Manchester United sibuk di menit-menit akhir bursa transfer musim panas kemarin. Tak hanya satu, melainkan tiga kesepakatan pemain langsung diumumkan dalam jangka waktu tak lebih dari 24 jam. Salah satu dari tiga pemain itu ada Sergio Reguilon.
Mantan pemain Atletico Madrid ini bergabung pasukan Setan Merah dengan kesepakatan pinjaman. United dikabarkan tak mengeluarkan satu euro pun untuk memboyongnya dari Tottenham Hotspur. Yang membuat transfer ini menarik adalah, Reguilon bukan pilihan utama Erik Ten Hag di bursa transfer.
Justru yang santer dikabarkan akan ke Manchester United adalah bek Chelsea, Marc Cucurella. Namun, mengapa tiba-tiba MU berpaling ke Reguilon? Apakah keputusan United untuk mengabaikan Cucurella demi Reguilon sudah tepat?
Daftar Isi
MU Krisis Bek Kiri
Posisi bek kiri sebetulnya bukan area yang butuh ditingkatkan kualitasnya musim ini. Lantaran United memiliki Luke Shaw yang sudah konsisten dalam dua musim terakhir. Namun, rencana klub tiba-tiba berubah setelah pemain asal Inggris itu harus absen lama karena cedera otot.
Karena Tyrell Malacia juga masih berada di ruang perawatan, pilihannya jadi cukup sedikit. Ten Hag hanya punya Diogo Dalot yang bisa menempati sektor kiri atau memanggil salah satu talenta terbaik di akademi untuk bermain di posisi tersebut. Pelatih asal Belanda itu tampaknya enggan mengambil resiko dengan mempercayakan posisi bek kiri pada pemain muda. Soalnya posisi ini cukup krusial dalam skema permainan Ten Hag.
Ten Hag juga harus berpikir dua kali apabila ingin memaksakan Dalot untuk mengisi posisi tersebut. Hasilnya pasti kurang maksimal karena ia bukan seorang bek kiri murni. Melihat urgensi itu, Erik Ten Hag dan manajemen MU pun memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk mencari penggantinya di bursa transfer.
Drama Transfer Reguilon
Sebelum Manchester United memperkenalkan Sergio Reguilon, daftar nama yang diinginkan Ten Hag sudah muncul ke permukaan. Hanya saja tidak ada nama Reguilon di sana. Marcos Alonso, Ryan Bertrand, dan Marc Cucurella adalah nama-nama yang muncul di daftar itu. Lucunya, semua merupakan pemain yang pernah berseragam Chelsea.
Dari ketiga nama tersebut, United fokus pada Cucurella. Namun, Setan Merah hanya berniat untuk meminjam sang pemain. Kesepakatan ini terlihat sangat masuk akal mengingat musim ini Cucurella kesulitan bersaing dengan Ben Chilwell di skuad utama Mauricio Pochettino. Saking ngebetnya sama ini pemain, MU dikabarkan nggak akan bernegosiasi dengan bek lain sampai mendapat jawaban dari Chelsea.
Pada dasarnya Chelsea tak keberatan untuk meminjamkan sang pemain. Toh, mereka tak bermain di Eropa, jadi Pochettino merasa cukup dengan stok bek kiri saat ini. Sayangnya, harga jadi kendala dalam kesepakatan ini. Meski hanya berniat meminjam, Chelsea mematok harga yang cukup mahal untuk Cucurella.
The Reds Devils dikabarkan sudah mengajukan tawaran sebesar 2 juta pound atau setara Rp38 miliar ke Chelsea untuk meminjam Cucurella. Namun The Blues yang tahu Cucurella adalah bek yang sangat bagus meminta biaya pinjaman yang lebih tinggi, yakni 7 juta pounds atau setara dengan Rp134 miliar.
Dirasa terlalu mahal dan waktu yang kian menipis, akhirnya MU mengalihkan pandangan pada Sergio Reguilon. Berbeda dengan Cucurella yang memerlukan biaya mahal, Tottenham justru dengan legowonya mempersilakan Reguilon pergi secara gratis. Karena untuk menghindari sanksi Financial Fair Play, akhirnya United menyingkirkan nama-nama lain demi mendapatkan Reguilon.
Pernah Jadi Incaran MU
Selain karena tak harus mengeluarkan biaya untuk meminjamnya, Sergio Reguilon dipilih karena Manchester United sudah paham akan kualitasnya. Hal itu disebabkan karena United pernah mengincar sang pemain beberapa tahun lalu. Tapi sang pemain justru lebih memilih bergabung Spurs.
Tepatnya pada tahun 2020 eranya Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih asal Norwegia itu sangat menggemari Regulion. Ole terpukau dengan aksinya saat dipinjamkan ke Sevilla. Pada waktu itu alasannya tak jauh berbeda. United tengah membutuhkan bek baru karena Luke Shaw mengalami cedera panjang dan Brandon Williams selaku pelapis dirasa belum layak untuk bermain di skuad utama.
Namun, harga yang diminta Real Madrid saat itu tidak sesuai dengan budget MU. Akhirnya, Ole mengalihkan pandangannya ke Alex Telles yang lebih ekonomis. United mendapatkannya dengan harga 15 juta euro (Rp346 miliar). Itu jauh lebih murah ketimbang Reguilon yang dipatok dengan harga sekitar 25 juta euro atau setara Rp410 miliar oleh Madrid.
Gaya Bermain
Secara gaya bermain, Sergio Reguilon merupakan pemain yang multifungsi. Pemain asal Spanyol itu bisa bermain sebagai bek kiri murni dalam skema empat bek, atau sebagai wing back kiri dalam formasi tiga bek. Bahkan ia bisa jadi bek tengah apabila dibutuhkan. Keserbagunaan inilah yang menarik Erik Ten Hag untuk mendatangkannya.
Namun, saat berseragam Spurs Reguilon cukup sering memainkan peran sebagai wing back kiri atau gelandang kiri. Meski karirnya tak begitu baik di London, saat masih bermain di Spanyol, Reguilon sempat menjadi salah satu yang terbaik di posisinya. Apalagi ketika dijejerkan dengan bek-bek asal Spanyol lainnya.
Gaya bermain Reguilon yang cenderung menyerang membuatnya sering disamakan dengan Jordi Alba. Kecepatannya jadi kekuatan pemain yang satu ini. Selain dapat membantunya dalam melakukan transisi, kecepatannya membantu Reguilon untuk menusuk ke kotak penalti. Bayangkan, bakal sengeri apa kalau ia berduet dengan Marcus Rashford di sisi kiri.
Sedikit berbeda dengan bek kiri biasanya yang hanya melepaskan umpan dari area luar kotak penalti, Reguilon justru lebih sering masuk ke dalam kotak untuk menerima bola. Bahkan, sewaktu bermain di Sevilla pada musim 2019/20 ia berhasil mencetak tiga gol di semua kompetisi. Jika dibandingkan dengan bek sayap lain, ia hanya kalah dari Carvajal yang mampu mencetak tujuh gol musim itu.
Ancaman serangan dari kaki Reguilon tak bisa dianggap remeh. Karena saat timnya sedang menguasai bola, ia selalu berada di dekat kotak penalti. Selain mencetak gol, matanya juga jeli. Ia rajin menghasilkan umpan kunci. Jadi, memiliki penyerang yang pandai menemukan ruang kosong di kotak penalti lawan dapat memaksimalkan kemampuan Reguilon.
Hati-hati dengan Riwayat Cedera
Sergio Reguilon tentu bukan pemain yang selalu tampil sempurna di setiap pertandingan. Pemain lulusan akademi Real Madrid ini mempunyai masalah dengan konsistensi. Ia dipilih karena memiliki pengalaman di Liga Inggris. Tapi selama dua tahun membela Spurs, performanya angin-anginan.
Bahkan ia menghabiskan musim 2022/23 sebagai pemain pinjaman di Atletico Madrid. Di sana ia hanya mencatatkan 12 penampilan tanpa sekalipun berkontribusi gol. Satu lagi yang yang perlu jadi perhatian United adalah riwayat cederanya. Reguilon sendiri termasuk dalam kategori pemain “injury prone” atau rentan cedera.
Tercatat dalam dua musim terakhir, Reguilon sudah mengalami empat kali cedera. Kebanyakan adalah cedera otot yang mana memang sering menyerang pemain-pemain cepat sepertinya. Saat dipinjamkan ke Atletico pun ia mengalami cedera athletic pulbagia yang menyerang otot bagian selangkangan sehingga harus absen hampir tiga bulan lamanya.
Tapi tenang saja, United tampaknya sudah menyadari hal tersebut. Oleh karena itu, pihak klub menambahkan klausul pemutusan kontrak di bulan Januari untuk jaga-jaga kalau cedera Reguilon kumat lagi. Ngomong-ngomong soal cedera, kayaknya United lagi demen banget datengin pemain yang memiliki riwayat cedera. Mengganti pemain yang cedera kok dengan pemain yang rentan cedera juga.
Sumber: ManUtd, Express, The Athletic, Breaking The Lines