17 Laga Tanpa Kekalahan! Liverpool Kembali ke Jalan yang Benar

spot_img

Liverpool menutup pekan keenam Liga Primer Inggris dengan kemenangan paten 3-1 atas West Ham United. Kemenangan yang sangat berkesan bagi pasukan The Kop. Tak ayal setelah laga tersebut, Jurgen Klopp bersuka cita. Ia tak kuasa meluapkan kegembiraannya atas kemenangan itu.

Tidak, itu bukan kegembiraan atas kemenangan malam itu semata. Kebahagiaan yang tercurah di wajah Jurgen Klopp seperti ingin memperlihatkan bahwa ia berhasil mengeluarkan Liverpool dari masalah-masalah yang selama ini membelenggunya. Singkatnya, The Reds kembali ke jalan yang benar.

Liverpool Musim Lalu

Jika berkaca pada musim lalu, Liverpool tidak sebagus ini. Hanya finis di peringkat kelima dan cuma mengumpulkan 67 poin dari 38 pertandingan Liga Primer Inggris. Catatan itu sekaligus menunjukkan Liverpool mengalami penurunan performa. Sebab lima musim sebelumnya The Reds tidak pernah absen di empat besar.

Tidak hanya di liga domestik, musim lalu di kompetisi domestik lainnya Liverpool juga gontai. Di Piala FA, Liverpool dikalahkan Brighton and Hove Albion 2-1 di babak keempat. Manchester City juga berhasil menghentikan langkah Liverpool di Piala Carabao, juga di babak keempat. Di laga itu Liverpool dipaksa menyerah 3-2.

Satu-satunya yang membuat penggemar Liverpool bangga musim lalu adalah raihan Community Shield yang didapat usai mengalahkan Manchester City. Selain itu paling hanya kemenangan besar 7-0 atas Manchester United. Sisanya, Liverpool seperti kelimpungan dan hilang arah. Kalah dari Bournemouth, Wolverhampton Wanderers, sampai Nottingham Forest buktinya.

Geliat Transfer

Tak mau terperosok di lubang yang sama, Liverpool mencoba untuk bangkit di musim berikutnya. Klopp tak sudi mengulang kesalahan. Satu yang menjadi perhatian manajer asal Jerman itu adalah lini tengah. Maka saat Liverpool bergerak di bursa transfer awal musim, perhatian Klopp tertuju untuk memperkuat lini tengah.

Alhasil Liverpool mendatangkan tak sedikit gelandang di awal musim ini. Dominik Szoboszlai, Alexis Mac Allister, Wataru Endo, sampai Ryan Gravenberch diboyong. Walaupun gagal mendatangkan Moises Caicedo dan Romeo Lavia, Liverpool masih diuntungkan karena gelandang yang dibeli bermain sangat solid.

Fans Liverpool perlu berterima kasih pada FSG yang kini tak lagi pelit. Dari nama-nama yang direkrut, setidaknya menunjukkan bahwa FSG benar-benar mulai serius mengelola Liverpool. Sekitar 172 juta euro (Rp2,8 triliun) sudah digelontorkan untuk membeli pemain sesuai kebutuhan Jurgen Klopp.

Lini Tengah

Awal musim ini, Liverpool sebenarnya sudah diterpa masalah. Klopp khawatir rencananya untuk merenovasi lini tengah Liverpool gagal akibat terusik oleh klub Arab Saudi. Ia sempat gerah ketika Al-Ittihad memboyong Fabinho dan Al-Ettifaq membajak Jordan Henderson. Namun, bukan Klopp namanya jika larut dalam kekhawatiran.

Para gelandang yang dibeli Liverpool ternyata sangat berguna. Gravenberch misalnya. Di laga melawan LASK, Gravenberch tampil ngotot. Menurut Sofascore, mantan pemain Bayern Munchen itu mengemas 23 umpan sukses dari 33 percobaan di laga tersebut. Tidak hanya itu, Gravenberch juga melepas empat umpan kunci dan satu di antaranya berbuah asis ke Luis Diaz.

Mac Allister yang dibeli dari Brighton juga tampil bagus. Ia lebih percaya diri dengan peran nomor “6”. Allister melakukan beberapa duel, intersep, dan menghentikan serangan saat Liverpool menghajar West Ham kemarin.

Szoboszlai juga tak kalah luar biasa. Selain gol spektakulernya di laga melawan Aston Villa, menurut Fbref, pemain Hungaria itu telah melakukan 29 umpan progresif sampai pekan ke-6 Liga Primer.

Wataru Endo? Ah, kita semua sudah melihatnya di laga debut. Lini tengah Liverpool musim ini harus diakui benar-benar hidup. Seumpama mesin jahit, lini tengah Liverpool adalah dinamonya. Tapi sayang, belum apa-apa Gravenberch sudah terjangkiti penyakit gelandang Liverpool. Ya, doi cedera di laga kontra LASK.

Lini Depan Wadidaw

Selain lini tengah yang serasa hidup kembali, lini depan The Reds juga yahud. Sampai pekan ke-6 Liga Primer Inggris dan jelang pertandingan melawan Leicester di Piala Liga, tidak ada satu pun pemain depan Liverpool yang belum mencetak gol. Mohamed Salah sudah biasa. Tapi Darwin Nunez itu lho. Pemain Uruguay itu seakan hidup kembali.

Walaupun masih sering gagal saat mendapat peluang 24 karat, tapi Nunez sudah mencetak tiga gol di semua kompetisi.  Selain Nunez, Salah dan Luis Diaz juga mengemas tiga gol. Sementara Diogo Jota dan Cody Gakpo masing-masing sudah menceploskan satu gol.

Hal itu menunjukkan lini depan Liverpool sangat baik. Ibarat pisau, ia adalah ujung pisau yang tajam karena sudah diasah 15 kali sehari. Liverpool sudah tidak perlu khawatir urusan mencetak gol. Sebab di awal musim ini saja, The Kop sudah mencetak 15 gol dalam enam laga Liga Inggris. Jika dirata-rata, per laga Liverpool paling tidak mencetak dua gol. Wow!

Cairnya lini tengah dan ketajaman di lini serang membuat Liverpool sulit dikalahkan. Kemenangan atas West Ham kemarin melengkapi 17 laga Liverpool tanpa kekalahan, terhitung sejak musim lalu. Di musim ini The Reds membabat lima laga terakhir dengan kemenangan. Kalau dilihat di tabel klasemen seperti absensi Madrasah Tsanawiyah, centang hijau semua.

Mentalitas yang Kembali

Berkaca pada penampilan Liverpool awal musim ini, kita jadi meyakini kalau mentalitas pasukan Jurgen Klopp sudah pulang. Mentalitas pesaing papan atas, Big Six, tim raksasa, semuanya sudah melekat lagi ke Liverpool. Lihatlah di beberapa pertandingan. Liverpool tak pernah letoy saat tertinggal terlebih dahulu.

Di laga melawan LASK misalnya. Walaupun kebobolan lebih dulu, The Reds seketika membalikkan keadaan. Saat melawan Wolves pun demikian. Laga belum 10 menit, The Reds sudah kebobolan gol Hwang Hee-chan. Tapi mentalitas untuk bangkit itu muncul hingga Liverpool akhirnya comeback 3-1.

Sejauh ini Liverpool jago membalikkan keadaan. Selain dua laga tadi, Liverpool juga melakukan hal serupa kala menggiling Bournemouth 3-1 dan menghempaskan Newcastle 2-1 di markasnya sendiri. Kemampuan Liverpool untuk comeback ini jelas memperlihatkan bahwa respons Jurgen Klopp dan perubahan yang ia lakukan setelah ketinggalan sangat tepat.

Lini Belakang Perlu Diperbaiki

Berkaca dari penampilan apik di awal musim ini, Liverpool akan bertambah sempurna andai juga banyak melakukan clean sheet. Liverpool sebenarnya adalah tim yang hobi melakukan clean sheet. Di musim-musim sebelumnya The Reds bisa melakukan tiga, empat, sampai lima kali nirbobol berturut-turut.

Akan tetapi hal itu sepertinya sulit untuk diulangi lagi oleh Liverpool. Sejauh ini tanpa menghitung laga pramusim, The Reds baru sekali clean sheets, yaitu saat mencukur Aston Villa 3-0. Lini belakang The Reds masih sering ceroboh. Ini bukan karena peran baru Trent Alexander-Arnold atau kesalahan Alisson, tapi bek-bek Liverpool lainnya.

Joel Matip dan Virgil van Dijk masih tak solid permainannya. Van Dijk bahkan gagal mengantisipasi sundulan Jarrod Bowen di laga melawan West Ham. Di lain tempat, Matip masih suka kebingungan. Untungnya, Alisson perkasa di bawah mistar. Menurut Fbef, Alisson sejauh ini mengoleksi 21 penyelamatan dari 26 tembakan yang dihadapi di Liga Inggris.

Pertahanan The Reds juga masih ketolong Mac Allister yang tampil apik sebagai gelandang nomor “6”. Tapi bagaimanapun pertahanan menjadi tanggung jawab para bek Liverpool. Mereka harus introspeksi diri dan Jurgen Klopp mesti segera menemukan solusinya, sebab Liverpool sudah kebobolan 5 gol. Itu hanya satu gol lebih sedikit dari Arsenal.

Sumber: LiverpoolFC, LiverpoolOffside, LiverpoolFC, ThisIsAnfield, Sportskeeda, FootballTransfers

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru