AC Milan dikabarkan mendatangkan striker yang baru saja memenangkan Piala Eropa 2024, Alvaro Morata. Dilansir dari Sempre Milan, Rossoneri harus menebus jasa Alvaro Morata dari Atletico Madrid sebesar 13 juta euro. Kabarnya, Morata akan dikontrak dengan jangka waktu 4 tahun dan 1 tahun opsi perpanjangan.
🚨Alvaro Morata 🔜 AC Milan ⌛🇪🇸 https://t.co/uOEuhHKyET pic.twitter.com/fkrNPW5M1W
— Ekrem KONUR (@Ekremkonur) July 16, 2024
Morata akan bergabung bersama Il Diavolo sebagai pengganti Olivier Giroud yang pergi bergabung ke LAFC di MLS. Lantas, apa yang sebenarnya Alvaro Morata bisa tawarkan kepada AC Milan? Terlebih musim ini AC Milan ditukangi pelatih anyar, Paulo Fonseca.
Alvaro Morata dan Rencana Paulo Fonseca
Alvaro Morata mungkin bukan striker yang akan diingat banyak orang seperti Karim Benzema dan Robert Lewandowski. Morata memang bukan striker yang bermain layaknya striker haus gol. Namun, Morata selalu punya cara untuk bisa berguna.
Dikutip dari Football Italia, kedatangan Morata ke Milan merupakan transfer yang masih masuk akal. Satu hal yang menonjol dari Alvaro Morata adalah kerja keras. Dirinya adalah nomor 9 pekerja keras yang tak sungkan turun ke bawah membantu bangun serangan.
Paulo Fonseca sendiri mengatakan bahwa dirinya butuh sosok yang bisa berguna memanfaatkan ruang di sepertiga terakhir pertahanan lawan. Ini merupakan pekerjaan yang sudah Morata lakoni sehari-hari. Morata memiliki pemahaman ruang yang bagus. Dirinya terbiasa turun untuk membuka ruang bagi pemain lain menusuk ke pertahanan lawan.
Atletico Madrid Analysis menuliskan bahwa Alvaro Morata juga memiliki kemampuan menahan bola yang baik. Sebagai deep-lying forward, Morata tahu kapan dia harus menahan dan mengalirkan bola. Morata menggunakan kemampuannya ini untuk membuka ruang bagi koleganya.
Tentunya, Morata memiliki kemampuan umpan pendek yang bagus. Analis sepak bola, Pramit Bardhan, mengatakan bahwa Morata selalu bertendensi untuk membangun serangan melalui umpan pendek satu-dua. Kombinasi ini diikuti dengan lari menuju ruang kosong untuk meluncurkan serangan yang sesungguhnya.
Dari penjelasan tersebut bisa diketahui bahwa kemampuan pembacaan ruang yang dimiliki Alvaro Morata berada di level yang cukup baik. Kemampuan ini akan menjadi faktor vital dalam skema Paulo Fonseca yang terkenal dengan sepak bola yang didasari oleh bangun serangan dari bawah.
Menurut analisis dari The Athletic, Paulo Fonseca adalah juru taktik yang bertendensi untuk melakukan bangun serangan dari pangkal paling bawah. Bersama Lille, Fonseca memainkan sepak bola possession yang artinya mereka akan berusaha untuk mengontrol pertandingan alih-alih bermain menunggu.
Berkaca dari permainanya bersama Lille, Fonseca nampaknya akan membutuhkan sosok striker yang mau turun dan bermain melebar untuk membangun serangan. Di Lille, Jonathan David memang seringkali tampak melebar, mendekat dengan wing back yang naik sehingga membuka ruang bagi pemain lain untuk masuk ke posisi yang ditinggalkannya.
“Saya ingin membuat sesuatu yang enak untuk dinikmati. Untuk mencapainya, kamu harus bermain menyerang. Kamu harus mencoba mendominasi dan menciptakan peluang yang lebih banyak dari lawan,” ujar mantan pelatih Shakhtar Donetsk tersebut, dikutip dari The Athletic.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kedatangan Alvaro Morata ke San Siro memang masuk akal. Profil mantan juru gedor Juventus tersebut sesuai dengan gaya bermain Paulo Fonseca yang membutuhkan sosok striker yang mau turun dan melebar guna membantu bangun serangan.
Apabila skema tersebut benar terjadi, AC Milan akan memiliki penyerang yang patut diwaspadai oleh siapapun yang akan menghadapinya. Kemampuan Morata untuk turun menerima bola dan menarik perhatian pemain belakang lawan akan dimanfaatkan oleh winger lincah macam Rafael Leao dan Christian Pulisic untuk menusuk ke dalam.
🚨🔴⚫️🇵🇹 #SérieA |
➡️ Paulo Fonseca is Milan’s priority and first choice to replace Stefano Pioli
✍️ Milan have discussed a two year deal plus option with his agent
❗️ Milan are impressed by Fonseca’s dominating style of play, as well as by Lille’s statistical record over the… pic.twitter.com/L3JRK9UiCf
— Santi Aouna (@Santi_J_FM) May 24, 2024
Karakter Alvaro Morata yang Akan Berguna Bagi AC Milan
Selain kemampuan di dalam lapangan, AC Milan sepertinya juga akan merasakan kemampuan interpersonal Morata yang cukup bagus. Ada andil Morata dalam kesuksesan Timnas Spanyol meraih Piala Eropa 2024. Morata adalah sosok yang sangat dicintai oleh seluruh orang yang terlibat dalam kesuksesan Spanyol di Jerman.
Meskipun selalu mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, Morata selalu menghadapinya dengan baik. Sebelum semifinal Piala Eropa 2024, Morata sempat berujar bahwa turnamen tersebut bisa menjadi turnamen terakhirnya membela La Furia Roja.
Menurutnya, serangan dan kritikan yang ditujukan padanya merupakan sesuatu yang tidak adil. Dirinya merasa ditelanjangi. Dikutip dari The Guardian, Morata berkata, “Mereka mengkritik saya ketika saya harus memotong tangan untuk memenangkan Piala Eropa. Di Spanyol, tidak ada respect untuk siapapun dan apapun.”
Sementara, bagi para rekannya di lapangan, Morata adalah sosok yang spesial. Morata adalah sosok perekat yang dicintai banyak orang. “Yang terpenting adalah daya juangnya. Solidaritasnya, meski dia bermain di depan, dia adalah pemain yang paling banyak berlari,” ucap Dani Olmo via The Guardian.
Kesaksian lain juga diberikan oleh bek Athletic Bilbao, Dani Vivian. “Caranya membantu pertahanan adalah sama dengan caranya hidupnya, keseharian, dan apapun yang sudah dilakukannya untuk kami. Sepertinya tidak mungkin untuk melebihi komitmennya. Dia mengakhiri tiap pertandingan dengan tangis dari tanggung jawab yang diembannya. Sebab dia sangat menginginkan apa yang terbaik untuk kami,” ujarnya dikutip dari The Guardian.
Morata juga dikenal dekat dengan para staf yang ada di balik kegemilangan La Furia Roja. Salah seorang staf menyebutnya sebagai sosok kapten yang berbeda dari yang lain. Morata memperlakukan semua orang sama hangatnya. Entah kepada pemain terbaik di tim, atau sekadar staf kepelatihan biasa.
Pada Piala Eropa 2016, salah satu staf keamanan yang bertugas adalah mantan intelejen yang kehilangan tangannya akibat aksi teror di Teater Bataclan. Setiap hari semua pemain menghiraukannya begitu saja. Hanya ada satu pemain yang sudi mengajaknya berbincang, orang itu adalah Alvaro Morata. Setelah Piala Dunia 2022, Morata juga rela membagi bonusnya kepada semua staf yang tidak kebagian.
Pemain yang pernah bermain bersama nama-nama seperti Koke, Sergio Ramos, Iker Casillas, Giorgio Chiellini, Leandro Bonucci, hingga Gigi Buffon ini benar-benar memanfaatkan kesempatannya dengan baik. Morata benar-benar belajar dari sumbernya. Morata merupakan sosok yang akan sangat berguna bagi tim manapun yang memakai jasanya.
“Dia adalah kapten terbaik yang kita miliki. Dan aku berharap ini bukan turnamen terakhirnya,” ucap Luis de la Fuente dikutip dari The Guardian.
🇪🇸🎙️ Álvaro Morata on his future with the Spanish national team:
“I could be my last tournament with Spain. It’s only a possibility.
I’m not unhappy, but I do find it hard to be happy in Spain. I’m a happier person outside of Spain than inside. Mostly because people respect me.… pic.twitter.com/naLzsv4VuZ
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) July 8, 2024
Paulo Fonseca diuntungkan dari dalam maupun luar lapangan dengan kedatangan Morata. Fonseca bisa memanfaatkan jiwa kepemimpinan Morata untuk menaikkan moral timnya. Di samping Davide Calabria sebagai kapten lulusan asli AC Milan, Morata bisa menjadi perekat bagi ruang ganti Rossoneri.
Menarik ditunggu seperti apa performa AC Milan dengan juru taktik dan juru gedor barunya. Apakah musim ini mereka bisa kembali merebut tahta Serie A seperti yang baru saja dilakukan oleh sang tetangga, Inter?
https://youtu.be/uvWFnnbrmQk
Sumber: Sempre Milan, Football Italia, Atletico Madrid Analysis, The Athletic, dan The Guardian