Meski Dibeli Karena Kepepet, Pemain Ini Buktikan Kualitasnya

spot_img

Masih ingat Marouane Fellaini di Manchester United? Atau Fernando Torres yang diboyong Chelsea dari Liverpool? Mereka berdua adalah contoh dari transfer “Panic Buying” yang berujung kegagalan.

Panic buying sendiri merupakan istilah yang lekat dengan perekonomian. Bisa juga diartikan sebagai tindakan membeli tanpa didasari alasan atau tujuan yang jelas. Tak jarang, hal tersebut juga terjadi di sepakbola.

Klub biasanya menghindari transfer jenis ini. Namun, demi memenuhi hasrat para penggemar, klub terpaksa melakukan Panic buying meski tak begitu memerlukan pemain tersebut. Namun, tak semua transfer ini berakhir gagal. Ada juga yang datang dan memberikan kontribusi luar biasa terhadap klub. Siapa saja mereka?

Edgar Davids (Barcelona)

Yang pertama ada Edgar Davids. Pemain yang terkenal dengan kacamatanya ini bergabung ke Barcelona dengan status pinjaman dari Juventus pada pertengahan musim 2003-2004. 

Kedatangannya menimbulkan banyak pertanyaan. Sebab, kualitas Davids dirasa tidak lebih baik dari gelandang-gelandang lain milik La Blaugrana. Namun, Camp Nou pasti tak pernah lupa dengan energi yang dibawa Davids. Kehadiran pemain asal Belanda itu justru memberikan warna baru.

Davids membawa Barca memperbaiki posisi liga dibanding musim-musim sebelumnya. Bahkan berkat kontribusi Davids, di waktu singkatnya, ia membantu Barca naik ke posisi kedua. Pemain nyentrik itu mengakhiri paceklik Barcelona yang hanya mampu finis di urutan keenam klasemen La Liga.

Edgar Davids kembali ke Juve di akhir musim. Meski hanya setengah musim, ia berpengaruh dalam kebangkitan klub Catalan. Setelah itu, Barcelona mendominasi Spanyol bahkan Eropa. Mereka berhasil meraih dua trofi La Liga dan satu trofi Liga Champions dua musim berselang.

Dimitar Berbatov (Manchester United)

Dimitar Berbatov bisa dibilang sebagai salah satu pembelian tersukses Sir Alex Ferguson selama karir kepelatihannya di Manchester. Namun, kepindahannya ke Old Trafford pada 2008 lalu bisa menjadi salah satu transfer paling kontroversial dalam sejarah. Alasan MU mendatangkannya pun sepele. Iri dengki.

Awalnya, Berbatov yang tampil trengginas bersama Tottenham, selangkah lagi bergabung dengan Manchester City. Namun, United yang tak ingin sang “tetangga berisik” bertambah kuat, akhirnya melakukan manuver dengan mengajukan tawaran yang sama, yakni 30 juta euro (Rp467 miliar).

Di menit-menit akhir sebelum jendela transfer ditutup, pemain asal Bulgaria itu memilih berlabuh ke Manchester Merah dan keisengan United pun berbuah manis. Pada musim pertamanya, Berbatov mengemas 14 gol dari 43 penampilan, sekaligus memastikan gelar Premier League 2008/2009.

Penampilan terbaik Berbatov di United adalah pada musim 2010/2011. Selain kembali meraih trofi liga, sang striker mendulang 20 gol yang menjadikannya top skorer Premier League. Berbatov juga menghadirkan sejumlah trofi lainnya seperti Piala Dunia Antarklub dan dua Piala Liga selama berseragam Setan Merah.

Christian Eriksen (Spurs)

Tahun 2013, ketika Tottenham ketiban rejeki lantaran berhasil menjual Gareth Bale ke Real Madrid, mereka langsung belanja banyak pemain. Salah satunya Christian Eriksen yang didatangkan dari Ajax Amsterdam.

Spurs yang sudah mendatangkan Roberto Soldado, Eric Lamela, hingga Paulinho, mendatangkan Eriksen hanyalah untuk melengkapi skuad. Ia jadi pembelian ketujuh dengan banderol 14 juta euro (Rp218 miliar).

Eriksen menghabiskan tujuh musim bersama Spurs. Itu waktu yang cukup untuk membangun reputasi sebagai salah satu gelandang paling kreatif di Eropa. Meski tak diperhitungkan di awal kedatanganya, Eriksen dengan cepat menjelma motor serangan The Lilywhites

Ia memiliki kemampuan untuk menyulap permainan ketika Spurs mengalami kebuntuan. Entah dengan tendangan jarak jauhnya, umpan yang membelah pertahanan atau mungkin dengan tendangan bebas yang mematikan.

Sayang, Eriksen tak mampu memberikan trofi bagi Spurs. Pencapaian terbaiknya hanya mengantarkan Spurs mencapai partai final Champions League 2019.

Eric Cantona (Manchester United)

Eric Cantona datang dari Leeds pada tahun 1992. Ia menjadi satu dari sekian pemain yang mendapat predikat “Legend” di Manchester United. Ia datang saat United sedang mengalami krisis striker lantaran Dion Dublin sedang mengalami cedera. 

United akhirnya bergerak cepat mendatangkan Cantona sebagai Plan B sembari menunggu Dion pulih dari cedera. Namun, siapa sangka Cantona justru menjelma raja baru di Old Trafford.

Bersama Cantona, The Red Devils langsung meraih gelar Premier League pertama sejak terakhir kali pada musim 1966/1967. Bahkan, di musim debutnya, Manchester United hanya mengalami dua kekalahan di paruh kedua musim 1992/1993.

Setelah lima musim merangkai kisah bersama, Cantona pun akhirnya memutuskan pensiun. Ia mencetak 81 gol dalam 181 penampilannya bersama United. Selain itu King Cantona juga berhasil menyumbangkan empat gelar Premier League dan dua Piala FA. 

Arjen Robben (Bayern Munchen)

Arjen Robben pernah mengalami situasi sulit di Real Madrid. Tepatnya pada tahun 2009 ketika Los Blancos mendatangkan pemain-pemain sekaliber Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Ricardo Kaka.

Sedangkan di belahan dunia lain, Louis van Gaal sedang membutuhkan penyerang anyar untuk menyelamatkan musimnya yang buruk di Bayern Munchen. Butuh cepat, pilihan pun tak banyak. Akhirnya Robben dipilih untuk membantunya di Bayern.

Meski didatangkan dengan keadaan kepepet, keputusan tersebut rupanya tepat. Meski Van Gaal sudah tak melatih, Robben terus mendapatkan kepercayaan oleh pelatih selanjutnya.

Mengandalkan kecepatan dan cutting inside-nya, Robben memenangi 20 trofi bersama Bayern, termasuk trofi Liga Champions 2013. Sementara itu, catatan pribadinya adalah 144 gol dalam 309 penampilan.

Rafael Van Der Vaart (Spurs)

Kedatangan Rafael van der Vaart pada tahun 2010 menjadi pertanyaan besar bagi sebagian fans. Mau taruh di mana? Ia bermain di posisi yang sudah diisi Luka Modric, Tom Huddlestone, Aaron Lennon, bahkan Gareth Bale. 

Harry Redknapp yang kala itu menukangi Spurs memang tak begitu membutuhkan Van der Vaart. Ia hanya tak mau menyia-nyiakan talentanya setelah dibuang oleh Real Madrid, lantaran Mourinho lebih memilih Ozil ketimbang dirinya.

Dengan kecemerlangan Redknapp, Van der Vaart tetap memiliki tempat di skuad Spurs. Demi memanfaatkannya, Redknapp memainkannya di lima posisi yang berbeda. 

Berbekal kepercayaan dari sang pelatih, Van der Vaart membayarnya dengan begitu elegan. Dikombinasikan dengan Luka Modric, ia berhasil menutup musim pertamanya sebagai top skor klub dengan 13 golnya.

Sayangnya, penampilan gemilangnya tidak dibarengi dengan torehan gelar bagi Spurs. Selama kurang lebih dua tahun di London, Van der Vaart sama sekali tidak mempersembahkan gelar untuk The Lilywhites.

Wayne Rooney (Manchester United)

Manchester United terbukti sebagai klub yang kerap melakukan panic buying. Kali ini, transfer Wayne Rooney menjadi penguatnya. Beruntung, Rooney merupakan pilihan tepat.

Awalnya, Rooney tidak masuk radar Manchester United. Namun, desakan dari suporter untuk mendatangkan penyerang baru membuat manajemen United meliriknya yang tampil impresif di lini depan Everton. Rooney yang baru 18 tahun sudah menorehkan 15 gol.

United bersaing dengan Chelsea dan Newcastle yang juga berminat pada Rooney. Bermodal 30 juta pound (Rp546 miliar), akhirnya pemain internasional Inggris itu mendarat Old Trafford. Setelah itu, cerita penuh dengan tinta emas pun ditulis Wayne Rooney. 

Ia menjadi pemain termuda yang mencetak hattrick di Liga Champions dan mengakhiri karirnya di Manchester sebagai pencetak gol terbanyak klub dengan 253 gol. Selain itu, Wazza juga berhasil menghadirkan 5 trofi Premier League, serta satu trofi Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Dunia Antarklub.

https://youtu.be/JqPf8ECJ1X4

Sumber: Sportskeeda, Ohmygoal, Bolaskor, Givemesport

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru