Musim Ketika Barcelona Langgar Tradisi Klub dengan Gaet Sponsor

spot_img

Bila kita melihat potret masa lalu, pemain legendaris Barcelona seperti Johan Cruyff atau Diego Maradona selalu tampil dalam balutan kaus merah biru polos yang ikonik. Mereka tak pernah mengotori dada pemain dengan logo sponsor, paling tidak hingga abad 21.

Mes que un club,” atau dalam bahasa Indonesia, “lebih dari sekadar klub,” ialah semboyan yang klub gunakan untuk menjelaskan diri sendiri. Semboyan tersebut menegaskan komitmen sosial mereka terhadap isu lokal maupun global.

Mereka lebih memilih mengosongkan slot sponsor di jersey pemain daripada menerima gelontoran uang dari para investor. Mereka bersolidaritas pada mereka yang hidup susah, pada mereka yang tak terlalu sering memegang uang.

Ketika pada akhirnya mereka memasang logo pun, semua orang memuji Barcelona. Pada 2006, manajemen klub memutuskan memasang suatu logo di dada para pemain, tapi dengan cara yang lebih elegan.

Alih-alih menempelkan logo merek bir atau situs judi, pihak klub memiiih memasang logo Unicef, sebuah lembaga yang didirikan PBB untuk memberi bantuan kemanusiaan dan kesejahteraan bagi anak-anak di negara berkembang.

Selama lima tahun dalam kurun 2006 hingga 2011, Barcelona membayar Unicef agar diperbolehkan memasang logo mereka di jersey. Tak tanggung-tanggung, mereka menggelontorkan 150 juta euro (2,4 triliun rupiah) untuk membantu anak-anak di seluruh dunia.

Jadi, tak sepert klub lain yang menjual slot jersey untuk mengeruk keuntungan, Barcelona malah membeli Unicef untuk mengampanyekan bantuan kemanusiaan. Pada titik ini, Barcelona benar-benar sesuai dengan semboyan “lebih dari sekadar klub.”

Waktu berjalan dan Barcelona menghadapi kenyataan bahwa mereka harus bersaing dengan kekuatan finansial baru yang menghinggapi klub-klub besar Eropa. Barca jadi berpikir, mereka harus beradaptasi secara ekonomi apabila ingin bersaing di level dunia.

Jadilah pada 2011, mereka memasang logo sponsor pertama di jersey. Selama dua musim dalam kurun 2011 hingga 2013, mereka menerima 60 juta euro dari sebuah badan amal tempat Piala Dunia 2022 diselenggarakan.

Tampaknya, logo “Qatar Foundation” yang dipasang dalam kurun waktu tersebut hanyalah fatamorgana. Manajemen klub seolah-olah menjalin kerja sama dengan badan amal, padahal mereka sedang menjalin kerja sama bisnis.

Perjanjian tersebut terungkap mulai musim 2013/14. Saat itu, logo maskapai penerbangan Qatar Airways mulai terpampang di jersey Lionel Messi dan kawan-kawan. Bisa dibilang, Barcelona telah sepenuhnya menjelma sebagai makhluk ekonomi, bukan lagi makhluk sosial.

Saat ini, Barcelona menerima puluhan juta euro per tahun dari Rakuten, raksasa pasar online Jepang. Bersamaan dengan datangnya para sponsor, Barcelona mulai sanggup membeli pemain berharga mahal.

Pemain-pemain seperti Ousmane Dembele atau Philippe Coutinho, dan masih banyak lagi di masa depan, ialah wujud nyata perputaran uang yang begitu besar dalam tubuh Barcelona…

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru