Mengapa Banyak Pesepakbola Yang Pensiun Di Usia 30 Tahun?

spot_img

Seiring berkembangnya zaman, sepakbola juga turut mengalami beragam perubahan, termasuk kemajuan yang telah kita rasakan selama ini. Sejumlah kemajuan yang terdapat pada sepakbola adalah teknologi dan juga jadwal kompetisi yang kian padat. Pada sepakbola era sekarang, kerap ditemukan kompetisi baru yang mau tidak mau memaksa pemain untuk pandai menjaga kondisi.

Namun begitu, banyak nya kompetisi juga turut membuat stamina para pemain mudah terkuras hingga tak sedikit yang pada akhirnya menimbulkan berbagai resiko bagi pesepakbola itu sendiri. Setelah mengalami banyak perubahan dengan terus memainkan pertandingan, usia para pemain juga tak melulu berada pada rentang produktif. Hal itu tentu mendorong aktor lapangan untuk mengakhiri perjalanannya dengan cara pensiun.

Bicara tentang pensiun, kebanyakan para pemain akan mengalami fase tersebut ketika usia mereka sudah mulai menginjak rentang 30 tahun. Pertanyaannya, mengapa kebanyakan pemain sepakbola memilih pensiun pada usia 30 tahun an?

Melansir dari laman fieldinsider, ada sejumlah alasan yang mendasari pensiunnya seorang pemain sepakbola pada usia 30 tahunan.

Pertama adalah ketika mereka memutuskan untuk terus bermain di usia 30 tahun atau lebih, atau bahkan mungkin sampai pada usia 40 tahun, para pemain ini tidak akan memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga. Usia tersebut merupakan rentang usia yang memang sudah seharusnya difokuskan untuk keluarga. Terlebih, para pemain sepakbola juga tentunya sudah memiliki banyak tabungan dari hasil yang mereka dapat selama bermain sebagai pemain profesional.

Pada usia 30 tahunan, kebanyakan orang-orang juga dipercaya sudah kehilangan motivasi untuk terus mencapai hal-hal yang pada hakikatnya hanya menguntungkan dirinya sendiri. Mereka banyak yang beranggapan bahwa pada rentang usia 20 tahunan lah waktu yang tepat untuk meraih ketenaran. Namun bila sudah melewati angka 30 tahun, motivasi untuk bermain sudah tidak lama lagi. Tujuan mereka lebih kepada bagaimana cara membahagiakan keluarga.

Alasan kedua adalah jelas, yaitu berkurangnya kemampuan fisik. Dalam hal ini, seperti yang sudah dijelaskan, kebanyakan pemain memiliki ambisi untuk meraih banyak hal termasuk ketenaran pada rentang usia 20 tahunan. Maka dari itu, ketika mereka sudah menginjak usia 30 tahunan, hanyalah terdapat sisa-sisa dari kemampuan, tenaga, dan stamina yang dimiliki.

Apalagi, di era sepakbola sekarang ini, pemain dituntut untuk memiliki stamina luar biasa untuk menghadapi permainan cepat, yang mana sudah banyak pemain muda yang unjuk gigi di level Internasional.

Maka dari itu, kita sering menemui sebuah klub yang hanya memberi kontrak jangka pendek kepada pemain berusia lebih dari 30 tahun. Pasalnya mereka menyadari kalau kekuatan yang dimiliki sudah tidak seperti para pemain muda yang terus muncul dan lebih menjanjikan untuk diberi kontrak panjang.

Alasan ketiga, atau yang terakhir adalah masalah cedera. Di usia lebih dari 30 tahunan, pemain seringkali lebih rentan terkena cedera. Pada rentang usia tersebut, cedera yang didapat juga seringkali nyeri, keseleo, atau salah gerakan. Selain rentan terkena cedera, pemain yang berusia lebih dari 30 tahun juga akan mengalami masa dimana mereka akan memakan waktu pemulihan lebih lama pasca cedera.

Namun meski banyak pemain yang memilih pensiun pada rentang usia 30 tahunan, tak sedikit pula yang baru memilih untuk berhenti pada usia 41 tahun. Contohnya adalah Paolo Maldini. Paolo Maldini, one man club milik AC Milan, baru berhenti bermain sepakbola pada usia 40 tahun. Dia merupakan kapten sejati yang memang punya kemampuan spesial hingga stamina luar biasa.

Satu hal yang lebih mencengangkan adalah Paolo Maldini telah memulai karir profesionalnya sejak usia 17 tahun.

Berikutnya ada nama Francesco Totti yang memutuskan pensiun pada usia yang sama, yaitu 41 tahun. Sang pangeran Roma juga memiliki reputasi seperti Paolo Maldini, yaitu hanya setia pada satu klub saja. Dia telah memainkan sebanyak 619 penampilan dan mencetak 250 gol.

Yang tak kalah hebat adalah pria asal Argentina yang bermain untuk tim Serie A, yaitu Javier Zanetti. Zanetti sudah bermain sepakbola sejak usia 15 tahun. Dia adalah kapten sejati dan memang memiliki kekuatan fisik luar biasa. Zanetti yang lahir dari keluarga pas-pas an telah dididik untuk menjadi pria kuat. Dengan begitu, wajar bila terus bermain bola sampai mencapai usia 41 tahun.

Pemain lain yang juga baru pensiun pada usia setidaknya 40 tahun adalah Rivaldo, Ryan Giggs, hingga Romario.

Mereka semua adalah anomali dari kebiasaan yang terjadi selama ini.

Kendati demikian, bila diperhatikan, mengapa banyak kiper yang memiliki karir lebih panjang dari pemain lain?

Dalam hal ini, ada anggapan yang mengatakan bila penjaga gawang itu seperti anggur. Semakin tua, maka akan semakin baik pula kualitasnya. Meski pemain biasanya pensiun pada usia 30 tahunan, di usia tersebut, penjaga gawang malah banyak yang mencapai periode puncaknya.

Alasannya, di usia 30 tahunan, tak sedikit kiper yang baru memiliki banyak pengalaman untuk menjadi hebat. Di usia tersebut, banyak penjaga gawang yang tahu bagaimana cara menempatkan posisi, mengatur lini pertahanan, hingga menebak arah bola.

Alasan berikutnya, dan yang paling penting adalah, kiper hanya berlari di area mereka saja. Tak banyak kecepatan yang harus dikeluarkan, kecuali bila memang lini pertahanan tengah digempur habis-habisan. Dengan begitu, stamina mereka lebih banyak tersimpan dan memungkinkan untuk memiliki karir yang lebih lama.

Contoh kiper yang masih mampu menunjukkan performa prima di usia lebih dari 30 tahunan adalah Iker Casillas, Edwin van der Sar, Peter Schmeichel, Dino Zoff, Peter Shilton, Lev Yashin, Rogerio Ceni, hingga saat ini yang masih aktif di usia 43 tahun, Gianluigi Buffon.

Kembali lagi, inti dari mengapa banyak pemain yang pensiun pada rentang usia 30 tahunan adalah karena semakin padatnya kompetisi, stamina yang tak lagi prima, hingga resiko cedera yang semakin besar.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=9kYMsbLOkpY[/embedyt]

 

Sumber referensi: fieldsinsider, bleacherreport, quora

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru