroR82A10
Sumber referensi: Sportskeeda, TheFootballLovers, Bolanet, OhMyGoal