Serakah, Victor Osimhen Menyengsarakan Dirinya Sendiri

spot_img

Saga transfer Victor Osimhen akhirnya berakhir dengan keberhasilan Galatasaray memanfaatkan peliknya situasi antara Napoli dan Oshimen. Klub asal Istanbul tersebut berhasil mendatangkan Osimhen dengan status pinjaman hingga akhir musim depan.

Kepergian Osimhen ke Istanbul ini cukup mengecewakan. Mengingat musim panas lalu dirinya merupakan hot item di bursa transfer. Harusnya striker asal Nigeria tersebut bisa bermain di klub besar Eropa alih-alih terdampar di tepi laut Marmara. Memangnya, apa yang sebenarnya terjadi di balik saga rumit Victor Osimhen?

 

Hubungan Rumit antara Osimhen dan Napoli

Victor Osimhen adalah pilar penting dari keberhasilan Napoli mendaratkan scudetto pada musim 2022/23. Pada musim itu, striker Timnas Nigeria tersebut berhasil mencetak 26 gol dalam semusim yang membuatnya mendapat gelar capocannoniere alias top skor.

Di titik ini Osimhen mencapai puncak karirnya. Ia jadi incaran banyak klub besar, baik di Eropa maupun di luar Eropa. Gampangnya, Osimhen sedang berada di surga dunia. Ia jadi karakter utama dan yang lain NPC semua. Namun, Osimhen tak sadar jika semua ini adalah awal dari bencana yang akan ia alami semusim berikutnya.

Selain Osimhen yang jadi congkak, Aurelio De Laurentiis sebagai pemilik Napoli juga tak kalah besar kepala. Pria yang juga dikenal sebagai produser film tersebut dengan sesumbar mematok harga mesin golnya tersebut dengan angka 200 juta euro (Rp 3,4 triliun). Angka yang sangat bombastis bukan?

Setelah pesta-pesta yang menghanyutkan kegembiraan. Osimhen langsung berulah. Ia mengatakan bahwa dirinya ingin pindah. Harapannya tentu di klub-klub besar Eropa. “Uang segar dari Arab Saudi? Sorry, gak dulu,” kira-kira seperti itu sikap Victor Osimhen pada bursa transfer musim panas lalu.

Di sisi lain, De Laurentiis masih ingin menahan bombernya tersebut, setidaknya satu musim lagi. Kepergian Osimhen pada bursa transfer kali ini memang sesuai dengan dugaan De Laurentiis setahun yang lalu. Namun, ia tak pernah menyangka ke mana pada akhirnya bombernya tersebut pergi.

Karena tingginya angka yang dipasang oleh De Laurentiis, klub-klub besar seperti Real Madrid dan Paris Saint Germain hanya bisa meringis di bursa transfer musim panas semusim lalu. Tak ada tawaran formal yang datang kecuali dari Arab Saudi.

Al-Hilal yang musim lalu sedang bakar uang mencoba menguji keserakahan De Laurentiis dengan menawar Osimhen 140 juta euro (Rp 2,4 triliun). Namun, tawaran yang harganya hampir dua kali lipat biaya pembelian Osimhen dari Lille pada musim panas 2020 ternyata tak menggetarkan keserakahan De Laurentiis. Ia menolak tawaran Al-Hilal mentah-mentah. Pokoknya, 200 juta euro (Rp 3,4 triliun). Titik.

Akhirnya Osimhen bertahan. Harapan De Laurentiis bahwa Osimhen akan tetap gacor ternyata tidak kejadian. Memang Osimhen musim lalu berhasil mencetak 15 gol di Serie A, tapi ia tak mampu menggendong Napoli yang pincang. Mereka berakhir di posisi 10 dan menjadi salah satu klub juara dengan performa paling mengecewakan sepanjang sejarah Serie A.

De Laurentiis yang sejak awal musim 2023/24 sadar bahwa Osimhen sudah kebelet keluar dari Naples, mencoba menghiburnya dengan memperpanjang kontraknya agar gajinya naik. Karena Osimhen juga tak kalah serakah dari De Laurentiis, ia menyetujuinya. Desember 2023, Osimhen perpanjang kontrak hingga 2026 dan gajinya meningkat hingga 246 ribu euro (Rp 4,2 miliar) per pekan.

De Laurentiis pun memberi klausul pembelian sebesar 120 juta euro (Rp 2 triliun) dalam kontrak baru Osimhen. Angka yang turun drastis dari setengah tahun sebelumnya. De Laurentiis pun sadar bahwa Osimhen akan pergi sehingga ia pun tak ingin kehilangan kesempatan untuk mencekik calon pembelinya.

Ia berharap bahwa Real Madrid atau Paris Saint Germain akan membeli pemainnya di musim panas 2024. Namun, harapan tinggal harapan, karena ternyata kenyataan jaraknya sangat jauh dari impian.

 

Kenyataan Pahit di Bursa Transfer

Ketika bursa transfer musim panas 2024 dibuka, sepertinya De Laurentiis sedang bergembira. Ia pasti akan membayangkan bombernya pergi dengan memberinya segepok uang. Real Madrid atau PSG pasti minat untuk membelinya. Lebih-lebih PSG baru kehilangan Kylian Mbappe. Pastinya mereka butuh pengganti dong.

Atau bisa saja Manchester United dengan segala transfer konyol yang biasa mereka lakukan siap menawar pemainnya. Bahkan bisa saja Arsenal yang sedang butuh striker tertarik menebus juru gedornya. Toh, mereka pun berani keluar banyak untuk membeli Declan Rice dari West Ham. Kalau mereka butuh, pastinya rela dong keluar uang banyak.

Namun sayang, khayalan De Laurentiis sebatas mimpi manis. Tak ada satu pun dari klub tadi yang berminat memboyong Osimhen. Los Merengues dan Les Parisiens ternyata sedang berhemat.

Sementara klub-klub Inggris dihantui oleh aturan mematikan bernama PSR. Mereka ogah gegabah di pasar transfer. Mereka belajar dari apa yang dialami oleh Everton dan Nottingham Forest yang terkena pengurangan poin.

Lalu, bagaimana dengan guyuran uang dari Arab Saudi? Sama mengecewakannya dengan klub-klub kaya di Eropa. Mereka tak lagi membakar uangnya seperti semusim sebelumnya. Fokus mereka beralih ke bagaimana cara mempertahankan para bintang yang sudah mereka beli.

Namun, di akhir-akhir bursa transfer Eropa akan ditutup, Al-Ahli mencoba peruntungannya untuk memanfaatkan kondisi pelik di Stadio Diego Armando Maradona. Napoli dan Al-Ahli sempat setuju dengan angka 80 juta euro (Rp 1,3 triliun) dan Al-Ahli juga menyanggupi tuntutan pribadi Osimhen.

Transfer yang selangkah lagi bakal kenyataan tersebut tiba-tiba batal. Hal itu disebabkan oleh ide konyol Napoli yang ingin menaikkan harganya 5 juta euro (Rp 86 miliar). De Laurentiis benar-benar membuktikan bahwa keserakahannya tak perlu diuji. Al-Ahli pun balik badan dan memindahkan buruan ke Ivan Toney.

Pria berusia 75 tahun tersebut berhasil membatalkan uang segar yang bisa masuk ke kantong klubnya. De Laurentiis tak hanya membuat Antonio Conte marah karena saga Osimhen membuat Napoli kesulitan untuk mendapatkan pemain, tapi juga membuat Conte berang karena uang yang bisa dibelanjakannya di Januari ikutan lari.

 

Kesombongan Osimhen yang Membawa Kehancuran

Kekacauan saga transfer ini tak hanya disebabkan oleh keserakahan Aurelio De Laurentiis, tetapi juga karena Osimhen itu sendiri. Setelah berhasil memalak De Laurentiis dengan menaikkan gajinya hingga lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya. Besarnya tuntutan gaji Osimhen juga membuat para klub yang meminatinya gigit jari.

Bahkan klub konyol seperti Chelsea saja sampai memilih mundur dari saga transfernya. The Blues dikabarkan sampai 7 kali mengajukan tawaran untuk memenuhi tuntutan personal Osimhen. Namun, semua tawaran tadi tak menghasilkan apa-apa.

Osimhen tak terkesan dengan uang yang Chelsea tawarkan. Ia hanya tertarik dengan tawaran Al-Ahli. Namun, seperti kata orang bijak, ucapan adalah doa. Kesombongan Osimhen yang tak ingin bermain di Arab Saudi musim lalu dibayar kontan. Tuhan seakan tak mengizinkan Osimhen untuk bermain di Arab Saudi, persis seperti harapan Osimhen setahun lalu.

Segala kekacauan ini akhirnya dimanfaatkan oleh Galatasaray. Klub Istanbul tersebut memanfaatkan keputusasaan Napoli dan keengganan Osimhen untuk bertahan di Naples. Akhirnya, mau tak mau keduanya terpaksa mengiyakan tawaran Galatasaray.

Pada dini hari menjelang subuh tanggal 3 September 2024, Osimhen tiba di Istanbul. Ia disambut puluhan fans Galatasaray. Mereka merayakan kesuksesan klubnya mendatangkan Osimhen. Seorang pemain yang setahun atau bahkan sebulan yang lalu tak pernah mereka bayangkan.

https://youtu.be/vHGSMj3Z2aU

Sumber: Goal, BBC, Capology, dan Tribuna

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru