Para Penerus Messi! Jebolan La Masia yang Menghebohkan Musim 2023/24

spot_img

Ngomongin Barcelona tak bisa lepas dari La Masia. Era kejayaan Blaugrana sejak dulu selalu identik dengan produk akademi mereka itu. Di era sekarang ketika Barca terkena krisis keuangan, produk La Masia muncul sebagai alternatif. Talenta muda La Masia menjelma pemain yang dibutuhkan. Mereka mulai bisa diandalkan dan mampu membuat beberapa perubahan. Siapa sajakah mereka?

Pau Cubarsi

Dulu Barcelona punya Pique, bek tengah tangguh alumni La Masia yang sukses menjadi salah satu bek terbaik dunia. Namun, penerusnya seperti Marc Muniesa, Marc Bartra, maupun Andreu Fontas hilang ditelan bumi.

Namun kayaknya di musim ini, Barcelona kelahiran titisan Pique yang baru. Ia adalah Pau Cubarsi. Pemain ini baru berusia 16 tahun, namun perawakannya sudah seperti orang dewasa. Ia punya tinggi badan 1,84 meter, badannya juga kekar. Pokoknya ideal sekali deh untuk menjadi bek tengah.

Cubarsi berada di La Masia sejak 2018. Namun uniknya, bakat terbaiknya justru terendus ketika masuk skuad Timnas Spanyol U-17. Ketika Piala Dunia U-17 di Indonesia, Cubarsi jadi tulang punggung pertahanan La Furia Roja, lho.

Dari beberapa penilaian performa Cubarsi di level timnas, Xavi lalu mulai percaya untuk mempromosikannya ke skuat senior. Cubarsi baru debut di tim senior pada laga Copa Del Rey saat melawan Unionistas bulan Januari 2024.

Namun, penampilan apiknya justru muncul ketika ia debut di UCL melawan Napoli. Striker seperti Victor Osimhen dibuatnya tak berkutik. Dia bahkan didaulat sebagai Man of The Match di laga tersebut.

Belum lagi ketika ia tampil perkasa membendung gempuran dari pemain Atletico Madrid ketika menang 0-3 di La Liga. Ya, beruntung sekali Barca punya bek seperti Cubarsi. Ia mungkin akan menjadi “Pique baru” di masa depan.

Hector Fort

Setelah ditinggal Jordi Alba, bek kiri Barcelona butuh suksesor. Alejandro Balde awalnya diproyeksikan menjadi suksesornya. Alumni La Masia tersebut sempat tampil oke musim lalu. Namun sayang, di musim ini ia malah sering dibekap cedera.

Tapi tenang, Xavi masih punya lagi bek kiri baru dari La Masia, ia adalah Hector Fort. Fort satu angkatan dengan Cubarsi, baik di klub maupun timnas. Namun Fort adalah seorang bek sayap. Ia versatile, bisa bermain sebagai bek kiri maupun kanan.

Xavi tahu potensinya. Fort dianggap Xavi sebagai bek cepat yang serba bisa. Karena itu ia coba promosikan Fort ke skuad senior Barca musim ini. Debutnya tak kaleng-kaleng, langsung di UCL. Yakni ketika melawan Royal Antwerp.

Namun penampilan Fort justru banyak disorot di laga Copa Del Rey melawan Barbastro. Fort meraih satu assist di laga itu. Bahkan ketika menang 0-3 melawan Atletico Madrid di La Liga, Fort terbukti tangguh. Sebagai bek yang cepat, ia ternyata juga kuat dalam hal duel.

Ya, kehadiran Fort di skuad utama Barcelona mampu menambah kedalaman skuad Xavi. Fort dan Cancelo bisa saling mengisi posisi bek kiri. Jadi, kehilangan permata masa depan seperti Balde tak terlalu berpengaruh.

Inaki Pena

Pasca munculnya Victor Valdes, jarang lagi ada kiper produk La Masia yang sukses lagi. Sejak itu, kiper Barca dihuni oleh kiper asing yakni Claudio Bravo maupun Marc Andre Ter Stegen.

Namun tenang saja Cules, Barca kini punya produk La Masia yang sudah siap diandalkan di masa depan yakni, Inaki Pena. Ia adalah angkatan lama La Masia tahun 2012. Lama ia berproses, namun justru penampilan apik Pena mulai disorot ketika ia dipinjamkan ke Galatasaray tahun 2022 lalu.

Melihat penampilannya makin terasah di Turki, Xavi kepincut membawanya pulang dan diberi kontrak jangka panjang hingga 2026. Xavi yakin Pena akan jadi kiper masa depan Barca seperti dulu Victor Valdes.

Meski sejak awal musim ini masih saja menjadi ban serep Ter Stegen, Pena masih percaya untuk bertahan bersama Xavi. Sampai akhirnya ia mendapat berkah ketika Ter Stegen cedera. Kiper kelahiran Alicante itu mau tidak mau jadi pilihan utama Xavi. Sejak itulah Pena mulai menunjukan kapasitasnya sebagai kiper utama El Barca yang layak.

Salah satu penampilan terbaiknya musim ini yakni ketika melawan Atletico Madrid di La Liga pekan ke-15. Barca clean sheet dan menang 1-0. Tak hanya beberapa penyelamatan dari Pena saja yang dipuji, namun keterlibatannya dalam build up juga.

Ya, Pena makin diperhatikan sebagai calon kuat pengganti Ter Stegen di masa depan. Jadi, nantinya kalau Barca krisis lagi dan Ter Stegen sudah semakin menua, Barca tak usah pusing beli kiper lagi. Pena sudah siap.

Fermin Lopez

Sebagai alumni La Masia, Xavi tak henti-hentinya coba mengorbitkan pemain lini tengah baru dari La Masia. Musim ini ada lagi satu pemain tengah La Masia yang sekarang bisa menembus tim utama yakni Fermin Lopez.

Pemuda 20 tahun tersebut sudah berada di La Masia sejak 2016 silam. Ia berproses sampai akhirnya di musim ini, ia diberi kesempatan Xavi debut di tim utama.

Xavi suka gaya bermain model Fermin. Meski berposisi asli sebagai gelandang tengah, ia juga bisa bermain di berbagai posisi. Ia bisa mengemban peran dengan sama baiknya ketika dijadikan sebagai gelandang serang atau pemain sayap. Selain punya kontrol bola yang aduhai, Lopez juga punya naluri mencetak gol yang tinggi.

Selain itu, penampilannya yang tak grusa-grusu seperti Gavi juga disukai oleh Xavi. Fermin kini sedang on fire di Barcelona. Satu golnya menjadi bagian yang mengantarkan Barca lolos ke 8 besar UCL. Selang beberapa harinya di La Liga, satu golnya juga turut andil mencukur Atletico Madrid 0-3.

Xavi senang dengan perkembangan Fermin yang pesat. Ia tak lagi pusing menata lini tengah Barca ketika ditinggal Gavi maupun Pedri. Ya, Fermin adalah permata baru Blaugrana yang cepat atau lambat akan menjelma jadi bintang besar.

Lamine Yamal

Salah satu fenomena produk La Masia yang mencuri perhatian musim ini adalah Lamine Yamal. Bayangkan, usianya baru 16 tahun namun ia sudah memukau dunia dan beberapa kali menjadi penyelamat Barcelona.

Saking hebatnya, Yamal sempat dijuluki sebagai titisan Messi. Untungnya Yamal tahu diri bahwa ia jauh dari kehebatan La Pulga. Ia meminta media tak membesar-besarkan namanya. Yamal takut seperti pemain lain yang gagal setelah dianggap sebagai The Next Messi.

Dari segi kesempatan bermain, sama seperti Fermin. Xavi lah yang memberinya banyak kesempatan bermain musim ini. Sebagai penyerang sayap, Yamal punya dribbling, kecepatan, serta kecerdasan yang mumpuni dalam mengolah si kulit bundar. Bahkan kalau menurut Xavi, dengan kemampuannya itu Yamal dianggap bukan seperti pemain usia 16 tahun.

Teringat gol penting Yamal ketika Barca menang melawan Mallorca 1-0 di La Liga pekan ke-28. Sungguh indah. Tendangan dengan efek lengkung dari jarak jauh membuat Barca membawa pulang tiga poin. Yamal juga sebelumnya mencatatkan brace penting yang menjadi penyelamat Barca ketika hampir kalah dari Granada di pekan-24 La Liga.

Yamal adalah fenomena menarik Barcelona. Ia adalah aset berharga masa depan. Namun Barca harus tau diri. Yamal bukan robot. Jangan terlalu diforsir terus, takutnya seperti Pedri dulu, kelelahan dan rentan cedera. Yamal harus diperlakukan bak permata mahal. Barca harus hati-hati merawatnya.

https://youtu.be/1KfI0H52Fnw 

Sumber Referensi ; fcbarcelonanoticias, barcauniversal, planetfootball, foottheball

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru