Tak Terkalahkan! Apakah Belanda Bakal Guncang Piala Dunia 2022?

spot_img

Der Oranje, akhirnya memastikan diri lolos ke putaran Final Four UEFA Nations League musim ini, setelah menang tipis atas Belgia 1-0. Namun, lebih dari sekadar kemenangan tersebut, timnas Belanda kini terlihat superior dengan rekornya yang tak pernah terkalahkan sejak pagelaran EURO 2020 silam. Superioritas pasukan Der Oranje ini tentu bukan tanpa alasan.

Kesedihan Masa Lalu

Berkaca pada kepedihan masa lalu. Kita ingat timnas Belanda sejak moncer di Piala Dunia 2010 dan 2014, performanya langsung jeblok. Bahkan tak berhasil lolos kontestasi Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Hasil yang tak dapat ditolerir. Karena tim sebesar Belanda tak sewajarnya absen di dua pagelaran akbar sepakbola dunia itu.

Nah, berkaca dari hasil tersebut, Der Oranje bersama KNVB pun kemudian perlahan berbenah. Regenerasi pun mulai tumbuh. Dari segi kepelatihan pun mereka berbenah. Dari era Van Marwijk, Van Gaal, Danny Blind, Guus Hiddink, Ronald Koeman maupun Dick Advocaat silih berganti sudah pernah dicoba mengisi pos arsitek timnas Belanda.

Frank De Boer juga tak ketinggalan. Ia ditunjuk untuk mengawasi Der Oranje menuju perhelatan EURO 2020. Ia dianggap berhasil ketika mampu mengantarkan Der Oranje tampil kembali di EURO. Namun naas, De Boer tak bisa maksimal di ajang tersebut. Belanda harus takluk di tangan Ceko di babak 16 besar. Kesedihan akan kegagalan pun kembali bertambah.

Van Gaal Turun Gunung

De Boer pun dipecat setelah helatan EURO itu. Posisinya digantikan oleh sang pelatih kawakan yang hampir menganggur selama 5 tahun lamanya, Louis Van Gaal. Van Gaal dipaksa turun gunung oleh KNVB untuk menangani Der Oranje guna menatap kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sebuah tugas berat bagi Van Gaal, mengingat ia pernah punya memori kelam ketika tak mampu meloloskan Belanda ke Piala Dunia 2002 di masa kepemimpinannya yang pertama.

Kita tahu Van Gaal ini tercatat sudah tiga kali menangani Timnas Belanda. Di mana era yang pertama yakni di medio tahun 2000 sampai 2002. Kemudian era kedua di medio tahun 2012 sampai 2014. Dan sekarang ini adalah yang ketiga kalinya sejak 2021.

Di masa kepemimpinan yang ketiga kalinya ini ia ditemani oleh Danny Blind dan Henk Fraser sebagai asisten, serta Frans Hoek sebagai pelatih kiper. Namun seiring berjalannya waktu, salah satu asistennya, Henk Fraser pergi meninggalkan tugasnya karena menerima pinangan melatih FC Utrecht.

Van Gaal pun akhirnya mempercayakan “Si Pitbull” Edgar Davids untuk duduk mendampinginya mengemban tugas sebagai asisten di timnas Belanda menggantikan Fraser. Pengalamannya sebagai pemain diharapkan mampu membawa mental anak-anak muda Belanda terasah.

Kekompakan Pemain

Selain Van Gaal yang turun gunung, tentu faktor peran pemain tak dapat dihilangkan begitu saja. Para pemain yang sebagian besar tak mempunyai nama besar, tak diduga mampu kompak menjalankan tugas sesuai perannya.

Kita tahu materi pemain di timnas Belanda sekarang yang bisa dikategorikan sebagai bintang mungkin hanya Van Dijk, De Ligt, Frankie De Jong maupun Depay. Selebihnya dapat dikatakan pemain-pemain kelas dua ataupun kumpulan para pemain muda. Sebut saja Timber, Dumfries, Teun Koopmeiners, De Roon, Berghuis, maupun Gakpo.

Di timnas Belanda ada pula pemain yang dulu dicap gagal oleh klub-klub Inggris. Sebut saja seperti Vincent Janssen, Davy Klaassen, sampai Steven Bergwijn. Entah kenapa di timnas sekarang, mereka mampu tampil gacor. Pertanyaan, mengapa mereka bisa sangat garang di timnas Belanda sekarang?

Gaya Bermain Van Gaal Yang Adaptif

Dari segi strategi, Van Gaal ini ternyata mampu adaptif dengan sederet para pemain yang dimilikinya. Berkaca pada taktik racikan De Boer di EURO yang gagal, ia kemudian mencoba beberapa kali mengubahnya.

Di seluruh pertandingan Belanda pada Kualifikasi Piala Dunia, format 4-3-3 ala Belanda kembali diterapkannya. Gaya Total Football Belanda yang identik itu pun kembali ia munculkan dalam gaya permainan Belanda.

Tak heran juga jika sistem taktik 4-3-3 menyerang itu digunakan tatkala di babak kualifikasi, menghadapi lawan-lawan yang sebagian besar dibawah Belanda. Sebut saja Latvia, Montenegro, Gibraltar, Turki, maupun Norwegia. Akan tidak sesuai jika Van Gaal menerapkan taktik 3 bek ketika ia dituntut harus bermain terus menyerang demi meraih poin dan gol sebanyak-banyaknya untuk lolos.

Hasilnya pun terbukti sesuai rencana. Belanda akhirnya kembali mampu tampil di Piala Dunia. Der Oranje mampu lolos ke Qatar 2022 berkat hasil sempurna dengan memuncaki Grup G kualifikasi zona Eropa dengan 23 poin.

Lain di kualifikasi lain juga di Nations League. Di Nations League, kembali terlihat rahasia kenapa Belanda kembali tampil dominan. Perubahan taktik kembali diperagakan oleh Van Gaal. Setelah menggunakan format 4-3-3 selama Kualifikasi Piala Dunia, ia kini di Nations League menggunakan pola 3 bek dengan varian 3-4-1-2 atau 3-5-2.

Van Gaal tahu kapan pemainnya mampu bermain dengan sistem 3 bek. Seperti apa yang pernah ia terapkan di Piala Dunia 2014 silam. Waktu itu ia dicibir karena menanggalkan gaya bermain Total Footbal dan malah menggunakan permainan pragmatis dengan 3 bek. Namun dengan taktiknya itu, ia berhasil menjawabnya dengan menempatkan Belanda di podium ke 3 Piala Dunia Brazil 2014.

Kini ia pun kembali bisa adaptif. Ia kembali bernostalgia dengan taktik 3 beknya. Meskipun taktik tersebut menuai kritikan dari pemainya sendiri seperti Van Dijk. Akan tetapi, wajar saja apa yang dilakukan Van Gaal ketika melihat beberapa lawan Belanda di Nations League memang cenderung merata kualitasnya. Sebut saja Polandia, Belgia, maupun Wales. Sehingga pola 3 bek tersebut dibutuhkan guna keseimbangan tim dalam bertahan dan menyerang.

Sebuah eksperimen taktik yang kembali berhasil, tatkala racikan Van Gaal itu menuai hasil yang positif. Tak terkalahkan di Nations League dengan 5 kali menang dan 1 kali seri menjadikan mereka juara di grup 4 Liga A. Dengan hasil itu, Der Oranje berhak lolos ke babak Final Four yang akan dihelat tahun depan.

Rekor Van Gaal

Dengan beberapa deretan hasil positif yang diraih Van Gaal, ia kini bersama Dick Advocaat tercatat sebagai pelatih Belanda yang mampu mencetak rekor 37 kali kemenangan bagi timnas.

Rekor lainnya mungkin adalah rekor tak terkalahkannya selama memegang timnas sejak 2021 lalu. 15 pertandingan Belanda tak terkalahkan, dengan 11 kali menang 4 kali meraih hasil seri. Mereka pun hanya kemasukan 13 gol dan mampu mencetak 41 gol.

Berkaca dari kesedihan masa lalu, Van Gaal yang turun gunung, kekompakan pemain serta perubahan taktik yang dilakukan adalah beberapa indikator rahasia Belanda mampu berada pada titik ini. Lantas pertanyaan sesungguhnya adalah, apakah tren ini mampu mereka pertahankan sampai November nanti di Qatar?

https://youtu.be/5FsTPjTu9cU

Sumber Referensi : bbc, totalfootballanalysis, fourfourtwo, givemesport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru