Publik sepakbola tanah air terkaget-kaget ketika muncul rumor yang menyangkut pelatih pecatan Vietnam, Phillipe Troussier. Pelatih yang dijuluki “si penyihir putih” tersebut dirumorkan akan menjadi direktur teknik timnas.
Tapi anehnya, rumor tersebut tak sesuai dengan kisi-kisi yang dibeberkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Namun jika rumor itu benar adanya, apakah Troussier cocok jadi dirtek timnas yang baru?
Philippe Troussier jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia? https://t.co/ZMZUoKoDer
— Bola (@Bolanet) May 14, 2024
Sebelum membahasnya baiknya football lovers subscribe dan nyalakan loncengnya agar nggak ketinggalan konten menarik dari Starting Eleven.
Daftar Isi
Geger Direktur Teknik Baru Timnas
Posisi direktur teknik Timnas Indonesia sempat menjadi perhatian khusus. Posisi yang sebelumnya dipegang Coach Indra Sjafri sekarang masih kosong. Posisi direktur teknik Timnas memang beberapa kali sempat dipegang oleh orang asing. Sebut saja dulu ada Pieter Huistra dari Belanda, maupun Lionel Charbonnier dari Prancis.
Nah, tahun ini rencananya PSSI akan kembali merekrut direktur teknis dari asing. Calonnya sudah diberi kisi-kisi oleh Erick Thohir. Ketum PSSI tersebut mengatakan, calonnya mengerucut ada empat yakni berasal dari Belanda, Inggris, Spanyol, dan Jerman. Bahkan nih, ada rumor salah satu dari Oliver Bierhoff, Lothar Matthaeus, hingga Oliver Kahn akan jadi direktur teknik timnas.
Maret lalu, kabarnya keempat calon tersebut telah diwawancarai di Qatar oleh PSSI. Harusnya sih, nama kandidat tersebut sudah ada di kantong. Namun PSSI hingga saat ini belum juga mengumumkannya.
Muncul Rumor Troussier
Namun pasca laga playoff Olimpiade antara Guinea vs Indonesia, secara mengejutkan muncul rumor bahwa pelatih yang dipecat Timnas Vietnam, Phillipe Troussier akan jadi calon direktur teknik timnas Garuda.
Rumor tersebut pertama kali dihembuskan oleh media-media Vietnam seperti The Tao maupun Soha. Troussier terciduk menyaksikan laga Timnas vs Guinea. Media-media Vietnam tadi pun meniupkan isu kalau Troussier segera menjadi direktur teknis Timnas Indonesia. Isu tersebut kian kencang setelah foto Troussier bersama staff PSSI tersebar. Dan media-media di Indonesia ikut memberitakan isu ini.
Mantan pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier, dikait-kaitkan akan menjadi Direktur Teknik PSSI. Federasi sepak bola Indonesia itu saat ini memang sedang mencari sosok yang tepat untuk menghuni posisi tersebut.
“Tinggal (diumumkan), sudah di depan mata kok,” kata Arya. pic.twitter.com/JrApMcUvLH— SOCCER NEWS (@mobakokanalog96) May 15, 2024
Namun, Troussier tidak sesuai kisi-kisi dari Ketum PSSI. Karena Ketum PSSI sama sekali tak menyebutkan kalau ada calon dari Prancis. Salah satu anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga setelah ditanya soal rumor tersebut juga tak spesifik menyebut bahwa Troussier adalah salah satu calonnya.
Troussier Berpengalaman?
Namun, karena tidak ada nama lain yang keluar, bisa jadi memang Troussier yang akan dijadikan dirtek. Persoalannya, apakah eks pelatih Marseille itu cocok?
Troussier ternyata berpengalaman sebagai direktur teknik di beberapa klub. Ia pernah menduduki jabatan itu di klub Jepang, FC Ryukyu (2008); klub China, Chongqing Dangdai (2017), dan terakhir di klub akademi Vietnam PVF tahun 2018.
Di PVF Academy, Troussier yang seorang dirtek ditugasi mencari bibit masa depan Timnas Vietnam usia 9 sampai 17 tahun. PVF Academy sendiri adalah akademi bintang tiga dari AFC. Klub tersebut bahkan konon setara dengan akademi di Korea Selatan dan Qatar.
Di situ Troussier tidak hanya mencari pemain, tapi juga meningkatkan teknik calon para pemain Timnas Vietnam. Ia bekerja sama dengan Park Hang-seo dan menghasilkan bibit mentereng. Bui Tien Dung dan Le Ngoc Bao adalah dua di antaranya.
Namun hanya setahun Troussier jadi direktur teknik di klub PVF Academy. Setahun berselang ia diangkat jadi pelatih Timnas Vietnam U-19. Namun dengan pengalamannya tersebut, setidaknya ia punya track record untuk kembali jadi direktur teknik.
Pundit asal Vietnam, Quang Huy, memberikan dukungan bila Philippe Troussier bergabung dengan timnas Indonesia. Philippe Troussier kini sedang dirumorkan bakal ditunjuk menjadi Direktur Teknik PSSIhttps://t.co/KWZDLD2VQ1
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 15, 2024
Peran Baru
Kalau berkaca dari pengalaman, Troussier hanya menduduki posisi direktur teknik di sebuah klub. Apakah ia akan berhasil menjadi direktur teknik di timnas? Pasalnya tugas direktur teknik di timnas lebih luas cakupannya daripada di klub.
Menurut Indra Sjafri, selama jadi direktur teknik, ia tak sekadar mengurus timnas saja. Hal-hal lain seperti pengembangan bibit pemain muda juga penting untuk dilakukan. Selain itu kerja sama dan sinergitas dengan klub-klub lokal maupun luar juga harus baik. Menjadi direktur teknik timnas, menurut Coach Indra, juga harus membantu mengarahkan pengembangan sepakbola nasional ke depan.
Kesamaan Visi Dengan Shin Tae-yong
Menariknya, Troussier dan STY ternyata memiliki kesamaan visi. Di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong suka memakai pemain muda. Hal itu terbukti di Piala Asia 2023 lalu. Rata-rata usia pemain Timnas Indonesia menjadi paling muda, yakni 23,8 tahun.
Nah, Troussier pun menerapkan hal serupa di Timnas Vietnam. Skuad Vietnam besutannya juga rata-rata dihuni pemain muda. Usia rata-rata skuad Vietnam di Piala Asia 2023 lalu berada di angka 24,9.
Selain kesamaan dalam memaksimalkan para pemain muda, hubungan Shin Tae-yong dengan Troussier pun cukup dekat. Gesturnya di dalam lapangan saat kedua pelatih bertemu juga hangat.
Mereka berdua saling respect. Coach Shin bahkan ikut sedih dan iba ketika Troussier dipecat Vietnam. Menurut Coach Shin, tak seharusnya pelatih sehebat Troussier dipecat begitu saja.
3 Alasan Philippe Troussier Layak Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia https://t.co/WxBPbAdnrH
— Kompasiana (@kompasiana) May 15, 2024
Dekat Dengan Sepakbola Eropa
Selain kedekatannya dengan Shin Tae-yong, Troussier juga punya pengalaman di sepakbola Eropa. Pengalamannya melihat pemain bagus di liga-liga Eropa nantinya bisa memudahkan kerja Shin Tae-yong untuk mencari pemain keturunan yang cocok untuk dinaturalisasi. Troussier juga bisa memantau perkembangan dan mengevaluasi pemain abroad.
Selama ini, Shin Tae-yong sendiri yang melakukan kerja tersebut. Nah, jika Troussier ditunjuk sebagai dirtek, maka ialah yang akan mengambil pekerjaan itu. STY bisa fokus dalam pembentukan tim dan urusan yang berkaitan dengan kepelatihan saja.
Troussier Tau Sepakbola Asia
Selain itu, Troussier juga punya pengalaman apik di sepak bola Asia. Di Jepang, Troussier bahkan mengantarkan Timnas Jepang juara di Piala Asia tahun 2000. Pengalamannya melatih klub-klub Asia juga akan membantunya untuk mudah beradaptasi dengan sepak bola di Benua Kuning.
Hal ini akan berbeda jika PSSI mengambil direktur teknik dari Eropa yang belum pernah punya pengalaman di sepakbola Asia. Pasti bakal memerlukan adaptasi yang cukup lama.
Ikatan Emosional Dengan Indonesia
Selain dekat dengan sepakbola Asia, ia juga punya ikatan emosional dengan Timnas Indonesia. Terlihat aneh nggak sih, orang yang selalu jadi musuh dan bahkan selalu kalah, bisa sangat dekat dengan Timnas Indonesia?
Namun, dalam beberapa momen, Troussier memang menjalin keakraban. Tidak hanya dengan STY, tapi juga punggawa Timnas Indonesia. Misal saat Indonesia membantai Vietnam 0-3. Pasca laga justru Troussier tampak bercanda dengan Pratama Arhan. Padahal pemain Vietnam yang lain belum bisa menerima kekalahan tersebut.
Pasca dibantai timnas, Troussier pun ikut memuji Timnas Indonesia. Dia menilai skuad Garuda kebanjiran pemain berkualitas. Bahkan menurut Troussier, timnas punya sekitar 20 pemain berkelas saat ini.
WOII!! ini mantan pelatih timnas vietnam kan philippe troussier bukan sihh? dia nonton match timnas indo vs guinea cuyyy#TimnasDay pic.twitter.com/328WVkQmrx
— ‘s🪅 (@helosepie) May 9, 2024
Bayaran Troussier
Selain kedekatan emosional tersebut, merekrut Troussier jadi direktur teknik timnas, juga terbilang tak terlalu mahal. Mengontrak direktur teknik yang punya nama beken seperti Oliver Bierhoff, Lothar Matthaus, maupun Oliver Kahn, pasti PSSI butuh menyiapkan pundi-pundi rupiah yang selangit.
Seorang Frank Wormuth saja, pelatih asal Jerman yang pernah dikontrak PSSI, nilai gajinya sudah hampir mencapai 6 miliar rupiah. Sangat berbeda dengan gaji Phillipe Troussier yang per-bulannya hanya sekitar 950 juta rupiah saat melatih Timnas Vietnam. Nilai tersebut bahkan lebih kecil dari apa yang didapat Shin Tae-yong yang berkisar 1,1 miliar rupiah per-bulan.
Jadi, PSSI, daripada mencari yang bergaji selangit sampai morotin penggemar Timnas Indonesia dengan tiket yang mahal, Phillippe Troussier aja nggak sih yang jadi dirtek?
Guys ini yg inframe ex pelatih timnas vietnam bukan sih philippe troussier? #TimnasDay #TimnasIndonesia #TimnasIndonesiaU23 pic.twitter.com/2VVu0LkCI8
— lylyanana (@annisa_rahmy) May 9, 2024
Sumber Referensi : vietnamnews, vietnamvn, skor.id, vnexpress, pvf.com, transfermarkt, liputan6