Salahnya Sendiri! Nelangsa Klub Luar Setelah Depak Pemain Indonesia

spot_img

Kita pasti bangga melihat pemain Indonesia membela klub luar negeri. Saking bangganya pasti kita cari tahu tuh, seluk beluk klub yang dibela pemain Indonesia. Selain itu, dari segi pamor, klub tersebut pasti akan naik drastis apabila dibela pemain Indonesia.

Namun apa yang terjadi ketika klub tersebut ditinggal oleh pemain Indonesia? Tidak hanya pamornya saja yang jeblok, hal-hal lain pun juga. Bahkan ada klub yang sampai bangkrut. Penasaran klub mana saja itu? Mari kita bahas.

FK Senica

Kalian masih ingat FK Senica? Klub asal Slovakia tersebut pernah diperkuat oleh Egy dan Witan di tahun 2021. Pengaruh Egy dan Witan di lapangan pun terbilang cukup oke selama musim 2021/22. Egy dengan 2 gol dan 4 assist, sementara Witan dengan 4 gol dan 1 assist. Namun seiring berjalannya waktu, klub tersebut malah ditimpa masalah besar pada bulan Maret 2022.

Media Slovakia Sport.sk mengklaim bahwa FK Senica terlilit hutang dengan nilai mencapai 1 juta euro (Rp16,8 miliar). Dengan situasi seperti ini, pemain seperti Witan dan Egy mengalami tunggakan gaji.

Menurut laporan Sport.sk, bila FK Senica gagal menyelesaikan masalah hutangnya, mereka terancam terdegradasi ke Liga 3. Nasib Egy dan Witan pun terlunta-lunta. Egy dan Witan akhirnya memilih pergi pada Mei 2022.

Sampai akhirnya, FK Senica benar-benar diputuskan terdegradasi dari Fortuna Liga, dan lisensi klubnya dicabut oleh Federasi Sepak Bola Slovakia (SFZ). Klub itupun akhirnya bangkrut beneran, dan tak ada lagi hingga sekarang.

Lechia Gdańsk

Sebelum Egy dan Witan ke FK Senica, mereka terlebih dulu merumput di Liga Polandia bersama Lechia Gdańsk. Egy datang lebih dulu di tahun 2018, sementara Witan menyusul di tahun 2021. Klub Lechia Gdansk ini juga didanai oleh oleh ustad kondang tanah air, Yusuf Mansur lewat Paytren.


Meski belum pernah mencetak gol dan assist sejak 2018, namun selama Egy membela Lechia, klub tersebut tak pernah terdegradasi. Lechia konsisten di Liga Ekstraklasa, atau Liga Utama Polandia hingga musim 2021/22.

Namun pada bulan Juni 2021, Lechia Gdansk justru melepas Egy karena kontraknya habis. Pemutusan kontrak itu juga didasarkan pada menit bermain Egy yang kurang, serta torehan gol dan assist yang nihil. Ketika Egy dilepas, Paytren sebagai salah satu pemilik saham pun juga ikut angkat kaki.

Petaka Lechia setelah ditinggal Egy datang pada musim 2022/23. Klub itu sempat delapan laga tanpa kemenangan, dan telan lima kekalahan beruntun di liga. Puncaknya, Lechia harus terdegradasi dari kasta teratas Liga Polandia, lantaran cuma finish di urutan 17.

Mau tahu kondisi klub tersebut di musim ini?.Lechia memang sudah kembali ke Liga Utama Polandia. Namun lihat saja noh peringkatnya. Mereka masih terseok-seok di peringkat 17 hingga pekan ke-18. Mereka terancam terdegradasi lagi.

FC Vion

Masih ingat klub Egy lainnya yakni FC Vion? Ya, selepas dari FK Senica, Egy dikontrak selama setahun sejak agustus 2022, oleh klub Liga Slovakia, FC Vion. Klub ini ternyata punya sejarah membesarkan pemain top Eropa, sebut saja seperti Milan Skriniar.

Di Vion, Egy tentu ingin nasibnya seperti Skriniar. Namun sayang, umur Egy di klub ini justru pendek. Hanya enam bulan “si kelok sembilan” berada di FC Vion. Ia diputus kontraknya oleh klub karena alasan tidak cocok dengan tim. Menurut manajer tim, Marek Ondrejk, Egy kesulitan mengikuti gaya main yang diterapkan pelatih FC Vion saat itu, Ivan Galad.

Setelah Egy didepak, nasib FC Vion pun makin tak karuan. Di musim lalu, klub tersebut justru terdegradasi dari Liga Utama Slovakia karena menghuni dasar klasemen. Bahkan hingga musim ini, FC Vion masih saja berjuang di kasta kedua Liga Slovakia.

AS Trencin

Pasca hijrah dari FK Senica, Witan Sulaiman sempat gabung ke klub Liga Slovakia, AS Trencin. Witan gabung di klub tersebut sejak musim 2022/23. Klub ini juga dikenal sebagai penempa bakat-bakat pemain top Eropa. Sebut saja Leon Bailey, Wesley Moraes, Stanislav Lobotka, hingga Martin Skrtel.

Performa Witan selama di AS Trencin terbilang cukup berkembang. Torehan 4 gol dan 1 assist dari 14 laga, sempat dipuji pihak klub. Namun ketika sedang banyak dipuji, Witan justru memilih hengkang di awal tahun 2023.

Menurut apa yang dikatakan oleh pihak klub, Witan memilih hengkang karena kemauan sendiri. Menurut Direktur Teknik AS Trencin, Andrej Aik, Witan sebenarnya ingin dipertahankan karena kemajuan yang diperlihatkan. Namun tawaran Persija saat itu, telah membuat Witan akhirnya dilepas oleh Trencin.

Pasca ditinggal Witan, justru nasib AS Trencin makin buruk. Mereka musim lalu sampai mengikuti babak playoff degradasi Liga Utama Slovakia. Meski akhirnya lolos, namun di musim ini mereka kembali terseok-seok hingga pekan 17 Liga Utama Slovakia. Trencin masih menghuni peringkat 10 dari 12 tim, dan terancam mengikuti babak playoff degradasi lagi.

Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons

Sebelum gabung Port FC, Asnawi sempat membela dua klub Korea Selatan, Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons. Asnawi pertama kali abroad gabung Ansan Greeners di tahun 2021. Selama dua musim gabung, Asnawi bukanlah sekadar ban serep. Ia sering tampil dengan mencatatkan total 42 laga.

Keberadaan Asnawi sangat penting bagi pelatih Ansan waktu itu, Lim Jong-heon. Sampai-sampai saat Asnawi dilepas ke Jeonnam Dragons pada 2023, Lim Jong-heon merasa kehilangan. Lim merasa susah mencari pengganti seperti Asnawi di timnya.

Sejak ditinggal Asnawi, mereka hampir terdegradasi karena berada di peringkat 12 K-League 2 musim lalu. Di musim ini, mereka juga gagal promosi lagi karena hanya menyelesaikan musim di peringkat 11 dengan 37 poin.

Lain halnya cerita Asnawi di Jeonnam Dragons. Di klub tersebut, Asnawi bahkan sempat dijadikan biang kerok ketika Jeonnam gagal promosi musim lalu. Saat laga penentuan promosi ke K-League, Jeonnam menyerah dari Bucheon FC. Asnawi di laga tersebut kena semprot pelatih Lee Jang-kwan, karena melakukan pelanggaran yang berbuah penalti untuk Bucheon.

Nawi pun akhirnya dilepas oleh Jeonnam pada Januari 2024. Asnawi dilepas bersama 9 pemain lain karena tak diperpanjang kontraknya. Setelah tak diperkuat Asnawi, klub tersebut kembali gagal promosi ke K-League. Musim ini, Jeonnam hanya finish di peringkat 4 K-League 2, dengan 57 poin.

KMSK Deinze

Klub Belgia KMSK Deinze pernah dibela oleh Merselino Ferdinan selama kurang lebih setahun sejak Januari 2023. Selama setahun, Lino hanya jadi pemanis belaka di klub berjersey orange-hitam tersebut. Ia hanya main di 7 laga saja, itupun sebagai pemain pengganti.

Hal itulah yang membuat Lino dan klub bersepakat untuk mengakhiri kerjasamanya di awal tahun 2024. Bersama 10 pemain lain, Lino tak diperpanjang kontraknya. Setelah Lino pergi, tim ini justru mengalami masalah besar. KMSK Deinze terlilit hutang.

Pada bulan November 2024, hutang Deinze sempat dijanjikan akan dilunasi oleh investor baru bernama Doudou Cisse. Cisse mengatakan bahwa perusahaannya, AAD Invest Group akan menalangi semua utang piutang yang diwarisi oleh pemilik KMSK sebelumnya, ACA Football Partners.

Akan tetapi, omongan itu hanya bualan belaka. Utang yang dimiliki oleh Deinze tidak terlunaskan. Akibatnya, tim yang berdiri 1926 tersebut dinyatakan bangkrut per hari Rabu 11 Desember 2024, oleh pengadilan bisnis Gent.

https://youtu.be/qwkwr_lOHtk

Sumber Referensi : cnn, bola.com, cnn, bola.net, cnn, tempo, superball, okezone, tribunnews, superball, tempo

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru