Vietnam Sibuk Ngecengin Timnas Indonesia, Nggak Nyadar Kalau Kini Menyedihkan

spot_img

Rasa-rasanya target 100 besar FIFA yang dibebankan PSSI pada Shin Tae-yong jelas merupakan target yang tinggi, namun juga realistis. Mengukur kemampuan Timnas Indonesia, hingga berakhirnya kontrak Shin Tae-yong pada 2027 mendatang, mencapai ranking 100 besar lebih mungkin, ketimbang lolos ke Piala Dunia.

Saat PSSI memasang target tinggi buat STY, Vietnam Football Federation (VFF) justru memasang target yang terbilang receh bagi pelatih anyar Kim Sang-sik. Target receh semacam apa itu? Mari kita mengulasnya.

Berkali-Kali Dihajar Indonesia

Menjelang akhir tahun 2022, keputusan besar dibuat Park Hang-seo. Hang-seo memutuskan tak memperpanjang kontraknya yang berakhir Januari 2023. Sepeninggal Hang-seo, Philippe Troussier ditunjuk menukangi Pasukan Nguyen. Dari sinilah Vietnam yang perkasa itu mulai tak ubahnya Timnas Kepulauan Solomon.

Hang-seo sempat memberi kemenangan atas Indonesia, yaitu di leg kedua semifinal Piala AFF yang berlangsung 9 Januari 2023. Itu menjadi kemenangan terakhir Vietnam atas Indonesia. Mirisnya, saat sudah ditukangi mantan pelatih Olympique Marseille, Vietnam selalu kalah atas Indonesia: satu di Piala Asia dan dua di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Yang cukup mengejutkan, bukan hanya tim senior yang dipukul mundur Indonesia. Di level U-16, Vietnam juga disetrika. Di perebutan tempat ketiga ASEAN Boys Championship U-16 kemarin, Vietnam dilumat pasukan Nova Arianto lima gol tanpa balas. Ya, lima gol bos!

Kim Sang-sik yang Tidak Ditarget Tinggi

Melanjutkan kerjasama dengan Troussier, bagi Vietnam rasanya bukan keputusan yang bijak. Ketimbang melatih Vietnam, barangkali Troussier lebih cocok melatih Persidafon Dafonsoro. Akhirnya federasi pun menunjuk Kim Sang-sik untuk menukangi Timnas Vietnam.

Sama seperti STY, Sang-sik berasal dari Korea Selatan. Di Negeri Gingseng, konon Sang-sik adalah rival Shin Tae-yong. Hm, kalau benar begitu, berarti bukan hanya Malaysia yang sengaja ingin menyaingi Indonesia dengan mendatangkan orang yang berkaitan dengan STY, tapi juga Vietnam.

Yang lucu, oleh Federasi Sepak Bola Vietnam, Sang-sik malah tidak ditarget tinggi. Malahan target yang dibebankan Federasi Sepak Bola Vietnam ke Sang-sik cenderung receh. Pada awal ditunjuk, Sang-sik tidak diwajibkan untuk menjuarai Piala AFF atau ASEAN Championship 2024 dan SEA Games 2025, melainkan hanya perlu mencapai semifinal.

Ya, itu benar, ente tidak perlu memeriksakan kuping ke klinik THT. Bayangkan, raksasa Asia Tenggara yang sudah dua kali juara Piala AFF tidak ditarget untuk menjuarainya lagi. Apa Vietnam sudah bosan juara Piala AFF? Duh, sombong betul.

Kalau mengincar target yang lebih tinggi, fine. Misalnya, Vietnam hanya ingin ke semifinal Piala AFF dan fokusnya mengejar Piala Asia. Lha ini, Vietnam bahkan kehilangan ambisi di Piala Asia lagi. Terus apa bedanya Vietnam yang katanya raja di Asia Tenggara dengan Timnas Kamboja?

Ditarget ke Putaran Final Piala Asia U-23

Yang lebih menyedihkan, di tangan Sang-sik, Vietnam sekadar membidik satu tiket di putaran final Piala Asia U-23 tahun 2026. Target ini bagus, walau sebetulnya bukan sesuatu yang tepat bagi Vietnam. Di bawah Hang-seo, Vietnam pernah lho ke final.

Di edisi teranyar, yakni di tahun 2024, Vietnam yang dilatih Hoang Anh Tuan masih sanggup melaju hingga perempat final. Masa targetnya hanya putaran final yang itu artinya cuma lolos dari babak kualifikasi?

Tuh, kan. Selama ini Vietnam sepertinya cuma sibuk ngecengin Timnas Indonesia. Padahal target yang lebih pantas saja tak punya. Jangankan target, bisa jadi justru sepak bola Vietnam lah yang sedang berjalan mundur.

Federasi Mengubah Target

Ketika sudah resmi ditunjuk, Kim Sang-sik lalu memimpin The Golden Stars di dua laga menghadapi Filipina dan Iraq. Kedua pertandingan itu kebetulan menentukan nasib Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sungguh malang, Sang-sik hanya memenangkan salah satunya, yakni saat berjumpa Filipina.

Sementara lawatan mereka ke Basra berujung kesedihan. Tiga gol Singa Mesopotamia hanya mampu dibalas satu gol dari Pham Tuan Hai. Anak asuh Kim Sang-sik pun kehabisan nafas di Kualifikasi Piala Dunia. Vietnam hanya sanggup berakhir di posisi ketiga. Jarak poinnya dari Indonesia lumayan jauh, yakni empat poin.

Amburadul di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, VFF pun naik pitam. Yang semula Vietnam hanya menarget semifinal Piala AFF, kini mau tidak mau wajib menjuarainya. Presiden VFF, Tran Quoc Tuan, mengutip Z News, mengatakan ingin memperpendek siklus juara Piala AFF bagi Vietnam, yang semula 10 tahun menjadi enam tahun.

Jadi begini, Vietnam menjuarai Piala AFF pertama tahun 2008. Lalu 10 tahun berikutnya Vietnam juara lagi di tahun 2018. Nah, Tran Quoc Tuan tidak ingin menunggu 10 tahun lagi buat juara, tapi di tahun 2024 atau enam tahun setelah terakhir kali juara.

Seserius Itu Sama Piala AFF

Saking seriusnya menatap target juara, Vietnam bakal ngadain laga uji coba. Mengutip Lao Dong, Vietnam akan menghadapi India dan Lebanon pada jeda internasional, Oktober 2024 mendatang. Media sayap kiri Vietnam itu menulis, bahwa pertandingan menghadapi Lebanon dan India tidak hanya sekadar laga persahabatan, namun akan menjadi semacam turnamen mini.

Vietnam akan lebih dulu melawan India pada 9 Oktober. Lalu pasukan Kim Sang-sik akan meladeni perlawanan Lebanon pada 15 Oktober. Sementara India dan Lebanon sendiri akan saling bertemu pada 12 Oktober.

Karena akan digelar pada jeda internasional, melalui turnamen ini bisa jadi Vietnam juga mau menabung poin agar naik lagi di peringkat FIFA. Kedua tim yang bakal dihadapi kebetulan rankingnya berada di belakang Pasukan Nguyen. Per 20 Juni 2024, Vietnam ada di peringkat 116, Lebanon di bawahnya, dan India di peringkat 124.

Kim Sang-Sik Tidak Percaya Diri

Menyedihkannya, sebenarnya saat ditunjuk, tidak ada kilatan penuh keyakinan di mata Kim Sang-sik. Justru gurat-gurat kekhawatiran yang tergambar di wajahnya. Sang-sik kurang yakin sanggup membawa timnya ke final Piala AFF. Hal itu disampaikan tak lama usai drawing Piala AFF 2024 keluar.

Kebetulan Vietnam satu grup dengan Indonesia. Di Grup B, Vietnam juga akan menghadapi Laos, Filipina, dan Myanmar. Indonesia memang tim terkuat yang besar kemungkinan paling sanggup mempermalukan Vietnam. Biarpun begitu anak asuh Kim Sang-sik tak lantas bisa meremehkan Myanmar maupun Filipina.

Piala AFF memang masih cukup lama. Namun, tidak ada lagi ruang untuk pesimistis. Presiden VFF menuntut agar Vietnam juara. Mau tidak mau, Kim Sang-sik harus mewujudkannya. Sayangnya, sampai dengan narasi ini ditulis, mengutip Tuoitre, Sang-sik hanya bilang akan berusaha membawa Vietnam ke final. Miris, kan?

Kondisi tim yang menggelepar seperti ikan yang loncat dari kolam dan kedatangan pelatih baru yang pesimistis, padahal cuma ditarget juara Piala AFF, sedikit banyak memperlihatkan betapa menyedihkannya Timnas Vietnam kini.

Dulu Vietnam salah satu tim terbaik di Asia Tenggara. Bahkan selalu mewakili Asia Tenggara di level Asia. Sekarang, jangankan mewakili, buat ngejar pencapaian Indonesia saja gelagapan. Ah, kalau gini kan, jadi ingat peribahasa masyhur dari Pulau Madagaskar, bahwa roda akan selalu berputar, kecuali kalau motornya berhenti.

https://www.youtube.com/watch?v=IuA8B7psToU&t=0s

Sumber: ZNews, SuperBall, Bolasport, Tuoitre, TvOneNews, LaoDong

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru