Nggak Butuh Bursa Transfer Januari! Real Madrid Tetap Perkasa

spot_img

Di tengah riuhnya pasar transfer musim dingin pada bulan Januari, ada klub besar yang diam seribu bahasa. Bak tak ingin merasakan hedonnya hiruk-pikuk jual beli pemain, raksasa Spanyol, Real Madrid justru terkesan masih sangat percaya diri dalam meraih prestasi musim ini, meski tak membeli pemain satu pun.

Ya wajar saja, ini bukan pertama kali mereka membisu di bursa transfer Januari. Hal ini bahkan sudah jadi semacam tren yang dijalankan manajemen Madrid. Tentu di dalam melakukan kebijakan itu, banyak juga pertimbangannya.

Belajar Dari Pengalaman

Los Blancos identik dengan sikapnya yang tak grusa-grusu dalam menyambut megahnya bursa transfer musim dingin Januari. Asal tahu saja, jika ditarik ke belakang, Real Madrid terakhir kali membeli pemain di Januari adalah Brahim Diaz di tahun 2019 dari Manchester City.

Artinya Madrid kini sudah absen di empat jendela transfer Januari. Belajar dari sebuah pengalaman ketika Madrid membeli pemain di Januari. Dulu ada Thomas Gravesen di Januari 2005. Ada juga bek kanan Brasil Cicinho dan striker kawakan Italia Antonio Cassano di Januari 2006. Begitupun di era Klaas Jan Huntelaar dan Lassana Diarra di Januari 2009.

Dan yang heboh ketika itu ada Emmanuel Adebayor di Januari 2011. Dari semua pemain itu, tampaknya kurang memberikan pengaruh instan bagi perjalanan Madrid di paruh kedua. Usut punya usut, kabarnya Madrid kapok belanja di Januari karena pemain yang dibeli tidaklah memuaskan.

Namun, jika dilihat sisi lain sejarah pembelian Madrid di bulan Januari, ada juga kok yang berpengaruh. Macam Gonzalo Higuain maupun Marcelo di Januari 2007. Tentu banyak orang bertanya, kenapa Madrid tak mengulangi kisah yang sama dengan membeli pemain di Januari seperti itu?

Faktor Sempitnya Pasar dan Adaptasi Pemain

Seperti dilansir Marca, Madrid berpikir bahwa penandatanganan yang dilakukan pada Januari resikonya lebih besar dari pada transfer musim panas kalau berkaca dari pengalaman. Salah satu faktornya adalah sempitnya pasar transfer pemain. Artinya, tak banyak pemain hebat yang beredar di bursa transfer Januari.

Setiap pemain yang tersedia di bulan Januari, seringkali adalah pemain yang tidak dianggap vital oleh klub yang melepasnya. Ketika pemain itu dibeli, mereka dalam kondisi kurang adaptasi dan kurang mengerti skuad. Menurut Madrid, seringkali pemain yang datang di Januari tidak langsung nyetel karena perbedaan kultur, cuaca, taktik tim, maupun suasana tim.

Masalah waktu, juga menjadi hal yang paling berpengaruh pada proses adaptasi pemain baru di bursa transfer Januari. Kita tahu bahwa masa adaptasi pemain baru di transfer Januari tak seperti di musim panas. Ketika di musim panas, pemain bisa dicoba dulu pada tur pramusim atau pertandingan persahabatan.

Sedangkan di Januari dengan masih jalannya kompetisi, mau tidak mau harus dicoba langsung di pertandingan resmi. Syukur-syukur bisa langsung nyetel, kalau tidak? Itu hanya akan menghambat dan bisa mengacaukan tim.

Fokus Prioritas Musim Panas

Selanjutnya, faktor prioritas yang dijalankan manajemen Madrid juga sudah berubah akhir-akhir ini. Hal itu juga jadi pengaruh kenapa Madrid selalu bisu di bursa transfer Januari. Tak dipungkiri bahwa faktor prioritas transfer Madrid beberapa tahun terakhir adalah di musim panas.

Maka lihatlah, Madrid hanya melakukan pembelian berkategori pemain muda saja di Januari. Seperti pembelian Lucas Silva pada 2015, Brahim Diaz di 2019, maupun Reinier di 2020. Artinya, mereka bukanlah pemain bintang yang diperuntukan untuk skuad inti.

Di sisi lain, untuk menyiasati kesibukan di bursa transfer Januari, Madrid biasanya melakukan operasi senyap transfer. Misal kesepakatan pra kontrak dengan Rudiger maupun Alaba. Kedua pemain gratisan Madrid itu, adalah buah dari suksesnya mereka menjalankan proses pendekatan di Januari.

Kondusifitas Demi Mencapai Kontinuitas

Selain itu, ada juga faktor kontinuitas skuad. Kita lihat dalam beberapa tahun terakhir ini, Los Galacticos hanya melakukan perubahan skuad secara bertahap tiap musimnya. Artinya, mereka tidak drastis merombak total skuad dengan beberapa pemain baru yang datang. Hal ini dilakukan demi menjaga keberlangsungan kerangka skuad yang ada.

Kontinuitas skuad adalah bagian dari apa yang membuat Real Madrid menjadi tim yang hebat dari tahun ke tahun. Terbukti struktur pemain inti Madrid hanya orang “itu-itu saja”, macam Kroos, Modric, Carvajal maupun Benzema. Adapun penambahan biasanya di beberapa posisi saja yang dianggap perlu.

Dengan hal itu, secara tidak langsung menunjukkan tingkat kepercayaan manajemen Madrid pada skuad yang ada. Los Blancos selalu berusaha menghindari kedatangan pemain baru di tengah jalan dengan alasan kondusifitas tim.

Dan memang, selama ini sering terbukti hasilnya. Skuad selalu kompak dan terkontrol hingga akhir musim. Tak usah jauh-jauh, musim lalu saja ketika Ancelotti memilih tak belanja di Januari, toh di akhir musim masih saja tuh meraih gelar La Liga maupun Liga Champions.

Musim 2022/23 Ini Berbeda?

Kini di musim 2022/23, Madrid telah menentukan sikap untuk tidak membeli pemain lagi di Januari. Namun, itu bukan berarti Ancelotti tak ingin beli pemain. Nyatanya Ancelotti, seperti dilansir Football Espana, sebenarnya membutuhkan pemain di Januari ini.

Terlebih kini Madrid sudah tertinggal 8 poin dari Barcelona hingga pekan ke-20 La Liga. Untuk itu wajar saja Ancelotti butuh amunisi baru. Minimal untuk kedalaman skuad. Menurut media Fichajes Ancelotti pernah mengincar pemain salah satunya Nicolo Zaniolo.

Namun nahasnya, sang presiden, Florentino Perez tak merestuinya dengan alasan kurang yakin tentang kebijakan transfer di Januari ini. Perez kembali memilih pola tradisi yang sudah lama dijalankan Madrid selama ini dan terbukti sukses, yakni membisu di transfer Januari.

Perez lebih mengoptimalkan evaluasi tim terlebih dahulu sampai akhir musim, baru setelah itu memperbaikinya. Sebagai contoh, kini mereka telah menapaki langkah nyata pengincaran pemain bintang macam Bellingham maupun Mbappe di musim panas nanti.

Ancelotti dan Madrid Tetap Pede

Sekarang apa boleh buat, Ancelotti benar-benar tanpa pemain baru di Januari. Ia hanya bisa pasrah. Carletto juga akhirnya kembali mengeluarkan jurusnya kepada para awak media, bahwa ia tetap percaya diri menatap paruh kedua musim dengan baik meskipun tanpa pemain baru.

Ancelotti berdalih bahwa mereka bisa juga kok musim lalu melakukannya. Ia sangat pede bahwa apa yang dibangunya di musim panas lalu adalah yang harus dipertanggung jawabkannya. “Kalau ada pembelian di Januari, berarti ada masalah dari pembangunan skuad di musim panas lalu,” kata Ancelotti.

Jadwal padat di paruh kedua musim ini kini telah menanti mereka. Dengan keterbatasan yang ada, publik Madrid seharusnya bersikap seperti apa? Haruskah ketar-ketir atau tetap percaya akan berprestasi lagi di akhir musim?

https://youtu.be/U4g9ResuHbw

Sumber Referensi : marca, thetrivilaeffect, worldsoccertalk, footballespana, goal

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru