Persaingan ketat Liga Champions sudah dimulai. Sang juara bertahan Manchester City tak segan menendang siapa saja yang merongrong mahkotanya musim lalu. Kekuatan mereka kembali superior di musim yang baru ini. Lalu, apakah City akan menjadi Real Madrid yang bisa back to back meraih juara Liga Champions? Atau jangan-jangan, ada yang sudah tau cara ampuh untuk menjegal City?
Daftar Isi
City Yang Kembali Superior
Masalahnya, Manchester City terlalu kuat musim ini. Mereka bahkan masih menjadi yang teratas untuk kembali menjadi juara di Wembley nanti. Opta menempatkan The Citizens tim paling berpeluang memenangkan gelar Liga Champions 2023/24 dengan persentase mencapai 38,9%.
According to Opta AI Supercomputer, Arsenal are rated as the third favourites to lift the UEFA Champions League trophy this season, behind holders Manchester City and Bayern Munich.
— Nsidibe Akpan (@nsidibeakpan23) September 13, 2023
"Arsenal (8.7%) are seen as the strongest rivals to Pep Guardiola’s treble winners.
Mikel Arteta… pic.twitter.com/CfwrxcUk92
Tak dipungkiri lahirnya angka persentase tersebut selain dari keperkasan City musim lalu, juga dilihat dari performa mereka di musim ini. Performa mereka belum tergoyahkan di awal musim. Meski gagal meraih gelar Community Shield, mereka belum terkalahkan paling tidak hingga laga melawan Red Star di laga pembuka Liga Champions.
Highlights of our @championsleague group stage win against Red Star Belgrade ⤵️ pic.twitter.com/uR1W7c5bOt
— Manchester City (@ManCity) September 21, 2023
Tak hanya kemenangan atas Red Star, di Liga Inggris pun mereka adalah satu-satunya klub yang berpredikat sapu bersih kemenangan. Paling tidak, hingga pekan ke-5 Liga Inggris.
Padahal nih kalau secara skuad, City asuhan Pep musim ini sudah banyak berbeda dari musim lalu ketika meraih Treble Winner.
Tak ada lagi pilar seperti Gundogan, Laporte, maupun Mahrez. City kini banyak diisi muka baru yang tergolong muda dan butuh adaptasi seperti Doku, Gvardiol, maupun Nunes. Ditambah beberapa pemain pilarnya satu per satu juga bergiliran keluar masuk meja perawatan, seperti John Stones, Kevin De Bruyne, Grealish, Kovacic, maupun Bernardo Silva. Namun, banyak perubahan dan masalah pun mereka tetap saja superior.
Manchester City's current injury list 🤕
— Football Daily (@footballdaily) September 20, 2023
🔵 Bernardo Silva
🔵 Kevin de Bruyne
🔵 Jack Grealish
🔵 Mateo Kovacic
🔵 John Stones pic.twitter.com/K9tiWKOnzX
Thomas Tuchel dan Bayern Munchen
Lalu kalau sudah begini, siapa nih yang bisa hentikan City di Liga Champions? Apakah mungkin Bayern Munchen? Opta menempatkan Die Roten sebagai unggulan kedua Liga Champions musim ini dengan persentase 10,9%.
Munchen asuhan Tuchel musim lalu memang dikalahkan oleh City di babak perempat final dengan agregat 4-1. Namun, Tuchel ketika itu baru datang ke Munchen dan butuh adaptasi. Pemainnya pun masih peninggalan pelatih sebelumnya.
Nah di musim baru ini, mereka sudah mulai berbenah. Puzzle-nya yakni Harry Kane sudah didapat. Beberapa masalah internal yang mengganggu pun sudah perlahan dihilangkan. Secara performa, nyatanya mereka mulai konsisten menang di Bundesliga dan mengawali laga pembuka Liga Champions dengan kemenangan penting atas MU.
Opening with a 𝐖 🙌
— FC Bayern Munich (@FCBayernEN) September 20, 2023
♦️ #FCBMUN 4-3 (FT) ♦️ pic.twitter.com/jwqBW0pivy
Tuchel tak mau untuk kesekian kalinya kalah ketika bertemu Pep. Ya, jika Munchen bertemu City lagi di babak knockout nanti, bisa jadi Munchen bakal berbeda. Perlu diingat juga, ketika di Chelsea Tuchel selalu menjadi mimpi buruk Pep. Termasuk ketika Tuchel berhasil melukai Pep di Final Lisbon 2021. Di musim itu pula Pep selalu kesulitan menghadapi Chelsea-nya Tuchel di Liga Inggris.
Thomas Tuchel 🆚 Pep Guardiola in this season
— Thurunu Jayasiri (@ThurunuJ) May 29, 2021
FA Cup Semi Final ✅
Chelsea 1-0 Man City
Primier League ✅
Chelsea 2-1 Man City
Champions League Final ✅ ***
Chelsea 1-0 Man City#UCLFinal pic.twitter.com/ehVGb0QAgb
Apalagi Munchen musim ini sangat ambisius untuk bisa sampai ke Wembley. Pasalnya, Wembley pernah punya kenangan manis bagi Die Roten ketika di 2013 mengalahkan Dortmund di final.
Carlo Ancelotti dan Real Madrid
Lalu siapa lagi selain Munchen? Ya, bisa jadi Real Madrid lagi. Bagaimanapun El Real asuhan Ancelotti adalah tim yang tak bisa dianggap remeh di Liga Champions. Raja Liga Champions itu mungkin masih pincang ketika ditinggal Benzema. Tapi pembelian barunya macam Bellingham perlahan terbukti gacor.
The Real Madrid fans hitting Jude Bellingham's celebration with him.
— ESPN FC (@ESPNFC) September 21, 2023
His influence at just 20 years old 📈 pic.twitter.com/NqxvcZdTGe
Mental yang sudah terbukti, ditambah sisa-sisa kekuatan terakhir era emas mereka, bisa jadi penghalang besar bagi City di musim ini. Ancelotti musim depan mungkin sudah tak lagi di Bernabeu. Begitupun pemain uzurnya macam Modric maupun Kroos. Bisa jadi ini kesempatan terakhir mereka unjuk gigi untuk meninggalkan kesan manis pada publik Bernabeu.
Selain itu, Ancelotti juga punya pengalaman untuk mengalahkan Pep Guardiola di Liga Champions. Ingat di semifinal Liga Champions 2021/22? Ketika itu gol-gol di menit akhir para pemain El Real di markasnya sukses menjegal laju City ke final.
Today, 1️⃣ year ago: Real Madrid’s unforgettable comeback against Manchester City in the UCL semi-finals 🥵 pic.twitter.com/ADCezTEfjU
— 433 (@433) May 4, 2023
Tim-Tim Prancis
Lalu siapa lagi? Mungkinkah tim asal Prancis? Mungkin saja, karena AS Monaco dan Lyon pernah melakukannya. Di Liga Champions musim 2016/17, tepatnya di babak 16 besar City harus mengakui keunggulan AS Monaco asuhan Leonardo Jardim. Kylian Mbappe dan kawan-kawan sukses menang atas City setelah unggul agresivitas gol tandang.
🔝 Qué locura era este Mónaco de la temporada 2016/17: Campeón de la Ligue 1 y semifinalista de Champions League, dejando en el camino al Manchester City y al Dortmund de Tuchel.
— Bolavip (@bolavipcom) May 5, 2023
Falcao, Mbappé, Bernardo Silva, Fabinho y Moutinho en el mediocampo…
Uf, 𝗖𝗢𝗠𝗕𝗔𝗭𝗢.🤩 pic.twitter.com/9ceUzCbf9M
Uniknya setelah Monaco, City juga kembali terjungkal di babak perempat final Liga Champions musim 2019/20 oleh Lyon. Ketika itu laga masih dihelat di stadion netral, dan hanya berlangsung satu leg saja berkat adanya musibah covid. City takluk 3-1 atas anak asuh Rudi Garcia.
FT: Man City 1-3 Lyon
— BBC Sport (@BBCSport) August 15, 2020
Manchester City go another year without Champions League success as they're knocked out by Lyon.
📻 Listen: https://t.co/j9xezfR9cS
💻 Follow: https://t.co/CREkKP9f9M#bbcfootball #UCL #MCILYO pic.twitter.com/SHRlkB6biG
Dari dua keberhasilan tim dari Prancis tersebut, mungkin saja bisa diulangi lagi di musim ini. Misalnya PSG. Bisa jadi tuah Luis Enrique dengan revolusi skuadnya sekarang mampu menjinakan Pep. Asal tahu saja, ketika di Liga Champions musim 2014/15, Barcelona-nya Luis Enrique sukses pecundangi Bayern Munchen-nya Pep Guardiola di semifinal.
Sesama Tim Inggris
Selain tim Prancis, apakah tim sesama Inggris bisa hentikan laju City? Jawabannya sangat bisa. Ya, City dan Pep Guardiola sudah tiga kali edisi Liga Champions terjungkal oleh sesama tim Inggris.
On this day in 2019, Manchester City vs. Spurs for a place in the Champions League semifinals was chaos 💥 pic.twitter.com/IStZDhjNK5
— B/R Football (@brfootball) April 17, 2021
Tepatnya terjadi di musim 2017/18 oleh Spurs di perempat final. Musim 2018/19, oleh Liverpool juga di babak perempat final, dan musim 2020/21 oleh Chelsea di final. Tim-tim dari Liga Inggris tentu sudah mengenal baik Manchester City karena sering bertemu. Mereka sudah tahu kelemahan Manchester City. Maka dari itu, City berpotensi terjungkal oleh tim sesama Inggris jika bertemu musim ini.
When Liverpool knocked Manchester City out of the Champions League back in 2018.
— Football Away Days (@FBAwayDays) March 30, 2023
Look at that away end when the goal goes in… 😍 pic.twitter.com/eHrc0oPWdF
Lalu siapa yang berpotensi? Liverpool, Chelsea, Spurs, semuanya absen di Liga Champions musim ini. Hanya ada Arsenal dan MU yang paling berpeluang. Arsenal meski kembali lagi sejak 2019, namun kini mereka berbeda.
Skuad Arteta kini makin komplit, dan menurut data Opta mereka juga termasuk unggulan ketiga dengan persentase 8,7%. Perlu diingat juga, Arsenal sekarang tidak sering di ayam-ayamin kalau berjumpa City sebagaimana dulu. Lihat saja kematangannya kala juara di Community Shield.
Arsenal beat Manchester City and win Community Shield! 🔴⚪️🏆
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) August 6, 2023
It’s second Community Shield and third trophy in total for Mikel Arteta since he joined Arsenal in 2019.
It’s Community Shield number 17 in Arsenal history. pic.twitter.com/HHpERcMudd
Yang kedua adalah MU. Meski carut-marut keadaannya sekarang, bukan tidak mungkin pasukan Ten Hag ini akan perlahan bangkit dan mengejutkan. Tapi sebagai catatan, jika mereka lolos dari fase grup.
Banyaknya klub yang potensial, jadi menarik dan patut untuk dinantikan siapa yang bisa mengganggu langkah City mempertahankan gelar Liga Champions musim ini. Kalau menurut Football Lovers siapa nih yang bisa jegal City?
Sumber Referensi : theathletic, sportingnews, fourfourtwo, theanalyst