Jika semua orang memusuhimu, tak usah khawatir. Percayalah bahwa akan ada orang yang tidak memusuhimu. Kredo itu cocok bagi seorang Cristiano Ronaldo. Meski sekarang tak sedikit yang memusuhinya, tapi Ronaldo masih memiliki orang yang percaya padanya.
Orang itu adalah mantan pembimbingnya sendiri di Real Madrid, Carlo Ancelotti. Saat Ronaldo disebut sulit diatur, Ancelotti berkata sebaliknya. Bagi Ancelotti, Ronaldo bukanlah sekadar pemain yang ia latih. Lebih dari itu, Ancelotti bahkan menjalin hubungan yang mesra dengan Cristiano Ronaldo.
Daftar Isi
Kedatangan Ronaldo ke Real Madrid
Setelah mendapat bimbingan yang luar biasa dari Sir Alex Ferguson, Cristiano Ronaldo merapat ke Real Madrid pada tahun 2009. Meninggalkan kenangan yang, tentu menyakitkan di benak penggemar Manchester United.
Ronaldo pergi dari MU ketika sudah sangat matang. Dia masuk proyek Galacticos jilid kedua. Los Merengues mendatangkan Ronaldo dengan biaya fantastis, yaitu 94 juta euro atau sekitar Rp1,6 triliun. Ketika itu, pembelian Cristiano Ronaldo memecahkan rekor transfer.
⏰June 11th 2009@Cristiano leaves @ManUtd to join @realmadrid…
The rest is history!#MUFC #RealMadrid pic.twitter.com/SC5xwT1o53
— ITV Football (@itvfootball) June 11, 2019
Ancelotti Masuk Real Madrid dan Langsung Menantang Ronaldo
Namun hubungan Ronaldo dan Ancelotti baru mulai bersemi ketika Real Madrid memecat Jose Mourinho. Sebab sebelum itu, Mourinho lah yang melatih CR7. Hubungan dua manusia satu agen itu awalnya membaik, meski setelahnya agak meregang.
Pada Juli 2013 Ancelotti merapat ke Real Madrid. Namun, ia tidak langsung bertatap muka dengan Cristiano Ronaldo. Sama halnya dengan pemain lain di Real Madrid.
Don Carlo pertama kali menghubungi Ronaldo justru lewat sambungan telepon. Dalam pembicaraannya dengan Ronaldo, Carletto secepat mungkin meyakinkan sang pemain. Bahwa peraih Ballon d’Or itu harus percaya pada dirinya sendiri.
Carletto mengerti, sebagai seorang pelatih, yang harus ia lakukan adalah membuat pemainnya percaya pada dirinya sendiri. “Saya memberitahu Ronaldo. Dia harus menyadari betapa pentingnya dia untuk tim,” kata Carlo Ancelotti meyakinkan Ronaldo.
Tidak hanya kembang lambe seorang pelatih. Ancelotti juga memberi jaminan pada Ronaldo agar bisa mengembangkan bakatnya. Saat berbicara dengan Ronaldo, Ancelotti memberi pijakan yang mantap pada pemain kelahiran Funchal tersebut.
“Saya yakin dan ragu sebelum bekerja sama dengan Ibrahimovic (di PSG). Tapi saya sama sekali tidak punya keraguan pada Cristiano Ronaldo,” kata Ancelotti.
Pertama kali menghubungi Ronaldo, Ancelotti bahkan langsung menantang sang pemain. Ia bertaruh pada Ronaldo. Bahwa pemain Portugal itu tidak akan bisa mencetak 20 gol di Liga Champions musim 2013/14. Ronaldo pun menjawab tantangan itu.
CR7 mencetak 17 gol saat Real Madrid merengkuh La Decima. Meski itu merupakan rekor di Liga Champions, tapi Ronaldo kalah taruhan dengan Ancelotti. Setelah kemenangan La Decima, Ancelotti pun bercanda dengan mengatakan, “Hei Ronaldo! Kamu kalah taruhan, dan kamu berhutang makan malam denganku!”
Carlo Ancelotti: “Cristiano Ronaldo was great for us, in the UCL he scored 17 goals.” #HalaMadrid pic.twitter.com/D0DQJIomUC
— TheCristianoFan 🇵🇹 (@TheCristianoFan) January 12, 2015
Membujuk Ronaldo Menjadi Penyerang Tengah
Jumlah gol yang dilesakkan Ronaldo saat Real Madrid menggondol La Decima adalah gol terbanyak yang bisa dicetaknya di Liga Champions. Dan itu tepat ketika Ancelotti sudah menukanginya. Carletto tahu betul kualitas Ronaldo.
Pelatih berpaspor Italia itu mengevolusi Ronaldo. Ia menyulap pemain kelahiran Madeira dari seorang penyerang sayap menjadi striker. Ancelotti berhasil membujuk Ronaldo untuk menempati posisi itu. Yang membuatnya akan lebih mudah mencetak gol.
Paul Clement yang membantu Ancelotti ketika melatih PSG, Bayern Munchen, dan Real Madrid sebagaimana dikutip Goal mengatakan, apa yang dilakukan Ancelotti dengan mengubah Ronaldo sebagai striker adalah sebuah masterpiece taktik. Meskipun Ancelotti tidak mengatakan itu secara terbuka pada Ronaldo.
Carlo Ancelotti: “If you don’t give confidence to your striker you’re not a good manager. Cristiano [Ronaldo] is a complete striker. Right foot, left foot and headers. He has it all but lately he’s lacking trust from his coach. Ronaldo is a top, top player.” #tenhagout pic.twitter.com/32PR7A5swV
— King (@CRonaldoV2) October 21, 2022
Ronaldo meminta kepada Ancelotti untuk menaruhnya di sisi sayap kiri, tentu agar bisa bergerak memotong ke dalam, menembak, mengumpan, dan memberi umpan kunci. Akan tetapi, Ancelotti tidak mengiyakan permintaan Ronaldo. Meski ia juga tidak mengabaikannya.
Don Carlo hanya mengatakan, “Lihat! Penting bagi anda untuk merasa nyaman dan kami tidak ingin anda merasa tidak nyaman”. Carletto tidak akan memaksa Ronaldo menjadi striker tengah. Tapi ia terus memotivasi bahwa etos kerja Ronaldo bisa menginspirasi tim.
Salah satunya ketika Ronaldo bisa mencetak gol. Karena gol bagi seorang pemain adalah motivasi. CR7 pun akhirnya menjelma seorang striker. Dengan formasi 4-4-2, Ronaldo kadang berduet dengan Karim Benzema di lini depan. Dan itu terbukti sangat efektif.
Caranya berkomunikasi dengan Ronaldo dan bagaimana memenuhi permintaan sang pemain, menunjukkan bahwa Ancelotti adalah manajer yang sanggup mengendalikan pemain top. Carletto sukses mengubah Ronaldo menjadi pemain yang lebih berbahaya lagi. Sampai-sampai muncul keyakinan kalau Ronaldo bermain, Real Madrid sudah pasti unggul 1-0.
Ancelotti Suka Memuji Ronaldo
Carlo Ancelotti terus memupuk hubungan baiknya dengan Cristiano Ronaldo. Ia bahkan sangat jarang di depan media menyampaikan hal buruk soal CR7. Yang ada Ancelotti tak pernah surut memuji etos kerja Sang Siu di hadapan media. Ancelotti mengaku sudah sering mendengar pujian atas Ronaldo.
Namun, ia tetap terkejut. Baginya, Ronaldo lebih dari pujian-pujian yang sudah dilontarkan padanya. Don Carlo berbicara pada media bahwa Ronaldo, dalam bertanding selalu menganggap itu adalah pertandingan terakhirnya.
Ia bahkan tidak menyangka ketika semua pemain mulai istirahat, Ronaldo justru pergi untuk mandi air dingin sebagai pemulihan. Ancelotti tidak menduga ada pemain yang punya dedikasi sebesar itu pada sepakbola. Maka tidak heran bila Ancelotti mengatakan Ronaldo adalah pemain terbaik yang ia latih.
Hubungan Ancelotti-Ronaldo Kunci Kesuksesan Real Madrid
Hubungan baiknya dengan Ronaldo menjadi kunci kesuksesan Ancelotti selama melatih El Real. Dua orang yang menyebut diri mereka satu sama lain teman ini, berhasil merengkuh setidaknya empat trofi dalam dua tahun. Salah satunya adalah La Decima yang diraih Real Madrid pada tahun 2014.
Di tahun yang sama, kecemerlangan Cristiano Ronaldo membawanya meraih trofi Ballon d’Or lagi. Tidak seperti dengan Jose Mourinho, hubungan pertemanan Ronaldo dan Ancelotti berlanjut sampai sang pelatih dipecat. Ronaldo bahkan menyayangkan mengapa Real Madrid mendepak Ancelotti.
Cristiano Ronaldo’s Mentality is Unreal
2008 – Won First Ballon d’Or
Didn’t Win from 2009 until 2013 and now have FIVE.2008 – Won First Champions League
Didn’t Win from 2009 until 2014 and now have FIVE.THIS GUY JUST NEVER GIVE UP. pic.twitter.com/3txziNYwbj
— CR7 (@theCR7en) April 15, 2020
Berlanjut Sampai Hari Ini
Romantisme hubungan Ronaldo dan Ancelotti berlanjut sampai hari ini. Pernah mencuat kabar bahwa keduanya akan rujuk kembali. Namun, itu masih urung terjadi. Kendati demikian, Ancelotti sudah mematri pada dirinya sendiri. Bahwa ia adalah teman baik Ronaldo.
CR7 pun demikian. Ia bahkan sangat merindukan sosok Ancelotti. Ronaldo menggambarkan pria Italia itu seperti beruang besar yang selalu bisa dipeluknya dalam segala situasi. Dan mungkin saja, hari ini penggambaran Ronaldo itu benar.
🎙️ Carlo Ancelotti: “Cristiano Ronaldo? I coached him for two years and there were no problems. In fact, he solved them for me. Cristiano trains well, he pays attention to detail, everything was easy to manage. He’s an exceptional player.”#POR | #FIFAWorldCup pic.twitter.com/Qaz8CA6Ca1
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) December 10, 2022
Ketika semua orang tak menyukainya, Ancelotti pasang badan. Don Carlo bahkan tidak sepakat dengan keputusan Ten Hag menyingkirkan Ronaldo. Meski belakangan diketahui Ten Hag sebenarnya tidak ingin Ronaldo pergi. Menurut Ancelotti, Ronaldo bukanlah tipikal pemain yang sulit diatur. Ia telah membuktikannya sendiri.
Ancelotti tidak perlu memberi Ronaldo instruksi yang fantastis ketika di Real Madrid. Karena pelatih Los Blancos itu tahu, Ronaldo bisa mengendalikan permainan. Apa yang dilakukan Don Carlo padahal sangat sederhana. Membuat Ronaldo nyaman ketika berada di atas lapangan.
https://youtu.be/tFaTC0C9O4Y
Sumber: Mirror, ESPN, BR, Sportsmole, EuroSport, GOAL, Sportstar, 90Min, BR2, Reuters, Tribuna, RonaldoCR7, Purbat, SkySport, UnitedInFocus