Setelah menjamu Timnas Jepang, Indonesia akan meladeni Arab Saudi di Gelora Bung Karno. Dari segi kekuatan, Arab Saudi tidak lebih hebat dari Jepang. Namun, bukan berarti Indonesia dapat meremehkan Arab Saudi yang baru saja memanggil pelatih lamanya, Herve Renard.
PSSI juga toh menargetkan poin di laga ini. Kalau bisa sih mendapat tiga poin. Jadi, nafas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin panjang. Oleh karena itu Indonesia perlu menurunkan skuad terbaik. Nah, berikut ini adalah perkiraan line up di laga melawan Arab Saudi versi Starting Eleven.
Daftar Isi
Striker
Kita mulai dari posisi yang paling depan, yakni penyerang atau striker. Shin Tae-yong mendaftarkan delapan pemain di posisi depan. Dan di sana cukup variatif. Bukan cuma pemain yang bermain di luar negeri yang dipanggil, tapi juga pemain di Liga 1. Meski sayang nggak ada Malik Risaldi.
Malik tidak dipanggil karena cedera. Posisinya digantikan oleh Ramadhan Sananta. Pemain Persis Solo itu tampil menjanjikan di kompetisi domestik. Namun, apakah Sananta bisa diturunkan di starting line up menghadapi Arab Saudi? Mungkin, tapi itu hak prerogatif Shin Tae-yong.
GOL RAGNAR ORATMANGOEN KONTRIBUSI RAFAEL STRUICK-MALIK-JENNER-WALSH-HILGERS!!
GOOD JOBB LADS! 👏👏pic.twitter.com/oPCQ9w76FH
— Siaran Bola Live (@SiaranBolaLive) October 10, 2024
Starting Eleven punya pilihan sendiri. Daripada memainkan Sananta yang bertipe nomor sembilan, Ragnar Oratmangoen lebih menarik untuk mengisi pos striker dalam format 3-4-3 maupun 3-4-2-1. Penempatan Ragnar di posisi penyerang tengah, bisa memudahkan fluiditas di lini depan.
Pergerakannya yang licin terbukti bisa membuat pertahan Green Falcons kocar-kacir. Singkatnya, meski berposisi penyerang di tengah, tapi Ragnar akan dibiarkan bergerak bebas. Ia tidak dibebankan menjadi striker nomor sembilan.
Sayap
Ragnar akan ditemani oleh dua pemain sayap, jika menggunakan formasi 3-4-3. Sementara dalam format 3-4-2-1, Ragnar akan ditopang dua attacking midfielder. Namun, itu cuma di atas kertas. Di lapangan perannya bisa berubah-ubah. Untuk posisi ini, Starting Eleven memilih Eliano Reijnders dan Rafael Struick.
Adik Tijjani bisa ditaruh di kanan, sedangkan bomber Brisbane Roar bisa saja ditempatkan di kiri. Lha, bukannya Struick itu striker? Betul. Tapi lihatlah, dipasang sebagai striker, Struick kesulitan mencetak gol. Sementara ketika dibiarkan bergerak di sayap kiri maupun di koridor half space sebelah kiri, Struick terlihat begitu lincah.
What a way to score your first senior international goal!
Take a bow, 🇮🇩 Rafael Struick!#AsianQualifiers | #BHRvIDN pic.twitter.com/LbtukIciUZ
— #AsianQualifiers (@afcasiancup) October 10, 2024
Bahkan pas melawan Bahrain, Struick bisa mencetak gol. Mengutip Bola.com, pemain berusia 21 tahun itu juga mengaku posisi terbaiknya adalah sayap kiri. Reijnders sendiri akan jadi tandem di kanan. Di posisi ini Haji Witan juga bagus sebetulnya. Witan bisa mendobrak pertahanan lawan dengan kombinasi umpan-umpan pendek ala La Masia.
Namun, karena Witan sudah sering dimainkan, mencoba Eliano sejak menit awal di posisi ini tidak ada salahnya. Apalagi Eliano punya kelincahan, kecepatan, dan keberanian untuk melewati lawan. Ini sangat berguna ketika Arab Saudi memilih bermain dengan pertahanan low block.
Sama seperti Struick, Eliano bisa mengeksploitasi sisi half space maupun menjaga kelebaran. Eliano juga bisa bertukar posisi dengan Ragnar Oratmangoen. Kombinasi Eliano-Struick-Ragnar bisa mengecoh lawan karena ketiganya memiliki tipe permainan yang tak jauh berbeda.
Ini adalah momen yang sangat membanggakan, pertandingan pertama saya bersama Timnas Indonesia.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian atas dukungan dan pesan yang telah di berikan 🇮🇩♥️ pic.twitter.com/4nnv7Vlxlf
— Eliano Reijnders (@ElianoReijnders) October 11, 2024
Duet Gelandang
Di posisi dua pemain tengah alias duet gelandang, tidak ada yang paling cocok kecuali Thom Haye dan Ivar Jenner. Jenner yang absen melawan Jepang karena akumulasi kartu bisa dimainkan di laga melawan Arab Saudi. Duet Haye-Jenner ampuh untuk meredam serangan Arab Saudi. Bermain di King Abdullah Sports City waktu lalu, keduanya tampil luar biasa.
Duo ini bak protagonis di balik kedigdayaan Garuda. Mereka berhasil merepotkan para pemain Arab Saudi, dan itu mestinya diulangi di GBK. Haye nanti yang akan bekerja sebagai otak permainan. Kreativitas dan kemampuan reading the game sudah menyatu dalam dirinya. Untuk kerja-kerja kasar serahkan saja pada Ivar Jenner.
Ivar bisa memblok serangan lawan atau menekan lawan untuk menciptakan serangan balik. Tekanan yang dilakukan Ivar pada Abdullah Al-Khaibari bahkan berujung gol di laga sebelumnya. Selain dua nama ini ada Nathan Noel Romejo, Ricky Kambuaya, dan sang preman, Justin Hubner bisa menjadi opsi.
🚨BREAKING : Ivar Jenner akan absen saat laga melawan bang Jepang di GBK karena Akumulasi Kartu Kuning🫠
Padahal Duet terbaik Thom Haye sejauh ini sama ivar😭#TimnasDay pic.twitter.com/yIPBhKNWZ4
— heulaaluhe (@aingriwehuy) October 15, 2024
Bek Sayap
Selanjutnya posisi bek sayap. Baik di formasi 3-4-3 maupun 3-4-2-1, Shin Tae-yong tetap membutuhkan bek sayap. Dan posisi bek sayap sebelah kiri rasanya paten menjadi milik Calvin ‘Loopy’ Verdonk. Jelas karena selama tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026, El Anbu menunjukkan konsistensi.
Kemampuan membaca arah permainan dan menjaga wilayahnya sangat luar biasa. Verdonk juga tak sungkan untuk berduel walau tubuhnya mungil. Selain itu, kecakapan dalam mengambil keputusan juga bagus. Hal ini tak dimiliki oleh Pratama Arhan atau bahkan Shayne Pattynama.
setelah justin hubner ada calvin verdonk yang selalu menjadi pemain favorite gua, dalam posisi apapun, tim apapun, taktik apapun, lawan dan suporter apapun si verdonk selalu main konsisten. emang paling seru nontonin calvin verdonk mau di timnas ataupun di NEC nijmegen❤️🤟 pic.twitter.com/wNqqD3DhQj
— lula (@nothubner) October 16, 2024
Arhan mungkin bisa dipakai ketika situasi genting. Saat Indonesia membutuhkan gol. Lemparan ke dalamnya yang rancak bana bisa menjawab kebutuhan itu. Lalu di posisi bek sayap kanan, Indonesia kedatangan Kevin Diks. Pemain FC Copenhagen itu tak perlu diragukan kualitasnya.
Namun, untuk posisi bek sayap kanan, Starting Eleven tetap memilih Sandy Walsh. Pak Kumis berpengalaman menghadapi Arab Saudi. Gol di markas Saudi juga disahkan sebagai golnya Sandy. Pemain KV Mechelen ini punya segala atribut yang dibutuhkan sebagai bek sayap. Selain tangkas berduel, Sandy juga piawai mengirim umpan.
🇮🇩 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐝𝐧𝐢𝐞𝐮𝐰𝐬
Walsh scoorde gisteren voor zijn Indonesië 🙌🏼 Ze speelden hun eerste match in de 1ste speelronde van de WK-kwalificatie, het werd 1-1 tegen Saudi-Arabië.
Proficiat, Sandy! 💪#mijnclubonzedroom pic.twitter.com/wEFmiKYv1Q
— KV Mechelen (@kvmechelen) September 6, 2024
Trio Bek Tengah
Terus Kevin Diks nggak main gitu? Ya tetap, kecuali cedera atau kena straight red card. Karena posisi sayap kanan diisi Sandy, Starting Eleven memberi pilihan, Diks bisa menempati salah satu dari tiga bek tengah. Posisi yang belakangan ini sering ditempatinya di FC Copenhagen.
Diks juga mengaku cocok menjadi bek tengah. Itu tak mengejutkan karena Diks pemain yang serba bisa. Diks canggih dalam bertahan. Duel, intersep, dan bloknya menawan. Selain itu Diks juga bisa maju menyerang. Bagus dalam penguasaan bola dan bisa berlari cepat. Diks dengan lompatannya juga bisa mengancam melalui situasi bola mati.
Trio cleansheet , Justin Hubner – Jay Idzes – Rizky Ridho ❤ pic.twitter.com/60kisXlfjw
— Nama tidak boleh kosong (@stakmijnbroer) October 15, 2024
Bayangkan, ia berduet dengan Jay Idzes. Baik Idzes maupun Diks memiliki kemampuan yang sebetulnya tak jauh berbeda. Bek Venezia itu bagus dalam membagi bola, membaca arah bola, dan mengancam pertahanan lawan.
Kalau tidak ada aral melintang, Diks dan Idzes bisa berganti peran di laga melawan Arab Saudi nanti. Namun, perlu satu bek lagi untuk mengimbangi permainan keduanya.
Dan itu bukan Jordi Amat, tapi Rizky Ridho. Disamping baik dalam melakukan tekel dan intersep, Ridho juga punya ketenangan dalam mengontrol bola dan cukup piawai mengirim umpan.
Penjaga Gawang
Terakhir di posisi penjaga gawang, Starting Eleven masih percaya pada Maarten Paes. Jika tidak ada halangan, Paes bisa diturunkan lagi melawan Arab Saudi. Indonesia sedang butuh poin, Shin Tae-yong tak perlu bereksperimen lagi. Terlebih sampai mencoba kiper selain Maarten Paes.
Another momen deg-degan Maarten Paes amankan gawang dari serangan Saudi Arabia (’92)#KualifikasiPialaDunia2026 pic.twitter.com/FenqVg5GB2
— RCTI Sports (@RCTISports_) September 5, 2024
Mengapa harus Paes? Kiper FC Dallas ini sudah terbukti tatkala Indonesia bertamu ke Arab Saudi. Ia memukau bukan cuma karena menepis tendangan penalti Salem Al-Dawsari, namun juga di laga tersebut menorehkan tiga save. Keberadaan Paes bisa menjadi momok para penyerang Arab Saudi.
Itu tadi perkiraan Starting XI Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi. Sekali lagi, bila tak ada halangan apa pun, bukan para pemain yang disebutkan tidak mungkin bakal dimainkan STY. Ini versi Starting Eleven, kalau versi kamu gimana football lovers?
https://youtu.be/ovSOgIXW66c
Sumber: JawaPos, DelikJabar, Bolacom, Suara, Liputan6, Detik