Pelatihnya Sombong Hina Kroasia! Timnas Kanada Kena Batunya

spot_img

Datang dengan skuad yang meyakinkan ke Piala Dunia 2022, Timnas Kanada sepertinya sudah sangat mantap menjalani turnamen tersebut. Pasukan John Herdman sudah siap lahir batin untuk memberikan kejutan di Piala Dunia pertamanya sejak 36 tahun yang lalu.

Kegemilangan Kanada terlihat di pertandingan pertama Grup F. Menghadapi Timnas Belgia, Kanada memberi perlawanan berarti. Meski pada akhirnya mereka gagal menaklukkan anak asuh Roberto Martinez. Namun, keyakinan Kanada masih meletup-letup, terutama pelatihnya.

Menghadapi Kroasia di laga berikutnya, keyakinan untuk menang meluap-luap. Akan tetapi keyakinan saja tidak cukup. Kanada kemudian keok di tangan Kroasia 4-1.

Nasib Kanada di Piala Dunia pun terhenti. Kekalahan atas Maroko menambah kesengsaraan mereka di Piala Dunia 2022. Di sisi lain, kekalahan atas Kroasia juga sebetulnya karena Kanada kemakan omongan pelatihnya sendiri. Lho, kok bisa?

Lolos ke Piala Dunia dengan Cara yang Luar Biasa

Kanada bisa lolos ke Piala Dunia setelah mengumpulkan 28 poin di kualifikasi zona CONCACAF. Poin yang sama dengan Meksiko, tapi unggul selisih gol. Kanada bisa mencetak 23 gol dan kebobolan 7 gol, sedangkan El Tri hanya bisa mencetak 17 gol dan kebobolan 8 gol.

Lebih dahsyatnya lagi, dari 14 laga kualifikasi, Kanada bisa mengumpulkan 8 kali kemenangan, 4 hasil seri, dan cuma menelan 2 kekalahan. Kanada pun berhasil lolos dengan memuncaki klasemen. Dengan begitu, wajar jika Kanada harusnya bisa menjadi salah satu kuda hitam di Piala Dunia. Namun, malah yang terjadi justru sebaliknya.

Terlalu Banyak Membuang Peluang

Kalau boleh jujur, Kanada tampil mengesankan di laga pertama Piala Dunia menghadapi Belgia. Melawan tim berperingkat dua FIFA itu, anak asuh John Herdman tidak gentar sama sekali. Bahkan Jonathan David dan kolega rajin menciptakan ancaman ke gawang Thibaut Courtois.

Dalam laga kontra Belgia, para punggawa Kanada terbilang berhasil memaksa anak asuh Roberto Martinez mencapai batas kemampuan terbaiknya. Salah satunya adalah Thibaut Courtois. Para pemain Les Rouges beberapa kali membombardir gawang kiper Real Madrid tersebut.

Total Kanada melakukan 33 tembakan. Dari situ tiga tembakan mengarah ke gawang. Namun tidak ada satu pun yang berbuah gol. Kanada punya kesempatan untuk mencetak gol lebih dulu di menit ke-10. Setelah Yannick Carrasco melakukan handball di kotak terlarang dan menerima kartu kuning.

Sayangnya, Alphonso Davies yang jadi algojo penalti gagal menunaikan tugasnya. Sepakan penalti pemain Bayern Munchen itu berhasil ditepis Thibaut Courtois yang tampil kesetanan di laga tersebut. Gagal mengonversi peluang menjadi gol sudah otomatis membuat tim harus menelan kekalahan.

Herdman Frustrasi dan Mengejek Timnas Kroasia

Walaupun tampil sangat bagus di laga kontra Belgia, namun kekalahan tetap akan mendatangkan kekecewaan. Rasa kecewa itu terpancar dari sikap pelatih Kanada, John Herdman. Ia dikabarkan frustrasi karena kekalahan itu. Tidak hanya frustrasi, Herdman juga menunjukkan sikap yang kurang ksatria.

Jelang laga kedua menghadapi Kroasia, Herdman memberikan komentar yang tidak pantas. Komentar itu disinyalir menghina Timnas Kroasia. Melalui sesi wawancara resmi, Herdman melontarkan pernyataan bernada konfrontatif.

Dilansir Mirror, John Herdman mengatakan ke pemainnya untuk “go and eff” Kroasia. Entah apa maksudnya. Tapi kata “eff” diyakini secara luas memiliki makna kasar dan menghina. Jelas hal itu menggegerkan media dan publik sepakbola. Apalagi setelah tahu kalau akhirnya Kanada kalah telak dari Kroasia.

Selain itu, Herdman mengatakan anak asuhnya bakal mengobrak-abrik Kroasia. Melontarkan kata-kata yang dianggap kasar dan menghina, tentu tidak elok bagi seorang pelatih. Terlebih timnya sedang dalam kondisi berupaya untuk memperpanjang nafas di Piala Dunia.

Sindiran Balik Tabloid Kroasia

Omongan Herdman itu ternyata menimbulkan perang urat saraf sebelum laga Kanada vs Kroasia. Sebab, salah satu surat kabar Kroasia, 24 Sata merasa tersinggung dan akhirnya membalas kata-kata Herman dengan sindiran yang menohok.

Surat kabar tersebut memasang foto pelatih Kanada, John Herdman dalam keadaan bugil dengan mulut dan alat vitalnya tertutup bendera Kanada berbentuk daun maple. Tidak hanya itu, di samping foto tersebut terdapat sebuah slogan yang berbunyi “Kamu punya mulut, tapi apakah kamu punya nyali juga?”.

Omongan John Herdman itu tidak hanya dibalas oleh surat kabar Kroasia. Pelatih Kroasia sendiri, Zlatko Dalic juga memberikan komentar terhadap lawannya itu. Pria kelahiran Livno, Bosnia and Herzegovina itu mengatakan bahwa itu hak John Herdman untuk mengatakan apa pun yang ia ingin katakan.

“Kami hanya ingin fokus ke pertandingan agar mendapat hasil yang baik,” kata Zlatko Dalic dilansir Mirror.

Dalic menanggapi perkataan Herdman tidak dengan normatif saja. Ia juga bilang bahwa timnya layak untuk dihargai dan dihormati. Tidak salah Dalic mengatakan demikian. Karena Kroasia adalah runner up Piala Dunia edisi sebelumnya.

Keputusan Herdman di Lapangan Tidak Tepat

Tensi sebelum pertandingan itu mau tidak mau, pasti akan berpengaruh pada jalannya laga. Namun, Kroasia meskipun kekuatannya sedang memulai tahap penghabisan, tapi masih sangat berbakat. Apalagi hanya sekadar menghadapi Kanada yang sudah lama tidak tampil di Piala Dunia.

Pernyataan Herdman sama sekali tidak mempengaruhi kualitas permainan Kroasia. Bahkan sebaliknya, Herdman justru beberapa kali mengambil keputusan yang tidak tepat di laga menghadapi Kroasia. Kanada memang mengejutkan dengan gol cepat Alphonso Davies. Namun, setelah itu Les Rouges kalah level.

Bagi pemain Kroasia, perkataan Herdman yang cenderung menghina itu justru menjadi motivasi. Pemain Kroasia, Andrej Kramaric bahkan mengatakan ingin berterima kasih pada Herdman atas motivasinya. “Ini (perkataan Herdman) adalah motivasi seluruh (pemain) Kroasia,” katanya.

Dalam laga kontra Kroasia, Herdman memasang skema 4-4-2, berbeda dengan laga sebelumnya, di mana ia memasang formasi 3-4-2-1 saat menghadapi Belgia. Dengan formasi itu, Kanada justru bertahan dengan cara yang buruk. Sampai Kroasia bisa mencetak 4 gol.

Tidak hanya itu. Keputusan untuk tetap memasang Atiba Hutchinson di lini tengah kurang tepat. Dilansir The Athletic, keputusan tetap memainkan Hutchinson meski usianya sudah 39 tahun adalah karena berkaitan dengan loyalitas. Pertandingan melawan Kroasia adalah pertandingan ke-100 bagi Hutchinson.

Herdman sebagai pelatih malah tidak tegas. Ia tidak berani mengganti Hutchinson. Pada menit 55, ia layak diganti, namun Hutchinson memaksa bertahan dan Herdman menurutinya. Padahal Hutchinson tidak bisa mengimbangi kecepatan pemain Kroasia.

Selain itu, pengambilan keputusannya dalam bertahan juga dipertanyakan. Bahkan gol pertama dan ketiga Kroasia berasal dari kesalahan Hutchinson. Well, Kanada akhirnya tumbang di Piala Dunia. Setelah lama tidak bermain di Piala Dunia, ketika bermain di Piala Dunia mereka tidak lama.

Sumber: TheAthletic1, TheAthletic2, Mirror1, Mirror2, CBC, TFA, Tribunnews

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru