Sebuah Pelajaran Berharga Bagi Gianluigi Donnarumma

spot_img

Masih segar dalam ingatan ketika para penggemar Milan dibuat sakit dan geram oleh sikap Gianluigi Donnarumma, hingga pada akhirnya mati rasa setelah sikap yang ditunjukkan benar-benar tak pantas mendapat perhatian.

Donnarumma, seolah melupakan bahwa dia dibesarkan Milan. Tepat setelah menjuarai turnamen Piala Eropa bersama timnas Italia, Milan tak lagi menjadi tujuannya. Musim baru ini membuat Donnarumma lebih memikirkan obrolan dengan Mino Raiola ketimbang Paolo Maldini yang sudah banyak membuat pengorbanan untuk bisa mempertahankannya.

Namun apa mau dikata, popularitas hingga nilai Milan yang terkandung dalam sosok il Capitano Maldini tak cukup untuk membuat sang kiper bertahan. Dengan dalih mendengarkan perkataan sang agen yang disebutnya lebih memahami yang terbaik untuknya, Donnarumma resmi meninggalkan Milan.

Dia pamit dan mengatakan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memulai petualangan baru. Menandatangani kontrak dengan Paris Saint Germain yang siap memberinya banyak uang, Donnarumma tergabung dalam daftar transfer paling menggelegar pada musim panas kemarin.

“Hidup adalah pilihan, kami memiliki ambisi yang berbeda,”

“Aku akan selalu menjadi penggemar Milan. Delapan tahun tidak terlupakan, tetapi aku perlu berubah untuk tumbuh, berkembang, dan menjadi yang terkuat. Aku merasa perlu ruang baru, untuk realitas baru.” katanya kepada Corriere dello Sport. (via Bein Sport)

Donnarumma pada salam perpisahannya dengan penggemar Milan, resmi memilih PSG untuk membantu tim wujudkan mimpi di kompetisi Eropa.

Namun meski tekad yang ditunjukkan sangatlah luar biasa, apa yang terjadi padanya saat ini sungguh berada di luar dugaan.

Berkarir di PSG Tak Berjalan Sesuai Rencana

Bergabung dengan Paris Saint Germain nyatanya tidak benar-benar membuat Donnarumma menjadi bintang. Dia malah mengalami masa dimana jalan keluar jadi hal yang paling diinginkan. Menurut sumber dari Italia, Donnarumma merasa tidak bahagia di PSG. Hal itu terjadi karena menit yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang sejatinya diharapkan.

Sejauh ini, Donnarumma baru tampil sebanyak dua kali di Liga Prancis. Padahal kompetisi tersebut sudah melakoni sebanyak delapan laga. Selain itu, kompetisi Liga Champions Eropa yang diprediksi bakal menjadi panggung untuknya buat unjuk gigi, juga belum memberinya sedikit kesempatan.

Pelatih Mauricio Pochettino sendiri memang lebih memilih untuk memainkan Keylor Navas sebagai kiper utama. Dia mengaku bila eks kiper Real Madrid itu memiliki pengalaman yang lebih baik dan kemampuan yang tentunya tidak kalah hebat dengan Gianluigi Donnarumma.

Meraba apa yang sebenarnya terjadi dengan Donnarumma di PSG, football-italia melalui Corriere della Sera mengatakan bila ini ada kaitannya dengan Lionel Messi. Kira-kira, bagaimana bisa pemain bintang asal Argentina itu menjadi penyebab minimnya kesempatan yang diberikan PSG kepada Donnarumma?

Laporan dari Italia mengklaim bila Lionel Messi lebih mendukung Keylor Navas jadi kiper utama PSG ketimbang Donnarumma. Hal itu terjadi karena Messi ingin menunjukkan solidaritas pemain yang tergabung dalam grup Amerika Selatan. Tak hanya Lionel Messi, nama Keylor Navas yang pada akhirnya dipilih menjadi kiper utama dalam banyak laga juga mendapat dukungan dari pemain seperti Angel Di Maria, Keylor Navas, Marquinhos, hingga Neymar Jr.

Mereka memiliki hubungan yang sangat kuat untuk meminta Mauricio Pochettino agar lebih memilih Keylor Navas sebagai kiper utama.

Lionel Messi sendiri, selain tergabung dalam grup yang sama dengan Keylor Navas, juga sudah memahami betul kualitas yang dimiliki sang kiper. Dia sudah sering berhadapan dengan Navas ketika keduanya masih sama-sama berkompetisi di La Liga. Pertemuan antar keduanya bahkan tersaji dalam pertandingan bertajuk el clasico.

Dalam hal ini, Mauricio Pochettino tampak menerima apa yang terjadi dalam situasi PSG saat ini. Toh, pilihan para pemain yang tergabung dalam grup Amerika Selatan juga punya kualitas jempolan sebagai seorang penjaga gawang.

Selain itu, Pochettino juga sejatinya telah memahami bahwa kedatangan Lionel Messi ke Parc de Princes sedikit banyak akan memberikan intervensi tersendiri bagi klub. Mantan pelatih Tottenham Hotspurs ini memilih untuk bertindak demikian karena dia tidak ingin memperkeruh hubungannya dengan Messi. Seperti diketahui, Pochettino baru saja mendapat sikap yang kurang menyenangkan dari pemain berjuluk La Pulga ketika ia memutuskan untuk menariknya keluar dalam sebuah pertandingan beberapa waktu lalu.

Berada dalam situasi yang sama sekali tidak menguntungkan, Donnarumma yang saat ini berstatus sebagai salah satu kiper terbaik dunia dan baru saja memenangi penghargaan pemain terbaik turnamen Euro 2020, pun merasa tak betah dan meminta sang agen untuk segera mencari solusi atas permasalahannya.

Solusi terdekat dan mungkin yang terbaik tentu membiarkan sang kiper asal Italia pergi. Bangku cadangan pastinya tidak diinginkan oleh penjaga gawang sekelas Donnarumma. Apalagi, hal itu akan sangat berpengaruh pada nasibnya di tim nasional nanti. Bila dirinya tak kunjung melakoni banyak pertandingan kompetitif, bukan tak mungkin bila kiper lain akan dipertimbangkan jadi pilihan di tempat utama Azzurri.

Mustahil Pulang ke Milan dan Berpotensi Gabung Juventus

Jika pilihan Donnarumma untuk mengakhiri penderitaannya di PSG adalah pulang Milan, maka hal itu bisa dibilang sangat mustahil. Betapa tidak, para penggemar sudah dibuat sakit hati olehnya dan tentu tidak ingin masuk ke dalam lubang yang sama. Manajemen yang kemungkinan bakal lebih mendengarkan suara para penggemar pun tak akan bergerak dengan situasi yang dihadapi sang kiper.

Pada akhirnya, Milan yang berstatus sebagai tim yang layak dihargai akan lebih memilih untuk membiarkan Donnarumma menerima pelajaran atas perbuatannya selama ini.

Selain itu, alasan paling masuk akal dari sulitnya Donnarumma kembali ke Milan adalah karena sudah adanya kiper bernama Mike Maignan. Mike Maignan yang didatangkan Milan sebagai juara Ligue One Prancis musim lalu telah membuktikan kualitasnya sebagai penjaga gawang berkualitas.

Dia selalu tampil dalam setiap laga yang dijalani Milan. Maignan yang didaulat sebagai pengganti Donnarumma sejauh ini benar-benar mampu tampil fantastis, yaitu hanya kebobolan sebanyak tiga kali di kompetisi Liga. Maka, tidak berlebihan untuk mengatakan bila keberadaan kiper asal Prancis tersebut telah membuat para penggemar lupa akan sosok Gianluigi Donnarumma.

Saat ini, spekulasi muncul bila nama Donnarumma berpotensi bergabung dengan Juventus, sebagai tim yang tengah membutuhkan sosok penjaga gawang menyusul performa anjlok Wojciech Szczęsny di bawah mistar Si Nyonya Tua.

Pada bursa transfer musim lalu, ketika Donnarumma dikaitkan dengan Juventus, sang Direktur Olahraga Federico Cherubini sempat mengatakan bila klub tidak mungkin memiliki dua kiper berkelas. Di sisi lain, pelatih Massimiliano Allegri saat itu juga mengaku lebih ingin mempertahankan nama Wojciech Szczęsny ketimbang mendatangkan kiper baru.

Namun setelah situasi berubah seperti sekarang ini, banyak yang mengatakan bila Juventus menjadi kandidat terkuat untuk jadi pelarian ideal bagi Donnarumma. Apalagi, kiper Italia, sedari dulu, memang lebih cocok berkarir di tanah sendiri untuk kemudian bisa menjadi legenda di tim nasional mereka.

Dengan situasi dan spekulasi yang terus muncul sejauh ini, menarik untuk menantikan bagaimana karir seorang kiper muda terbaik Italia akan berjalan.

Sumber referensi: football-italia, bein sports, football-italia 2, footbal5stars, goal

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru