Mengapa Serie A Tidak Lagi Menggelar Boxing Day ?

spot_img

Laga Boxing Day memang lebih lekat dengan Liga Inggris dibandingkan dengan liga-liga lainnya. Yah, bukan hal yang aneh sih, karena yang paling rutin menggelar laga ini tiap musimnya memang cuma Liga Inggris.

Kesuksesan Liga Inggris menggelar Boxing Day pun diikuti oleh Serie A. Namun, setelah menggelar Boxing Day pertamanya di musim 2018/19, kompetisi sepakbola negeri Pizza itu tak lagi menggelar laga yang sama pada musim berikutnya. Padahal, menurut kabar yang beredar pemasukan dari laga itu cukup menguntungkan lho!

Jadi kenapa Serie A nggak menggelar Boxing Day lagi?

Tentu, ide menggelar Boxing Day ini bukan semata-mata gagasan yang tiba-tiba muncul. Sebelumnya, laga yang diadakan sehari setelah Natal ini sempat diuji coba di Serie B dan Coppa Italia pada musim 2017/18. Lalu, karena hasil dari laga percobaan itu memuaskan, maka muncullah ide untuk menerapkannya di Serie A.

Setelah diterapkan di Serie A, ternyata laga itu melebihi ekspektasi alias sukses besar. 

Ya, jika dibandingkan dengan pekan-pekan lain di Desember 2018, persentase jumlah penonton selama laga Boxing Day memang lebih banyak, bahkan mencapai 69% dari total kuota stadion-stadion di Italia.

Banyaknya penonton saat pekan Boxing Day kemungkinan disebabkan oleh faktor banyaknya orang-orang yang pulang ke Italia untuk menghabiskan libur natal mereka dengan berkumpul dengan keluarga sekaligus menonton laga sepakbola.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa laga yang digelar sehari setelah natal itu memang ide yang bagus untuk meningkatkan pendapatan dan menaikkan pamor Serie A itu sendiri.

Sayangnya, meski menguntungkan, laga Boxing Day ternyata memunculkan keluhan dari sejumlah pihak, salah satunya pihak televisi. Bahkan, menurut  Corriere Della Sera, yang mengusulkan untuk  menghapus Boxing Day adalah pihak televisi.

Alasannya, Boxing Day membuat pihak televisi mengalami kesulitan menjual layanan berlangganan di bulan Januari karena ada dua pekan tanpa laga. Di satu sisi, terkadang liga harus jadi pihak yang tunduk dengan televisi. Jadi mau tak mau, pihak liga harus menuruti apa maunya televisi.

Selain karena keluhan televisi, alasan Dewan Liga menghilangkan laga Boxing Day berkaitan dengan tradisi. Menurut mereka, saat pekan Boxing Day adalah saat dimana para penggemar baiknya fokus menikmati Natal bersama keluarga, alih-alih nonton pertandingan di stadion.

Alasan lainnya, kenapa Boxing Day Serie A tak diteruskan lagi, menurut media daring Italia Il Foglio,  fasilitas stadion di Italia tidak ramah penonton. Meski, tak dijelaskan lebih lanjut perihal fasilitas yang ramah penonton itu yang bagaimana, namun sepertinya hal ini memang cukup serius. 

Selain 3 alasan tersebut, pada laga Boxing Day yang digelar pada 26 Desember 2018, tepatnya saat laga Inter VS Napoli, diwarnai 2 kejadian tidak menyenangkan.

Yang pertama, ada insiden kematian seorang suporter Inter Milan. Suporter bernama Daniele Belardinelli itu meninggal setelah ditabrak mobil van. Kedua, terdengar nyanyian bernada rasialis yang ditujukan kepada bek Napoli, Kalidou Koulibaly. Kasus rasisme itu terjadi ketika bek asal Senegal itu harus meninggalkan lapangan karena diganjar kartu merah.

Laga Boxing Day yang sejatinya diadakan untuk menghibur itu pun berubah jadi petaka dan membuat suasana Natal dipenuhi duka.

Jadi, itulah beberapa alasan mengapa Serie A tak lagi menggelar Boxing Day. Memang cukup menguntungkan, tapi mengingat lebih banyak dukanya daripada sukanya mungkin memang sebaiknya tak perlu diteruskan lagi ya Football Lovers.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=TN7WP5ByWGw[/embedyt]

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru