Empat tahun yang lalu tepatnya di bulan Juni 2019, Liverpool berpesta merayakan gelar Liga Champions mereka di kota Madrid. Namun, perayaan penuh suka cita itu tak disadari adalah perayaan gelar Eropa terakhir mereka hingga sekarang.
Bagi klub sebesar Liverpool, tampil di kompetisi Eropa teratas adalah suatu keharusan. Namun apa boleh buat, mereka musim ini hanya akan tampil di kasta kedua Eropa, yakni Europa League. Dengan kondisi Liverpool yang lagi berbenah, apakah target meraih gelar juara di Liga malam jumat ini adalah hal yang realistis? Lalu, seberapa besar peluang mereka juara?
🚨 BREAKING 🚨
— Anything Liverpool (@AnythingLFC_) September 1, 2023
Liverpool have been drawn in Group E and will face LASK, Royale Union Saint-Gilloise, and Toulouse FC
Full group below👇 #LFC #Europa_League pic.twitter.com/UINurMBQlC
Daftar Isi
Liverpool Serius Berbenah
Liverpool musim ini benar-benar mengevaluasi dengan serius performanya musim lalu. Keterpurukan mereka tak boleh diulangi lagi. Klopp sudah bekerja keras menambal beberapa kebocoran skuadnya musim ini.
The Reds tak dipungkiri banyak ditinggal para pilar seniornya yang lama berpengaruh. Fabinho, Henderson, Milner, Chamberlain, Keita, maupun Firmino sudah tak ada lagi di Anfield. Klopp mau tidak mau harus memutar otak bagaimana revolusi skuadnya ini bisa berjalan mulus.
Terutama di sektor lini tengah yang jadi PR besar sejak musim lalu. Maka dari itu, bursa transfer musim panas ini sangat dimanfaatkan oleh mereka demi mendapatkan pilar terbaik di lini tengah.
Meski bidikan mereka Romeo Lavia dan Moises Caicedo lepas dari genggaman, Klopp nyatanya berhasil mendapatkan pemain tengah potensial lainnya seperti Alexis Mac Allister, Dominic Szoboszlai, Wataru Endo, maupun Ryan Gravenberch.
Liverpool's midfield rebuild…
— Squawka (@Squawka) September 1, 2023
OUT:
◎ £40m – Fabinho
◎ £12m – Jordan Henderson
◎ Free – Alex Oxlade-Chamberlain
◎ Free – James Milner
◎ Free – Naby Keïta
IN:
◉ £60m – Dominik Szoboszlai
◉ £35m – Alexis Mac Allister
◉ £34.2m – Ryan Gravenberch
◉ £16.2m – Wataru Endo… pic.twitter.com/9h0qREeNyG
Perkembangan Di Awal Musim
Namun apakah perombakan lini tengah Liverpool tersebut mampu berpengaruh? Faktanya di awal musim ini langkah perombakan tersebut paling tidak sudah perlahan menuai hasil. Meski diragukan, di empat laga awal Liga Inggris Liverpool belum terkalahkan.
Liverpool are now unbeaten in each of their last 15 Premier League games:
— Squawka (@Squawka) September 3, 2023
DDWWWWWWWDDDWWW
The longest current run in the division. 👏 pic.twitter.com/LCeZityuz7
Bayang-bayang kehebatan pilar lini tengah terdahulu sudah mulai luntur. Para penerusnya perlahan mulai bisa menggantikan perannya meski dengan gaya berbeda. Mac Allister, Szoboszlai, Endo, masing-masing sudah mencicipi debutnya di Liverpool sebagai starter. Yang belum mungkin Gravenberch karena datang paling akhir. Baik Szoboszlai, Mac Allister maupun Endo paling tidak perlahan sudah menunjukan kualitasnya untuk membuat lini tengah Liverpool kembali solid.
Lini serang mereka yang diganggu dengan kepindahan Mo Salah ke Liga Arab, nyatanya tak terlalu berpengaruh. Liverpool hingga pekan ke-4 Liga Inggris sudah menciptakan 9 gol. Lini serang mereka Mo Salah, Darwin Nunez, Diogo Jota, maupun Luiz Diaz masing-masing sudah buka keran golnya.
Grup E
Tentu perkembangan positif dari Liverpool di awal musim ini tak mau dong hanya sesaat saja? Mereka tetap akan mengharapkan konsistensi. Apalagi mau menatap Europa League. Nilai plusnya nih, Liverpool nanti di Europa League tak akan dipertemukan dengan lawan yang berat sejak dari fase grup.
Liverpool masuk dalam Pot 1 unggulan di Drawing Europa League musim ini. Mereka tergabung di Grup E bersama wakil dari Prancis, Toulouse; wakil dari Belgia, Union Saint Gilloise; dan wakil dari Austria, LASK Linz.
Melihat calon lawan mereka, di atas kertas harusnya The Reds mudah untuk lolos sebagai juara grup. Kalau tidak ya kebangetan. Pasalnya secara materi dan performa di awal musim, Liverpool ini unggul segalanya dari para lawannya.
UEFA Europa League group-stage draw 🏆
— Opta Analyst (@OptaAnalyst) September 1, 2023
Liverpool have been drawn into Group E with LASK, Union Saint-Gilloise and Toulouse. According to the Opta Power Rankings, it's a pretty favourable draw for Jurgen Klopp's side.
You can check out the rankings here: https://t.co/0kFNpAcdDx pic.twitter.com/iD0mujuX2z
Siapa Penjegal Di Grup?
Toulouse musim lalu hanya finish di klasemen 13 Ligue 1. Untung mereka dapat tiket lolos ke Europa League lewat gelar juara mereka di Coupe De France. Tapi performa mereka musim ini start-nya tak terlalu baik. Hingga pekan ke-4 Ligue 1, mereka terbukti hanya menang sekali.
Skuad mereka musim lalu juga tak banyak berubah. Masih mengandalkan Zakaria Abdelhal dan top skor mereka musim lalu Thij Dalinga. Yang jadi persoalan, pelatih mereka berganti musim ini dari Philippe Montanier ke Carles Martinez Novell.
Toulouse have sacked Philippe Montanier, despite winning the Coupe de France, and appointed Carles Martínez Novell as manager of the club. pic.twitter.com/xYSN4sLaVn
— Zack💚FastGoals (@GoalsZack) June 14, 2023
Lawan berikutnya ada tim Austria LASK Linz. Mendengar namanya saja sudah aneh, jarang didengar pula. LASK ini lolos ke Europa League melalui babak playoff melawan klub Bosnia, Zrinjski Mostar. Mereka musim lalu juga hanya berada di posisi ketiga Liga Austria. Meski begitu, mereka ini ternyata pernah punya pengalaman mengejutkan di Liga Europa musim 2019/20. Mereka bisa tembus hingga 16 besar, namun harus kandas oleh MU.
EUROPA LEAGUE: We face LASK in the #UEL Round of 16.
— UnitedReds (@UnitedRedscom) February 28, 2020
The matches are set to be played on 12 and 19 March 2020. #MUFC #UELdraw
Sementara itu Union Saint Gilloise juga kurang lebih sama. Klubnya saudara kandung Alexis Mac Allister, yakni Kevin Mac Allister ini musim lalu juga hanya duduk di peringkat tiga Liga Belgia. Lolosnya ke Europa League juga berkat menang di babak playoff melawan tim dari Liga Swiss, Lugano. Di awal musim ini, toh mereka juga masih duduk di posisi 6 di Liga Belgia.
Alexis Mac Allister will face his brother Kevin after Liverpool drew Belgian side Union Saint-Gilloise in their Europa League group 🤝🇦🇷 pic.twitter.com/KBEeR6YRfa
— B/R Football (@brfootball) September 1, 2023
Tetap Waspada
Melihat pesaingnya tersebut, bisa diprediksi bahwa perjalanan Liverpool akan mulus-mulus saja di grup ini. Yang penting pasukan Klopp jangan sampai kelewat menyepelekan. Bagaimanapun Klopp harus tetap waspada melawan klub manapun.
Dalam akun resmi klub, Klopp mengatakan bahwa ia tak menyepelekan grup ini. Klopp antusias dan mengatakan ini adalah sebuah tantangan. Pasalnya, selain jarang didengar olehnya, klub-klub yang akan dihadapinya nanti belum pernah dihadapi Klopp sebelumnya.
Klopp on #UEL and #UELdraw
— The Klopp (@CoachLikeKlopp) September 1, 2023
“They all have our full respect. I am looking really forward to the Europa League and didn't play it that often in my life and that's why it makes it even more special. So, it's really cool.” pic.twitter.com/KWKbDng1gi
Optimisme untuk dapat melangkah maju ke babak-babak selanjutnya pun terbuka lebar. Undian di babak knockout-lah yang akan menentukan langkah Liverpool kedepannya.
Pesaing Berat Liverpool Meraih Juara
Di babak berikutnya, biasanya akan bertemu lawan-lawan yang lebih berat. Tak hanya lawan berat di Europa League saja macam AS Roma, Villarreal, West Ham, Brighton, Leverkusen, maupun Ajax. Melainkan nanti juga akan ada lungsuran dari peringkat tiga Liga Champions.
Tim-tim macam langganan juara Sevilla jika terlempar dari Liga Champions bisa saja menyusahkan langkah para kontestan seperti Liverpool. Apalagi ditambah lungsuran dari grup neraka Liga Champions yang dihuni PSG, Dortmund, AC Milan dan Newcastle. Jadi, Liverpool harus tetap siaga bersiap menghadapi langkah berikutnya yang pasti akan lebih terjal.
Pengalaman Liverpool
Namun tenang, Liverpool di Liga Malam Jumat ini juga punya mental tersendiri. Mereka sudah pernah merajai kompetisi ini tiga kali. Pertama di tahun 1972/73, kedua di musim 1975/76, dan yang terakhir di zaman pelatih Gerard Houllier musim 2000/01.
⏪ #OTD in 2001, GOOOOOOOOALS in the UEFA Cup final 😱😱😱#UEL | #UELfinal | #ThrowbackThursday pic.twitter.com/59UdNmGm3k
— UEFA Europa League (@EuropaLeague) May 16, 2019
Penampilan terakhir mereka di kompetisi ini juga mampu tembus hingga partai puncak. Masih ingat ketika itu musim 2015/16, yang menjadi musim pertamanya Klopp di Anfield. Tapi sayang, di final mereka harus mengakui kekalahan dari sang raja Europa League, Sevilla.
Jurgen Klopp is adding the Europa League Trophy in his cabinet. pic.twitter.com/LNhJoa7DQV
— LFC Denzo (@Denzoo5) September 1, 2023
Tentu rasa sakit itu masih melekat di hati Klopp. Nah, dengan kesempatan kembali tampil di Europa League musim ini, sepertinya ini adalah waktu yang tepat bagi Klopp untuk menebus semua rasa sakit hatinya ketika itu. Toh selama ini publik Anfield juga sudah lapar akan gelar Eropa sejak 2019 lalu. Jadi, saatnya rebut juara di Dublin, Liverpool!
Sumber Referensi : uefa.com, sportingnews, liverpoolfc.com, theathletic, espn