Musim lalu Real Betis menjadi sorotan tim-tim La Liga karena finis di tempat keenam. Musim ini pasukan Los Verdiblancos berada di tangga ketiga klasmen dengan mengoleksi 46 poin dari 25 pertandingan. Terpaut 5 poin dari peringkat kedua Sevilla dan 11 poin dari Real Madrid.
Pemandangan anak asuh Manuel Pellegrini di klasemen mengusik kemapanan “trio” penghuni tetap tiga besar klasemen, Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid dalam empat tahun terakhir.
Apalagi Real Betis terus tampil impresif setidaknya dalam lima pertandingan terakhir dengan empat kemenangan dan sekali kalah dari Villarreal. Pada gelaran Copa Del Rey, Real Betis menang di leg pertama semifinal 2-1 atas Rayo Vallecano. Di pentas UEFA Europa League, Nabil Fekir dan kolega berhasil menang dari wakil Rusia, Zenit St. Petersburg.
Capaian klub asal Seville terbaik dalam satu dekade terakhir bukan dikerjakan sehari semalam. Ada pelatih yang menguras isi kepala agar taktiknya di lapangan dapat mempengaruhi hasil. Pemain-pemain harus mandi keringat agar klub bisa memenangkan pertandingan. Terakhir, fans Real Betis Los Balompedistas tak pernah lelah bernyanyi di tribun saat laga tandang maupun kandang.
Dukungan bagi Real Betis di musim 2021/22 untuk merengkuh satu trofi dari tiga kejuaraan yang sedang diikuti sangat terbuka. Tinggal bagaimana skuad ini mampu diramu oleh entrenador Manuel Pellegrini.
Target Bersama Real Betis Strategi Manuel Pellegrini
Peran Manuel Pellegrini di Real Betis sebagai sosok pelatih kenyang asam garam di La Liga dan UEFA. Sejak awal musim tiba di Stadion Benito Villamarín, ia ingin mengincar tiket ke kompetisi UEFA.
“Sudah 15 tahun menjadi pemain dan 33 tahun sebagai pelatih. Saya ingin memberikan semuanya ke Betis sehingga mereka bisa berjuang untuk bermain di Eropa setiap tahunnya,” kata sang pelatih.
Manuel Pellegrini di Real Betis sangat menekankan pada kontrol bola saat permainan. Taktik control possession dengan pola formasi 4-2-3-1.
Real Betis di tangannya menjadi klub yang menampilkan permainan umpan yang dibangun dari belakang dan melakukan sirkulasi bola untuk mempertahankan penguasaan bola selama mungkin.
Nabil Fekir berperan sebagai “nomor 10”. Kemampuannya melancarkan umpan, melakukan drible, maupun tembakan ke arah gawang diberikan kebebasan oleh pelatih. Alasannya untuk mendapatkan man to man marking kepada keduanya, bukan ke penyerang.
#DATO HISTÓRICO.
Manuel Pellegrini se convierte hoy en el PRIMER entrenador en TODA la HISTORIA del @RealBetis EN CUALQUIER CATEGORÍA que alcanza los 80 encuentros dirigidos al equipo con 44 victorias logradas. pic.twitter.com/GTXx8IpeNM
— Fran Martínez (@LaLigaenDirecto) February 17, 2022
Urusan sisi tepi paling sering digunakan untuk melakukan menang jumlah pemain (overload). Juanmi di sayap kiri didukung Moreno serta Rodri Sanchez di sayap kanan dengan support dari Bellerin.
Di tengah, kekuatan double pivot Carvalho dan Rodriguez digunakan untuk mendukung saat tim melakukan penyerangan. Carvalho di plot membantu sirkulasi bola ke posisi yang ditinggalkan Fekir saat masuk ke area kotak penalti lawan. Kompatriotnya, Rodriguez akan ajek di area tengah untuk mengantisipasi serangan balik.
Urusan bertahan Manuel Pellegrini, Batra dan Gonzales membentuk dua bek tengah dan full-back kanan diisi Bellerin sedangkan Moreno berada di full-back kiri. Dengan empat bek yang terorganisir memberikan keamanan saat tim digempur oleh penyerang lawan.
Versatile Nabil Fekir di Real Betis
Nabil Fekir juga menjadi sosok penting di tubuh Real Betis. Fekir datang ke Stadion Benito Villamarín dengan kemampuan finisher berkelas dan mampu membuat asis dengan umpan-umpan kreatifnya untuk membelah pertahanan lawan.
Kemampuannya terlihat saat menggiring bola. Fekir membuat dirinya menjadi pemain serbaguna karena mampu bermain di posisi menyerang mana pun (versatile).
Versatile Nabil Fekir bersama Real Betis tercermin pada musim 2020/21. Diturunkan sebanyak 38 kali ia pernah bermain di lima posisi berbeda. 29 kali sebagai attacking midfielder, 3 kali winger kanan, 1 kali winger kiri, second striker, dan penyerang. Di musim kedua bersama Los Verdiblancos, ia berhasil menyumbangkan 6 gol dan 6 asis.
Don Nabil Fekir 🔥🔥 pic.twitter.com/qZqnsxvToK
— Fathi 🇮🇨 (@fathi715) February 13, 2022
Sebagai gelandang serang, ia ikut andil pressing saat lawan melakukan build-up. Tercatat ia mampu mencatatkan 484 kali percobaan pressure, masing-masing di area pertahanan lawan 165 kali dan area tengah 256 kali, dan sisanya di pertahanan sendiri.
Wajar bila Manuel Pellegrini menugaskan Fekir dan Iglesias untuk melakukan tekanan kepada lawan dengan model bangun serang dari belakang karena kepiawaian bertahan yang dimiliki Fekir.
William Carvalho Kunci Lini Tengah
Sejak pindah dari Sporting Lisbon performa William Carvalho terus menanjak. Ia berduet sebagai pivot bersama Guido Rodriguez dalam skema Pellegrini.
Pria asal Portugal tercatat telah melakukan 880 percobaaan umpan dengan tingkat keberhasilan 80.3% atau 778 kali umpan. Ia menapaki tangga keempat untuk urusan melakukan umpan, kalah dari pemain lainnya seperti Sergio Canales dan Nabil Fekir yang masing-masing mencatat 1009 dan 827 passing. Per 90 menit William Carvalho melakukan percobaan passing 65,35.
Berperan sebagai “Nomor 8”, Carvalho banyak didorong menggantikan pos yang ditinggalkan Nabil Fekir saat melakukan akselerasi di area penalti. Carvalho akan menjadi penghubung area bertahan ke lini serang atau mengubah umpan ke sisi tepi.
William Carvalho, ese jugador que con un recorte atrás y con la zurda te hace el primer gol que clasifica a tu equipo para los octavos de copa de Rey, increíble el portugués, en una baldosa pura calidad #betis #match2022 pic.twitter.com/Ygcsxk0HQ3
— Carlos97 (@cfconken) January 5, 2022
Urusan bertahan, William Carvalho sama baiknya. Ia melakukan 32 percobaan tekel 19 di antaranya dari area tengah. Ia berhasil melancarkan 195 pressure dengan keberhasilan 30,3%.
Sebagai pemain tengah dengan mobilitas tinggi, Carvalho banyak melakukan pressure di tengah sebanyak 111. Angka ini mengindikasikan area operasi Carvalho sebagai “No 8” dengan kemampuan melakukan 15,21 pressure per 90 menit, saat serangan memasuki area tengah.
Di mata Pellegrini, Carvalho memiliki fungsi seperti Yaya Toure (Manchester City) atau Thomas Soucek (West Ham) saat dilatih oleh pria asal Cile. Kepercayaan ini membuat Carvalho semakin betah di Real Betis.
“Pelatih banyak berbicara kepada saya, dia benar-benar mempercayai saya dan saya juga percaya padanya, dia menyukai cara saya bermain, berlatih dengan baik dengan gelandang lain, mereka bekerja sangat keras. Dengan tim bermain berkualitas baik, itu membuat segalanya lebih mudah,” ungkapnya.
Referensi: Laliga, Laliga, BreakingLine, Get Spanish, Fbref, Transfermarkt, Understat, The Real Champs.