Bicara ajang Piala Eropa atau Euro, sepanjang sejarah pelaksanaannya banyak tertinggal momen yang tak terlupakan. Baik itu momen manis, lucu, maupun pahit sekalipun. Nah, dari beberapa peristiwa ikonik yang ada di setiap ajang Euro, manakah yang paling heboh?
Daftar Isi
Euro 1976
Kita awali dulu dengan Euro 1976 yang diselenggarakan di Yugoslavia. Momen yang paling diingat di ajang tersebut tentu keperkasaan tim kuda hitam Cekoslowakia jadi juara.
Juaranya pun diraih dengan indah lewat gol yang dilesakkan gelandangnya Antonin Panenka di babak adu tos-tosan.
Happy Birthday Antonín Panenka 🎂
— Football Remind (@FootballRemind) December 2, 2023
Panenka scored the winning penalty for Czechoslovakia against West Germany at the European Championships in 1976… and the “Panenka” penalty was born! ⚽️pic.twitter.com/LEnmbY21Rt
Berhadapan dengan Sepp Maier, Panenka melakukan ancang-ancang dengan berlari kencang, namun saat menendang bola dia mengayunkan kakinya dan men-chip bola ke tengah. Maier pun tertipu, dan gol pun tercipta. Cara menendang penalti yang unik itu akhirnya dikenal dengan nama “Panenka” dan masih dikenal di era sekarang.
Euro 1988
Di Euro 1988 di Jerman ada beberapa cerita ikonik yang terjadi dari kubu sang juara kala itu, Belanda. Termasuk aksi penghinaan yang dilakukan bek Belanda, Ronald Koeman terhadap Jerman.
29 Days To Go
— Old Days Football (@OldDaysFootball) May 13, 2021
Ronald Koeman wipes his arse on a swap with a West Germany player#EURO2020 pic.twitter.com/7c8yipj0Jq
Ketika Belanda menang di laga semifinal melawan Jerman Barat, Koeman sengaja menukar baju ke salah satu pemain Jerman. Namun ternyata jersey Der Panzer tersebut tidak dipakai Koeman, tetapi malah dipakai untuk melap keringat di pantatnya. Kabarnya, Koeman sudah minta maaf soal hal yang disebut menghina seluruh publik Jerman itu.
Ada pula tendangan voli ikonik di final Euro 1988. Tendangan itu dilakukan oleh striker Belanda berjuluk “si angsa pembunuh”, Marco Van Basten. Berkat gol voli ikonik yang menghujam gawang Uni Soviet tersebut, De Oranje berhasil meraih juara Euro 1988
On this day at Euro '88 Marco van Basten scored this unbelievable volley which is probably the greatest International goal of all-timepic.twitter.com/zY44IYfN1g
— Classic Football Shirts (@classicshirts) June 25, 2020
Euro 1992
Berlanjut di Euro 1992 yang dihelat di Swedia. Heboh, timnas Denmark ketika itu menciptakan dongeng dengan menjadi kampiun. Terlepas Denmark juara, Michael Laudrup dan kawan-kawan dikritik di turnamen tersebut karena banyak memanfaatkan taktik backpass ke kiper.
Jadi, kiper bisa dengan mudah menangkap bola yang berasal dari umpan rekan satu timnya. Tujuannya jelas guna mengamankan gawang dari ancaman sekaligus mengulur waktu. Cara tersebut banyak dilakukan Denmark. Bahkan ketika di final setelah mereka unggul 2-0 atas Jerman. Akibatnya pasca Euro 1992, taktik backpass ke kiper tersebut akhirnya tidak lagi diperbolehkan oleh FIFA.
Denmark backpass their way to Euro glory, 1992.pic.twitter.com/8WilhIW0h7
— 90s Football (@90sfootball) December 6, 2023
Euro 1996
Euro 1996 adalah salah satu penampilan terbaik Timnas Inggris. Menjadi tuan rumah, mereka tampil fantastis hingga mencapai babak semifinal. Sayang di babak tersebut The Three Lions gagal melaju karena harus keok lewat adu tos-tosan melawan Jerman. Yang jadi biang kerok kegagalan adu penalti Inggris ketika itu adalah tendangan dari pelatih Inggris sekarang, Gareth Southgate.
Southgate misses the last penalty and England are knocked out of Euro 1996. #Cursed
— Captn 🇵🇸 (@CaptnGuardiola) July 11, 2021
pic.twitter.com/CXrDFvsq9k
Jerman yang melaju ke final dan akhirnya juara pun menyisakan momen ikonik tersendiri. Der Panzer mampu memenangkan Euro 1996 lewat peraturan baru Golden Goal. Jika di babak perpanjangan waktu terjadi gol, maka tim yang mencetak gol tersebut langsung dinyatakan menang. Gol dari Bierhoff di menit 95, jadi saksi sejarah kali pertama peraturan Golden Goal berfungsi.
#OTD in 1996, Oliver Bierhoff scores a "golden goal" to win the European Championships for Germany. pic.twitter.com/QWiwJoARqt
— Footy Fans (@ukBettingNews) June 30, 2016
Euro 2000
Euro 2000 juga terasa spesial karena untuk pertama kalinya Euro diselenggarakan di dua negara, yakni Belanda dan Belgia. Selain peristiwa dua negara jadi tuan rumah, ada juga peristiwa kontroversial di babak semifinal antara Portugal vs Prancis.
Di laga itu Prancis menang 2-1 lewat Golden Goal dari Zidane. Gol yang berasal dari titik putih tersebut dihasilkan dari handball bek Portugal, Abel Xavier di babak perpanjangan waktu. Yang jadi kontroversi, bek berambut kuning tersebut akhirnya dijatuhi hukuman larangan bermain 6 bulan oleh UEFA berkat protes kerasnya terhadap handball-nya tersebut.
Le #Portugal volé tant de fois par la France avec des penaltys douteux. Et il me revient cette main d'Abel Xavier… pic.twitter.com/MDx6ncLJrD
— Justice (@JusticeJFK) July 10, 2016
Golden Goal dari Les Bleus kembali berlanjut di final ketika menumbangkan Italia 2-1. Kali ini momen ikonik Golden Goal Prancis diciptakan oleh striker mereka yang mirip artis Dik Doank, David Trezeguet.
Euro 2004
Selain momen kejutan tim dewa-dewi Yunani ketika bisa jadi kampiun, Euro 2004 yang dihelat di Portugal itu juga banyak menyimpan momen ikonik yang tak terlupakan. Salah satunya yang jadi kontroversial adalah “kongkalikong” yang dicurigai dilakukan oleh sesama negara Skandinavia, Denmark dan Swedia.
Diduga terjadi main mata di laga terakhir babak Grup C antara Swedia vs Denmark. Karena dua negara Skandinavia tersebut hanya butuh hasil seri untuk lolos. Benar saja, laga antara kedua tim berakhir seri 2-2. Tim yang jadi korban adalah Italia. Gli Azzurri akhirnya tak mampu lolos meskipun bisa menang di laga terakhir melawan Bulgaria 2-1.
Postcards from Yesteryear: Denmark 2-2 Sweden, Euro 2004: Revenge of the blond & beautiful https://t.co/DcYJi4HLko pic.twitter.com/3VzEH3w2vL
— Just Football (@JustFootball) November 13, 2015
Euro 2008
Euro 2008 kembali dihelat di dua negara yakni Austria-Swiss. Momen menarik yang terjadi di sepanjang turnamen ini antara lain yakni ketika wasit asal Inggris, Howard Webb diancam akan dibunuh oleh Perdana Menteri Polandia ketika itu, Donald Tusk.
Poland's Prime Minister wanted to 'kill' Howard Webb after Euro 2008 penalty decisionhttps://t.co/OS1kl0lM5w pic.twitter.com/0x3CXqgc0i
— Daily Star Sport (@DailyStar_Sport) June 20, 2021
Hal tersebut dipicu dari laga tuan rumah Austria vs Polandia di babak grup. Saat itu laga berakhir dengan skor 1-1. Namun gol penyama kedudukan Austria lahir di menit injury time lewat keputusan kontroversial Howard Webb yang menghadiahi tim tuan rumah penalti.
Selain aksi nekat Perdana Menteri Polandia tersebut, Euro 2008 ini juga sekaligus jadi saksi sejarah bagi Timnas Spanyol. La Furia Roja asuhan Luis Aragones akhirnya bisa menjadi kampiun Euro lagi sejak terakhir mereka meraihnya di tahun Euro 1964. Kemenangan Spanyol atas Jerman di final juga menandai dimulainya era keemasan Timnas Spanyol.
Euro 2012
Euro 2012 yang dihelat di Polandia-Ukraina juga ada beberapa momen ikonik. Termasuk selebrasi striker Timnas Italia, Mario Balotelli. Momen ikonik tersebut terjadi setelah gol Balotelli ke gawang Jerman di babak semifinal. Balotelli mencopot kaosnya, dan sejenak terdiam dengan pose ala binaragawan.
ON THIS DAY: In 2012, Mario Balotelli scored twice as Italy beat Germany 2-1 to reach the Euro 2012 final.
— Squawka (@Squawka) June 28, 2019
One of the iconic modern celebrations was born. pic.twitter.com/5sclWNAOG2
Ada lagi momen unik dari striker Denmark Nicklas Bendtner. Di laga fase grup Portugal vs Denmark. “Lord” Bendtner terkena hukuman denda dan larangan bermain akibat selebrasi golnya. Usut punya usut, hukuman tersebut terjadi akibat Bendtner merayakan gol dengan menunjukkan celana dalamnya dengan merek Paddy Power, yang termasuk merek judi.
Iconic Euros Moments 🇩🇰
— Classic Football Shirts (@classicshirts) May 19, 2021
Nicklas Bendtner and the famous Paddy Power underpants against Portugal in 2012.
He was fined €100,000 and banned for one competitive game by UEFA for promoting the betting company. pic.twitter.com/H9FzsK9aj8
Selain itu, Euro 2012 juga jadi saksi keperkasaan Spanyol yang mampu menjadi negara satu-satunya yang mampu back to back menjadi juara Euro. Di final La Furia Roja bahkan sukses menggilas Gli Azzurri 4-0
Euro 2016
Di Euro 2016 juga banyak momen ikonik yang tercipta. Salah satunya adalah aksi jorok pelatih Jerman Joachim Loew yang sengaja garuk-garuk daerah kemaluannya lalu kemudian menciumnya sendiri. Kejadian tersebut tepatnya terjadi pada laga Jerman vs Ukraina di babak grup.
#Low #RaiDireEuropei pic.twitter.com/0f2wcTaHOz
— Picchio (@Picchio_10) June 12, 2016
Lalu ada juga sikap ikonik dari suporter Timnas Islandia. Suporter fanatik mereka melakukan sebuah aksi tepuk tangan ikonik yakni Viking Thunder Clap. Tak lupa Viking Thunder Clap tersebut juga dilakukan dengan para pemain mereka setelah laga usai.
The BEST Highlight of EURO 2016
— Mark Wix (@Mark_Wix_GASB) July 10, 2016
Icelandic Viking thunder clap#ISL #Euro2016 pic.twitter.com/BB1JzT3EFM
Lalu ada momen CR7 membuang mikrofon reporter di danau. Waktu itu CR7 sedang berjalan di pinggir danau tepatnya di kompleks latihan Portugal di Lyon. Tiba-tiba salah satu reporter ingin menanyakan sesuatu pada CR7. Namun CR7 tak menjawab tapi justru merebut mikrofon reporter itu lalu melemparnya ke danau.
During the euro 2016 ronaldo was heavily criticised for Portugal’s opening performances to the point he threw a reporters microphone in the river
— Maradonny (@vandebackk) September 9, 2022
The next was history. Led his team to win the competition. Write him off now he’ll shut everyone up again. pic.twitter.com/lEBuixPmy0
Momen unik lain dari CR7 tentu aksinya di pinggir lapangan bersama Fernando Santos di laga final melawan Prancis. CR7 yang ditarik keluar karena cedera, bak bertugas sebagai pelatih dadakan di pinggir lapangan.
CR7 TÉCNICO! Um dos momentos mais MARCANTES da final da Euro 2016: o capitão Cristiano Ronaldo, lesionado, dando direções aos jogadores ao lado do treinador Fernando Santos! ELE É F%#A! #CR7 #Portugal pic.twitter.com/EWWCW8u9WR
— TNT Sports BR (@TNTSportsBR) July 10, 2021
Euro 2020
Di Euro 2020 ada peristiwa yang tak terlupakan ketika pemain Denmark, Christian Eriksen kolaps di lapangan karena gangguan jantung. Kejadian tersebut terjadi di laga Denmark vs Finlandia di babak grup. Meski suasana sempat mencekam, akhirnya Eriksen tersadar dan sekarang dapat pulih kembali.
Denmark midfielder Christian Eriksen was conscious in a hospital after the 29-year-old collapsed during his side’s Euro 2020 opening match with Finland https://t.co/yECocliOqg pic.twitter.com/QktfW5zvRY
— Reuters (@Reuters) June 12, 2021
Lalu ada penghinaan yang dilakukan pemain Austria keturunan Serbia, Marko Arnautovic terhadap Alioski, pemain Makedonia Utara keturunan Albania. Kejadian tersebut terjadi di laga Austria vs Makedonia Utara di babak grup. Berkat penghinaan sensitif yang bermuatan politik tersebut, Arnautovic dihukum larangan bermain di laga berikutnya.
BREAKING: Austria striker Marko Arnautovic has been suspended for tomorrow’s game against the Netherlands after insulting Macedonia during his goal celebration. #AUT #NED #MKD #EURO2020 pic.twitter.com/l0cra7hvnw
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) June 16, 2021
Lalu ada juga momen unik CR7 kala menyingkirkan botol sponsor resmi Euro Coca Cola dan menggantinya dengan air mineral. Isyarat tersebut menunjukkan bahwa menurut CR7 minuman bersoda tak baik buat tubuh olahragawan seperti dirinya. Paul Pogba juga meniru sikap CR7. Namun kali ini yang disingkirkan adalah botol Heineken, merek bir yang jadi sponsor resmi Euro.
Ronaldo 🇵🇹
— GOAL (@goal) June 22, 2021
Pogba 🇫🇷
Locatelli 🇮🇹
Lukaku 🇧🇪
Yarmolenko 🇺🇦
Coca-Cola, Heineken or water? 🥤🍺💧
Wait for the Russia manager 😂#EURO2020 pic.twitter.com/8n5uJG6F5X
Sumber Referensi : times, theathletic, theguardian, givemesport, optus