Mengenang Momen Terbaik Jack Wilshere Sebelum Pensiun

spot_img

Di masa mudanya, Jack Wilshere dianggap sebagai saah satu talenta paling menjanjikan di Inggris. Arsene Wenger pernah berkata kalau Wilshere diberkahi dengan bakat alami. Menurutnya, Wilshere punya “teknik Spanyol dengan hati Inggris”.

Sementara itu legenda Arsenal, Stewart Robson mengatakan bahwa Wilshere adalah bakat terbaik Inggris sejak Paul “Gazza” Gasciogne. Sayangnya, karier Wilshere malah berakhir sama seperti Gazza. Ia gagal memenuhi potensinya sebagai wonderkid.

Jack Wilshere Pensiun di Usia 30 Tahun

Cedera adalah penyebab utama di balik redupnya karier Jack Wilshere. Masalahnya, cedera yang diderita pemain kelahiran Stevenage, 1 Januari 1992 itu datangnya silih berganti hingga membuatnya sulit tampil reguler di tiap musimnya.

Karier Wilshere makin acakadut setelah kontraknya tak diperpanjang The Gunners di musim panas 2018. Hanya tampil 19 kali dalam 2 tahun, kontraknya diputus di tengah jalan di musim panas 2020.

Momen itu membuat karier Jack Wilshere sebagai pesepakbola terancam. Di sepanjang bursa transfer musim panas 2020, tak ada satupun tim yang mau memberinya kontrak. Beruntung, setelah menganggur 6 bulan, ia dipinang Bournemouth yang dulu pernah meminjamnya.

Bagai dejavu, Wilshere kembali menganggur usai dilepas Bournemouth di musim panas 2021. Namun, kali ini kondisinya lebih parah. Ia terancam pensiun dini, sebab sudah tak ada lagi tim papan atas yang meminatinya. Demi mengisi masa suram itu, Wilshere mengahabiskan waktunya untuk numpang beratih di Arsenal setelah sebelumnya sempat numpang di tim Serie B, Como.

Pada Februari 2022, Wilshere dikabarkan menandatangi kontrak jangka pendek dengan klub liga Denmark, Aarhus. Baru tampil 14 kali, kontrak Wilshere tak diperpanjang.

Singkat cerita, setelah kembali menganggur untuk kesekian kalinya, Jack Wilshere akhirnya mengumumkan pensiun pada 8 Juli 2022. Mantan wonderkid Arsenal itu gantung sepatu di usia 30 tahun.

“Hari ini saya mengumumkan pengunduran diri saya dari bermain sepak bola profesional: Ini adalah perjalanan yang luar biasa yang dipenuhi dengan begitu banyak momen luar biasa dan saya merasa terhormat telah mengalami semua yang saya lakukan selama karir saya. Dari menjadi anak kecil yang menendang bola di taman hingga menjadi kapten Arsenal tercinta dan bermain untuk negara saya di Piala Dunia. Saya telah menjalani mimpi saya.” tulis Wilshere, dikutip dari The Guardian.

Sebuah akhir sedih yang tentu tidak diharapkan dari karier seorang Jack Wilshere. Namun, meski terbilang singkat dan tampil dengan jumah caps yang terbatas, Wilshere punya beberapa momen ikonik yang layak untuk kita kenang.

Berikut ini adalah 5 momen terbaik Jack Wilshere sebelum dirinya pensiun.

 

1. Menjadi lulusan terbaik akademi Arsenal

Wilshere bergabung dengan Akademi Arsenal pada Oktober 2001 pada usia sembilan tahun. Karena bakat dan kemampuannya, Wilshere terbilang cepat naik pangkat. Pada usia 15 tahun, ia sudah jadi kapten tim U-16 dan beberapa kali dipanggil untuk memperkuat tim U-18.

Wilshere adalah salah satu produk terbaik yang dihasilkan akademi The Gunners. Saat berada di tim U-18, ia berhasil mempersembahkan trofi FA Youth Cup.

Wilshere kemudian membuat debut pertamanya di tim utama The Gunners pada tahun 2008. Kala itu, di usia 16 tahun 256 hari, Wilshere diturunkan di menit ke-84 dalam laga melawan Blackburn Rovers. Hingga hari ini, ia masih tercatat sebagai debutan termuda Arsenal di Premier league.

Musim 2010/2011 bisa dibilang sebagai pembuktian Wilshere sebagai seorang wonderkid. Di musim tersebut, ia mampu bermain sebanyak 35 kali di Premier league serta mencetak 1 gol dan 3 asis. Di musim tersebut, ia terpilih sebagai pemain terbaik Arsenal. Wilshere juga mendapat penghargaan Young Player of the Year dan masuk dalam 11 pemain terbaik Premier League versi PFA.

 

2. Juara bersama Arsenal

Jack Wilshere terhitung bermain untuk tim utama Arsenal selama periode 2008 hingga 2018. Karena masalah cedera, ia memang hanya sanggup bermain sebanyak 197 kali. Selain itu, trofi yang berhasil ia menangkan bersama The Gunners juga tak banyak.

Namun, setidaknya, ada 3 trofi domestik yang berhasil ia persembahkan untuk Meriam london, yakni dua trofi Piala FA yang didapat berturut-turut di tahun 2014 dan 2015 serta satu piala Community Shield di tahun 2014. Dengan kecintaannya yang besar untuk The Gunners, juara bersama Arsenal adaah salah satu momen terbaik dalam kariernya.

 

3. Penampilan terbaik Jack Wilshere di Arsenal

Jack Wilshere memang tak banyak menghasilkan gol dan asis untuk Arsenal. Ia tercatat hanya mencetak 14 gol serta 30 asis dalam 197 caps. Wilshere memang tidak dikenal karena jumlah gol atau asisnya, melainkan karena etos kerja dan daya jelajahnya di lini tengah yang sangat membantu rekan-rekannya, baik saat fase bertahan maupun menyerang.

Meski jumlah gol atau asisnya tak banyak, tetapi ada beberapa momen indah yang Wilshere buat semasa bersergam The Gunners. Salah satu yang paling membekas adalah saat ia tampil impresif di laga leg pertama melawan Barcelona di fase 16 besar liga Champions musim 2010/2011.

Wilshere memang tak menyumbang gol atau asis di laga yang berakhir dengan kemenangan 2-1 The Gunners. Namun, penampilan Wilshere yang kala itu masih berusia 19 tahun begitu merepotkan lini tengah Barcelona. Tak hanya merepotkan, ia juga sukses mengacak-acak lini tengah Barca yang dihuni trio Xavi, Iniesta, dan Busquets.

Saking bagusnya, seusai laga, pujian langsung membanjiri Jack Wilshere. Pelatih Barca saat itu, Pep Guardiola menyebut Wilshere sebagai “top player”. Sementara Xavi mengakui pemuda 19 tahun itu telah memainkan permainan yang fantastis.

Selain penampilannya saat melawan Barcelona, ada 2 gol indah yang Wilshere torehkan bersama Arsenal. Yang pertama adalah gol indahnya saat Arsenal menang atas Norwich City pada musim 2013/2014. Kombinasi umpan tiki-taka antara Santi Cazorla, Olivier Giroud, dan diakhiri dengan sepakan Jack Wilshere adalah salah satu gol terbaik di Premier league. Oleh BBC, gol tersebut dinobatkan sebagai Goal of The Season.

Jack Wilshere kembali membuat gol sensasional setahun kemudian. Sepakan volinya dari luar kotak penalti sukses meluncur deras ke gawang West Bromwich Albion. Gol spektakuler itu kembali dinobatkan oleh BBC sebagai Goal of The Season.

 

4. Cetak gol untuk timnas Inggris

Selain punya kenangan manis dengan Arsenal, Wilshere juga punya kenangan indah dengan timnas Inggris. Sejak usia remaja, Wilshere sudah jadi langganan timnas Inggris dan selalu menghiasi skuad The Three Lions berbagai kelompok usia.

Sama seperti saat berada di akademi The Gunners, ia juga selalu dimainkan dalam kelompok usia yang lebih tua. Saat masih berusia 14 tahun, Wilshere sudah dimainkan untuk tim U-16. Saat usia 15 tahun, ia bermain untuk tim U-17 dan jadi bagian skuad untuk Euro U-17 pada tahun 2009. Di turnamen tersebut, Wilshere terpilih sebagai salah satu dari 10 bintang masa depan pilihan UEFA dan masuk dalam susunan Team of the Tournament.

Jack Wilshere tercatat melakukan debut di tim senior pada usia 18 tahun 222 hari. Hingga hari ini, ia tercatat sebagai pemain termuda ke-10 yang mewakili The Three Lions. Wilshere jadi langganan The Three Lions dari periode 2010 hingga 2016 dan tercatat jadi bagian skuad Euro 2016 dan Piala Dunia 2014.

Sepanjang kariernya, Wilshere sukse mengumpulkan 34 caps dan dua kali mencetak gol untuk timnas Inggris. Kebetulan, 2 gol tersebut ia buat lewat sepakan jarak jauh saat membantu Inggris menang 3-2 atas Slovenia di laga kualifikasi Euro 2016.

 

5. Membela West Ham United

Meskipun tercatat berseragam Arsenal selama 17 tahun, tetapi Jack Wilshere diketahui merupakan seorang fans West Ham United. Pria kelahiran Stevenage itu memang diketahui sudah jadi fans The Hammers sejak masa kecil dan mengidolakan Paolo Di Canio.

Maka ketika The Hammers merekrutnya di musim panas 2018, Wilshere tak bisa menutupi kebahagiaannya. Meski masa baktinya terbilang singkat dan gagal tampil sesuai harapan, tetapi bergabung dengan West Ham United adalah sebuah mimpi yang jadi kenyataan bagi Jack Wilshere.

“Saya bergabung dengan klub hebat di West Ham, saya tumbuh dengan mendukung West Ham, jadi itu adalah mimpi saya untuk bermain untuk mereka,” kata Wilshere dikutip dari Hammers.news.

Ituah 5 momen terbaik Jack Wilshere semasa menjadi pemain profesional. Kini, setelah memutuskan gantung sepatu di usia 30 tahun, ia tengah bersiap untuk menatap perjalanan baru dalam karier sepak bolanya, yakni menjadi seorang pelatih.

Tak butuh waktu lama mengganggur, tiga hari setelah gantung sepatu, ia diangkat menjadi pelatih tim U-18 Arsenal. Keberadaan Per Mertesacker sebagai manajer akademi Arsenal sekaligus mantan rekannya membuat Wilshere mendapat dukungan penuh untuk menangani tim U-18.

“Sebuah kehormatan besar untuk memiliki peran ini. Ini adalah kesempatan besar bagi saya dan saya siap. Saya lapar dan tidak sabar untuk membantu para pemain muda ini berkembang dan menjadi yang terbaik yang mereka bisa di dalam dan di luar lapangan,” kata Wishere dikutip dari Sky Sports.

Penunjukannya sebagai pelatih di akademi The Gunners tentu jadi sebuah kabar yang baik setelah rentetan episode buruknya sebagai pesepakbola yang harus kalah karena cedera. Semoga saja, Wilshere mampu menelurkan talenta-talenta hebat yang dapat jadi penerusnya di masa yang akan datang.
***
Referensi: Arsenal, UEFA, Planet Sports, The Guardian, Sky Sports.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru