“Class of 92” yang berisikan Paul Scholes, Gary Neville, hingga David Beckham jadi bukti kalau akademi Manchester United kerap menghasilkan talenta-talenta terbaik. Tapi hingga saat ini kualitas alumni akademi MU belum ada yang menyamai mereka. Jebolan akademi United selanjutnya terbilang mengalami penurunan kualitas.
Banyak dari mereka yang tak bisa menembus skuad utama Setan Merah. Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat hanya Marcus Rashford lah satu-satunya lulusan akademi yang performanya stabil. Sisanya? Lenyap bak ditelan bumi. Dari sekian banyak nama, berikut adalah lulusan akademi yang digadang-gadang bakal sukses, tapi malah gagal total.
Daftar Isi
Jesse Lingard
Nama pertama tentu saja Jesse Lingard. Pemain yang kerap menunjukan selebrasi unik itu sempat jadi harapan di awal kemunculannya bersama Manchester United. Lingard bahkan sesekali menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam mencetak gol solo run.
Pada musim 2014/15, pemain berpaspor Inggris itu jadi salah satu pemain akademi yang diberikan kesempatan debut di tim utama oleh Louis Van Gaal. Mendapat kesempatan tak membuat dirinya langsung mengamankan satu tempat di skuad utama. Lingard terus berjuang bahkan hanya untuk masuk ke daftar pemain cadangan.
Namun, inkonsistensi performa sudah jadi penyakit menahun Lingard. Performa angin-anginan membuatnya dihujat oleh fans. Lingard bahkan sempat depresi menghadapi tekanan dari fans. Lingard sampai beralih ke minuman keras untuk menghilangkan tekanan besar tersebut. Setelah tersisih dari skuad dan gagal mengembalikan performa terbaiknya bersama Nottingham Forest, kini Lingard berstatus tanpa klub.
Federico Macheda
Selanjutnya ada Federico Macheda. Pemain yang satu ini tak memiliki banyak kisah di Manchester United. Satu-satunya momen yang paling diingat dari Macheda adalah gol spektakuler di laga debut melawan Aston Villa musim 2008/09. Dengan usianya yang baru menginjak 17 tahun, ia jadi pemain termuda yang mencetak gol untuk United di Liga Inggris.
Macheda sendiri sudah bergabung dengan MU sejak usia enam tahun. Dan setelah gol bersejarah itu, Macheda langsung digadang-gadang bakal menjadi penyerang masa depan Manchester United. Namun, anggapan sebagian besar fans pun salah. Karirnya redup setelah mengabaikan saran Sir Alex Ferguson.
Usianya yang masih muda membuat Fergie mempertimbangkan untuk meminjamkan Macheda ke klub Inggris. Selain agar mendapat menit bermain yang cukup, meminjamkannya ke tim Inggris akan memudahkan Fergie untuk memantaunya. Namun, sang pemain dengan beraninya menolak saran Fergie. Macheda justru meminta untuk dipinjamkan ke Sampdoria, klub dari tanah kelahirannya.
Kepindahannya ke Sampdoria justru jadi awal kemerosotan karir sang pemain. Sampdoria memberikan terlalu banyak beban kepada Macheda. Bukannya belajar, ia justru terbebani akan tanggung jawab. Alhasil, ia gagal membuktikan diri ketika kembali ke Manchester. Sebagian besar karirnya di MU dihabiskan sebagai pemain pinjaman saja.
Ravel Morrison
Siapa yang tak kenal Ravel Morrison? Lulusan akademi Manchester United yang dianggap bakal jadi gelandang masa depan MU itu merupakan talenta berbakat yang tak pernah mencapai puncak performa. Wayne Rooney bahkan sempat memujinya sebagai pemain yang memiliki kemampuan komplit. Morrison dinilai memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi gelandang terbaik di Eropa.
Beberapa media Inggris bahkan meyakini kalau talentanya lebih berharga ketimbang Paul Pogba yang satu angkatan dengannya di akademi. Namun, Morrison tak bisa menahan diri dari gaya hidup tak sehat dan lingkungan yang buruk. Itu disebabkan karena sang pemain dibesarkan di daerah pinggiran Kota Manchester.
Dua tahun setelah promosi ke tim utama tanpa pernah bermain, Morrison dilepas United ke West Ham. Sempat melanglang buana bersama Cardiff City, Lazio, Atlas, Ostersund, dan ADO Den Haag, kini Morrison masih bermain di DC United, tim yang dilatih Wayne Rooney.
James Wilson
Berikutnya ada James Wilson. Masih ingat dengan penyerang cepat ini? Ya, dia pernah mengejutkan Inggris ketika mencetak brace di laga kontra Hull City di ajang Liga Inggris musim 2013/14. Ia bisa menembus skuad utama Manchester United setelah mencetak lima gol dari enam pertandingan di ajang UEFA Youth League.
Namun, setelah mencetak brace itu namanya tak pernah terdengar lagi. Sempat diharapkan bisa jadi penerus Robin Van Persie dan Wayne Rooney yang sudah mulai termakan usia, Wilson justru menjadi pemain pinjaman abadi. Ia dipinjamkan sebanyak empat kali sebelum akhirnya dilepas secara gratis ke klub Skotlandia, Aberdeen tahun 2019.
Gangguan cedera jadi salah satu penyebab Wilson gagal mencapai potensi maksimalnya. Setelah gagal mencetak satu gol pun untuk Aberdeen dalam 16 percobaan pada 2019/20, Wilson menandatangani kontrak berdurasi 18 bulan dengan tim League Two, Salford City. Tapi karena masih saja tak bisa memperbaiki performa, kini sang pemain terdampar di divisi ketiga Inggris bersama Port Vale
Adnan Januzaj
Bernasib sama dengan James Wilson, Adnan Januzaj juga termasuk dalam lulusan akademi Manchester United yang terlalu dieluh-eluhkan tapi pada akhirnya tak meninggalkan jejak apapun. Kemunculannya di skuad utama United membuat beberapa pengamat sepakbola memprediksi kalau dirinya akan mewarisi nomor tujuh di masa depan. Tapi nyatanya tidak.
Mendapat kesempatan debut dari David Moyes di musim 2013/14, Januzaj dinilai sebagai salah satu pemain potensial yang diwariskan oleh Sir Alex Ferguson. Dua golnya ke gawang Sunderland tak akan pernah bisa dilupakan oleh sebagian besar fans United. Sayangnya, kemampuan Januzaj tak pernah cukup. Inkonsistensi jadi salah satu penyebabnya. Itu bahkan masih jadi permasalahan Januzaj hingga sekarang.
Sama halnya dengan pemain-pemain seangkatannya, Januzaj yang sempat jadi andalan pun akhirnya hanya bernasib sebagai pemain pinjaman. Dari mulai Borussia Dortmund hingga Sunderland, semuanya pernah ia jajal. Tapi performanya tak kunjung membaik. Akhirnya ia dilepas secara permanen ke Real Sociedad tahun 2017.
Angel Gomes
Selanjutnya ada Angel Gomes. Pemain sayap mungil namun gesit ini juga sempat memberi harapan untuk masa depan Manchester United. Bagaimana tidak? Di usianya yang baru menginjak 17 tahun, ia sudah mencatatkan debut di skuad utama United. Ia juga jadi kapten di Timnas Inggris U-17 saat mereka menjuarai Piala Dunia U-17 tahun 2017.
Namun, nasibnya kini tak lebih baik dari rekan seangkatannya di Timnas U-17, Phil Foden. Gomes justru kesulitan menembus skuad utama United. Menit bermainnya sangat terbatas di era kepelatihan Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal itu lebih mempercayai pemain-pemain matang siap pakai.
Alhasil, Gomes hanya membuat 10 penampilan di semua kompetisi dalam dua tahun lebih berseragam Manchester United. Kurangnya waktu bermain membuat Gomes enggan menandatangani perpanjangan kontrak dan memilih bergabung dengan klub Prancis, Lille tahun 2020.
Timothy Fosu-Mensah
Talenta terakhir yang gagal membuktikan diri di skuad utama Manchester United adalah Timothy Fosu-Mensah. Sempat menunjukan potensi dengan kecepatan dan kepiawaiannya membantu serangan, Fosu-Mensah pun dirasa layak untuk menembus skuad utama Manchester United musim 2016/17.
Sayangnya, pemain asal Belanda itu bermasalah dengan cedera. Ia lebih sering berada di ruang perawatan ketimbang tampil di lapangan. ACL nya pecah saat menjalani masa peminjaman ke Fulham. Cederanya memang pulih, tapi cedera tersebut sangat mempengaruhi performanya.
Di era Ole Gunnar Solskjaer, United sebetulnya masih ingin memberi kesempatan kepada Fosu-Mensah dengan menawarkan perpanjangan kontrak. Tapi, ia paham kalau klub tidak bisa menjamin menit bermainnya. Akhirnya, ia memilih hengkang ke Bayer Leverkusen tahun 2021.
Sumber: Sportskeeda, Mirror, 90min, Express