Tahun 2024 Baru Berjalan Setengah, Tapi Sudah Banyak Hal Mengejutkan Terjadi di Sepak Bola

spot_img

Tak terasa kita sudah separuh jalan melewati tahun 2024. Walaupun tahun ini baru berjalan setengah, namun ada banyak hal mengejutkan terjadi, tak terkecuali di dunia sepak bola. Apa saja hal-hal mengejutkan itu? Berikut ini adalah rangkumannya.

Timnas Indonesia Pertama Kali ke 16 Besar Piala Asia

Awal tahun ini jutaan pasang mata tertuju pada gelaran Piala Asia. Timnas Indonesia yang jarang-jarang tampil di putaran final, bergabung di Grup D. Grup yang berisi Irak, Jepang, dan Vietnam. Namun, di fase grup Indonesia cuma memetik satu kemenangan, yakni menghadapi Vietnam.

Dua laga lainnya terkapar. Dihajar Irak dan digiling Jepang dengan skor 3-1. Nasib Indonesia berada di ujung tanduk. Indonesia hanya menempati posisi ketiga dan itu artinya mesti bergantung pada laga lain untuk lolos ke 16 besar sebagai peringkat tiga terbaik. Agar lolos, Oman wajib memiliki poin lebih sedikit dari Indonesia.

Impian buat lolos ke 16 besar nyaris sirna. Oman yang menghadapi Kirgistan di laga penentuan, mencetak gol lebih dulu lewat Al-Ghassani. Gol itu tak mampu dibalas hingga babak kedua hampir selesai.

Akan tetapi, doa-doa yang dirapalkan rakyat Indonesia rupanya menembus langit. 10 menit jelang laga bubar, pemain Kirgistan, Joel Kojo menjebol gawang Oman. Oman tak mampu mencetak gol lagi.

Imbang menjadi hasil akhir. Karena cuma meraih seri, Oman pun gagal ke 16 besar. Sementara Indonesia mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya tembus fase gugur di Piala Asia.

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23

Kesuksesan tim senior melangkah ke babak gugur dilampaui oleh Timnas U-23. Tiga bulan setelah gelaran Piala Asia, di tempat yang sama, Timnas Indonesia U-23 melangkah ke semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya. Namun, perjalanan ke sana tak mudah.

Sebelum memastikan tiket semifinal, Indonesia menghadapi Korea Selatan terlebih dahulu. Laga Indonesia vs Korea Selatan di perempat final berlangsung seru. Garuda Muda tak mau kalah dari Taeguk Warrior Muda. Jual-beli serangan terjadi. Laga pun mesti sampai ke adu penalti.

Indonesia nyaris tersingkir akibat kegagalan eksekusi penalti Arkhan Fikri. Namun, Ernando Ari yang malih rupa jadi Thibaut Courtois menepis dua penalti dari Korea Selatan.

Indonesia lolos ke semifinal sebagai debutan. Sebuah prestasi luar biasa, meski akhirnya disingkirkan Uzbekistan dan batal ke Olimpiade setelah keok atas Guinea.

Indonesia Pertama Kali ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Semenjak dibesut Shin Tae-yong, Timnas Indonesia seolah kehilangan hari libur buat menciptakan rekor. Gagal ke Olimpiade tidak menjadikan masyarakat pesimistis pada STY. Justru sang pelatih memberi kejutan lain dengan membawa Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia untuk kali pertama.

Lolosnya Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia dilakukan dengan cara yang amat gagah dan meyakinkan. Indonesia finis di posisi kedua di putaran kedua. King Indo cuma kalah dua kali dan memetik tiga kemenangan.

10 poin yang diraih tak sanggup dikejar Vietnam di peringkat ketiga. Dengan lolos ke putaran ketiga, Indonesia juga otomatis akan bermain di putaran final Piala Asia 2027. Ini adalah untuk kedua kalinya Indonesia lolos ke Piala Asia tanpa kualifikasi.

Bayer Leverkusen Invincible Bundesliga

Dari dalam negeri kita terbang ke Eropa. Di sana juga banyak hal-hal mengejutkan terjadi. Salah satunya Bayer Leverkusen yang untuk pertama kalinya menjuarai Bundesliga. Klub yang sudah 45 tahun berada di Bundesliga itu baru bisa juara di musim 2023/24.

Bukan cuma itu. Die Werkself juga mengukir sejarah baru sebagai tim pertama yang menjuarai Bundesliga tanpa sekali pun kalah atau bahasa kerennya, invincible. Pasukan Xabi Alonso mengoleksi 28 kemenangan dan 6 kali remis dari 34 pertandingan.

Atalanta Juara Eropa

Kedigdayaan Bayer Leverkusen di kancah domestik luruh di hadapan Atalanta. Di partai final, Die Werkself yang seolah bakal menang mudah, justru bertekuk lutut. Tak main-main, hanya dengan Ademola Lookman seorang, La Dea mencukur Leverkusen tiga gol tanpa balas di final Liga Eropa musim 2023/24.

Gelar Liga Eropa yang diraih menjadi gelar Eropa pertama Atalanta. Gelar Liga Eropa ini sekaligus menjadi trofi pertama Gian Piero Gasperini. Selama tiga dekade berkecimpung di dunia kepelatihan, pelatih gaek itu belum pernah meraih trofi.

Olympiakos Juara Liga Konferensi Eropa

Kesuksesan Atalanta diikuti oleh tim medioker lainnya. Kali ini dari Yunani. Usai mengalahkan Aston Villa di semifinal, Olympiakos meladeni perlawanan Fiorentina yang masih penasaran di partai final Liga Konferensi Eropa.

Dari segi kapabilitas dan tempat di mana klub itu bernaung, Fiorentina diunggulkan. Namun, kompetisi Eropa, kecuali Liga Champions, acap kali tidak memihak pada tim yang diunggulkan. Tengok saja, Fiorentina yang menguasai permainan justru terkapar akibat ulah Ayoub El Kaabi.

Gol Ayoub mengantarkan Olympiakos ke gelar Eropa pertamanya. Dengan mengangkat trofi Liga Konferensi Eropa, tim asuhan Jose Mendilibar menjadi tim Yunani pertama yang meraih gelar Eropa.

MU Kalahkan City di Final Piala FA

Piala domestik seperti Piala FA sebetulnya hadir untuk memberi kesempatan tim-tim medioker dan jarang juara mengangkat trofi. Selain juga bentuk perlawanan pada tim-tim besar. Namun, selama bertahun-tahun justru tim raksasalah yang sering juara.

Nah, di musim 2023/24, Piala FA sepertinya kembali ke khittah. Kali ini bukan tim seperti Manchester City maupun Liverpool yang juara, melainkan Manchester United. The Red Devil mengikuti jejak tim medioker Olympiakos dan Atalanta membunuh unggulan di partai puncak.

United sukses mengalahkan Manchester City lewat skor 2-1. Ini tentu saja kejadian yang mengejutkan. Kapan lagi MU bisa mengalahkan City-nya Guardiola? Di partai final pula. Harusnya video pertandingan final ini bisa masuk museum, sih.

Pencapaian Erik Ten Hag

Kemenangan Setan Merah di Piala FA juga pencapaian tersendiri buat Erik Ten Hag. Pelatih asal Belanda itu menjadi pelatih MU pertama setelah era Sir Alex Ferguson yang sanggup mengantarkan dua trofi dalam dua musim beruntun.

Musim pertamanya Ten Hag sudah mempersembahkan Carabao Cup usai menumpas perlawanan Newcastle United di final. Sementara di musim keduanya, di luar dugaan, pelatih berkepala licin itu mengalahkan Pep Guardiola di final Piala FA.

City Tim Pertama yang Raih EPL Empat Musim Beruntun

Bagi fans City tenang saja. Walaupun tidak menjuarai Piala FA, namun Manchester City menciptakan rekor dengan menjadi tim pertama yang meraih gelar Liga Inggris dalam empat musim beruntun.

Mau itu di era English League maupun Premier League, belum pernah ada tim yang juara empat kali beruntun di kasta tertinggi Liga Inggris. Itu artinya sejak 1889, hanya pasukan Pep Guardiola yang melakukannya.

Empat gelar City dimulai sejak musim 2020/21. Namun, meski mengukir rekor, pencapaian ini tidak mengejutkan-mengejutkan amat. Makanya urutannya ditaruh setelah MU.

Toni Kroos Pensiun

Setelah kompetisi musim ini selesai, sebelum EURO 2024 dimulai, sebuah kabar yang menyesakkan dada muncul. Gelandang kebanggaan Jerman dan Real Madrid, Toni Kroos memutuskan gantung sepatu usai Piala Eropa.

Pemain berusia 34 tahun itu mengumumkan pensiunnya itu di Instagram pribadinya. Sebelum benar-benar pensiun, Kroos membawa Real Madrid juara Liga Champions. Kini ia sedang berjuang mengantarkan Jerman juara di Piala Eropa.

Pencapaian Terburuk Ajax

Berakhirnya musim 2023/24 juga melahirkan catatan kurang sedap. Raksasa Liga Belanda, Ajax Amsterdam menorehkan tinta hitam. Setelah hampir terdegradasi, Ajax pelan-pelan bisa bangkit. John van ’t Schip menolong De Godenzonen dari jurang degradasi.

Tapi itu tidak cukup. Di akhir musim, Ajax cuma bisa finis di peringkat lima di Eredivisie. Ini adalah pencapaian terburuk Ajax sejak lebih dari dua dekade terakhir.

Mereka tidak hanya gagal juara, tapi finis di luar empat besar. Terakhir kali Ajax finis di luar empat besar adalah di musim 1999/2000. Ketika itu bahkan kompetisinya belum bernama Eredivisie.

Timnas Brasil Gagal ke Olimpiade 2024

Terakhir, yang mungkin terlewat, bukan hanya Indonesia yang gagal ke Olimpiade 2024, namun juga tim raksasa, Brasil. Ya, Brasil, peraih medali emas cabang sepak bola putra di Olimpiade 2020 dan 2016 itu mengubur mimpi untuk meraih medali dalam tiga edisi beruntun.

Brasil sejatinya cuma butuh hasil seri melawan Argentina di turnamen pra-Olimpiade. Namun, Selecao justru kalah. Gol semata wayang Luciano Gondou menenggelamkan Brasil. Di laga itu padahal Brasil diperkuat calon top skor Real Madrid, Endrick Felipe.

Tentu saja gagal ke Olimpiade amat memalukan. Selain karena mereka juara di dua edisi sebelumnya, Brasil jarang gagal ke Olimpiade. Terakhir kali Brasil tak tampil di cabang sepak bola tahun 2004. Ini kian menunjukkan bahwa sepak bola Brasil sedang mengalami krisis.

https://youtu.be/b0spoYDlEVU

Sumber: Detik, Sindonews, Bola, Bundesliga, LeMonde, ESPN, SkySports, SportsYahoo, BeinSports, TheAthletic, Transfermarkt

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru