Banyak klub sepakbola di dunia memiliki basis pendukung yang sangat kuat, termasuk Real Madrid. Klub ibukota Spanyol ini punya kelompok suporter garis keras bernama Ultras Sur. Nama ‘Sur’ diambil dari nama tribun Fondo Sur yang berada di selatan stadion Santiago Bernabeu.
Meski dikenal sebagai kelompok penggemar yang punya loyalitas sangat tinggi terhadap Real Madrid, namun Ultras Sur lebih dikenal barbar, karena kerap melakukan kekerasan, baik terhadap fans lawan maupun terhadap sesama fans Real Madrid itu sendiri.
Hampir terjadi perkelahian antara ultrassur & pens jupe.pic.twitter.com/i5K5JA9KGO
— URMIxJAKARTA (@URMIxJAKARTA) June 3, 2017
Sejak muncul pada 1980, Ultras Sur menjadi kekuatan yang diperhitungkan di antara basis penggemar Madrid. Ultras Sur langsung tumbuh menjadi kelompok radikal dan punya militansi yang luar biasa terhadap Los Blancos.
NON PLUS quam ULTRAS SUR. pic.twitter.com/y0p5xsVTvV
— Madriz e basta (@imadriz1980_) February 12, 2021
Terbentuknya Ultras Sur sendiri karena kelompok ini ingin seperti suporter garis keras Sevilla yang mendirikan Biris Norte pada 1975.
El ABUELO de BIRIS NORTE.#SevillaFC pic.twitter.com/R1NGrl2Yql
— ULTRAS 𝕳 ACCOUNT OF (@UltrasAccountOF) March 19, 2020
Ultras Sur menganut ideologi fasisme. Suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Hal ini karena basic penggemar Madrid adalah pendukung Jenderal Francisco Franco, pemimpin Spanyol dari 1939 sampai 1975, yang menganut ideologi fasisme.
Selain itu, Real Madrid memang klub kesayangan Jenderal Franco. Meski di saat yang lain Franco kerap menjadikan Real Madrid sebagai alat politiknya, namun bagi para Ultras Jenderal Franco adalah panutan.
Another arrogant SOB of a dictator, who for some reason, always slips underneath the radar. Francisco Franco. pic.twitter.com/mqn1goShN3
— Gil Cividanes (@GilCividanes) February 16, 2021
Dengan keanggotaan lebih dari 1.000 orang, kelompok ini dianggap sebagai salah satu yang terkuat di Liga Spanyol. Ultras Sur memiliki aliansi dengan ultras sayap kanan lainnya di seluruh Eropa. Mereka berhubungan dekat dengan Irriducibili SS Lazio. Selain itu, mereka bersahabat dengan Bad Gones (Olympique Lyonnais), Ultra dari LKS Lodz (Polandia), dan ultras dari Hellas Verona.
Namun begitu, Ultras Sur juga punya musuh, beberapa diantaranya adalah kelompok suporter garis keras milik Barcelona (Boixos Nois), yang terbentuk satu tahun setelah Ultras Sur, lalu kelompok Frente Atletico (Atletico Madrid), Abertzale Sur (Athletic Bilbao), Peña Mujika (Real Sociedad), dan Riazor Blues (Deportivo la Coruna).
Sayangnya, meski kesetiaannya tak diragukan, namun Ultras Sur kerap membuat onar.
Keonaran itu pernah terjadi saat Real Madrid menghadapi Borussia Dortmund pada babak semifinal Liga Champions 1998. Saat itu, sekelompok Ultras Sur turun ke lapangan dan mencoba untuk merobohkan tiang gawang di Santiago Bernabeu. Real Madrid hampir didiskualifikasi oleh pihak UEFA, namun untungnya sanksi tersebut urung dilaksanakan.
-Los Ultras Sur y la portería rota del Bernabéu:
En 1998 justo antes de comenzar la semifinal europea entre Real Madrid y Borussia de Dortmund, los ultras Madrileños derriban la portería del fondo sur que tarda en ser remplazada más de una hora gracias a Agustín Herrerín. pic.twitter.com/pEnVp1CUNF
— Fútbol Vintage (@Vintagefutbol1) August 16, 2018
1) 1998 (Real Madrid-Borussia Dortmund, andata semifinali). Clamoroso al Bernabeu: a pochi istanti dall’inizio gli Ultras Sur si aggrappano ai cavi di sospensione e fanno crollare la porta. Scene mai viste in Europa. La partita inizierà ottanta minuti dopo (e finirà 2-0). pic.twitter.com/3z8XfLsB6q
— Giuseppe Pastore (@gippu1) April 1, 2020
Presiden klub, Florentino Perez pun kerap dibuat kesal oleh kelompok ini karena seringnya meminta jatah akomodasi laga tandang secara berlebihan. Padahal mereka sudah mendapatkan harga murah karena subsidi dari pihak klub.
Ultras Sur juga dianggap sebagai bibit keonaran yang membentuk kekerasan kepada suporter muda. Alhasil, jatah 6000 kursi yang telah dijaga sejak 1980-an akhirnya dikurangi menjadi ratusan. Para pimpinan Ultras Sur yang jadi biang onar pun dipenjara. Para pemain Madrid juga dilarang terlalu dekat dengan Ultra Sur.
Keonaran yang dilakukan Ultras Sur tak jarang membuat Real Madrid alami kerugian. Hingga akhirnya pada 3 desember 2013, Real Madrid membuat keputusan tegas. Madrid memutuskan untuk melarang Ultras Sur memasuki Santiago Bernabeu. Beberapa akses kepada Ultras Sur pun ditutup pihak klub.
Florentino Perez memutuskan untuk memberikan jatah kursi di belakang gawang pada sisi utara stadion untuk pendukung yang lebih muda dan memiliki sikap lebih baik, dan jatah untuk Ultras Sur dipangkas habis.
Akan tetapi, setelah adanya larangan tersebut, ultras Sur Justru makin ekstrem dengan menyatakan perang dengan Florentino Perez. Mereka memperkuat diri dengan menghadiri pertandingan Castilla dengan membeli tiket secara online dan menyebar di berbagai area di stadion. Segala bentuk macam protes pun mereka lancarkan, agar mendapatkan kembali jatahnya di tribun selatan.
Bahkan, dalam pertandingan Madrid kontra Celta Vigo, sekelompok pendukung radikal itu berkumpul di luar pintu masuk gerbang 28. Tujuan Ultras Sur adalah untuk menghina dan mengintimidasi penghuni baru di kursi yang biasa mereka tempati. Tak hanya itu saja, mereka juga sempat menyanyikan sindiran dan membuat grafiti-grafiti di berbagai penjuru kota yang bertujuan untuk menghina Perez.
Wuih ganas @Fakta_ISCO: Ultras Sur Real Madrid telah menyatakan perang terhdap Florentino Pérez. [Marca] #HalaMadrid pic.twitter.com/Xv6oIdX3ZZ“
— Yoga palehe (@YogaFirnanda21) September 20, 2014
Namun, akhirnya usaha Ultras Sur membuahkan hasil. Pada musim 2014/2015 kelompok ini mendapatkan kembali akses mereka di Fondo Sur, namun dalam pengawasan ketat dari panitia pertandingan.
Tadi, Ultras Sur sdh bisa masuk di Bernabéu. Tapi, mereka harus berbagi tempat di tribun yg sama dgn Fondo Norte. :’) pic.twitter.com/mmZQS6q7PT
— PRMI Makassar (@Madridista_Mks) January 9, 2014
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=kA5GWnuCpRA[/embedyt]