Dalam sembilan tahun sejak Sir Alex Ferguson pensiun, Manchester United telah memenangkan Piala FA, Piala Liga, Europa League dan dua Community Shield. United hanya mampu finis di empat besar dalam empat kesempatan. Beberapa kali setan merah menjalani musim yang baik, dan rumor soal kembali bangkitnya kejayaan red devils bermunculan. Tapi itu tetap jadi wacana.
Sampai Erik Ten Hag datang. Banyak hal terasa berbeda di bawah manajer asal Belanda tersebut. Di bawah asuhan Ten Hag, MU memainkan gaya sepak bola yang berkelanjutan untuk menang. Ini membuat publik Old Trafford pun optimis United akan benar-benar bangkit.
Daftar Isi
Angkat Trofi Sejak 2017
Lebih dari 2.000 pertandingan yang dijalani Manchester United sejak mereka mengangkat trofi Europa League bersama Mourinho. Itu adalah gelar bergengsi terakhir mereka. Sampai pada minggu malam ini, United kembali mempersembahkan piala untuk theater of dream.
Di final Carabao Cup melawan Newcastle, United berjuang keras di 20 menit pertama pertandingan. Sampai akhirnya Casemiro mencetak gol pembuka di menit ke-33, membuat pasukan Ten Hag menguasai pertandingan sepenuhnya. Enam menit berselang gol kembali datang lewat usaha dari Marcus Rashford. Dua gol itu cukup membuat MU jadi juara Carabao Cup.
Piala Liga memang bukanlah trofi yang dirindukan oleh para penggemar Manchester United di awal musim. Tapi kemenangan ini tentunya bisa dipandang sebagai awal dari sebuah era. Terlebih lagi, gelar Carabao ini membuat MU menjadi tim Premier League yang paling banyak mengoleksi domestic cup, atau gabungan Piala FA dan Piala Liga. Dengan tota 18 trofi, United telah menyalip Liverpool.
Fans pun bersuka cita atas kemenangan di Wembley ini. Begitu pula para pemain dan staf. Ten Hag terlihat merayakan keberhasilannya bersama Antony dan Lisandro Martinez, dua pemain yang ia bawa dari Amsterdam di awal musim ini. Sambil merangkul dua anak asuhnya itu, mereka berjoget bersama di pinggir lapangan.
Kedekatan Fergie dan Ten Hag
Di tengah kemeriahan itu, Ferguson terlihat berdiri di lorong. Seperti seorang ayah yang bangga terhadap kesuksesan anaknya, Fergie menunggu untuk memberikan selamat kepada Ten Hag secara langsung.
Ten Hag memberikan salam hangat kepada manajer legendaris itu. Dilaporkan dari manchester evening news, Ten Hag bahkan mengundang Fergie ke ruang ganti pemain untuk ikut merayakan kemenangan bersama para pemainnya. Hubungan hangat kedua manajer hebat itu tentu memberikan angin segar ke publik Old Trafford.
Bisa jadi, salah satu faktor suksesnya Ten Hag menyulap setan merah adalah berkat hubungan dekatnya dengan Sir Alex. Sebelumnya, Fergie dan Ten Hag terekam kamera makan malam bersama di sebuah restoran.
Berita itu muncul pada tanggal 22 Februari, sebelum laga melawan Barcelona di Europa League. Ten Hag dilaporkan ingin meminta saran kepada Sir Alex menjelang laga besar yang akan dihadapi United.
Dikutip dari manchester evening news, Ten Hang menyebut Sir Alex sebagai orang yang punya pengetahuan luas. “Saya selalu menikmati berbicara dengan orang yang berpengetahuan luas, yang punya banyak pengalaman. Ia mau membagikannya, jadi dia ingin membantu dan dia juga ingin mendukung. Dari komitmen itu, anda bisa merasakan bahwa Manchester United sudah seperti klub miliknya.”
Keputusan Ten Hag untuk bertemu dan meminta saran kepada Fergie terbukti jadi keputusan yang sangat tepat. Ten Hag mengalahkan Barcelona, yang merupakan pemuncak La Liga untuk memastikan tempat di babak gugur Europa League. Kemudian mengangkat trofi pertamanya setelah mengalahkan Newcastle.
Rasa hormat dan kagum tidak hanya jadi milik Ten Hag ke Fergie, tapi begitu pula sebaliknya. Dikutip dari express, Fergie semakin menikmati permainan United semenjak Ten Hag menjadi pelatih. Fergie memang selalu terlihat menonton pertandingan di Old Trafford. Tapi semenjak ada Ten Hag, ia juga ikut menonton meskipun pertandingan tandang.
Casemiro Adalah Kunci
Ferguson juga mengaku ngefans berat dengan gelandang bertahan United, Casemiro. Mantan pemain Real Madrid dan pemenang lima Champions League itu baru enam bulan di Manchester United. Tapi, ia sudah bisa dibilang jadi pemain Brasil terbaik yang pernah klub miliki.
Di pertandingan ini, Casemiro jadi pusat permainan MU. Ia seolah tidak memiliki rasa lelah untuk berlari mengejar bola juga merebut bola. Di awal kedatangannya ke Old Trafford, banyak yang meragukan Casemiro. Tapi sekarang, ia sudah membuktikan keraguan itu salah. Casemiro adalah gelandang unik dan brilian yang bisa melakukan segalanya.
Sikapnya di dalam lapangan juga patut diapresiasi. Ia akan melambai ke arah penonton, ikut merayakan kemenangan dan meminta pendukung lebih bergemuruh lagi.
Sikap itu bisa jadi motivasi rekan-rekan setimnya. Seperti Dalot, Varane dan Martinez yang jadi ikutan semangat karenanya. Sikap pemimpin dan motivator ini dari sang jangkar ini mengingatkan fans MU kepada Roy Keane. Casemiro memunculkan gairah yang sama dengan sewaktu Roy Keane masih jadi kapten MU.
Jika diingat kembali, peran Casemiro yang tidak hanya sebagai gelandang bertahan tapi juga sebagai seorang pemimpin sudah terasa sejak musim-musim sebelumnya. Di sembilan musim terakhir, ia telah membawa klubnya memenangkan pertandingan final. Empat Liga Champions, tiga Piala Dunia Antar Klub, satu Copa del Rey, dan satu Piala Liga Inggris. Membuktikan dirinya memberikan pengaruh yang besar kepada klub yang ia bela.
Selanjutnya untuk United
Selain fakta dari Casemiro, fakta lainnya dari pertandingan ini adalah ini merupakan Piala Liga keenam mereka. Meskipun begitu, United masih berada dibawah Liverpool yang sudah mengoleksi sembilan trofi dan Manchester City dengan delapan trofinya.
Ini juga menjadi penantian terpanjang kedua United untuk mengangkat sebuah trofi. Lima tahun dan 278 hari sejak United menjuarai Europa League di tahun 2017. Penantian terlama masih tercatat di tahun 1983, ketika mereka menjuarai FA Cup enam tahun setelah sebelumnya mengangkat FA Cup di tahun 1977.
Ini adalah hal membanggakan dan patut dirayakan oleh seluruh fans. Tapi perlu diingat bahwa ini masih pertengahan musim. Masih banyak laga penting menanti kedepannya. Setelah merayakan kemenangan ini, anak asuh Ten Hag harus kembali bersiap untuk laga FA Cup melawan West Ham. Setelah itu bertandang ke Anfield untuk melawan Liverpool pada laga lanjutan Premier League.