Nasib Gerard Pique, Dulu Dipuja Sekarang Menderita

spot_img

“Gerard Pique menderita,” kata Presiden Barcelona, Joan Laporta kepada awak media. Hal itu tentu terkait dengan beberapa akumulasi masalah yang dideritanya hingga kini. Namun di sisi lain, bagaimanapun jasa dan sumbangsih seorang Pique di El Barca dinilai sudah terlalu banyak. Lantas, apakah kini sudah saatnya yang tepat ia mengakhiri masa pengabdiannya di Camp Nou? Ataukah justru pihak Barca sendiri yang sudah ingin segera mendepaknya?

Jasa Pique Selama Ini Di Barca

Jasa Pique di Barca selama ini tak bisa dianggap remeh. Ia menjadi salah satu bek terbaik yang dimiliki Blaugrana beberapa dekade ini. Ia banyak menorehkan tinta emas dan cerita indah selama berada di Camp Nou sejak 2008 silam.

Menurut Transfermarkt, pemain berusia 35 tahun itu telah tampil sebanyak 613 kali untuk Barcelona sejauh ini dengan total torehan 53 gol dan 15 assist. Pique juga telah memenangkan sejumlah 30 trofi bersama El Barca. Termasuk saat dirinya menjadi salah satu bagian terpenting kesuksesan timnas Spanyol meraih mahkota Piala Dunia dan Piala Eropa.

Selain segi prestasi, ia juga vokal dalam hal politik bagi tanah Catalan. Dukungan referendumnya pada tahun 2017 terhadap kemerdekaan Catalan menjadi sorotan publik. Ia pun banyak menerima apresiasi dari sesama warga Catalan.

Namun kini, Pique seolah dianggap tak berguna bagi sebagian publik Catalan. Beberapa cemoohan pun kini tengah menimpanya. Entah apa yang salah dengan Pique. Namun semua itu tentu ada penyebabnya.

Bisnis, Gaji, Masalah Pribadi

Pique ternyata sudah lama tak bersahabat dengan publik Camp Nou. Contohnya saja pada kasus ketika Pique dianggap hanya mementingkan bisnisnya, daripada bermain total untuk tim.

Hal itu nyata terendus ketika perusahaannya yang bernama Kosmos terindikasi sebagai makelar bagi terselenggaranya Piala Super Spanyol di Arab Saudi. Ketika itu nama Pique diseret, dan ia dituduh main mata soal bisnis dengan Federasi Sepakbola Spanyol.

Selain masalah bisnis, masalah gajinya di Barca pun menjadi polemik. Pique di Barca masih terikat kontrak hingga 2024 mendatang, berkat perpanjangan kontraknya selama 4 tahun pada tahun 2020 lalu.

Gajinya pun tergolong mahal dan berimbas pada kesulitan Barca di tengah krisis. Pique tercatat menerima gaji tahunan sebesar 10,4 juta euro per tahun, atau setara Rp157 miliar. Alhasil ia pun bersama beberapa pemain senior lainnya rela gajinya ditangguhkan, bahkan dipotong ketika Barca dilanda krisis keuangan.

Sikap tersebut memang layak dan patut diapresiasi dari segi pengorbanan bagi klub. Namun di sisi lain, beban gaji tinggi para senior ini menjadi dilema bagi manajemen Barca di masa mendatang. Bagaimanapun pihak Barca tetap harus dituntut untuk melunasi tunggakannya itu.

Jauh sebelum permasalahan gaji, ia juga sudah menderita ketika ditimpa soal masalah pribadi keluarganya. Rumah tangga Pique retak Juni lalu. Ia dituduh selingkuh dan harus resmi pisah ranjang dengan Shakira. Namun pihak Barca tampaknya tak mau terlibat lebih pada permasalahan pribadi Pique tersebut.

Pihak Barca, melalui Joan Laporta hanya ingin Pique mengurusi segi teknis sepakbolanya saja. Ia seharusnya terus didukung untuk fokus pada peningkatan performanya di lapangan, daripada terus memikirkan bisnis maupun masalah pribadinya.

Bek Pilihan Kelima Xavi

Hal itulah yang kini menjadi catatan Xavi di musim ini. Mungkin menurut Xavi, berkat beberapa akumulasi masalah tersebut membuat Pique sudah tak lagi fokus untuk bermain sepakbola. Selain faktor beberapa masalah yang menimpanya tadi, dari segi usia, riwayat cedera maupun performanya, Pique sudah dianggap mengalami penurunan. Hal itu dijadikan pijakan bagi Xavi untuk terang-terangan menyatakan sikapnya terhadap Pique.

Xavi menyatakan, bahwa Pique adalah pilihan bek tengah kelimanya di Barca musim ini. Apakah perkataan Xavi tersebut adalah masalah penderitaan baru lagi bagi Pique? Sikap Xavi semacam itu semakin diperjelas seiring datangnya para bek baru macam Christensen dan Jules Kounde. Belum lagi Xavi juga terus mengorbitkan daun muda macam Eric Garcia maupun Ronald Araujo.

Sebenarnya Pique akhir-akhir ini sempat dicoba ketika stok bek Barca menipis karena badai cedera. Namun ketika di partai-partai krusial seperti melawan Inter, ia melakukan blunder yang membuatnya semakin disorot publik Camp Nou. Setelah itu, Pique tak lagi dipakai Xavi kala bertempur di El Clasico maupun ketika melawan Villareal dan Bilbao di La Liga.

Bahkan ketika bertemu Villarreal, Xavi lebih memainkan Marcos Alonso, seorang bek kiri yang ditarik menjadi bek tengah daripada memasang seorang Pique.

Dicemooh Fans

Namun yang lebih menyakitkan yakni ketika ia di “boo” atau disoraki publik Camp Nou ketika masuk sebagai pemain pengganti Jules Kounde di menit ke-78 ketika melawan Villarreal. Menurut Marca, ejekan itu berupa siulan.

Disinyalir itu cara publik Camp Nou mengkritik performa Pique akhir-akhir ini. Suporter Barcelona juga disebut kesal karena keputusan Pique yang acuh dan seakan membiarkan gaji tingginya itu tetap ditanggung Barca. Ia dianggap publik Camp Nou sengaja untuk tetap tinggal di Camp Nou dibandingkan mencari klub lain.

Namun tanggapan pihak Barca, dalam hal ini yang diwakili oleh Xavi menilai siulan itu tak sepatutnya dikeluarkan publik Camp Nou. “Pique, mau bermain atau tidak, di dalam ruang ganti masih panutan, dia adalah contoh seorang kapten dan orang-orang harus tahu itu,” kata Xavi.

Tanggapan bijak Xavi tersebut dinilai basa-basi belaka oleh beberapa kalangan. Karena di sisi lain, sebenarnya Xavi dan Laporta sudah diam-diam mulai bergerak untuk mendepaknya pada musim panas mendatang. Hal itu terlihat nyata ketika Blaugrana kini sedang intens mengincar bek lain yakni Inigo Martinez dari Bilbao. Bahkan transfer itu sudah disiapkan pada Januari nanti.

Kini bagaimanapun pemain-pemain gaek seperti Pique maupun Busquets dan Alba mungkin harus segera secara sukarela memilih pensiun atau mencari klub lain di musim panas mendatang.

Sebagai contoh, ketika dulu Xavi, Iniesta, maupun David Villa yang sudah merasa cukup jasanya bagi klub, memilih untuk segera meninggalkan klub. Baik dengan cara pensiun atau bermain di MLS maupun liga-liga di Asia. Kini, alangkah baiknya para pemain gaek seperti Pique harusnya sadar dan meniru jejak para pendahulunya itu. Setiap pemain pasti ada masanya, dan nampaknya kini bagi Pique, masa itu sudah habis.

https://youtu.be/WtriLSaq2DY

Sumber Referensi : theathletic, transfermarkt, sport.es, footballespana

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru