Melihat performa Timnas Indonesia di sepanjang tahun 2022, yang berhasil lolos ke Piala Asia 2023, tentu tak salah apabila masyarakat kembali memunculkan optimisme bahwa skuad Garuda akan buka puasa gelar Piala AFF di edisi kali ini.
Di tahun 2022, Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong telah menunjukkan penampilan impresif, dengan hanya mencatatkan satu kali kekalahan. Catatan minor itu mereka dapat ketika melawan tim Timur Tengah, Yordania di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Skuad yang dibawa Coach Shin pun tak beda jauh dengan susunan pemain yang dipakai di ajang Kualifikasi Piala Asia kemarin. Secara garis besar, hanya Hansamu Yama Pranata, Jordi Amat, dan Ilija Spasojevic jadi wajah baru yang menghiasi skuad Indonesia. Selain materi pemain yang sudah oke, berikut alasan yang membuat Skuad Garuda layak mendapatkan gelar juara Piala AFF 2022.
Daftar Isi
Skuad Mewah
Skuad Garuda menatap Piala AFF 2022 dengan sangat matang. Meski tak diperkuat oleh Elkan Baggot dan Sandy Walsh, Indonesia tetap tak kehabisan talenta dan bakat terbaik yang bisa memberikan kekuatan tambahan di Piala AFF.
Nomor Punggung Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2022
Riyandi menggunakan nomor punggung 1#timnas #affcup #affcup2022 #indonesia pic.twitter.com/We5VwSloY5
— Pasnet (@PasoepatiNet) December 22, 2022
Bisa dikatakan skuad Timnas Indonesia saat ini adalah komposisi terbaik. Sebab dari lini belakang sampai depan, diisi pemain yang tengah dalam performa terbaiknya. Sebut saja Nadeo Argawinata, yang sudah tampil konsisten sejak musim lalu dan mengantarkan Bali United meraih gelar back to back juara Liga Indonesia.
Komposisi pemain belakang Indonesia juga terbilang mewah. Selain diperkuat oleh Hansamu Yama dan Fachrudin Aryanto, Indonesia juga diperkuat sejumlah pemain yang berlaga di kompetisi luar negeri. Sebut saja macam Pratama Arhan yang bermain di Liga 2 Jepang bersama Tokyo Verdy dan Asnawi Mangkualam yang membela klub asal Korea Selatan, Ansan Greeners.
Terbaru, Indonesia telah merampungkan proses naturalisasi dari pemain yang sudah melanglang buana di kompetisi Eropa, Jordi Amat. Pengalaman dan kemampuannya dipercaya akan sangat membantu lini bertahan Timnas Indonesia.
Di gelandang kita punya duo maut Ricky Kambuaya dan Marc Klok. Kombinasi punggawa Persib Bandung itu akan ditunjang kemampuan bocah ajaib Marselino Ferdinan sebagai gelandang serang.
Sedangkan untuk lini serang, Timnas Indonesia memiliki duet Tsubasa-Misaki versi lite dalam diri Egy Maulana dan Witan Sulaeman. akselerasinya di sisi sayap akan menunjang bomber kawakan Ilija Spasojevic yang di plot sebagai target man.
Banyak Pemain Abroad
Performa apik Timnas Indonesia tak terlepas dari banyaknya pemain yang sudah sadar akan pentingnya menimba ilmu di kompetisi luar negeri. Apabila Sandy dan Baggot tak dihitung, skuad Indonesia tahun 2022 memiliki enam pemain yang abroad.
Shin Tae-yong memiliki dua pemain yang berkarier di Eropa, yaitu Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman yang sama-sama berkarir di Liga Slovakia. Egy bersama FC Vion Zlate Moravce sedangkan Witan bersama AS Trencin.
RESMI : Klub kasta kedua liga Korea Selatan, Ansan Greeners, sepakat perpanjang kontrak Asnawi Mangkualam hingga 2023. ✍️🤝 pic.twitter.com/OFkuCwKeuU
— Extra Time Indonesia (@idextratime) January 6, 2022
Empat pemain lainnya bermain di klub-klub Asia. Sebut saja Asnawi Mangkualam yang bermain di Liga 2 Korea Selatan bersama Ansan Greeners, Pratama Arhan di Liga 2 Jepang bersama Tokyo Verdy, Jordi Amat yang kini memperkuat PSG-nya ASEAN, Johor Darul Ta’zim. Dan tak lupa sang pemilik gocekan pecel lele, Saddil Ramdani yang bermain di Malaysia bersama Sabah FC.
Semuanya telah menerima pembinaan dan materi latihan dengan standar yang lebih baik daripada Liga Indonesia. Maka dari itu, kualitas mereka di atas pemain-pemain lokal. Bahkan Shin Tae-yong menyebut kemampuan bek Liga 1 belum ada yang menyamai kemampuan Arhan dan Asnawi. Jadi tak heran apabila STY menaturalisasi Sandy Walsh dan Shayne Pattynama.
Peta Kekuatan Grup A
Selain faktor internal, ada juga faktor eksternal. Di Piala AFF 2022, Indonesia tergabung di grup A bersama Thailand, Filipina, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Lawan yang paling kuat di grup ini adalah Thailand. Namun, dilansir Bolanet, pelatih Timnas Thailand, Mano Polking pesimis timnya bisa mempertahankan gelar juara.
Thailand sendiri tak diperkuat beberapa pemain andalannya. Chanathip Songkrasin, Supachok Sarachat, Tristan Do, Kawin Thamsatchanan, dan Narubadin Weerawatnodom yang menjadi andalan di Piala AFF 2020 lalu, juga tak disertakan ke dalam tim.
ISSARA CAM | เกาะติดการคุมทัพช้างศึก U23 ครั้งแรกของโค้ช อิสระ ศรีทะโร กับการเก็บภาพบรรยากาศและการทำงานทุกอิริยาบถ#ช้างศึก #ทีมชาติไทย #Changsuek #บอลไทย #ฟุตบอลไทย #ช้างศึกU23 #ทีมชาติไทยU23 #RiseUp2024 pic.twitter.com/01E2qBPMTA
— Changsuek (@Changsuek_TH) December 23, 2022
Absennya beberapa pilar penting bukan berarti membuat Thailand mudah dikalahkan. Thailand masih diperkuat pemain yang berpengalaman di level internasional, seperti Sarach Yooyen, Kritsada Kaman, dan sang top skorer Piala AFF sepanjang masa, Teerasil Dangda.
Namun, Indonesia tidak perlu khawatir. Daya ledak dua sisi sayap Indonesia bisa menjadi senjata untuk menaklukkan Thailand. Apalagi di sektor kiri pertahanan Thailand, Mano Polking tidak membawa Theerathon Bunmathan. Tidak hanya itu, monster yang mengobok-obok pertahanan Indonesia, Chanatip Songkrasin juga tidak ikut.
Mengandalkan Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, didukung overlap dari Asnawi maupun Arhan, Indonesia berpeluang besar untuk mengalahkan Thailand. Entah di fase grup maupun kelak jika bertemu di partai puncak.
Grup B
Sedangkan lawan terkuat dari grup seberang adalah Vietnam dan Malaysia. Meski kalah dari Thailand di babak semifinal Piala AFF tahun lalu, Vietnam adalah lawan yang berbahaya bagi Indonesia. Apalagi di laga pembuka Vietnam telah menghancurkan Laos dengan skor mencolok 6-0.
Vietnam bantai Laos 6 gol tanpa balas dalam laga grup B Piala AFF 2022 dan menjadi pemuncak klasemen sementara. via @affmecup #ElshintaSport pic.twitter.com/7fYgVnCgwA
— Radio Elshinta (@RadioElshinta) December 21, 2022
Vietnam sudah pasti diunggulkan untuk keluar sebagai pemuncak klasemen Grup B. Skemanya adalah apabila Indonesia bisa mengangkangi Thailand dan menjadi juara Grup A, skuad Garuda bisa menghindari Timnas Vietnam di babak semifinal. Jika begitu, Indonesia akan menghadapi runner-up Grup B yang kemungkinan akan diisi oleh Malaysia atau Singapura.
Malaysia datang dengan kekuatan yang pincang. 12 dari 41 pemain Malaysia mengundurkan diri dari pemusatan latihan dengan alasan masalah pribadi. Padahal 12 pemain itu merupakan andalan Kim Pan-gon dalam meloloskan Harimau Malaya ke putaran final Piala Asia 2023.
Sementara Singapura, tampil tanpa diperkuat Ikhsan Fandi yang cedera kala melakoni laga uji coba kontra Maladewa pertengahan Desember lalu. Track record Indonesia ketika menghadapi Malaysia dan Singapura cukup apik. Di AFF 2020 kedua tim berhasil dicukur habis oleh skuad asuhan Shin Tae-yong. Malaysia kalah 1-4 sedangkan Singapura kalah dengan agregat 5-3.
Faktor Shin Tae-yong
Publik sepakbola Indonesia bisa berharap banyak kepada Shin Tae-yong di AFF edisi kali ini. Juru taktik asal Korea Selatan itu telah membawa banyak perubahan positif untuk Timnas Indonesia sejak ditunjuk jadi pelatih pada tahun 2020 lalu.
Shin Tae-yong tak banyak melakukan pergantian pemain dalam skuad Timnas Indonesia sejak Piala AFF 2020. Hal itu membuat para pemain sudah sangat mengerti taktik dan apa permainan yang diinginkan oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut. Transisi cepat dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya dinilai sebagai kunci utama Indonesia untuk bisa bersaing memperebutkan gelar Piala AFF 2022.
Dua puluh tiga pemain siap memberikan aksi terbaiknya pada pesta sepak bola terbesar di Asia Tenggara. Di bawah asuhan Shin Tae-yong, penggawa Garuda siap melaju membawa mimpi masyarakat Indonesia.
Sudah siap terbang tinggi bersama penggawa Garuda? 🦅🇮🇩#KitaGaruda pic.twitter.com/XyNnq2p14g
— PSSI (@PSSI) December 19, 2022
Hal itu terbukti di babak Kualifikasi Piala Asia kemarin, kala Indonesia berhasil mengemas dua kemenangan atas tim kuat macam Kuwait dan Nepal untuk mengamankan satu tiket ke putaran final Piala Asia 2023. Tak sampai di situ, permainan skuad Garuda kian matang kala melakoni uji coba melawan Curacao akhir September lalu. Dalam dua kali tanding, Indonesia selalu menang.
Sumber: Panditfootball, Bola.net, Libero, Inews
https://youtu.be/L-D-mCUEZps