Optimis Juara Kalau Punya Skuad Begini di Piala AFF U-19 2024?

spot_img

Rakyat Indonesia butuh pelipiur lara setelah gagal juara di Piala AFF U-16 lalu. Sakit hati karena kegagalan Timnas U16 harapannya bisa terobati pada ajang Piala AFF U-19 2024 yang sebentar lagi digelar di Surabaya.

Percaya saja, dengan sentuhan Coach Indra Sjafri Timnas U-19 mampu berprestasi lebih baik kali ini. Syukur-syukur nostalgia Timnas U-19 juara di Sidoarjo tahun 2013 silam, bisa kembali terulang.

Apalagi saat ini Timnas Indonesia U-19 punya banyak materi pemain keturunan yang bisa mengangkat performa tim. Dengan racikan strategi menyerang 4-3-3 ala Coach Indra, optimis nggak nih Timnas U-19 kembali raih mahkota?

Sebelum membahas skuad ideal untuk timnas di Piala AFF U-19, kalian subscribe dan nyalakan loncengnya dulu ya..agar tak ketinggalan sajian menarik dari Starting Eleven.

Kiper

Di posisi kiper ada Ikram Al Ghifari. Kiper “local pride” yang semoga saja membuat gawang Indonesia tetap perawan di Piala AFF U-19 nanti. Bukan mustahil, pasalnya performa kiper 17 tahun kelahiran Sumatera Barat tersebut, masih yang terbaik di levelnya saat ini.

Masih ingat di Gelora Bung Tomo saat Piala Dunia U-17 lalu? Al Ghifari penampilannya disorot dunia berkat kepiawaiannya di laga kontra Ekuador. Pemain berpostur 1,83 meter tersebut benar-benar tangguh menahan gempuran pemain Ekuador saat itu. Meski beberapa kali tampak menahan rasa sakit, Ikram tak menyerah dan terus bertahan hingga peluit akhir laga.

Tak hanya penampilannya yang heroik di Piala Dunia U-17 saja. Di turnamen Toulon yang lalu Al Ghifari juga memukau. Terutama saat melawan Ukraina. Meski kebobolan tiga gol, Al Ghifari catatkan banyak penyelamatan. Bisa jadi kalau kipernya bukan Al Ghifari, gawang Indonesia bisa jebol lebih banyak.

Bek Tengah

Lalu di posisi bek tengah, ada duo bek keturunan Dion Markx dan Meshaal Hamzah. Dion Wilhelmus Eddy Markx, adalah pemain keturunan Belanda yang sudah dicoba di dua laga di ajang Toulon Cup oleh Coach Indra.

Pemain 1,88 meter tersebut bisa jadi tembok kokoh Indonesia di Piala AFF U-19 nanti. Bek berusia 19 tahun tersebut juga telah jadi andalan di klubnya Nijmegen U-21. Markx telah tampil reguler dengan total 23 penampilan dengan 1.851 menit bermain.

Ia sudah mencatatkan satu gol musim ini bersama Nijmegen U-21. Selain itu, ia juga jadi bagian membantu klubnya menduduki peringkat dua di divisi dua Liga Belanda U-21 musim 2023/24.

Markx akan dibantu oleh Meshaal Hamzah. Hadirnya bek yang juga punya postur tinggi besar 1,83 meter ini, juga makin membuat lini pertahanan Indonesia mengerikan. Sebelumnya, pemain keturunan Sudan ini sudah dicoba selama enam laga oleh Coach Indra. Termasuk di turnamen Toulon.

Secara komposisi, pemain yang mengidolakan Marc Klok ini ideal untuk berduet dengan Markx. Pasalnya, Markx yang jago build-up akan berpadu dengan Hamzah yang jago intercept. Sebuah kombinasi ciamik yang perlu dicoba oleh Coach Indra.

Bek Kanan

Lalu di sektor bek kanan ada nama potensial yakni Welber Jardim. Pemain keturunan Brasil ini sudah lama jadi andalan Indonesia. Baik itu di Piala Dunia U-17, maupun turnamen Toulon. Jardim dibawah asuhan Coach Indra masih tetap dipercaya sebagai andalan. Namun bedanya, di turnamen Toulon lalu Jardim lebih diplot sebagai pemain tengah.

Kepiawaian Jardim dengan penetrasinya yang agresif saat menyerang, sama baiknya jika ditempatkan sebagai bek kanan maupun gelandang tengah. Masih ingat ketika Jardim sumbang satu assist saat melawan Panama di Piala Dunia U-17 lalu? Ya, Jardim sangat berpotensi mengulangi kisah sukses sebagai bek kanan di Piala AFF U-19 nanti.

Bek Kiri

Lalu di sektor bek kiri ada pemain keturunan Belanda, Tim Geypens. Geypens sudah empat kali dipercaya Coach Indra di turnamen Toulon. Ia adalah bek kiri yang cukup gesit. Sekarang ini Geypens adalah anggota klub FC Emmen di kasta liga dua Belanda. Geypens sebelum hijrah ke FC Emmen, adalah pemain yang pernah masuk skuad senior FC Twente di Eredivisie musim lalu.

Direktur teknis FC Emmen, Nico Haak, memberikan pujian terhadap bakat yang dimiliki oleh Tim Geypens. Ia menilai Geypens memiliki kemampuan umpan yang bagus, dan bertipikal menyerang.

Ya, Geypens nantinya bisa jadi senjata mematikan Coach Indra untuk menyisir sisi flank sebelah kiri. Kemampuan overlap-nya diharapkan mampu membantu serangan timnas Indonesia.

Gelandang Tengah

Melangkah ke posisi gelandang tengah. Mimin tempatkan trio gelandang keturunan yang dipunyai timnas, yakni Ji Da Bin, Mauresmo Hinoke, serta Sem Yvel. Tiga pemain dengan tipe permainan yang berbeda.

Meski posisi aslinya adalah gelandang serang, Sem Yvel malah sering ditempatkan Coach Indra sebagai gelandang bertahan di turnamen Toulon lalu. Postur tubuhnya yang ideal 1,84 meter, serta kemampuan duelnya yang apik, dianggap Coach Indra lebih cocok jika ditempatkan sebagai gelandang bertahan di Piala AFF U-19 nanti.

Pemain NAC Breda U-21 tersebut akan dibantu dua rekannya yang lebih agresif yakni Ji Da Bin, dan Mauresmo Hinoke. Ji Da Bin sudah familiar di telinga kita sejak Piala Dunia U-17 lalu. Pemain ASIOP ini akan diandalkan Coach Indra jadi jembatan di lini tengah timnas. Keunggulan Ji Da Bin ini adalah daya jelajahnya. Ia termasuk pemain yang agresif melakukan pressing.

Sedangkan gelandang serang timnas akan diperankan oleh Mauresmo Hinoke. Hinoke jadi sorotan saat tampil oke di ajang Toulon. Pemain FC Dordrecht U-21 itu menarik perhatian karena skill individunya yang menonjol.

Di ajang Toulon lalu, tiap kali Hinoke membawa bola, 2 hingga 3 pemain lawan sering bisa ia lewati. Wajar saja jika Coach Indra akan memberinya tempat inti di Piala AFF U-19 nanti. Ia bisa saja diplot sebagai kreator serangan timnas.

Striker

Lalu di lini serang, mimin akan tempatkan dua pemain keturunan yakni Jens Raven dan Ousmane Maiket Camara, di belakang striker murni Arkhan Kaka Purwanto. Jens Raven adalah pemain yang gesit dan bisa berpindah-pindah posisi mengisi sisi sayap serang timnas. Raven ibarat Rafael Struijk yang punya daya jelajah tinggi di lini depan. Ia bukan tipe penyerang yang malas turun.

Dengan kecepatannya, pemain FC Dordrecht U-21 itu diharapkan jadi momok menakutkan bagi lini belakang Kamboja, Filipina dan Timor Leste di fase grup. Namun Raven tak sendirian. Ia akan ditemani pemain keturunan lain yakni Ousmane Maiket Camara. Pemain 16 tahun keturunan Guinea. Meski tak dibawa ke turnamen Toulon, namun Camara masih diharapkan oleh Coach Indra untuk jadi andalan di Piala AFF U-19 nanti.

Camara punya postur ideal sebagai penyerang, yakni 1,84 meter. Meski lebih berposisi sebagai penyerang tengah, ia juga bisa jadi alternatif untuk mendobrak lini pertahanan lawan lewat sisi sayap. Pasalnya, Camara ini juga mahir dari segi kecepatan dan akselerasi.

Camara dan Raven nantinya diharapkan menjadi partner yang cocok bagi Arkhan Kaka sebagai striker ujung tombak. Pemain Persis Solo tersebut tampaknya masih akan jadi andalan Coach Indra. Toh di turnamen Toulon lalu, Kaka juga sering dicoba sebagai striker tunggal.

Ya, dengan komposisi skuad idaman yang banyak dihuni pemain keturunan ini, harusnya sih timnas optimis raih gelar yang hilang sejak 11 tahun silam. Kalau kalian optimis nggak nih footballovers?

https://youtu.be/L1L6ZmO6Zwg

Sumber Referensi : bola.okezone, bola.net, sportdetik, bola.net, pssi.org, bola.com, suara.com, bolasport, suara.com, bola.com

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru