Associazione Sportiva Roma atau yang lebih dikenal dengan AS Roma, merupakan klub sepakbola Italia yang bermarkas di ibu kota Italia.
Sepakbola di Italia berkembang di akhir 1800an, sekitar 1893 di Genoa oleh orang Inggris. Lalu, perkembangannya semakin marak hingga akhirnya sampai di kota Roma.
AS Roma didirikan pada musim panas 1927 oleh Italo Foschi dengan cara menggabungkan 3 klub sepak bola dari kota Roma, Italia, yaitu Roman FC, SS Alba-Audace dan Fortitudo-Pro Roma SGS.
Alasan dari merger ketiga klub ini adalah untuk membentuk sebuah klub sepak bola yang kuat untuk menjadi rival dari klub-klub sepak bola Italia bagian Utara.
Namun dari penggabungan ini, ada satu klub di kota Roma yang waktu itu tidak ikut bergabung, yaitu Lazio, karena suatu intervensi dari Jenderal Vaccaro, anggota klub dan eksekutif dari Federasi Sepak Bola Italia.
Meski begitu, Lazio menjadi klub paling terorganisir karena mereka menjadi bagian dari sebuah sport center (Polisportiva) dimana aktifitas mereka bukan hanya sepakbola tapi mencakup mulai dari balap sepeda hingga pusat kebugaran.
Dari sinilah awal ketidakharmonisan AS Roma dan Lazio, yang mana bertahan hingga sekarang.
Sesuai warna kostum kebesarannya, AS Roma mendapat julukan il Giallorossi (kuning merah). Selain il Giallorossi, AS Roma juga mendapat julukan Magica (Ajaib), dan I Lupi (serigala).
Klub ini memainkan musim yang paling awal di stadion Motovelodromo Appio, sebelum akhirnya menetap di Campo Testaccio pada November 1929. Sebuah awal musim yang baik dimana Roma berhasil menempati posisi ‘runner up’ di bawah Juventus pada musim 1930/31.
Kapten Attilio Ferraris bersama dengan Guido Masetti, Fulvio Bernardini dan Rodolfo Volk adalah pemain yang sangat penting selama periode ini.
Pada musim 1935/36, AS Roma berhasil meraih gelar juara pertama mereka. Sebelumnya, Roma mengalami keterpurukan sebelum akhirnya pelatih Luigi Barbesino mengambil alih kendali skuat.
Setelah dilatih oleh Alfred Schaffer, AS Roma meraih scudetto pertama mereka. Hal bersejarah itu terjadi pada musim 1941/42. Delapan belas gol yang dicetak oleh pemain lokal, Amedeo Amadei, menjadi faktor penting dalam sejarah scudetto pertama Roma.
Pada periode Perang Dunia II, Roma tidak mampu merebut kembali title Scudetto. AS Roma menyelesaikan kompetisi di papan bawah Serie A selama lima musim berturut-turut. Sehingga pada akhirnya mereka harus jatuh ke jurang degradasi Serie B di akhir musim 1950/51.
Setelah berhasil kembali ke Serie A, geliat Roma kembali terlihat di kompetisi papan atas Italia itu. Dengan pemain seperti Egisto Pandolfini, Dino Da Costa dan Dane Helge Bronee, mereka berhasil meraih beberapa trofi.
Salah satunya adalah trofi Coppa Italia pertama mereka yang diraih pada musim 1963/64.
AS Roma kembali mengalami keterpurukan yang luar biasa di musim 1964/65. Ketika itu, manajer Juan Carlos Lorenzo mengumumkan bahwa klub tidak bisa membayar pemain dan kemungkinan tidak akan mampu membayar untuk perjalanan ke Vicenza untuk memenuhi pertandingan berikutnya.
Para pendukungnya pun ikut bergerak dengan melakukan sejumlah aksi penggalangan dana. Saat itu mereka mengumpulkan dana di Teater Sistina dan secara resmi Roma terbebas dari kebangkrutan dengan terpilihnya presiden baru klub, Franco Evangelisti.
Perlahan tapi pasti, Roma berhasil bangkit. Mereka memenangkan gelar Coppa Italia kedua pada musim 1968/69. Roma mampu menambah satu piala lagi untuk koleksi mereka pada tahun 1972, dengan kemenangan 3-1 atas Blackpool di Piala Anglo- Italia.
Hingga pada akhirnya, scudetto kedua pun berhasil mendarat di kota Roma di musim 1982/83. Pada musim berikutnya Roma finish sebagai runner-up Serie A dan kembali mengumpulkan gelar Coppa Italia.
Tahun 1990-an merupakan awal munculnya striker Francesco Totti yang menjadi punggawa penting dari tim sebagai kapten dan ikon klub.
Musim 2000/01, Gabriel Omar Batistuta pindah dari Fiorentina dan memimpin kawan-kawannya meraih scudetto ketiga dibawah kepelatihan Fabio Capello. Selain Batistuta, Roma juga diperkuat oleh salah seorang pemain asal Jepang, Hidetoshi Nakata.
Musim berikutnya mereka finish sebagai runner-up di bawah Juventus dengan selisih hanya satu poin saja.
Setelah maraknya sebuah skandal Serie A yang terungkap selama 2006, Roma menjadi salah satu tim yang tidak terlibat dalam skandal memalukan tersebut.
Roma mendapat berkah atas dihukumnya klub yang terlibat skandal itu dengan kembali diklasifikasikan sebagai runner-up pada 2005/06.
Karena alasan tertentu, pada Juli 2010 AS Roma resmi mengganti pemiliknya, yaitu Rosella Sensi. Keluarga Sensi menjadi pemilik AS Roma lewat perusahaan Italpetroli. Il Giallorossi ditawarkan dengan harga 120 juta Euro.
Dan pada tahun 2011, AS Roma dilatih oleh Luis Enrique. Berbekal prinsip membentuk tim muda masa depan dengan gaya menyerang, AS Roma membeli beberapa pemain semacam Osvaldo Moreno, Miralem Pjanic, Erik Lamela, hingga Bojan Krkic.
Meski belum memiliki prestasi yang sangat membanggakan, AS Roma tetap menjadi pesaing tim kuat Serie A lainnya. Selain itu, klub asal Ibukota ini juga konsisten untuk tetap bermain di kompetisi Eropa.