MU Degradasi? Mimpi Siang Bolong Pembenci dan Pesimisme Penggemar

spot_img

Di dunia ini hanya ada dua jenis manusia. Satu penggemar Manchester United, yang lainnya pembenci Manchester United. Bagi jenis yang kedua, kesengsaraan Manchester United menjadi sumber kebahagiaan.

Tak apa pajak terus naik, belum punya pasangan, dan harga tanah kian menggila. Selama MU hancur lebur, kebahagiaan senantiasa mudah diraih, sekalipun kita tak berusaha meraihnya. Menyaksikan setan tampil buruk, jelas menjadi momentum yang pas untuk tertawa selepas-lepasnya.

Ini juga menjadi kesempatan mendengungkan lagi semangat untuk terus mendorong MU ke jurang degradasi, alih-alih merapat ke posisi Nottingham Forest berada saat ini. Lucunya, saat dengung MU akan terdegradasi terus berkobar dari pembenci, fans United itu sendiri ikut mengamininya.

Itu artinya baik pembenci maupun penggemar, sama-sama mengamini MU terdegradasi. Tapi mungkinkah dengan bantuan “Amin” dari seluruh dunia, Manchester United akan terdegradasi pada akhir musim? Dan apa sebetulnya yang bikin fans MU ikutan pesimistis pada timnya sendiri?

Harapan Tak Muluk pada Ruben Amorim

Jika kamu menganggap dirimu orang paling sial sedunia, bila kamu sedang stres pikiran dan hati, lihatlah Ruben Amorim. Sedang asyik melatih Sporting CP, dan trofi Liga Portugal di depan mata, tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba diminta melatih Manchester United, hanya karena MU sanggup menebus klausul pelepasannya.

Fans tidak pernah berpikir Amorim bakal sukses di Manchester United. Tapi yang diyakini adalah, Ruben Amorim dengan sistemnya, akan mengubah gaya bermain dan mentalitas Manchester United.

Memang, tim seperti MU tidak cukup dilatih oleh pelatih serial winner. Setan Merah butuh pelatih yang sanggup mencerabut budaya yang ada, lalu menggantinya dengan budaya baru. Sir Alex Ferguson sebelum merengkuh kesuksesan menempuh jalan pedang itu.

Jika demikian, bila hasilnya di tangan Amorim, awal-awal ini, MU malah kelihatan kacau, tidak perlu heran. Tapi…. masalahnya nggak gini juga Pak Ruben. Masak baru sebentar melatih, antum sudah memborong rekor-rekor buruk?

Tapi, Kok, Gini?

Tak kurang dari 12 pertandingan dilalui Ruben Amorim di Manchester United. Dari 12 laga tersebut, Setan Merah hanya memetik empat kemenangan saja. Di derby melawan Liverpool kemarin, kirain Amorim bakal melengkapi kemenangannya menjadi lima. Eh ternyata, United ditahan imbang.

Kan, jadinya MU hanya naik satu peringkat. Mereka sudah bermain selama 20 kali di Liga Inggris musim ini, tapi poin yang dikumpulkan baru 23. Hanya berjarak tujuh poin dari zona degradasi.

Sebelum melawan Liverpool, di penutup tahun 2024 kemarin, United-nya Amorim juga menjadi Manchester United pertama yang mengalami kekalahan di liga di kandang sendiri dalam tiga laga beruntun sejak 1979. Lawannya? Nottingham Forest, Bournemouth, dan Newcastle United.

Itu baru satu, ya. Nah, di bulan Desember kemarin, MU juga untuk pertama kali sejak 1962 kalah dalam lima pertandingan liga dalam satu bulan kalender. Lalu, United juga menutup tahun di posisi ke-14, menjadi yang terburuk sejak 1989. Benar kata Gary Neville, ini adalah periode terburuk Manchester United.

Bertarung di Degradasi

Hari-hari suram menerpa Manchester United sejak lama. Namun, yang cukup menggelitik, baru Ruben Amorim yang berani terus terang bilang timnya cuma bertarung agar tidak degradasi. Kemarin, Erik Ten Hag saja, walau timnya kacau balau, ia tetap positive vibes.

Maksudnya, Ten Hag tidak pernah bilang timnya akan bertarung biar selamat dari degradasi, walau keadaan memang demikian. Tidak cuma mengatakan timnya akan degradasi, yang jauh lebih menciptakan gelak tawa adalah, Amorim, tanpa tedeng aling-aling mengatakan bahwa dirinya malu menjadi pelatih Manchester United dan kalah dalam banyak pertandingan.

Lha, kalau gitu kenapa Anda mengiyakan pak disuruh melatih Manchester United? Harusnya dilihat dulu, MU itu beneran klub sepak bola atau komunitas pencinta cupang yang kebetulan suka main bola.

Degradasi?

Tapi MU degradasi hanya akan serupa mimpi di siang bolong saja. Mana mungkin MU degradasi? Media statistik kaliber Opta saja, tidak yakin kalau Setan Merah bakal turun ke EFL Championship.

Menurut Opta, kemungkinan MU bakal degradasi di akhir musim ini cuma 0,15%. Ya, kurang dari satu persen. Menurut Opta pula, kemungkinan MU finis di posisi kelima di akhir musim malah jauh lebih tinggi, yakni 1,1%.

Data-data semacam ini mungkin pusing dipahami, apalagi bagi para pembenci Setan Merah. Hanya saja begini. Sejak pertama kali United berdiri, dirongrong Glazer, sampai Jokowi lengser, MU terakhir kali turun kasta di musim 1973/74. Jauh sebelum Premier League ada.

Setelah Premier League lahir, yakni tahun 1992, MU tak pernah turun kasta. Menurut Opta, dilihat dari segi historis, justru yang lebih berpeluang terdegradasi di akhir musim adalah West Ham. Persentasenya juga lebih tinggi dari MU, kendati sama-sama tak sampai 1 persen (0,82%).

Namun memang, teknologi prediksi milik Opta tidak bisa dijadikan preseden bahwa MU tidak akan terdegradasi di akhir musim. Sebab ada pula kemungkinan berakhir sebaliknya.

Skema MU Terdegradasi dan Tidak

Gimana caranya agar Manchester United degradasi? Demikian yang ada di benak orang yang ingin MU degradasi. Tapi benar ada caranya? Singkatnya, ada, tapi cukup spekulatif. The Lord Devils bisa saja terdegradasi di akhir musim apabila hanya mengumpulkan 39 poin.

Sejak Premier League hanya diikuti 20 tim dari musim 1995/96, ada enam tim yang terdegradasi setelah cuma mengumpulkan 39 poin atau lebih. Tim-tim itu antara lain Blackpool (39 poin, 2010/11), Birmingham City (39 poin, 2010/11), Bolton (40 poin, 1997/98), West Ham (42 poin, 2002/03), Middlesbrough (39 poin, 1996/97), dan Sunderland (40 poin, 1996/97).

Tetapi semenjak musim 2011/12, tim-tim yang degradasi adalah mereka yang mengumpulkan poin kurang dari 39. Sekali lagi, ini adalah batas spekulatif. Namun katakanlah demikian, berarti MU wajib mengumpulkan 16 poin lagi untuk mencapai batas aman tersebut. MU cukup menang dalam enam laga, sisanya boleh kalah semua.

Tapi masak sih di 18 laga tersisa, MU hanya mampu mengumpulkan 18 poin doang? Kalau gitu, setelah dapat 39 poin, MU abstain saja. Pemainnya pura-pura sakit perut. Begitu? Ah, ya tidak mungkin.

Krisis Anggaran Mempersulit

MU bisa jadi akan finis lebih baik di akhir musim nanti. Ya, mungkin nggak masuk zona Liga Champions, tapi minimal tidak degradasi. Syaratnya, MU perlu memperkuat diri di bursa transfer Januari ini. Sebab di skuad MU sekarang ini isinya semangka busuk yang harus diganti.

Nah, yang jadi persoalan, MU tidak mempunyai anggaran belanja pemain di bulan Januari. Itu karena pengeluaran MU di musim panas lalu menyentuh 200 juta pounds (Rp4 triliun). Jika MU memaksa beli pemain, mereka akan menabrak aturan FFP dan aturan Profit and Sustainability Liga Inggris.

Inilah yang membuat fans ikutan pesimis. Satu-satunya alternatif yang bisa ditempuh adalah, MU harus menjual para semangka busuknya untuk membeli buah yang masih segar. Tetapi apa ada yang mau membeli buah busuk?

Kehilangan Uang dari Adidas

Ada atau tidak, MU perlu mencoba. Kalau tidak bisa dengan cara konvensional, bisa ditawarkan lewat Facebook. Pokoknya bagaimana mungkin bisa merombak skuad dengan cepat, biar degradasi menjadi cuma mimpi di siang bolong para pembenci.

Masalahnya, bila bermain di Championship musim depan, MU akan kehilangan banyak uang dari Adidas. Sang sponsor sudah memasang kuda-kuda sebelum narasi MU degradasi menyeruak. Apa bentuknya?

Kalau kita baca di Football Transfers, Adidas bisa saja membatalkan kontrak berdurasi 10 tahun dengan Manchester United apabila tim ini keluar dari Liga Primer Inggris. Kamu tahu berapa nilai kontraknya? 90 juta poundsterling per musim (Rp1,8 triliun) atau 900 juta poundsterling (Rp18,1 triliun) dalam 10 tahun.

Kehilangan uang sebanyak itu akan menciptakan lubang besar di finansial Manchester United. Lubang sebesar itu akan sulit dicari penutupnya, kecuali uang hasil korupsi Harvey Moeis disumbangkan ke Setan Merah.

Sumber: FootballTransfers, TheAnalyst, TheAthletic, BBC, SkySports, Squawka, Bolacom

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru